Arini, Desak Gde Dwi
Universitas Warmadewa

Published : 44 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search
Journal : Jurnal Preferensi Hukum (JPH)

Penggunaan Layanan Aplikasi Pinjaman Kredit Online Ditinjau dari Perspektif Hukum Perjanjian Kadek Anggik Dwiyanti; I Nyoman Putu Budiartha; Desak Gde Dwi Arini
Jurnal Preferensi Hukum Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Preferensi Hukum
Publisher : Warmadewa Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55637/jph.3.2.4930.276-281

Abstract

This study aims to analyze and describe the validity of credit agreements through online applications and legal protection for injured parties in credit agreements through online applications. With the presence of fintech, it is caused by the transition from people's lifestyles that continue to develop. Online loan services are now starting to be widely discussed in the community. although with many acts of terror with unpleasant actions by using illegal online loans. In this case, the researcher uses normative or library methods, literature studies with secondary data such as laws, court decisions, and legal theories. With the results obtained in the study that the validity of the credit agreement cannot be separated from the validity of the agreement, namely in Article 1320 of the Civil Code through online applications, there are two types of protection for victims, where the first legal protection is preventive protection measures regulated in Article 29 POJK Number 77 /POJK.01/2016, while repressive protection for victims can file complaints and disputes can be resolved quickly. Complaints from users of Fintech services to platform organizers and immediately to take action.
Perlindungan Hukum terhadap Nasabah Bank atas Tindak Pidana Pencatatan Palsu dalam Dokumen Perbankan I Kadek Duta Anugrah; I Made Minggu Widyantara; Desak Gde Dwi Arini
Jurnal Preferensi Hukum Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Preferensi Hukum
Publisher : Warmadewa Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55637/jph.3.2.4933.294-299

Abstract

This study aims to analyze and describe banking crimes, as well as how legal protection given to customers who are concerned about the existence of a criminal act of false recording in banking documents. With the increasing number of activities that banks carry out, with that many individuals or groups have intentions that are contrary to applicable law, whether it be with anything, such as false records. The problems discussed are how to overcome banking crimes, as well as how legal protection given to customers regarding the existence of fraudulent recording crimes in banking documents. This research is a type of normative legal research to explore it. From the results of the study, it was shown that the handling of banking crimes had been going well, it was shown by Bank Indonesia having implemented preventive measures, namely by increasing working relations with relevant agencies, as well as repressive efforts, namely by conducting investigations on the basis of related laws. Regarding legal protection that must be carried out by banks, it is divided into indirect protection in the form of the bank using the principle of prudence in the implementation of banking activities, as well as direct protection in the form of a deposit insurance institution where this institution will guarantee customer deposits of a maximum of two billion rupiah if this occurs. things that are detrimental to customers.
Perlindungan Hukum Bagi Kreditur dalam Hal Terjadi Wanprestasi pada Program Kredit Angsuran Sistem Fidusia di PT Pegadaian Cabang Denpasar Putu Berliana Prema Swari; I Nyoman Putu Budiartha; Desak Gde Dwi Arini
Jurnal Preferensi Hukum Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Preferensi Hukum
Publisher : Warmadewa Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55637/jph.3.2.4935.306-3011

Abstract

This study aims to analyze and describe the process of providing credit with a creative program and a form of legal protection if the debtor defaults on the creation program at PT Pegadaian Denpasar. Pegadaian was born as the foundation of the high-quality will of the ruler of a country to help many people who need funding solutions. One of the results of PT Pegadaian is creation, the result is a pawn system which is also intended for all of the lenders, both for consumptive and productive needs. The type of research used in this research is empirical legal research. Based on the results of the study, it can be seen that the high rate of default in 2021 occurred at PT Pegadaian Denpasar branch of 205 customers who defaulted as many as 69 people or 33.69%. This has legal implications. Meanwhile, legal protection for creditors refers to the Civil Code, legal protection for parties who have debts in credit agreements and fiduciary dependents very needed to think that the object made mortgage is on the side of the debtor.
Implementasi Perpanjangan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) bagi Pekerja Kontrak Pada Koperasi Yowana Bakti Mandiri Desa Jagapati Kabupaten Badung I Made Wiratama; I Nyoman Putu Budiartha; Desak Gde Dwi Arini
Jurnal Preferensi Hukum Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Preferensi Hukum
Publisher : Warmadewa Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55637/jph.3.2.4939.330-335

