Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DALAM BENTUK MEDIA KOMIK DENGAN 3D PAGE FLIP PADA MATERI IKATAN KIMIA Minarni, Minarni; Malik, Affan; Fuldiaratman, Fuldiaratman
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 13, No 1 (2019): January (2019)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran menggunakan media memiliki beberapa manfaat antara lain membangkitkan motivasi, minat, meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya serta memudahkan penafsiran data dalam mendapatkan informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengembangan bahan ajar dalam bentuk media komik untuk menggunakan program 3D Page Flip pada materi Ikatan Kimia dan mengetahui respon mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi terhadap media pembelajaran yang dikembangkan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengadaptasi model pengembangan ADDIE yang terdiri dari tahap Analisis (Analysis), Desain (Design), Pengembangan (development). Pada tahap-tahap ini dilakukan validasi oleh tim ahli serta penilaian oleh pengguna. Penerapan (Implementasi) pada tahap ini dilakukan uji coba kelompok kecil dan Evaluasi (Evaluation). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian ahli media, ahli materi dan pengguna terhadap produk media pembelajaran komik kimia berturut-turut adalah skor 72 “sangat baik”, skor 71 “sangat baik” dan hasil respon mahasiswa didapatkan skor 63 “sangat baik” dengan persentase 84% yang menyatakan bahwa mahasiswa memberikan respon positif terhadap media pembelajaran komik kimia yang dikembangkan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ahli media, ahli materi, dan pengguna (mahasiswa) menilai media komik kimia menggunakan 3D Page Flip pada materi Ikatan Kimia adalah baik bila digunakan sebagai bahan ajar kimia.
AKTIVITAS METAKOGNITIF MAHASISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MELALUI GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA Fuldiaratman, Fuldiaratman; minarni, Minarni; Pamela, ssaura Sherly
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 15, No 2 (2021): July 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemecahan masalah adalah proses yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Proses pemecahan masalah melibatkan aktivitas metakognitif bagi seseorang yang dapat menggali keterampilan berpikir metakognitif. Keterampilan metakognitif berperan penting dalam memecahkan masalah khususnya dalam mengatur dan mengontrol aktivitas kognitif peserta didik. Strategi metakognitif merujuk pada cara untuk meningkatkan kesadaran mengenai proses berpikir dan pembelajaran yang berlaku. Kesadaran tersebut dapat membantu seseorang untuk mengontrol pikirannya dengan merancang, memantau dan menilai apa yang dipelajari. Pembelajaran pemecahan masalah kimia setiap individu menunjukkan kecenderungan tertentu, pola berpikir khusus, cara menanggapi, dimana faktor-faktor tersebut menentukan gaya belajar dan gaya berpikir seseorang dalam mengingat, berpikir untuk menyelesaikan masalah yang dikenal dengan gaya kognitif. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keterampilan metakognitif mahasiswa yang memiliki gaya kognitif Field Independent dalam memecahkan masalah kesetimbangan kimia. Subyek penelitian ini yaitu mahasiswa pendidikan kimia semester I Fakultas FKIP Universitas Jambi yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan tes GEFT, tes pemecahan masalah, dan wawancara. Teknik analisis data keterampilan metakognitif dari hasil wawancara menggunakan analisis model Miles dan Huberman. Data yang diperoleh nantinya diuji keansahannya melalui triangulasi. Hasil sementara yang diperoleh menyatakan keterampilan metakognisi mahasiswa Pendidikan Kimia rata-rata berada pada tingkatan strategic use. Tingkatan ini meyatakan mahasiswa memiliki strategi dalam pemecahan masalah, namun masih ragu dalam memperbaiki apabila terjadi kekeliruan dalam pemecahan masalahnya. Mahasiswa juga melihat kembali hasil pekerjaan, keterampilan monitoring pekerjaan terlihat baik. Perbedaan aktivitas metakognitif dengna gaya kognitif yang sama ini terjadi karena kebiasaan belajar nya. Semakin baik kebiasaan belajarnya maka semakin baik pula kemapuan pemecahan masalah dan aktivitas metakognitifnya.
KETERAMPILAN METAKOGNITIF DALAM PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI PESERTA DIDIK EKSTROVERT Fuldiaratman, Fuldiaratman; minarni, Minarni; Pamela, Issaura Sherly
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 15, No 2 (2021): July 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metakognitif merupakan keyakinan diri peserta didik terhadap kemampuan dan pengaturan diri yang mereka miliki.Keterampilan ini juga berpengaruh terhadap keterampilan pemecahan masalah.Peserta didik yang memiliki metakognitif yang baik, juga memiliki keterampilan pemecahan masalah yang baik pula.Materi stoikiometri merupakan materi kimia yang menuntut peserta didik menggunakan keterampilan pemecahan masalahnya.Peserta didik dengan tipe ekstrovert cenderung lebih mudah dalam melakukan pemecahan masalah.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikanketerampilan metakognitif peserta didikekstrovertdalam pemecahan masalah stoikiometri.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.Data dalam penelitian adalah deskripsi tentang keterampilan metakognitif peserta didik ekstrovertdalam pemecahan masalah stoikiometri.Subjek penelitian adalah 2 orang peserta didik kelas X SMA Negeri 5 Kota Jambi.Teknik penggumpulan data yaitu tes dan wawancara yang mendalam.Penelitian menunjukkan hasil tes peserta didik berbeda.Peserta didik ekstrovertt, tidak sama keterampilan metakognitifnya. Peserta didik terampil dalam pemecahan masalah, mampu memahami masalah, memiliki strategi yang baik, dan mampu memeriksa pekerjaannya.Hal ini dibuktikan dengan wawancara, mereka menyatakan mengetahui kemampuan yang dimiliki dan melihat kembali hasil pekerjaan mereka.
AKTIVITAS METAKOGNITIF MAHASISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MELALUI GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA Fuldiaratman, Fuldiaratman; minarni, Minarni; Pamela, ssaura Sherly
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 15, No 2 (2021): July 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jipk.v15i2.28256

