cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
TEKNO
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 17, No 71 (2019): TEKNO" : 6 Documents clear
Kajian Potensi Likuifaksi Pada Sekitar Pondasi Jembatan Prategang Di Sawangan Ariandi, Emora Sesaro; Manoppo, Fabian J; Sumampouw, Joseph E. R.
TEKNO Vol 17, No 71 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu dampak yang disebabkan oleh gempa bumi adalah fenomena hilangnya kekuatan atau kemampuan tanah untuk menahan beban akibat getaran yang disebut dengan likuifaksi. Peristiwa Likuifaksi yang dikarenakan gempa bumi dapat mengakibatkan kerusakan dan kerugian yang besar pada infrastruktur. Dalam hal ini jembatan Sawangan menjadi lokasi evaluasi potensi likuifaksi, dengan menggunakan data Standard Penetration Test (SPT). Analisis potensi likuifaksi ini bertujuan untuk mengetahui nilai factor keamanan (SF) di daerah tersebut, yang dilakukan dengan membadingkan nilai Cyclic Stress Ratio (CSR) yang merupakan tegangan geser yang timbul akibat gempa dan Cyclic Resistance Ratio (CRR) yang merupakan tahanan tanah terhadap likuifaksi. Dan peristiwa likuifaksi akan terjadi untuk angka keamanan (SF) lebih kecil dari satu. Berdasarkan analisa terhadap perhitungan yang dilakukan, didapatkan adanya potensi likuifaksi pada lapisan permukaan tanah, dimana likuifaksi terjadi pada kedalaman 0 m - 3 m untuk magnitude gempa 7.5 SR. Setelah dilakukan analisa terhadap daya dukung pondasi akibat dampak likuifaksi baik dengan menggunakan cara statis maupun dengan menggunakan Program AllPile ditemukan terjadinya pengurangan kekuatan yang sangat kecil. Dimana setelah likuifaksi, kapasitas dukung pondasi berkurang sebesar 1157 kN dan penurunan pondasi bertambah sebesar 0.0154 cm. hal ini dikarenakan tiang sudah mencapai lapisan tanah keras sehingga lapisan tanah permukaan yang terlikuifaksi tidak banyak berpengaruh terhadap daya dukung pondasi tiang yang sudah ada.
Percepatan Konsolidasi Dengan Menggunakan Vertical Drain Kindangen, Kevin; Rondonuwu, Steev G.; Sarajar, Alva N.
TEKNO Vol 17, No 71 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penurunan konsolidasi pada tanah lempung lunak tidak dapat dihindari, jenis tanah lempung lunak memiliki koefisien rembesan yang rendah sehingga proses konsolidasi pada tanah ini akan memakan waktu yang lama. Teknologi perbaikan tanah yang semakin berkembang dapat mengatasi permasalahan ini, salah satunya dengan mempercepat waktu konsolidasi dengan menggunakan vertical drain. Penggunaan vertical drain dapat mempercepat terjadinya konsolidasi pada tanah lempung lunak. Dalam penelitian ini, penggunan vertical drain pada tanah lempung lunak diuji dalam model 1 sel vertical drain pada alat uji konsolidasi yaitu, odometer. Uji konsolidasi dengan odometer dilakukan di laboratorium, dengan mengambil material kerukan Danau Tondano sebagai sampel. Pengujian ini dilakukan dengan dan tanpa vertical drain. Perbandingan percepatan konsolidasi, digunakan 2 paremeter konsolidasi yaitu koefisien konsolidasi (Cv) dan indeks pemampatan (Cc). Dari hasil tes diperoleh nilai Cv sebesar 0,0123 cm2/menit dengan vertical drain dan sebesar 0,0091 cm2/menit tanpa vertical drain. Sedangkan nilai Cc sebesar 0,658 dengan vertical drain, dan 0,598 tanpa vertical drain. Penelitian ini membuktikan teori bahwa dengan menggunakan vertical drain proses konsolidasi pada tanah lunak yang memakan waktu lama dapat dipersingkat. Ini memberikan referensi dan manfaat bagi pekerjaan perbaikan t
