Kesenian batik tulis merupakan representasi kebudayaan bangsa Indonesia. Batik tulis sebagai ruang bagi seniman, mengartikan kebebasan berekspresi, namun tetap memiliki nilai yang terikat di setiap motifnya. Batik tulis adalah produksi sosial, yang terbentuk dari rekonstruksi budaya masyarakat yang bersifat dinamis. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana produksi batik tulis dapat dikategorikan sebagai produksi sosial, yang bersifat kolektif sebagai hasil dari rekonstruksi budaya masyarakat serta bagaimana komponen-komponen pendukung terciptanya produksi seni kain batik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif degan pendekatan deskriptif, menggunakan teori produksi sosial Janet Wolff.. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam produksinya, batik tulis pada hakikatnya merupakan produksi kolektif, dengan mengandalkan pembagian kerja di setiap tahap proses produksinya. Batik tulis berkembang hingga hari ini karena adanya rekonstruksi kebudayaan masyarakat. Kehadiran teknologi, adanya institusi sosial serta faktor ekonomi, membuat produksi kain batik berhasil mengantarkan hasil produksinya dapat didistribusikan dengan skala luas.