Abstract

This study aims to find out about the legal responsibilities of employers who default on workers in relation to Law Number 13 of 2003 concerning Manpower. Certain time work agreements (PKWT) are widely used by entrepreneurs/companies because they are considered very efficient in carrying out company operations and can minimize expenses for a company or cooperative. The employment agreement is the beginning of the birth of the working relationship between the employer and the worker. This research uses empirical legal research. The Yowana Bakti Mandiri Cooperative still does not comply with several provisions of the applicable laws and regulations, namely extending a certain time work agreement more than 1 (one) time and not giving a 30-day lag when renewing the agreement, and requiring a probationary period for contract workers.
PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA PT.BPR BANK DAERAH GIANYAR KABUPATEN GIANYAR Anak Agung Gede Rizky Pramana; Desak Gde Dwi Arini; Ni Luh Made Mahendrawati
Jurnal Preferensi Hukum Vol. 3 No. 3 (2022): Jurnal Preferensi Hukum
Publisher : Warmadewa Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55637/jph.3.3.5594.517-523

Abstract

Perjanjian kredit yang dilanjutkan dengan perjanjian jaminan fidusia pada praktek harus dengan rinci termuat tentang jaminan fidusia. Pengaturannya yaitu pada UU No 42 Tahun 1999 mengenai jaminan fidusia. Pengertian perjanjian adalah sebagai persesuaian kehendak ataupun kata sepakat terhadap suatu perjanjian perbuatan yang terkandung didalamnya. Pada prakteknya di PT.BPR Bank Daerah Gianyar serta faktor yang sebagai penghambat eksekusi yang dilakukan mengenai nasabah yang telah dilakukannya wanprestasi terkait perjanjian kredit terhadap jaminan fidusia. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian hukum empiris yaitu penelitian yang melakukan penelitian fakta-fakta yang terjadi dilapangan. Tujuan dari penelitian ini menerapkan prinsip kehati-hatian dan prinsip rahasia yang bertujuan untuk menjaga kadar kepercayaan masyarakat agar tetap tinggi kepada bank. Hasil pelaksanaan perjanjian kredit dengan jaminan fidusia di Bank PT. BPR Bank Daerah Gianyar dilakukan oleh pihak bank dengan pihak debitur yang mempunyai kredit dengan jaminan berupa jaminan Fidusia. Perjanjian kredit dilakukan setelah pihak bank menyatakan bahwa debitur telah mendapatkan kepercayaan untuk mendapatkan kredit dari bankRumusan masalah yang akan penulis paparkan adalah apakah pelaksanaan perjanjian kredit dengan jaminan fidusia sesuai UU Nomor 42 Tahun 1999 mengenai jaminan fidusia dan bagaimanakah faktor yang menjadi hambatan di PT.BPR bank Daerah Gianyar eksekusi bagi nasabah yang wanprestasi pada perjanjian kredit jaminan fidusia. Kesimpulan dari penelitian dalam pelaksanaan tentang perjanjian kredit yang dilanjutkan dengan jaminan fidusia yang tindakan di PT.BPR Bank Daerah Gianyar, dimana dalam hal ini pihak debitur terhadap bank sebelum kredit nasabah yang melakukan wanprestasi antara lain cara dalam melaksanakan pembinaan pada sub bagian remedial untuk kredit macet atau kurang lancar dan diragukan.
PELAKSANAAN PEMBERIAN GANTI RUGI KEPADA KONSUMEN PADA USAHA LAUNDRY DI DESA TAMPAKSIRING I Wayan Gede Alfitra Surya Wijaya; I Nyoman Putu Budiartha; Desak Gde Dwi Arini
Jurnal Preferensi Hukum Vol. 3 No. 3 (2022): Jurnal Preferensi Hukum
Publisher : Warmadewa Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55637/jph.3.3.5635.487-493

