Komunikasi saat ini membuat distorsi dalam Komunikasi Publik. Cyber Community berkembang didalam dunia maya mampu berkomunikasi tanpa jarak dan waktu. Komunikasi yang dibangun untuk kebutuhan bersama dan kepentingan masing masing, seperti hal tentang budaya, edukasi, agama dan hoby. Media penyaluran Cyber Community dalam interaksi komunikasinya menggunakan jaringan internet sebagai alat komunikasi utama. Masyarakat diera revolusi industri semakin bergantung pada teknologi internet. Hal ini menjadikan internet sebagai kebutuhan utama sehingga memungkinkan terjadi dampak positif dan negatif. Cyber Community tidak hanya di ikuti oleh orang dewasa saja, tetapi semua kalangan. Hal ini menyebabkan orang tua harus mempunyai peran besar dalam pengawasan sebagai upaya melindungi anak anak atau remaja dari perkembangan teknologi sehingga mereka bisa beradaptasi dengan lingkungan komunitas yang sesuai dengan kebutuhannya. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisa perubahan perilaku Cyber Community dalam Interaksi Komunikasi Publik di Era Siciety 5.0. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dimana data disuuguhkan dari hasil observasi secara langsung dengan menggunakan data dan dokumentasi. Hasilnya bahwa Cyber Community memiliki peran dan batasan yang sangat luas. Kehidupan yang terjadi di dunia maya tidak bisa serta merta bisa diaplikasikan di dunia nyata. Urgensi dari penelitian ini khususnya bagi pengguna sosial media untuk bisa bijak dalam bersosial media dan mengantisipasi dari tindak kejahatan di sosial media. Karena maraknya kasus penipuan dan tindak kriminal di sosial media sehingga kita bisa melakukan atisipasi keadian cyber crime dalam Cyber Community melalui Komunikasi Publik.