Pesatnya pertumbuhan angkutan udara di Sulawesi Selatan dipandang perlu untuk adanya efisiensi dalam penggunaan fasilitas-fasilitas seperti apron dan taxiway. Dengan efisiensi pemanfaatan apron dan taxiway diharapkan mampu mengoptimalkan jumlah pesawat terbang yang dapat dilayani pada ruang ini yang tentunya akan meningkatkan kinerja operasional dan pelayanan bandar udara hingga di masa mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung kuantitas pergerakan pesawat terbang yang membutuhkan penggunaan apron utamanya pada waktu puncak di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar dan mengevaluasi apakah apron dapat menampung pesawat terbang untuk proyeksi lima tahun ke depan. Dari hasil analisis diketahui bahwa kapasitas parking stand di apron saat ini sudah tidak mampu menampung volume pergerakan pesawat terbang untuk kondisi tahun rencana 5 tahun mendatang yang berjumlah 66 pergerakan pesawat terbang. Sedangkan kebutuhan parking stand di apron untuk tahun rencana 5 tahun mendatang adalah 64 parking stand dengan pembagian 21 parking stand untuk pesawat terbang kelas C, 17 parking stand untuk pesawat terbang kelas D, dan 26 parking stand untuk pesawat terbang kelas E, dengan lebar 288 m dan panjang 5857 m. untuk exit taxiway membutuhkan jarak 4455 m agar pesawat terbang rencana Airbus A380-800 bisa landing.