Woro Kartiko Kusumo Wardani, Dyah
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat

KESEHATAN REPRODUKSI DAN PENDIDIKAN SEKS PADA REMAJA DI ERA PANDEMI COVID-19 Suci Dwi Aningsih, Baharika; Woro Kartiko Kusumo Wardani, Dyah; Ida Pratiwi, Agustina; Suhaid, Dewi Novitasari
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2022): JUNI
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.231 KB) | DOI: 10.32832/abdidos.v6i2.1275

Abstract

Kesehatan reproduksi adalah kondisi keseimbangan dari kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang berkaitan dengan sistem reroduksi baik itu secara fungsi dan prosesnya. Remaja didefinisikan sebagai tahapan perkembangan individu yang berada pada rentang usia 10-19 tahun. Proses pematangan secara biologis umumnya didahului dengan kematangan psikosisial pada remaja. Problematika remaja dapat terjadi sehubungan dengan adanya perbedaan kebutuhan dan aktualisasi dari penyesuaian diri terhadap lingkungan disekitarnya. Masa ini dinilai sebagai tahapan yang kritis, dikarenakan adanya keinginan untuk hidup secara mandiri dan lepas dari ketergantungan orang tua, rasa ingin tahu yang berlebihan dan potensi untuk perilaku berisiko. Permasalahan utama kesehatan remaja di Indoensia adalah kurangnya informasi mengenai kesehatan reproduksi dan masalah pergeseran perilaku seksual karena minimnya pengetahuan. Berdasarkan SDKI tahun 2017, pengetahuan remaja perempuan akan kesehatan reproduksi sebesar 2%, menurun sebanyak 3% dari tahun 2012 (5%), dan pada remaja laki-laki sebesar 11%, menurun sebanyak 4% dari tahun 2012 (15%). Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah memberikan penyuluhan mengenai pengetahuan kesehatan reproduksi dan seksualitas. Kegiatan dilakukan secara daring dengan sasaran siswa-siswi SD kelas 4 SD Ricci. Setelah dilakukan penyuluhan maka terdapat peningkatan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi dan seksualitas dari peserta sebesar 85.96%.