Lahan di wilayah kota Surabaya semakin terbatas sehingga kesenjangan tercipta antara jumlah rumah kepemilikan yang dibangun dengan yang dibutuhkan. Hal ini mendorong Pemerintah Kota Surabaya untuk menginisiasi pembangunan rumah susun dalam mengatasi adanya keterbatasan lahan serta memenuhi kebutuhan rumah yang layak bagi masyarakat dengan melibatkan partisipan swasta melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Penelitian ini bertujuan untuk memberikan identifikasi dan kuantifiasi risiko finansial pada proyek sumah susun dengan metode Probability Impact Matrix (PIM) serta analisis aliran kas. Hasil analisis data menunjukkan bahwa risiko yang memiliki penilaian sangat tinggi adalah kenaikan biaya operasional dengan batas minimal persentase penurunan 20% untuk pembiayaan kategori layak.