Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan

PENGATURAN BIDANG BUKAAN PADA BANGUNAN PASAR GODEAN SEBAGAI PERWUJUDAN ARSITEKTUR VERNAKULAR, STUDI KASUS: PASAR GODEAN, SLEMAN YOGYAKARTA Salsabilla Putri Wanda Aqilla; Nurhikmah Budi Hartanti; Tulus Widiarso
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 2 No. 2 (2024): Juli-Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/v2i2.22386

Abstract

Pasar merupakan tempat usaha yang ditata, dibangun, dan dikelola oleh Pemerintah. Dalam tema Pembangunan bangunan pasar godean menggunakan pendekatan arsitektur vernakular yang dimana salah satu elemen arsitektur vernakular ialah bangunan yang sederhana dan dapat memanfaatkan energi alami dalam perancangannya. Permasalahan yang ada pada bangunan pasar salah satunya adalah bangunan yang kumuh dan lembab maka diperlukannya pengaturan sistem bukaan pada bangunan pasar agar bangunan pasar dapat terawat dan lebih efisien sehingga memberikan kenyamanan bagi pengunjung maupun pedagang di lokasi pasar. Tujuan dari penelitian ini untuk menjelaskan strategi desain konsep yang efektif agar dapat memaksimalkan penghawaan alami pada bangunan pasar sehingga terciptanya bangunan pasar yang nyaman. Kata Kunci : Pasar , Bidang Bukaan, Vernakular.
EKSPRESI ARSITEKTUR KONTENPORER PADA BANGUNAN CONVENTION CENTER, STUDI KASUS: SENTUL INTERNATIONAL CONVENTION CENTER Florent Menak Magdalena; Tulus Widiarso; Rizki Fitria Madina
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 2 No. 2 (2024): Juli-Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/v2i2.22388

Abstract

MICE adalah bangunan yang menyediakan atau mewadahi kegiatan-kegiatan pertemuan dalam skala kecil maupun besar untuk kegiatan bisnis dan acara-acara nasional hingga internasional. Oleh sebab itu, bangunan MICE menjadi sarana pendukung untuk meningkatkan devisa suatu negara dan daerahnya. Dalam perkembangannya, MICE menjadi salah satu sarana wisata yang berkembang dengan berbagai macam bentuk. Salah satu pendekatan yang sering digunakan ialah arsitektur kontemporer. Arsitektur kontemporer merupakan pendekatan yang mengutamakan kebebasan serta keunikankarenakan sehingga banyak bangunan MICE menggunakan pendekatan ini menjadi acuan dalam perancangan. Tujuan dari penulisan ini ialah untuk mengetahui bagaimana bangunan MICE, yakni Sentul International Convention Center mengekspresikan arsitektur kontemporer. Metode yang digunakan dalam penelitian berupa deskriptif kualitatif dengan menggunakan data literatur yang akan ditelaah dengan prinsip arsitektur kontemporer. Dari hasil analisis, dapat disimpulkan perwujudan dari arsitektur kontemporer dapat dilihat dari aspek dinamis ekspresif, struktur kokoh, fasad transparan, kenyamanan hakiki, eksplorasi elemen lansekap, serta hubungan ruang luar dan dalam. Dalam penemuan ini adanya keterbatasan informasi akan detail gambar dikarenakan tidak adanya kerahasiaan informasi, sehingga dalam penelitian ini memannfaatkan tiap sudut perspektif bangunan dan luar untuk menganalisa lebih lanjut. Kata Kunci : ekspresi arsitektur, arsitektur kontemporer, Convention Center, MICE
PERWUJUDAN KONSEP ECO CULTURE PADA CITRA BANGUNAN KANTOR PEMERINTAH Ariel Daffa Ardhana; Tulus Widiarso; Rita Walaretina
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 2 No. 2 (2024): Juli-Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/v2i2.22391

Abstract

Perancangan bangunan dengan konsep Eco-Cultural menggabungkan prinsip-prinsip ekologi dan budaya dalam elemen-elemen bangunan. Penelitian ini bertujuan menciptakan perencanaan yang ramah lingkungan dan mencerminkan nilai-nilai budaya lokal. Melalui penerapan elemen-elemen bangunan yang memadukan aspek ekologi dan budaya, diharapkan lingkungan yang tercipta pada bangunan dapat menjadi model pembangunan berkelanjutan dan mempromosikan keberagaman budaya. Konsep Eco-Cultural mencakup penggunaan bahan ramah lingkungan, desain berbasis sumber energi terbarukan, dan penekanan pada identitas budaya melalui seni dan arsitektur. Dalam konteks ini, elemen building image menitikberatkan identitas dan kesan visual bangunan, mengakomodasi aspek Harmonious, Authentic, dan Typological. Metode penelitian yang digunakan adalah Systematic Precedent Review. Penelitian ini dilakukan dengan prosedur peliputan, kemudian pengolahan , dan yang terkahir analisis data. Pendekatan ini melibatkan perbandingan dan penarikan kesimpulan secara deskriptif dan komparatif terhadap berbagai literatur dan preseden yang dieksplorasi. Hasil dari kajian literatur dan preseden ini yaitu elemen harmoni yang memiliki penerapan seperti bentuk pemanfaatan site dalam melestarikan potensi alam setempat dan desainnya mencerminkan suku local. Elemen Authentical dengan penerapaan material asli suku setempat dan sejarah dan keaslian menjadi konsep utama bangunan dan elemen typological menerapkan konsep bioclimatic tropis. Kata kunci: Eco-Cultural, Perancangan Bangunan, Ramah Lingkungan, building image.
PENERAPAN PRINSIP ECO-TECH YANG MEMPENGARUHI FASAD BANGUNAN MICE Abel Nathanael; Tulus Widiarso; Lucia Helly P
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 2 No. 2 (2024): Juli-Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/v2i2.22392

Abstract

Dewasa ini, isu keberlanjutan dan teknologi menjadi aspek kunci dalam pengembangan infrastruktur. Termasuk pada gedung MICE yang merupakan salah satu jenis pariwisata yang berkaitan dengan penyelenggaraan dan partisipasi dalam acara-acara bisnis dan profesional. Tema pendekatan arsitektur Eco-Tech diketahui dapat menjadi solusi dalam menghasilkan rancangan bangunan berkelanjutan yang ramah terhadap lingkungan di sekitarnya dan berteknologi tinggi. Penelitian ini berfokus pada pengaruh penerapan tema Eco-Tech pada fasad bangunan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) dan hubungannya dengan prinsip keberlanjutan lingkungan. Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, melalui studi kasus pada bangunan-bangunan MICE yang menerapkan prinsip Eco-Tech. Analisis meliputi enam aspek Eco-Tech yaitu structural expression, sculpting with light, energy matters, urban responses, making connections, dan civic symbolism (Slessor, 1997). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek-aspek dari tema pendekatan Eco-Tech dapat diterapkan pada gedung MICE diantaranya, bentuk yang diambil dari analogi, bukaan yang dipengaruhi oleh view dan arah datangnya cahaya matahari, dan teknologi ramah lingkungan. Kata kunci : Eco-Tech, MICE, keberlanjutan, teknologi, fasad