Rohomoni adalah negeri adat yang masih mempertahankan eksistensi adat sampai sekarang. Oleh sebab itu, hal ini menjadi sesuatu yang menarik khususnya bagi mahasiswa bimbingan konseling yang akan menempuh mata kuliah konseling berwawasan siwalima. Budaya merupakan bagian penting dalam proses konseling, karena berkaitan dengan memandang manusia secara utuh dan positif. Memahami budaya dalam konseling akan membantu individu memahami manusia secara utuh. Tujuan dari pengabdian ini ialah untuk mengintegrasi nilai budaya lokal dalam pembelajaran konseling berwawasan siwalima. Metode dalam kegiatan ini ialah studi lapangan dengan teknik observasi dan wawancara. Hasil yang diperoleh adalah adanya pengetahuan terkait dengan budaya di Negeri Rohomoni yang akan menjadi sebuah keberlanjutan dalam pemberian layanan konseling. Setelah pemahaman ini, maka mahasiswa akan memmbuat program layanan konseling berbasis budaya khususnya dalam budaya Rohomoni. Layanan bimbingan konseling bisa dilakukan dengan menggunakan teknik menarik seperti bibliokonseling yang memanfaatkan bahan bacaan untuk membantu individu paham tentang mengatasi masalah dan mampu mengembangkan diri. Selain itu bisa juga melalui nyanyian atau logo dan keyakinan yang dimiliki masyarakat adat. Dengan demikian layanan bimbingan konseling berwawasan siwalima akan memberikan aksentuasi terbaru kepada setiap konselor untuk memandang konseli sebagai individu yang utuh dan bernilai positif dan menghindarkan diri dari bias budaya. Kata kunci (cetak tebal): Nilai Budaya Lokal, Pembelajaran, Konseling Berwawasan Siwalima