Faktor yang paling dominan mempengaruhi kerusakan lapisan aspal adalah genangan dari air, baik air laut, maupun air yang disebabkan oleh sistem drainase. Kerusakan pada jalan akibat air yang membasahi ruas jalan dapat mempengaruhi aspal, khususnya daya lekat aspal menjadi berkurang. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh perendaman air dan air laut terhadap sifat campuran dan nilai kekuatan atau ketahanan campuran AC WC. Metode eksperimental adalah metode yang digunakan pada benda uji pada campuran AC WC dilakukan uji marshall serta Durabilitas. Hasil yang didapat pada perendaman air memiliki nilai kekuatan rata-rata mencapai 862,81 kg, sedangkan untuk perendaman air laut memiliki nilai rata-rata 834,81 kg. Pada pengujian Durabilitas nilai IKS yang didapatkan rata rata 74,76% untuk air laut dan untuk air hujan sebesar 79,49%, pada variasi perendaman air laut di 24-48 jam nilai IKS masih diatas 75% sedangkan untuk perendaman air hujan di 24-60 jam masih di atas 75%. Campuran yang direndam dalam air hujan berkinerja lebih baik dan lebih tahan daripada campuran yang terendam air laut. Variasi dalam durasi perendaman dengan pengujian pada campuran AC-WC memengaruhi pada nilai catatan kekuatan yang tersisa. Nilai indeks kekuatan residual dengan perendaman air hujan lebih besar daripada nilai catatan kekuatan tersisa dengan perendaman air hujan.