Diare merupakan penyebab kedua kematian Balita di dunia. Salah satu pengobatan diarae dilakukan dengan mengkonsumsi obat antibiotik, akan tetapi mengkonsumsi obat antibiotik secara terus menerus dapat mengakibatkan resistensi mikroba. Disisi lain, dilaporkan bahwa beberapa tanaman obat memiliki kemampuan untuk mengobati diare. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan masyarakat terkait penggunaan tanaman obat sebagai pengganti obat antibiotik berbahan kimia. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan instrumen berupa kuisioner secara online yang dilakukan di Perumahan De green valley Kabupaten Bekasi dengan jumlah responden 30 responden. Jumlah responden ditentukan menggunakan rumus Slovin dengan persentase kelonggoran ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang digunakan untuk populasi dalam jumlah kecil yaitu 0,2. Adapun pertanyaan terdiri dari 14 butir pertanyaan yang terdiri pertanyaan pendukung yang berisi identitas responden dan pertanyaan utama berisi evaluasi pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan tanaman obat sebagai pengganti obat antibiotik diare. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa sebagian besar responden sudah memiliki pengetahuan terkait pengolahan dan penggunaan tanaman obat pengganti obat antibiotik diare (76,7% dan 86,7%), dimana pengetahuan tersebut diinformasikan secara turun menurun (25 responden). Adapun jenis tanaman yangbanyak digunakan sebagai obat diare pengganti obat antibiotik adalah Jambu biji (80%).