cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
KESMAS
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 101 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018" : 101 Documents clear
HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA DAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA TENAGA KERJA DI PT. PERTAMINA TBBM BITUNG Manabung, Apriliani R.; Suoth, Lery F.; Warouw, Finny
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stress merupakan suatu kondisi yang disebabkan oleh tuntutan fisik, sosial dan lingkungan kerja yang dapat merusak atau tidak terkontrol. Beberapa faktor penyebab yang dipengaruhi oleh sres kerja antara lain masa kerja dan beban kerja. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara masa kerja dan beban kerja dengan stres kerja pada tenaga kerja di PT. Pertamina TBBM Bitung. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Total populasi berjumlah 62 orang. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner stres kerja dan beban kerja. Analisis data meliputi analisis univariat dan bivariat menggunakan uji spearman rank (p ≤ 0,05).  Didapati hasil dari penelitian ini bahwa masa kerja  (p= 0,021; r= 0,293) dan beban  kerja (p= 0,004; r= 0,360) secara signifikan berhubungan dengan stres kerja. Dengan demikian terdapat Hubungan Antara Masa Kerja dan Beban Kerja Dengan Stres kerja pada tenaga kerja di PT. Pertamina TBBM Bitung.  Kata Kunci : Masa Kerja, Beban Kerja, Stres Kerja                       ABSTRACTStress is a condition caused by physical, social and work environment demands that can be damaging or uncontrolled. Some of the causal factors that are influenced by work stress include work period and workload. The purpose of the study was to determine the corelation between years of service and workload with work stress on workers at PT. Pertamina TBBM Bitung. This study uses an analytical survey method with a cross sectional approach. The total population is 62 people. The instrument of this study uses work stress and workload questionnaires. Data analysis included univariate and bivariate analysis using the Spearman rank test (p 5 0.05). The results of this study found that work period (p = 0.021; r = 0.293) and workload (p = 0.004; r = 0.360) were significantly related to work stress. Thus there is a relationship between Work Period and Workload with work stress on labor in PT. Pertamina TBBM Bitung. Keywords : work period, workload and work stress
HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN PENGETAHUAN TENTANG JAMINAN KESEHATAN NASIONAL-KARTU INDONESIA SEHAT (JKN-KIS) DENGAN STATUS KEPESERTAAN MASYARAKAT DALAM PROGRAM JKN-KIS DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO Niha, Munawir Rizal; Korompis, Grace E. C.; Mandagi, Chreisye K. F.
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Status kepesertaan masyarakat dalam program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dipengaruhi oleh faktor, diantara lain karakteristik individu yaitu pendidikan, pekerjaan, dan pengetahuan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara karakteristik individu dan pengetahuan dengan status kepesertaan masyarakat dalam program JKN-KIS di Kecamatan Singkil, Kota Manado. Jenis penelitian adalah survey analitik dengan rancangan potong lintang (Cross Sectional) dilaksanakan pada Bulan November 2018-Januari 2019. Sampel penelitian masyarakat berdomisili di Kecamatan Singkil Kota Manado berjumlah 200 responden. Teknik pengambilan  sampel secara Purposive Sampling. Metode pengumpulan data melakukan wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data univariat dan Analisis bivariat dengan uji Chi-Square dengan nilai α = 0,05 Hasil penelitian menunjukkan hubungan pendidikan dengan status kepesertaan masyarakat dalam JKN-KIS (p-value=0,010), hubungan pekerjaan dengan status kepesertaan masyarakat dalam program JKN-KIS (p-value=0,048), dan hubungan pengetahuan dengan status kepesertaan masyarakat dalam program JKN-KIS pada masyarakat di Kecamatan Singkil, Kota Manado (p-value=0,023). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pendidikan dengan status kepesertaan masyarakat dalam program JKN-KIS, terdapat hubungan antara pekerjaan dengan status kepesertaan masyarakat dalam program JKN-KIS, terdapat hubungan antara pengetahuan dengan status kepesertaan masyarakat dalam program JKN-KIS di Kecamatan Singkil, Kota Manado. Saran bagi instansi terkait BPJS Kesehatan Cabang Manado, agar meningkatkan sosialisasi mengenai JKN-KIS pada masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung agar dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat Kota Manado, khususnya di Kecamatan Singkil. Kata Kunci : Jaminan Kesehatan Nasional, Status Kepesertaan ABSTRACTThe membership status of community in  Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) influenced by several factors, individual characteristics, education, employment, and knowledge. The purpose this study  to determine correlation between individual characteristics and knowledge with community participation status in JKN-KIS program Singkil District, Manado City. The type of this study was analytical survey with cross-sectional design conducted in November 2018-Januari 2019. The research sample people who live Singkil