Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Civilla : Jurnal Teknik Sipil Universitas Islam Lamongan

Perencanaan Gedung 38 Lantai dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) dan Bracing, Menggunakan Seismic Isolation Rega Febriana; Koespiadi Koespiadi; Hendro Sutowijoyo
Civilla : Jurnal Teknik Sipil Universitas Islam Lamongan Vol 5, No 2 (2020): September
Publisher : Litbang Pemas - Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/cvl.v5i2.489

Abstract

Gempa bumi merupakan kejadian baik sifatnya alamiah maupun buatan manusia yang memiliki dampak kerusakan pada area tersebut, khususnya terhadap sebuah konstruksi bangunan. Untuk meminimalisir terjadinya suatu kerusakan akibat gaya gempa pada suatu struktur bangunan saat ini perkembangan yang dibuat memiliki karakteristik beragam, salah satunya merupakan teknologi base isolator lead rubber bearing yang ditempatkan pada fondasi bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan struktur gedung menggunakan material baja dengan tinggi lantai 133 m dalam merespon akibat beban gempa dinamik serta simpangan pada setiap tingkat. Dari hasil analisis akhir diketahui bahwa material property baja menggunakan BJ 50 dengan dimensi profil balok induk WF 500x300, balok anak WF 400x400, kolom WF 900x400 serta breising WF 500x300 dan didapat struktur base isolator akibat beban gempa sebesar 2664.6083 kgf arah x dan arah y sebesar 2644.997 kgf dengan nilai simpangan pada setiap lantai maksimum didapat sebesar 4.862 mm arah x dan arah y 4.862 mm tidak lebih besar dari persyaratan delta izin 52 mm.
Desain Struktur Gedung 24 Lantai, Dengan Sistem Bracing, Berbasis Gaya Menggunakan LRB (Lead Rubber Bearing) Alfian Yudi Pradana Lepar; Koespiadi Koespiadi; Hendro Sutowijoyo
Civilla : Jurnal Teknik Sipil Universitas Islam Lamongan Vol 5, No 2 (2020): September
Publisher : Litbang Pemas - Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/cvl.v5i2.496

Abstract

Salah satu upaya untuk mengurangi kerusakan akibat gempa adalah dengan menggunakan LRB (Lead Rubber Bearing). Oleh karena itu penggunaan teknologi Lead Rubber Bearing dalam mendesain gedung sangatlah diperlukan. Sistem ini akan mencegah struktur mengalami deformasi yang besar pada arah horizontal. Penelitian dilakukan dengan pemodelan struktur baja yang terdiri dari 24 lantai dengan menggunakan kolom profil WF (Wide Flange) dan balok profil WF. Metode berbasis gaya ini untuk memperkirakan berapa gaya geser saat gempa terjadi. Dalam mendesain dan menganalisis struktur gedung digunakan bantuan software ETABS dan dilakukan perhitungan secara manual berdasarkan SNI 1726:2019 dan SNI 1729:2015. Hasil yang diperoleh yaitu peningkatan periode getar struktur pada penggunaan sistem lead rubber bearing menjadi 2,946 detik dan simpangan antar lantai yang terjadi pada lantai 1 arah Y sebesar 1,769 mm, sedangkan struktur yang menggunakan sistem fixed base periode getar yang didapatkan adalah 2,866 detik dan simpangan antar lantai yang terjadi pada lantai 1 arah Y sebesar 0,71 mm
Desain Apartemen 34 Lantai (Tipe Soho) Dengan Sistem Ganda, Berbasis Gaya, Menggunakan Seismic Isolated Structure Christian Aji Perdana; Koespiadi Koespiadi; Hendro Sutowijoyo
Civilla : Jurnal Teknik Sipil Universitas Islam Lamongan Vol 5, No 2 (2020): September
Publisher : Litbang Pemas - Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/cvl.v5i2.487

Abstract

Indonesia merupakan negara yang terletak pada daerah rawan gempa, untuk mengurangi dampak tersebut perlu konstruksi bangunan tahan gempa. Perencanaan ini bertujuam untuk mengetahui kekuatan suatu bangunan apartemen terhadap gempa yang terjadi. Dengan adanya perencanaan ini diharapkan dapat mengurangi dampak kerusakan yang sulit diprediksi Perencanaan Gedung struktur memperhitungkan beban hidup , beban gaya dan beban mati, dengan menggunakan Lead Rubber Bearing (LRB) sebagai bantalan yang telah teruji efektif untuk meredam guncangan saat terjadi getaran yang besar dan juga memperbesar periode getar struktur. Struktur dimodelakan dengan dua kondisi yaitu Fixed Base dan Isolated Base. Berdasarkan dengan gaya lateral yang terjadi pada kolom didapatkan dimensi Lead Rubber Bearing , yaitu diameter 600mm, ketebalan 600mm, dan modulus geser 0,385 MPa. Didapatkan kekanikan pada peiode getar sebesar 86% dari sebelum pemasangan Lead Rubber Bearing. Berdasarkan hasil perhitungan struktur ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan Lead Rubber Bearing bekerja dengan baik untuk mereduksi gaya gempa.
Penggunaan Lead Rubber Bearing (LRB) Sebagai Desain Apartemen 25 Lantai Berbasis Gaya, Dengan Special Momen Frame (SMF) Kelik Dwi Dwi Kresmon; Koespiadi Koespiadi; Hendro Sutowijoyo
Civilla : Jurnal Teknik Sipil Universitas Islam Lamongan Vol 5, No 2 (2020): September
Publisher : Litbang Pemas - Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/cvl.v5i2.488

Abstract

Beberapa tahun terakhir Indonesia sering terjadi gempa, oleh sebab itu penerapan salah satu sistem rangka untu k bangunan tahan gempa yaitu special moment frame (SMF) bisa menjadi modal alternatif demi menekan angka kerusakan pada bangunan yang terjadi. Perhitungan pada konstruksi baja dengan sistem special moment frame mengacu pada SNI 1729:2015 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung, SNI 1726:2019 tentang Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur gedung dan non gedung, dan untuk seismik menggunakan AISC 341-10. Selain penggunan sistem special moment frame (SMF) pada struktur juga bisa menggunakan base isolation system yaitu lead rubber bearing (LRB) sebagai tambahan pada stuktur bawah. Penggunaan lead rubber bearing di daerah rawan gempa sangat membantu dalam menekan kerusakan pada sebuah bangunan. Perbandingan penggunaan fixed base dibandingkan isolation base cukup terlihat dalam segi keamanan. Pada perioda struktur getar meningkat sebesar 45% dibandingkan dengan fixed base dan dapat disimpulkan bahwa dengan isolation base bisa memberikan kekakuan yang lebih baik. Jika ditinjau dari simpangan antar lantai terjadi penurunan pada kedua arah. pada arah x mengalami penuran berkisar 65% sedangkan pada arah sebaliknya yaitu y mengalami penurunan sebesar 52%.