Penjual ikan air tawar maupun ikan laut di pasar tradisional berpotensi tinggi menghasilkan limbah cair dari pencucian ikan. Limbah cair tidak dikelola dengan baik sehingga menggandung kadar BOD(Biological Oxygen Demand)yang tinggi danberdampak buruk bagi kesehatan lingkungan serta kesehatan masyarakat. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yang bertujuan untuk menjelaskan adanya penurunan BOD pada air limbah pencucian ikan di pasar dengan metode lumpur aktif. Objek penelitian adalah limbah cair pencucian ikan pada ke-3 pasar tradisional yaitu di pasar Seikambing, pasar Helvetia dan pasar Kampung Lalang. Setiap pasar diambil3 titik pengambilan sampel yang akan diteliti, sehingga total pengambilan sampel ada 9 titik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pH limbah cair di pasar Seikambing= 6,4, pH di pasar Helvetia =5,7 dan pH di pasar Kampung Lalang = 9,27. NilaiDO (Disollved Oxygen) yang diperoleh di pasar Seikambing = 0,2 mg/L, di pasar Helvetia = 0,3mg/L, dan pasar Kampung Lalang = 0,1 mg/L. Efektivitas metode penggunaan lumpur aktif dalam menurunkan kadar BOD pada air limbah pencucian ikan di pasar Seikambing = 62,5 mg/L atau 0,77%, di pasar Helvetia = 50 mg/L atau 0,83%,dan di pasar Kampung Lalang = 31,67 mg/L atau 0,75%. Diharapkan kepada setiap penjual ikan di ke-3 pasar tradisional kota Medan supaya menerapkan metode lumpur aktif pada limbah cair untuk menurunkan kadar BOD yang tinggi pencucian ikan