Wariga merupakan sistem penanggalan tradisional masyarakat Suku Sasak yang digunakan untuk menentukan hari baik dalam berbagai aspek kehidupan seperti bertani, melaut, membangun rumah, dan melaksanakan ritual adat. Pengetahuan ini bersifat lokal dan umumnya hanya dikuasai oleh Maestro Wariga. Namun, keberadaan Maestro semakin langka, sehingga dibutuhkan inovasi digital untuk melestarikan dan mendokumentasikan pengetahuan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem pakar berbasis aturan (Rule-Based System) guna merepresentasikan logika penentuan hari baik secara digital, sebagaimana dilakukan Maestro Wariga. Sistem dirancang menggunakan metode IF–AND–AND–THEN berdasarkan kombinasi tanggal adat, naptu hari, dan zona wilayah. Fokus penelitian berada di wilayah Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Pengujian dilakukan melalui perbandingan hasil sistem dengan perhitungan manual Maestro dan uji Black-Box untuk memastikan fungsionalitas sistem. Hasilnya menunjukkan bahwa sistem memiliki tingkat kesesuaian tinggi dan berjalan sesuai logika yang dirancang. Diharapkan, sistem ini menjadi media aksesibel bagi generasi muda untuk memahami Wariga sekaligus sebagai upaya pelestarian budaya lokal melalui pemanfaatan teknologi.