Pilkada sebagai miniatur demokrasi lokal telah menjadi arena kontestasi politik yang kompleks, di mana peran kiai memiliki signifikansi strategis yang tidak dapat diabaikan. Kiai, dalam konteks sosial-keagamaan masyarakat Indonesia, tidak sekadar dipahami sebagai pemimpin spiritual, melainkan juga sebagai agen pembentuk opini dan orientasi politik yang memiliki pengaruh fundamental. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika kepatuhan masyarakat terhadap instruksi kiai dalam konteks Pilkada 2024 di Lampung Timur, dengan fokus pada konstruksi otoritas kiai dan tipologi kepatuhan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika kepatuhan politik masyarakat terhadap instruksi kiai di Lampung Timur merupakan fenomena kompleks, di mana kiai berperan tidak sekadar sebagai pemimpin spiritual melainkan juga agen perubahan sosial yang memiliki pengaruh signifikan dalam pilihan politik. Legitimasi kultural-spiritual dan strategi negosiasi simbolik memperkuat posisi kiai dalam memengaruhi perilaku politik masyarakat. Memahami tipologi kepatuhan masyarakat menjadi kunci analisis, terutama dalam konteks Pilkada, sambil tetap menjaga integritas spiritual di era informasi terbuka.