Dalam era digital, aplikasi web menjadi kebutuhan utama di berbagai bidang karena memudahkan aktivitas sekaligus menyimpan banyak data penting, sehingga keamanan menjadi aspek krusial yang mengakibatkan meningkatnya ancaman seperti phishing, pencurian kredensial, dan brute force attack yang pada tahun 2023 mencapai 403 juta anomali trafik di Indonesia. Serangan brute force dan dictionary kerap dimanfaatkan peretas untuk menebak kata sandi dan menembus sistem autentikasi, sehingga diperlukan metode mitigasi yang lebih kuat. Penelitian ini bertujuan menganalisis serta mengimplementasikan Multi Factor Authentication (MFA) dengan Google Authenticator dan verifikasi email sebagai lapisan keamanan tambahan. Hasil pengujian penetration testing menunjukkan bahwa tanpa MFA, sistem dapat ditembus dalam waktu 54 sampai 66 detik, sedangkan setelah penerapan MFA, seluruh upaya brute force gagal karena token dinamis Google Authenticator berubah setiap menit, membuat serangan tidak dapat memvalidasi login. Implementasi ini menggunakan metode SSDLC yang dimodifikasi dan berhasil meningkatkan keamanan autentikasi aplikasi web. Penelitian menyimpulkan bahwa MFA efektif menolak akses tidak sah, menggagalkan serangan brute force, serta memperkecil risiko kebocoran kredensial, sehingga dapat menjadi solusi yang relevan dalam menghadapi ancaman keamanan modern.