Permintaan madu yang meningkat yang tidak diimbangi dengan produksi madu yang memadai, meningkatkan risiko pemalsuan madu. Perusahaan PT Ashab Corp Indonesia saat ini dihadapkan pada dilema pemalsuan produk yang dapat merugikan konsumen dan reputasi perusahaan. Upaya pengamanan produk madu dapat dilakukan dengan menambahkan tanda pengaman di label produk madu. Penelitian ini mengusulkan salah satu alternatif sistem pengecekan keaslian produk madu menggunakan pengkodean QR-Code. Namun, QR-Code standar masih rentan terhadap pemalsuan. Algoritma base64 digunakan untuk encoding dan decoding sebagai keamanan data. Admin mengelola data produk Dimana kode produk akan diencode dengan menggunakan algoritma base64. Sedangkan konsumen melakukan scan QR-Code, kemudian system melakukan decode dan menampilkan informasi keaslian produk. Penelitian ini mencakup metode pengumpulan data melalui studi pustaka, observasi, dan wawancara, serta menggunakan metode pengembangan sistem Rapid Application Development (RAD). Berdasarkan hasil pengujian User Acceptance Test (UAT) sebesar 84,4%, aplikasi ini dapat melakukan pengecekan keaslian produk madu Ashab.