Fenomena anak jalanan merupakan permasalahan sosial kompleks yang memerlukan penanganan serius. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kehidupan anak jalanan di Kota Pekanbaru dan menganalisis efektivitas pelaksanaan pemberdayaan oleh Dinas Sosial. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dengan teknik accident sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi terhadap 4 informan anak jalanan di tiga lokasi strategis: Lampu Merah Arifin Ahmad, Jembatan Siak IV, dan Simpang Empat Panam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak jalanan terbagi menjadi dua kelompok yaitu yang masih bersekolah (50%) dan putus sekolah (50%). Faktor ekonomi menjadi alasan utama (100%) mereka bekerja di jalanan dengan penghasilan Rp50.000-Rp150.000 per hari. Pelaksanaan program pemberdayaan oleh Dinas Sosial belum efektif karena minimnya sosialisasi langsung, pendekatan represif dari aparat terutama Satpol PP, dan ketidakpercayaan anak jalanan terhadap program pemerintah. Diperlukan reformulasi pendekatan yang lebih partisipatif, humanis, dan berkelanjutan agar program pemberdayaan benar-benar menyentuh sasaran dan mampu memutus mata rantai kemiskinan struktural.