Adalah hal yang umum bagi para pengajar untuk menggunakan media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar termasuk video game. Video game dinyatakan sebagai media, khususnya sebagai media interaktif karena video game terbentuk dari teknologi hiburan interaktif.. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif eksperimental untuk mengimplementasikan penelitian yang menggunakan validitas isi, reliabilitas, T-test, Lilliefors, Hartley dan Kuder Richardson untuk menemukan efek dari permainan cerita interaksi pada kemampuan menyimak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan keefektifan permainan cerita interaksi dalam pembelajaran pemahaman menyimak. Sampel penelitian ini adalah 60 siswa kelas sebelas Sutomo 2 dari dua kelas yaitu kelas A dan B yang dipilih dengan teknik clustering dan random sampling, kemudian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diajar dengan menggunakan materi video game dan kelas kontrol diajar dengan menggunakan metode konvensional (tape recorder). Setelah mengadaptasi data ke dalam rumus uji-t, diperoleh hasil Tobs sebesar 8,51 dan Ttabel sebesar 2,00. Ini berarti bahwa Tobs > dari Ttabel. Berdasarkan temuan tersebut, permainan cerita interaksi secara signifikan mempengaruhi pemahaman menyimak (Thobs > Ttabel = 8,51 > 2,001; alpha = 0,05). Kesimpulannya, permainan cerita interaksi yang digunakan dalam kelompok eksperimen secara signifikan mempengaruhi kemampuan menyimak.