Perkembangan teknologi telemedicine menawarkan solusi layanan kesehatan jarak jauh yang dapat meningkatkan aksesibilitas bagi masyarakat lansia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi masyarakat lansia terhadap penggunaan telemedicine serta tantangan yang dihadapi terkait kesehatan mental. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam pada 15 lansia yang berusia di atas 60 tahun di wilayah perkotaan dan pedesaan, serta observasi terhadap penggunaan layanan telemedicine. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi lansia terhadap telemedicine bervariasi, dengan sebagian besar merasakan manfaat kemudahan akses layanan kesehatan, namun terdapat kendala signifikan dalam aspek teknis, seperti keterbatasan literasi digital dan kurangnya dukungan teknologi. Selain itu, muncul kekhawatiran terkait privasi data, keterbatasan interaksi emosional dengan tenaga medis, serta dampak isolasi sosial yang memengaruhi kesehatan mental. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa meskipun telemedicine menawarkan peluang akses kesehatan yang lebih baik, diperlukan strategi edukasi, dukungan teknologi, dan pendekatan berbasis empati untuk mengurangi hambatan dalam penggunaan layanan tersebut pada masyarakat lansia, terutama dalam menjaga kesehatan mental mereka