Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : DIGIMAS: Jurnal Transformasi Digital Masyarakat

Pengenalan Basic Coding Pada Forum Anak Desa Ampelan Guna Menumbuhkan Pola Pikir Sistematis Dan Kreatif Afrie irkham fahruzie
Jurnal Transformasi Digital Masyarakat (DIGIMAS) Vol. 1 No. 3 (2025): DIGIMAS: Transformasi Digital Masyarakat
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/digimas.v1i3.6316

Abstract

Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan literasi digital generasi muda di pedesaan melalui pengenalan basic coding berbasis pendekatan computational thinking (CT). Mitra kegiatan adalah Forum Anak Desa Ampelan, Bondowoso, yang terdiri dari remaja dengan latar belakang beragam dan sebagian besar belum memiliki pengalaman dalam pemrograman komputer. Metode pelaksanaan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu pra-kegiatan berupa persiapan modul pembelajaran dan koordinasi dengan mitra, tahap pelaksanaan berupa penyampaian materi basic coding menggunakan bahasa pemrograman Python di Google Colab, serta evaluasi berupa diskusi, pengumpulan umpan balik, dan pengamatan terhadap hasil karya peserta. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga kali pertemuan dengan pendekatan interaktif, praktik langsung, serta proyek kelompok berupa pembuatan simulasi jualan sederhana. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan signifikan pada pemahaman peserta terkait konsep dasar pemrograman, kemampuan berpikir logis, serta keterampilan problem solving. Selain itu, kegiatan ini juga berkontribusi pada pengembangan soft skills seperti komunikasi, kolaborasi, dan kerja tim. Meskipun terdapat kendala berupa keterbatasan perangkat, akses internet, serta hambatan bahasa teknis, program ini memberikan dampak positif dalam menumbuhkan minat peserta terhadap dunia teknologi dan pemrograman. Secara keseluruhan, kegiatan ini menjadi langkah awal strategis dalam membangun kapasitas literasi digital di desa, sekaligus mendorong pemuda untuk tidak hanya menjadi konsumen teknologi, melainkan juga kreator solusi digital yang relevan dengan kebutuhan lokal.