Analisis Kestabilan Lereng Di Ruas Jalan Raya Manado – Tomohon Km 15 Nggebu, Yemima Yosica; Ticoh, Jack H.; Legrans, Roski Rolans Izack
TEKNO Vol 17, No 71 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan Raya Manado – Tomohon adalah jalan yang ramai dilalui oleh kendaraan, sehingga tergolong jalan dengan tingkat lalu lintas yang cukup tinggi. Lereng disekitar lokasi penelitian pernah terjadi longsor yang mengakibatkan kerugian material dan kemacetan lalu lintas yang berdampak pada perekonomian. Oleh karena itu lereng tersebut dianalisis agar kekuatan geser dari lereng dan faktor keamanannya dapat diketahui. Analisis kestabilan dilakukan dengan menggunakan metode keseimbangan batas (Fellenius dan Bishop) yang diaplikasikan pada program komputer Rocscience Slide v6.0. Berdasarkan hasil analisis lereng di lokasi tinjauan penelitian didapat nilai faktor kemanan dengan 3 kondisi, adalah: adanya pengaruh muka air tanah (FK = 1.394), akibat gempa (FK = 1.381), dan kombinasi keduanya (FK = 1.157). Hasil analisis kestabilan dari pemodelan lereng di Jalan Raya Manado - Tomohon Km 15 menunjukkan bahwa lereng dalam keadaan kritis pada kondisi dengan adanya pengaruh gempa dan muka air tanah pada elevasi tertinggi di lereng dengan kemiringan 75°.
Perilaku Mekanis Beton Menggunakan Batuan Vulkanik (Batu Angus dan Batu Apung) Wakkary, Satya Eliazer Donatus; Pandaleke, Ronny E.; Wallah, Steenie E.
TEKNO Vol 17, No 71 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dewasa ini pemakaian beton sangat berkembang pesat pada kegiatan konstruksi, meningkatnya jumlah penduduk juga menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan sumber daya alam dalam hal ini adalah agregat pembentuk beton. Pada suatu daerah tertentu sulit untuk menemukan agregat seperti kerikil yang menjadi pengisi agregat dalam beton. Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk memanfaatkan sumber daya lokal sebagai pengganti agregat kasar dan halus pembentukan beton. Salah satunya adalah Desa Silian kecamatan Tombatu Minahasa Tenggara Provinsi Sulawesi Utara. Di desa Silian terdapat gunung aktif yaitu gunung Soputan. Letusan dari gunung soputan mengeluarkan lahar dan mengeras menjadi batu dan dikenal dengan nama Batu Angus. Batu angus memiliki deposit yang cukup besar namun karena karakteristik dan sifat teknisnya belum banyak diinformasikan sehingga pemanfaatanya masih terbatas. Sehubungan dengan hal tersebut maka dilakukan penelitian untuk memperjelas potensinya sebagai bahan bangunan dalam menunjang pembangunan di daerah desa silian dan kabupaten Minahasa Tenggara pada umumnya. Besar butir batu angus yang digunakan sebagai agregat kasar dibatasi pada fraksi butir 19.05-4.75 mm dan untuk batu apung digunakan sebagai agregat halus pada fraksi butir lolos 4.75 mm, komposisi campuran beton non pasir dibuat dengan variasi perbandingan antara semen dan agregat kasar dan agregat halus adalah 1 : 2 : 3. Dari masing-masing perbandingan volume semen-agregat dibuat benda uji 20 silinder dengan dimensi diameter 100 mm dan tinggi 200 mm. Benda uji digunakan untuk mengetahui pengaruh sifat dasar batu angus dan batu apung dalam menentukan sifat teknis beton. Dari hasil penelitian dihasilkan beton dengan berat volume 1729.5 kg/m³ dan dapat diklasifikasikan dalam jenis beton ringan struktural, dari penelitian didapat kuat tekan beton rata-tara pada umur 7 hari 13.47 MPa, kuat tekan rata-tara beton pada umur 14 hari 15.39 MPa, kuat tekan rata-tara beton pada umur 28 hari 18.84
Analisis Debit Banjir Dan Tinggi Muka Air Sungai Lombagin Kabupaten Bolaang Mongondow Welliang, Aditya Hadipradana; Sumarauw, Jeffry S.F.; Mananoma, Tiny
