Sektor konstruksi Indonesia mencatat angka kecelakaan kerja yang signifikan, dimana komunikasi visual keselamatan yang tidak memadai menjadi salah satu faktor kontribusi. Studi ini menganalisis Representasi sistem penandaan keselamatan di PT Seltech Utama Mandiri dengan fokus pada pengembangan sign system dan safety sign yang memenuhi standar K3. Identifikasi masalah meliputi: inkonsistensi penandaan keselamatan, desain dan lokasi penempatan yang tidak optimal, ketahanan material yang rendah, serta kurangnya literasi pekerja terhadap simbologi keselamatan. Pendekatan penelitian mengintegrasikan observasi langsung, survei responden, dan kajian regulasi berdasarkan ISO 3864-1:2011, ISO 7010:2019, dan SNI ISO 7010:2015. Penelitian menghasilkan rancangan sistem penandaan terintegrasi yang mengutamakan aksesibilitas dan efektivitas komunikasi visual. Implementasi diharapkan berkontribusi pada peningkatan awareness keselamatan, optimalisasi kinerja operasional, dan reduksi insiden kerja. Model yang dikembangkan berpotensi diadaptasi sebagai best practice untuk industri konstruksi sejenis.