Penggunaan protokol routing OSPFv3 dalam jaringan IPv6 mengalami peningkatan, namun tetap menghadapi kendala performa seperti waktu konvergensi tinggi dan throughput rendah dibandingkan protokol lain seperti EIGRP dan IS-IS. Hal ini berdampak pada kecepatan respon jaringan dan efisiensi transmisi data. Penelitian ini bertujuan mengoptimalkan performa OSPFv3 melalui dua skema area, yaitu backbone dan backbone non-backbone, dengan menyesuaikan parameter hello-interval, dead-interval, serta meningkatkan nilai Maximum Transmission Unit (MTU) pada interface Ethernet. Metodologi yang digunakan adalah Network Development Life Cycle (NDLC), mencakup tahap analisis, desain, dan simulasi prototyping. Hasil pengujian menunjukkan peningkatan signifikan dalam performa jaringan. Waktu konvergensi awal pada area backbone turun dari 6,04 detik menjadi 1,44 detik, dan pada area backbone non-backbone dari 11,16 menjadi 2,41 detik. Skenario failover juga menunjukkan penurunan waktu dari 13,8 detik menjadi 1,13 detik di backbone, dan dari 18,73 menjadi 1,09 detik di non-backbone. Pada skenario recovery, waktu turun dari 22,07 menjadi 1,19 detik di backbone, dan dari 2,49 menjadi 1,33 detik di non-backbone. Throughput meningkat dari 250,2 bps menjadi 362 bps di topologi backbone dan dari 271,4 bps menjadi 348,8 bps di non-backbone. Optimalisasi ini terbukti meningkatkan efisiensi, stabilitas, dan responsivitas jaringan IPv6 secara menyeluruh.