Sebuah proyek konstruksi memiliki tingkat risiko yang tinggi baik dari segi pekerjaan itu sendiri maupun cara pengelolaan keuangannya. Untuk mengatasi masalah ini manajemen yang baik sangatlah penting sehingga pekerja yang disewa sebagai individu bertanggung jawab atas tugas tersebut, menyelesaikan proyek tepat waktu dan menghasilkan uang yang optimal. Tujuan penelitian dilakukan untuk mengetahui kinerja biaya dengan menggunakan metode Cash Flow proyek Pembangunan Gardu Induk Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 KV Sulawesi Tengah. Hasil perhitungan cash In ,cash out masing-masing skenario pembayaran overdraf negatif yang dinyatakan sebagai kurangnya dana yang disediakan oleh kontraktor untuk membiayai proyek. Kinerja biaya proyek pembangunan gardu induk menggunakan metode Cash Flow secara teori cost varian negatif sebanyak 28 minggu dengan overdraft sebesar Rp.603.646.442.2. Dari pengendalian biaya menggunakan cash flow maka dilakukan perencanaan dan perbandingan uang muka 10%, uang muka 20% dan uang muka 30%. Disimpulkan Pengendalian Cash Flow tanpa uang muka menghasilkan Cost varian negatif terbanyak. Perencanaan pengendalian cash flow dengan uang muka 30% menghasilkan cost varian negatif lebih sedikit serta menghasilakan overdraft terendah sehingga skenario pembayaran uang muka 30% lebih optimal dengan overdraft terendah di bandingkan dengan skenario pembayaran bulanan tanpa uang muka, pembayaran dengan uang muka 10% dan uang muka 20%.