Penambangan batubara menyebabkan perubahan bentuk pada permukaan tanah, perubahan bentuk ini mengacu pada rencana penambangan yang dikenal dengan kemajuan tambang. Pengukuran Survey Real Time Kinematic (RTK) dilakukan perusahaan untuk mengetahui perbandingan produksi batubara. Berdasarkan survey akan diketahui volume dan tonase dari batubara, kemudian dibandingkan dengan data timbangan (weight bridge) sebagai produksi aktual untuk memproleh coal recovery dari batubara yang tertambang. Terdapat deviasi antara survey dan data timbangan, deviasi ini mempengaruhi coal recovery yang ingin dicapai perusahaan dengan persentase minimal 97%. Pada bulan Maret 2024, tonase batubara tertambang berdasarkan survey sebesar 121,133.29 ton, sedangkan untuk data timbangan sebesar 120,818.59 ton dengan coal recovery 100.3%. Pada bulan April 2024 coal recovery dibawah 100% yang berarti perolehan batubara berdasarkan data timbangan lebih besar dibandingkan survey begitu sebaliknya pada bulan Maret. Ketercapaian produksi batubara berdasarkan survey terhadap plan kemajuan tambang di bulan Maret sebesar 146.8% dan di bulan April sebesar 129.4%.