Semut sering dianggap sebagai hama karena mengganggu kenyamanan dan kebersihan makanan di rumah. Limbah kopi dan kayu yang dihasilkan oleh industri lokal di Kudus masih minim dalam pengelolaannya dan sering kali hanya dibuang. Penelitian ini bertujuan menganalisis kelayakan usaha inovasi tatakan gelas anti semut berbahan limbah kopi dan serut kayu, yang juga memperkenalkan motif batik Parijoto khas Kudus. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan dan analisis tren pasar menggunakan data sekunder dari Google Trends dan marketplace. Ampas kopi dan serut kayu dapat digunakan sebagai bahan dasar tatakan gelas yang efektif mengusir semut karena aroma kuat kayu manis. Hasil studi menunjukkan bahwa ECOSTANT layak untuk dijalankan dengan pertimbangan memenuhi seluruh aspek kelayakan.