Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada

Peran Vitamin D Dalam Regulasi Sistem Imunitas Melalui Sel Dendritik Wira Daramatasia
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 1 No 1: Agustus
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (859.402 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v1i1.80

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan citra pelayanan terhadap loyalitas pasien poli diabetes mellitus Rumah Sakit Umum Dr.Soetomo Surabaya. Metode dengan cara wawancara dipandu dengan kuesioner pertanyaan tertutup. Penelitian ini adalah penelitian survey yang bersifat analitik dengan sumber informasi pasien yang telah mendapatkan pelayanan kesehatan poli diabetes mellitus Rumah Sakit Umum Dr.Soetomo Surabaya yang dilakukan pada bulan Mei-Juni 2010. Penyajian data menggunakan tabel distribusi frekuensi, tabulasi silang(crosstabs), dan korelasi spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh kesan pasien terhadap citra pelayanan poli diabetes mellitus adalah baik, dan loyalitas pasien adalah loyal dan sangat loyal. Hal ini berarti pihak manajemen harus memperhatikan citra dan tetap menjaga kinerja serta kualitas pelayanan, lebih memberikan perhatian dan mengambil tindakan terhadap berbagai keluhan pasien untuk meningkatkan jumlah kunjungan dan menimbulkan kesan yang baik di masyarakat. Hasil uji korelasi spearman menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara citra pelayanan terhadap loyalitas pasien.
RENDAHNYA KADAR VITAMIN D BERPENGARUH PADA JUMLAH TH 17 PASIEN LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK Wira Daramatasia
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 2 No 1: September
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.115 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v2i1.98

Abstract

Systemic Lupus Erythematosus (SLE) is an autoimmune disease that is more frequently found with a high mortality rate . Aetiopathogenesis of the disease is unclear, although it has been demonstrated abnormalities of various immune cells including T cell hyperreactivity, B cells , dendritic cells , and decreased function of regulatory T cells (Treg). Vitamin D has a role in the immune system regulation, but in patients with SLE is still a lot of controversy. This study aims at funding out the correlation of vitamin D level with the percentage amount of Th17 cells in patients with SLE. Observation Laboratory in the form of a cross -sectional study with blood sampling SLE patients and healthy control in RSSA . Of the total 48 SLE patients and 23 healthy controls , this study compared the amount (percentage) of Th17 cells by looking at level of vitamin D. SLE patient's vitamin D level was measured by ELISA method , the amount of the percentage of Th17 cells (CD4+, IL17+) was measured by using a BD FACSCalibur flowcytometri method. The mean levels of vitamin D of SLE patients compared to healthy controls differed significantly (p = 0.00). There are significant differences in the number of Th17 percentage (p = 0.04), and Tukey test results between the control group of SLE patients with hypovitamin D (p = 0.03) . There is no correlation between vitamin D status with Th 17 cells (P = 0.22 and r= -0,33). Conclusion, It is concluded that 1,25(OH)2D3 affects the cell life cycle stages . This effect could contribute substantially to reduce the activation of T cells in inducing Th cell development 17 . therefore by providing therapy vitamin D (analog 1,25 (OH) 2D3) can modulate the treatment of autoimmune diseases , particularly SLE patient
KARAKTERISTIK PENGETAHUAN TENTANG LAKTASI DENGAN TEKNIK MENYUSUI PADA KALANGAN KADER POSYANDU DI KOTA MALANG Wira Daramatasia
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 3 No 1: Oktober
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.085 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v3i1.150

Abstract

Data kesehatan di Kota Malang diketahui bahwa cakupan ASI eksklusif pada tahun 2009 sebesar 58,47%, cakupan ASI eksklusif ini masih relatif rendah jika dibandingkan dengan target nasional 80%. Untuk mencapai keberhasilan pemberian ASI pada bayi harus didukung oleh manajemen laktasi yang baik dan teknik menyusui yang tepat agar manfaat dari ASI lebih maksimal. Peran aktif kader posyandu dalam menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat sangatlah penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pengetahuan tentang laktasi dengan teknik menyusui pada kalangan kader posyandu di kota Malang, serta hubungan pengetahuan dengan sikap kader posyandu mengenai teknik menyusui. Metode penelitian ini adalah Survey Analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling. Jumlah sampel penelitian ini berjumlah 50 responden dari jumlah populasi kader posyandu yang mewakili 5 kecamatan di Kota Malang. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan lembar observasi berupa checklist. Data yang diperoleh yaitu karakteristik responden meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, dan masa/lama menjadi kader posyandu, kemudian variable pengetahuan tentang laktasi dan tehnik menyusui kader posyandu. Analisis data menggunakan Korelasi Somers’d. Hasil penelitian diperoleh bahwa pengetahuan kader posyandu mengenai menyusui sebagian besar baik sejumlah (68%), Sikap kader posyandu mengenai teknik menyusui sebagian besar kurang (62%). Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara pengetahuan kader posyandu dengan sikap mengenai tehknik menyusui (p>0,05).
PENDIDIKAN KARAKTER KESEHATAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DI SEKOLAH TAMAN KANAK-KANAK Wira Daramatasia
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 3 No 2: Maret
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.806 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v3i2.160