Abstract

Usaha laundy menjadi salah satu pekerjaan jasa, dan menjadi menjadi kesempatan berbisnis yang dapat dikatakan mempunyai nilai yang baik untik pelaku usaha serta merupakan suatu usaha kecil yang memberi dukungan yang penting terhadap pembangunan nasional, namun tidak jarang terjadi kerugian yang dialami konsumen Laundry, dan pelaku usaha wajib untuk memberikan kompensasi atas kerugian yang dialami konsumen. Sehubungan dengan hal tersebut bagaimakah pengaturan hukum mengenai perlindungan konsumen dan pelaku usaha serta bagaimanakah pelaksanaan ganti rugi yang diberikan kepada konsumen atas kerugian Laundry di desa tamapaksiring. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian empiris. Tujuan Pelaku usaha mempunyai hak dalam menjalankan usaha, hal ini tertera pada Pasal 6 UUPK, produsen disebut sebagai Hak pelaku usaha yang tertera pada Pasal 6 UUPK yakni hak dalam mendapatkan pembayaran yang senilai dengan hasil sepakatnya tentang keadaan dan nilai tukar barang/jasa yang dipasarkan, hak dalam mendapatkan perlindungan hukum terhadap perbuatan konsumen yang melakukan perbuatan tak baik, hal dalam membela diri dengan semestinya saat menyelesaikan sengketa konsumen, hak dalam memulihkan nama baik jikalau terbukti secara hukum apabila kerugian konsumen yang bukan disebabkan oleh barang/jasa yang dipasarkan. Pengaturan Hukum Mengenai Perlindungan Konsumen dan Pelaku Usaha bahwa perlindungan konsumen dapat didasarkan atas hak dan kewajiban yang berhak didapatkan oleh konsumen seperti sebagaimana tertuang di dalam Pasal 4 UU No. 8 Tahun 1999 Tentang perlindungan Konsumen. Serta pelaksanaan ganti kerugian yang diberikan pelaku usaha terhadap konsumen atas kerusakan, pencemaran, dan/atau kerugian konsumen Laundry akibat kelalaian dari pihak Laundry itu sendiri telah sesuai dengan yang tertuang dalam pada UU Perlindungan Konsumen.
PRAKTIK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT PADA PAGUYUBAN TRANSPORTASI TEBONGKANG COMMUNITY (STUDI DI DESA SINGAKERTA UBUD) Gofin Sahensa Pradana; Ni Luh Made Mahendrawati; Desak Gde Dwi Arini
Jurnal Preferensi Hukum Vol. 3 No. 3 (2022): Jurnal Preferensi Hukum
Publisher : Warmadewa Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55637/jph.3.3.5682.466-472

Abstract

Salah satu contoh munculnya suatu usaha jasa transportasi yang dapat terhubung melalui alat komunikasi yaitu ojek online jenis Go-jek. Karena dianggap dapat mempermudah pencarian dan pemesanan dari jarak jauh maupun jarak dekat, maka masyarakat lebih memilih untuk menggunakan jasa ojek online dari pada menggunakan jasa ojek pangkalan. Di Desa Singakerta Ubud ojek pangkalan membentuk suatu kelompok dalam Paguyuban Transportasi Tebongkang Community. Dengan keadaan tersebut maka dalam keanggota Paguyuban Transportasi Tebongkang Community merasa tersaingi dengan adanya transportasi berbasis online, sehingga Paguyuban Transportasi Tebongkang Community melakukan persaingan usaha dengan melakukan kegiatan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat di Desa Singakerta Ubud. Penelitian sebagai penelitian hukum empiris, dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan dn aturan-aturan hukum dalam mengkaji permasalahan yang ada di masyarakat. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari Aparat Desa di Desa Singakerta Ubud, Ketua Paguyuban Transportasi Tebongkang Community, Dinas Perhubungan Angkutan Jalan, Go-jek. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis, dan disajikan secara deskriptif. Hasil dari penelitian ini bahwa kegiatan yang dilakukan ojek pangkalan dalam kelompok Paguyuban Transportasi Tebongkang Community, telah memenuhi 75% unsur-unsur kegiatan praktik monopoli yang dilakukan di Desa Singakerta Ubud. Monopoli hanya dapat terjadi dalam setiap sistem ekonomi. Hasil adanya persaingan tersebut mengakibatkan lahirnya suatu perusahaan yang secara naluriah ingin mengalahkan pesaing pelaku usaha lainnya agar dapat memperoleh hasil. Faktor pendukung dari pelaksanaan praktik monopoli dalam penguasaan pasar yang dilakukan oleh pihak Paguyuban Transportasi Tebongkang Community yaitu diantaranya faktor perekonomian, dalam hasil dan/atau sumber penghasilan kelompok Paguyuban Transportasi Tebongkang Community di Desa Singakerta Ubud keadaan perekonomian.