Hipotermia post operasi adalah kondisi yang sering terjadi akibat efek anestesi umum, yang dapat memperlambat metabolisme tubuh dan menyebabkan penurunan suhu. Jika tidak ditangani segera, hipotermia dapat menimbulkan komplikasi seperti gangguan penyembuhan luka, infeksi, hingga kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas intervensi keperawatan berupa pemberian selimut tebal dan heater dalam mengatasi hipotermia pada pasien post operasi ileus paralitik. Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus deskriptif pada satu pasien laki-laki usia 58 tahun di ruang pemulihan (PACU) RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan pemeriksaan tanda-tanda vital. Intervensi dilakukan dengan pemberian selimut tebal dan heater untuk meningkatkan suhu tubuh pasien. Hasil menunjukkan peningkatan suhu tubuh dari 35,8°C menjadi 36,2°C dan penurunan gejala menggigil setelah intervensi. Evaluasi menunjukkan kondisi pasien membaik secara signifikan. Kesimpulannya, pemberian selimut tebal dan heater efektif sebagai intervensi nonfarmakologis dalam menangani hipotermia post operasi. Intervensi ini disarankan diterapkan di ruang pemulihan untuk mencegah komplikasi post operasi akibat penurunan suhu tubuh. Kata kunci : Hipotermia; post operasi; ileus paralitik; selimut tebal; heater