Ponorogo, yang terkenal sebagai Kota Reog, sering dianggap sebagai pusat seni, dengan banyak seniman berbakat di berbagai bidang, terutama dalam seni lukis yang sering melahirkan bakat-bakat luar biasa. Agar potensi ini dapat berkembang dengan baik, dibutuhkan fasilitas yang memadai untuk menampung, mengembangkan, dan memamerkan karya seni secara profesional. Agar memberikan daya Tarik, perlu menerapkan konsep ekspresif pada bentuk bangunan untuk memperkuat identitas arsitektural yang mampu menggambarkan karakter seni lukis. Eksplorasi bentuk massa bangunan yang dinamis, asimetris, dan tidak konvensional menjadi wujud dari konsep ekspresif, dipadukan dengan elemen fasad bermotif bulu merak yang melambangkan kebebasan berekspresi dan keindahan estetika. Metode studi ini menggunakan analisis visual untuk menilai elemen bentuk, komposisi, dan hubungan antara desain dan fungsi ruang. Berdasarkan penelitian, penerapan bentuk ekspresif terbukti mampu menciptakan daya tarik visual yang kuat, meningkatkan pengalaman pengunjung dalam menikmati karya seni, serta memperkuat citra kawasan sebagai pusat aktivitas seni di Ponorogo. Sehingga, konsep ekspresif dalam bentuk bangunan tidak hanya berfungsi sebagai elemen estetis, melainkan juga sebagai strategi desain yang komunikatif dan berorientasi pada fungsi