Penelitian ini bertujuan menilai pelaksanaan Unit Pendidikan Aman Bencana (SPAB) pada sekolah berbasis agama di Kabupaten Cilacap. Studi ini menggunakan metode campuran, memadukan data kuantitatif dari kuesioner terstruktur dengan wawasan kualitatif melalui wawancara dan observasi langsung. Dua sekolah yang menjadi objek evaluasi: MA MINAT Kesugihan dan SMA Ya BAKII Kesugihan. Penilaian dilakukan berdasarkan tiga pilar utama, yaitu: fasilitas belajar yang aman, manajemen bencana dan kelangsungan pendidikan, serta pendidikan pengurangan risiko bencana dan ketahanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua sekolah tersebut berada pada kategori “hampir siap” dalam implementasi SPAB. MA MINAT menunjukkan kesiapan lebih tinggi di seluruh pilar dengan skor 61,54% (Pilar 1), 54,74% (Pilar 2), dan 68,42% (Pilar 3), sehingga memperoleh skor kesiapan total 61,57%. Sementara itu, SMA Ya BAKII memperoleh skor 66,67% (Pilar 1), 50,36% (Pilar 2), dan 26,32% (Pilar 3), dengan skor kesiapan total 47,78%. Tantangan utama ditemukan pada Pilar 3, terutama terkait keberlanjutan. Penelitian ini menyoroti pentingnya intervensi strategis melalui penguatan kebijakan, pelatihan guru, serta keterlibatan komunitas untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana di sekolah berbasis agama. Selain itu, penyesuaian implementasi SPAB dengan karakteristik sekolah asrama yang menampung siswa dari berbagai daerah juga menjadi perhatian penting.