Anemia merupakan masalah kesehatan yang signifikan di Indonesia, terutama pada remaja putri. Berdasarkan Riskesdas 2018, prevalensi anemia pada remaja putri usia 15-24 tahun mencapai 32%, dengan penyebab utama defisiensi zat besi. Remaja putri rentan mengalami anemia akibat menstruasi dan pola makan yang kurang memperhatikan asupan zat besi. Pemerintah telah mengimplementasikan program pemberian Tablet Tambah Darah (TTD), namun banyak remaja yang belum rutin mengonsumsinya. Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan pemahaman remaja putri mengenai pentingnya konsumsi TTD dalam mencegah anemia. Metode yang digunakan adalah pendekatan edukatif dan partisipatif melalui penyuluhan interaktif menggunakan media visual dan diskusi kelompok. Program ini dilaksanakan di SMA dan SMK Negeri 1 Tinangkung, Kabupaten Banggai Kepulauan, dengan melibatkan 60 remaja putri. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman siswa mengenai anemia dan pentingnya TTD. Antusiasme peserta sangat tinggi, dengan sebagian besar siswa berkomitmen untuk lebih rutin mengonsumsi TTD. Penyuluhan yang interaktif terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran. Kesimpulannya, program ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan remaja putri terhadap konsumsi TTD, yang diharapkan dapat menurunkan prevalensi anemia di kalangan remaja.