Melalui pendekatan semiotika John Fiske, penelitian ini mengungkap bagaimana film 200 Pounds Beauty versi Indonesia merepresentasikan insecurity terhadap standar kecantikan perempuan. Analisis yang mendalam terhadap tanda-tanda visual, dialog, dan plot mengungkapkan bagaimana standar kecantikan dalam film ini benar-benar berpengaruh dalam kehidupan keseharian dan karir perempuan yang justru dapat menyebabkan insecurity bagiperempuan yang tidak bisa memenuhinya. Hasil dari penelitian ini adalah peneliti menemukan tanda-tanda yang berkaitan dengan level realitas, level representasi, dan level ideologi. Beberapa tanda yang ditemukan dapat dilihat melalui gestur, dialog, intonasi nada bicara, tindakan dan ekspresi. Peneliti juga menemukan beberapa scene dalam film 200 Pounds Beauty versi Indonesia yang berkaitan dengan ideologi individualisme, materialisme, kelas sosial, dan perfeksionisme. Film 200 Pounds Beauty versi Indonesia berhasil merepresentasikan insecurity terhadap standar kecantikan perempuan. Hal tersebut ditandai dengan pengungkapan rasa insecure oleh Juwita baik secara dialog ataupun tindakan, dan perbedaan perlakuan orang-orang disekelilingnya terhadap Juwita sebelum dan setelah melakukan operasi plastik. Dimana standar kecantikan benar-benar menjadi acuan seseorang untuk dapat meraih karir dan mendapat perlakuan yang lebih baik di dalam sebuah lingkungan.