Abstract

Pemecahan masalah adalah proses yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Proses pemecahan masalah melibatkan aktivitas metakognitif bagi seseorang yang dapat menggali keterampilan berpikir metakognitif. Keterampilan metakognitif berperan penting dalam memecahkan masalah khususnya dalam mengatur dan mengontrol aktivitas kognitif peserta didik. Strategi metakognitif merujuk pada cara untuk meningkatkan kesadaran mengenai proses berpikir dan pembelajaran yang berlaku. Kesadaran tersebut dapat membantu seseorang untuk mengontrol pikirannya dengan merancang, memantau dan menilai apa yang dipelajari. Pembelajaran pemecahan masalah kimia setiap individu menunjukkan kecenderungan tertentu, pola berpikir khusus, cara menanggapi, dimana faktor-faktor tersebut menentukan gaya belajar dan gaya berpikir seseorang dalam mengingat, berpikir untuk menyelesaikan masalah yang dikenal dengan gaya kognitif. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keterampilan metakognitif mahasiswa yang memiliki gaya kognitif Field Independent dalam memecahkan masalah kesetimbangan kimia. Subyek penelitian ini yaitu mahasiswa pendidikan kimia semester I Fakultas FKIP Universitas Jambi yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan tes GEFT, tes pemecahan masalah, dan wawancara. Teknik analisis data keterampilan metakognitif dari hasil wawancara menggunakan analisis model Miles dan Huberman. Data yang diperoleh nantinya diuji keansahannya melalui triangulasi. Hasil sementara yang diperoleh menyatakan keterampilan metakognisi mahasiswa Pendidikan Kimia rata-rata berada pada tingkatan strategic use. Tingkatan ini meyatakan mahasiswa memiliki strategi dalam pemecahan masalah, namun masih ragu dalam memperbaiki apabila terjadi kekeliruan dalam pemecahan masalahnya. Mahasiswa juga melihat kembali hasil pekerjaan, keterampilan monitoring pekerjaan terlihat baik. Perbedaan aktivitas metakognitif dengna gaya kognitif yang sama ini terjadi karena kebiasaan belajar nya. Semakin baik kebiasaan belajarnya maka semakin baik pula kemapuan pemecahan masalah dan aktivitas metakognitifnya.
KETERAMPILAN METAKOGNITIF DALAM PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI PESERTA DIDIK EKSTROVERT Fuldiaratman, Fuldiaratman; minarni, Minarni; Pamela, Issaura Sherly
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 15, No 2 (2021): July 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jipk.v15i2.30744

Abstract

Metakognitif merupakan keyakinan diri peserta didik terhadap kemampuan dan pengaturan diri yang mereka miliki.Keterampilan ini juga berpengaruh terhadap keterampilan pemecahan masalah.Peserta didik yang memiliki metakognitif yang baik, juga memiliki keterampilan pemecahan masalah yang baik pula.Materi stoikiometri merupakan materi kimia yang menuntut peserta didik menggunakan keterampilan pemecahan masalahnya.Peserta didik dengan tipe ekstrovert cenderung lebih mudah dalam melakukan pemecahan masalah.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikanketerampilan metakognitif peserta didikekstrovertdalam pemecahan masalah stoikiometri.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.Data dalam penelitian adalah deskripsi tentang keterampilan metakognitif peserta didik ekstrovertdalam pemecahan masalah stoikiometri.Subjek penelitian adalah 2 orang peserta didik kelas X SMA Negeri 5 Kota Jambi.Teknik penggumpulan data yaitu tes dan wawancara yang mendalam.Penelitian menunjukkan hasil tes peserta didik berbeda.Peserta didik ekstrovertt, tidak sama keterampilan metakognitifnya. Peserta didik terampil dalam pemecahan masalah, mampu memahami masalah, memiliki strategi yang baik, dan mampu memeriksa pekerjaannya.Hal ini dibuktikan dengan wawancara, mereka menyatakan mengetahui kemampuan yang dimiliki dan melihat kembali hasil pekerjaan mereka.