Remaja sebagai kaum terpelajar dianggap sebagai masyarakat yang responsif dan antusias terhadap fenomena di media sosial. Dengan membahas fenomena Alternate Universe (AU) kepada para remaja penggemar K-Pop memungkinkan bagi mereka untuk berbagi cerita fiksi yang belum pernah dijumpai seperti Alternate Universe (AU) berlabel 21+ di Twitter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana aspek-aspek pornografi dan persepsi remaja sejauh mana tanggapan, respon, dan pengetahuan remaja tentang konten Alternate Universe (AU) 21+ di akun Twitter @caxxxsa. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi untuk memahami pandangan remaja terhadap konten tersebut. Peneliti menggunakan informan remaja sebanyak 8 orang untuk memperoleh data melalui teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, teori yang digunakan adalah teori persepsi oleh Kenneth K. Sereno, Edward M. Bodaken, Judy C. Pearson, dan Paul E. Nelson yang dapat dianalisis dengan tiga kategori Atensi, Sensasi, dan Interpretasi. Berdasarkan hasil analisis, penelitian ini menunjukkan bahwa remaja tertarik pada konten Alternate Universe (AU) 21+ akun Twitter @caxxxsa karena adanya faktor visual seperti gambar dan teaser video, serta faktor estetika dalam gaya penulisan teks cerita fiksi. Namun, remaja juga merasa tidak nyaman dengan tidak adanya triggered warning pada konten untuk 21+ sehingga dapat dikonsumsi oleh remaja minor. Remaja menyetujui terkait adanya konten Alternate Universe (AU) di Twitter yang mengandung unsur pornografi disebut sebagai pornoteks. Selain itu, remaja juga tidak menyetujui terhadap penggunaan karakter fiksi yaitu Kim Taehyung yang diceritakan dalam Alternate Universe (AU) berlabel 21+.