Abstract

Pendidikan anak usia dini merupakan pijakan awal yang strategis untuk memulai menanamkan dan membangun karakter-karakter mulia. Salah satu peningkatan pendidikan karakter adalah berbasis kesehatan dan potensi diri. Pendidikan karakter kesehatan dapat diberikan dalam bentuk Pelatihan dan penyuluhan penanaman karakter berbasis kesehatan dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada anak, yang meliputi cara sikat gigi yang benar, cuci tangan yang tepat, kebersihan diri, dan makanan yang sehat dan halal, serta pengenalan dan pencegahan diare. Penyediaan sarana pembelajaran berbasis teknologi informasi, pelatihan peningkatan soft skills di bidang kesehatan khususnya pada guru dan anak didik, serta mengimplementasikan dalam bentuk kegiatan game education. serta pendampingan dan evaluasi. Hasil kegiatan IbM ini adalah variasi materi pembelajaran serta media pembelajaran yang diperlukan dalam pendidikan karakter kesehatan semakin menunjang. Pihak sekolah bisa memanfaatkan media pembelajaran yang telah diberikan, dan penyuluhan yang didapatkan sebagai bahan pembelajaran kedepannya.
KUALITAS HIDUP PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DAN CAPD Dwi Soelistyoningsih; Wira Daramatasia; Achmad Rifa'i; Atma Gunawan
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 8 No 1 (2019): April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (961.461 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v8i1.191

Abstract

Penyakit ginjal kronis masih menjadi masalah di dunia. Terapi pengganti ginjal berupa hemodialisis atau dialisis peritoneal (CAPD) memerlukan waktu yang lama, biaya yang besar dan menimbulkan pembatasan-pembatasan tertentu bagi pasien. Hal ini akan mempengaruhi kualitas hidup pasien dari berbagai aspek kehidupannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis dan CAPD di RSSA Malang. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan metode studi potong lintang (cross sectional). Subyek penelitian ini adalah 30 pasien dengan hemodialisis dan 30 pasien dengan CAPD minimal selama 3 bulan, usia ≥18 tahun, serta bersedia menandatangani informed consent. Penilaian kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronis dengan kuesioner KDQOL-36. Hasil penelitian didapatkan rerata usia responden yang menjalani HD adalah 53,10±9,85 tahun dan CAPD adalah 43,53±13,28 tahun. Jenis kelamin responden dengan HD laki-laki 16 (53,3%) orang dan perempuan 14(46,7%) orang, responden dengan CAPD, laki-laki sebanyak 19 (63,3%) orang dan perempuan sebanyak 11 (36,7%) orang. Tingkat pendidikan, pasien HD terbanyak adalah SMA sebanyak 9 (30,1%) dan pasien CAPD terbanyak adalah Perguruan Tinggi (PT) sebanyak 10 orang (33,3%). Durasi menjalani HD rata-rata 4,80±2,89 tahun, sedangkan untuk CAPD rata-rata 2,73±2,58 tahun. Untuk komorbid yang dialami untuk pasien HD sebanyak 21 (70%) orang dan untuk pasien CAPD dengan komorbid sebanyak 24 (80%) orang. Rerata komorbid yang dialami pasien HD 5,90±6,38 tahun dan untuk pasien CAPD 4,75±5,02 tahun. Kesimpulan yang didapatkan bahwa kualitas hidup pasien yang menjalani CAPD (63,3%) sedikit lebih tinggi dibandingkan pasien yang menjalani hemodialisa (60%).
HUBUNGAN JUMLAH CD4 DENGAN KUALITAS HIDUP PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) Wira Daramatasia; Dwi Soelistyoningsih
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 8 No 1 (2019): April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1787.185 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v8i1.198

