Latar Belakang: Kawasan Rawan Bencana III (merah) merupakan kawasan yang sering terlanda awan panas, aliran lava, lontaran bom vulkanik, gas beracun maupun guguran batu (pijar). Setiap kejadian bencana, anak-anak menjadi kelompok paling rentan menjadi korban paling menderita dibandingkan orang dewasa. Pengetahuan terkait bencana menjadi sasaran dari program pengurangan resiko bencana. Kesiapsiagaan merupakan paradigma baru dalam penanggulangan bencana yang telah berubah dari respon menjadi pengurangan risiko bencana. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana erupsi gunung merapi pada siswa SD N 2 Jrakah Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 dan 5 SD N 2 Jrakah. Pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan pengambilan sampel kepada 41 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Data diolah dengan program SPSS untuk menganalisis (menguji anilisis univariat berupa distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan uji kendall tau c) univariat dan bivariat dengan distribusi frekuensi dan uji Kendall Tau C. Hasil: Pengetahuan tentang bencana berhubungan dengan kesiapsiagaan dalam menghadapi erupsi Gunung Merapi p=0,006; r=0,342. Kesimpulan: Pengetahuan tentang bencana memiliki hubungan dengan kesiapsiagaan dalam menghadapi erupsi Gunung Merapi dengan korelasi lemah.