Penelitian ini membahas penggunaan batu karang sebagai substitusi agregat halus dalam campuran aspal beton (AC-BC), yang merupakan jenis aspal bergradasi agregat rapat dan biasanya digunakan pada jalan dengan beban lalu lintas berat. Pengujian Marshall sering diterapkan untuk menilai stabilitas dan aliran campuran aspal, sementara pengujian Indirect Tensile Strength (ITS) digunakan untuk mengukur kemampuan material dalam menahan gaya tarik yang penting untuk kinerja dan daya tahan perkerasan jalan. Batu karang yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari sumber alami, baik tambang maupun laut, yang mengandung CaO. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek substitusi batu karang terhadap karakteristik mekanis dan kuat tarik tidak langsung pada campuran AC-BC. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan menguji berbagai persentase batu karang dalam campuran aspal melalui uji Marshall dan ITS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase batu karang 0,5% menghasilkan stabilitas terbaik sebesar 1530,60 kg, sementara variasi terbaik pada uji ITS ditemukan pada campuran tanpa batu karang, dengan tegangan sebesar 77.24 kPa dan regangan sebesar 0,0353.