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Kualitas hidup pada ODHA merupakan aspek yang sangat penting untuk diperhatikan, karena HIV/AIDS bersifat kronis dan progresif sehingga berdampak luas pada permasalahan fisik, psikologis, kemandirian, sosial, lingkungan maupun spiritual. Dengan meningkatnya kualitas hidup ODHA dapat mengurangi angka kesakitan bahkan angka kematian karena HIV/AIDS. Tujuan penelitian: mengetahui hubungan jumlah CD4 dengan kualitas hidup ODHA pada kelompok dukungan sebaya di Jombang Care Center Plus. Metode penelitian:menggunakan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Responden berjumlah 79 orang yang diambil dari 367 ODHA yang bergabung di KDS JCC+ berdasarkan quota sampling dan memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Kualitas hidup (Quality of Life/QoL) ODHA dikaji menggunakan kuisioner WHOQoLHIVBREF, Jumlah CD4 diukur dengan alat flowcytometry. Analisis data menggunakan t test untuk menguji signifikansi antara jumlah CD4 dan QoL dengan tingkat signifikansi 5%. Hasil :kualitas hidup ODHA secara umum responden memiliki kualitas hidup baik sebesar 68%, sebesar 32% memiliki kualitas hidup cukup dan tidak terdapat responden dengan kualitas hidup kurang. Jumlah CD4 pada ODHA setelah diterapi ARV, Jumlah CD4 >350 sebanyak 70 0rang (99%) dan CD4<350 sebanyak 9 orang (11%). Adanya hubungan yang signifikan antara kualitas hidup dengan jumlah CD4, ODHA dengan jumlah CD4 yang lebih tinggi lebih baik kualitas hidupnya dibandingkan pasien dengan jumlah CD4 yang lebih rendah (P <0,05). Saran: Diharapkan ODHA dapat proaktif untuk lebih memperhatikan kesehatannya, pada KDS, tenaga kesehatan maupun pihak terkait dapat meningkatkan pelayanan Provider Initiated Testing and Counseling (PITC) kepada seluruh lapisan kelompok sasaran penularan HIV/AIDS pada kelompok tertular kelompok beresiko, kelompok rentan dan masyarakat umum Kata Kunci : Kualitas hidup, HIV, AIDS, WHOQoLHIV BREF, CD4.
HUBUNGAN STIGMA DIRI DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ARV PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) Mizam Ari Kurniyanti; Wira Daramatasia
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 10 No 1 (2021): April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33475/jikmh.v10i1.249

Abstract

Human immunodeficiency virus/Acquired immunodeficiency syndrome (HIV/AIDS) Is one of the worst pandemic, besides impact to the physical cause psikososial anciety.Until now it has not been found the drug therapy / the healer HIV / AIDS so as to cause odha feel down even apathetic, in addition condition self stigma (perceived stigma) in ODHA so can be lowered compliance drink ARV. The purpose of research carried out in peer support groups jombang care center ( kds jcc ) district jombang in general to drink in compliance ARV ODHA .In this research using analytic methods the cross sectional. Observasional respondents were 55 ODHA taken purposive approach based on techniques of sampling of 550 ODHA joined at KDS JCC and meet the criteria for inclusion and ekslusi. The self stigma measured with selected berger stigma scale and drink ARV measured by of the questionnaire was compliance drink a drug ( MMAS ). Data analyse using Somer’s test. the results of the study obtained as follows 61,8% Male ODHA respondent, 78,2% in age 26 year until 45 year, 43,6% Senior High Shool, 67,3% work, 45,5% had income levels under 1 million per month, 47,3%, married and 72,5% had diagnose HIV/AIDS in 1 until 5 years. Perceived stigma from the perception of living most enough as much as 74,5%. Compliance drink were any ARVS in ODHA 56,4% categorized as high compliance .There is a significant relation exists between / meaningful stigma to compliance drink were any ARVS (p=0,024 dan r= 0,276). Advice the strategy koping who focuses on the problem ( problem-focused coping strategies ) used odha is joining social support groups , open hiv status , counseling and improving the optimization of adherence to art is the joint responsibility of of the program , patients , health care providers , and family and community projects