TEKNO Vol 17, No 71 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Lombagin merupakan salah satu sungai dengan DAS yang luas di Provinsi Sulawesi Utara. Sungai Lomabagin yang tepatnya berada di Kabupaten Bolaang Mongondow sudah sering meluap dan membanjiri kawasan hilir DAS yang sebagian besar merupakan lahan pertanian dan pemukiman masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan data mengenai besar debit banjir dan tinggi muka air yang dapat terjadi. Analisis dilakukan dengan mencari frekuensi hujan dengan metode Log Pearson III. Adapun data hujan yang digunakan berasal dari 8 pos hujan dan 3 pos klimatologi, yaitu pos hujan Nonapan, Lolak, Ayong, Moayat, Pusian, Konarom, Matayangan, Toraut dan pos klimatologi Tompaso, Nuangan, Doloduo. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum dari tahun 2006 s/d 2016. Setelah didapat besar hujan, dilakukan simulasi hujan aliran dengan HSS Snyder menggunakan program komputer HEC-HMS. Setelah itu debit puncak hasil simulasi dimasukkan dalam program computer HEC-RAS untuk simulasi tinggi muka air pada penampang yang telah diukur. Hasil simulasi menunjukkan bahwa debit semua penampang sungai dapat menampung debit sungai dimulai dari debit kala ulang 2 tahun sampai debit kala ulang 100 tahun.
Analisis Pengaruh Fluktuasi Muka Air Tanah Terhadap Displacement Pondasi Sumuran (Studi Kasus : Bantaran Sungai Sario - Manado) Surentu, Chintia Stephani; Ticoh, Jack H.; Rondonuwu, Steev G.
TEKNO Vol 17, No 71 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kekuatan tanah biasanya berkurang pada tempat-tempat dimana terdapat muka air tanah. Hal ini tentunya akan berdampak pada pondasi dari suatu struktur bangunan. Pondasi yang berada dibawah muka air tanah akan terangkat oleh tekanan air, sehingga hal ini berarti bahwa akan mengakibatkan terjadinya penurunan atau dapat juga disebut displacement pada pondasi hingga terjadinya kegagalan struktur. Pada tahun 2014 kota Manado mengalami bencana banjir yang besar. Salah satunya yang berdampak paling parah yakni kecamatan Wanea. Akibat keadaan tanah diseputaran daerah aliran sungai pada kecamatan Wanea maka terdapat kecenderungan menggunakan pondasi tipe sumuran dimana memiliki ciri-ciri penampang yang cukup besar dan cocok pada tanah yang kurang baik. Dengan kondisi ini, sangatlah menarik untuk meninjau pengaruh fluktuasi level muka air tanah terhadap pondasi sumuran relatif terhadap perilaku displacement yang terjadi pada titik pusat didasar pondasi dan keliling didasar pondasi. Akibat pengaruh variasi dari level MAT, perubahan besar displacement yang terjadi pada titik keliling dasar pondasi akan lebih kecil (yakni dengan nilai 0,005 mm, 0,011 mm, 0,022 mm, dan 0,922 mm) jika dibandingkan pada titik pusat dasar pondasi (dengan nilai 0,009 mm, 0,018 mm, 0,033 mm, dan 1,876 mm), untuk kondisi MAT yang berada diatas maupun dibawah dasar pondasi. Nilai pertambahan displacement pada kondisi I, yakni sebesar 2,254 mm untuk titik pusat dasar pondasi dan 1,105 mm untuk titik keliling dasar pondasi, dimana nilai tersebut lebih besar dari pada kondisi II, yakni sebesar 2,051 mm untuk titik pusat dasar pondasi dan 0,947 mm untuk titik keliling dasar pondasi. Akibat pengaruh variasi dari level MAT, dapat dilihat bahwa seiring level MAT menjauh dari dasar pondasi maka, displacement yang terjadi pada kondisi I (muka air tanah diatas dasar pondasi) akan bertambah secara signifikan, jika dibandingkan dengan kondisi II (muka air tanah di bawah dasar pondasi).

Page 1 of 1 | Total Record : 6