District, Manado City, amounting 200 respondents. Purposive Sampling retrieval technique. Methods collecting data using questionnaire. Data analysis performed univariate and.bivariate analysis using Chi-Square with α=0,05 The results the study showed correlation between education and community participation status in the JKN-KIS (p-value 0,010), the correlation between employment and community participation statu JKN-KIS (p-value 0,048), and correlation between knowledge with community participation status JKN-KIS in Singkil District, Manado City (p-value 0,023)  Conclusion this study, there is correlation between education and community participation status in JKN-KIS, there is correlation between employment and community participation status in JKN-KIS there is correlation between knowledge with community participation status in JKN-KIS in Singkil District, Manado City. Suggestions for relevant agencies in case BPJS Kesehatan Cabang Manao, in order to able  improve socialization regarding JKN-KIS to the community directly and indirectly in order to increase the knowledge people of Manado City, especially in Singkil District. Keywords : Jaminan Kesehatan Nasional, community participation
HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN ORANG TUA DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUSOMAEN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Mokodompit, Erza P.; Kapantow, Nova H.; Mayulu, Nelly
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting di Indonesia merupakan satu dari banyaknya masalah gizi yang perlu ditangani secara serius, dapat dilihat dari kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak tumbuh terlalu pendek, dan perlu dilakukan penurunan prevalensi balita pendek (stunting). Angka prevalensi untuk stunting di Indonesia pada tahun 2013 persentasenya mencapai 37,2%. Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi dan salah satu faktor terjadi stunting pada balita adalah tinggi badan orang tua. Penelitian ini memiliki tujuan untuk dapat mengetahui gambaran tinggi badan ayah dan ibu serta mengetahui hubungan antara tinggi badan orang tua dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional dengan rancangan cross sectional, tempat penelitian  dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Pusomaen pada bulan Juli-September tahun 2018. Populasi dalam penelitian  berjumlah 424 balita dan didapatkan 100 responden berdasarkan rumus slovin  dan jenis teknik pengambilan sampel dalam penelitian adalah simple random sampling. Pengukuran tinggi badan balita dan orang tua menggunakan alat ukur yaitu microtoise dengan ketelitian 0,1 cm dan data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji fisher exact test.  Hasil analisis univariat persentase tinggi badan ayah yang  memiliki tinggi <155cm  sebesar 4%  (p value = 0,625) dan tinggi badan ibu  <150cm memiliki persentase 37% (p value = 0,406) adapun persentase balita pendek (stunting) sebesar 45% serta persentase untuk tinggi badan orang tua dengan kejadian stunting didapatkan (p value = 0,678). Hasil analisis bivariat dalam penelitian ini mendapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan antara tinggi badan orang tua dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan.   Kata Kunci : balita usia 24-59 bulan, tinggi badan orang tua, stunting ABSTRACTStunting in Indonesia is one of many problems nutrition that need to be addressed seriously, can be seen from condition failing growing on of baby a result of chronic malnutrition and the growing too short , and necessary reducing the prevalence of toddler short (stunting). The prevalence rate for stunting in Indonesia in 2013 reached 37.2%. Stunting is caused by multi-dimensional factors and one of the factors in stunting in infants is the height of parents. The research has purpose to know how the image of the height restrictions father and mother and to knows the correlation between the height restrictions parents with an occurrence stunting in toddlers age 24-59 months . Observational research using in the study design to a draft cross sectional , research locations carried out in this area of Puskesmas Pusomaen on the month July-September 2018. Population in research were 424 toddlers and obtained 100 respondents formula Slovin and types of  technique in the study was simple random sampling. Measuring toddlers' height and parents using a measuring instrument namely microtoise with 0.1 cm accuracy and the data obtained were analyzed using the fisher exact test. The results of univariate analysis of the percentage of father's height that has a height of <155cm of 4% (p value = 0.625) and maternal height <150cm has a percentage of 37% (p value = 0.406) while the percentage of short toddlers (stunting) is 45% and percentage for the height of parents with the incidence of stunting was obtained (p value = 0.678). The results of the analysis bivariat, there was no correlation between parents with the genesis stunting in toddlers age 24-59 months. Keywords: toddlers age 24-59 months, height parents, stunting
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BITUNG BARAT KECAMATAN MAESA KOTA BITUNG Tumiwa, Veijenia Irene; Doda, Vanda V.; Tucunan, Ardiansa A.T.
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beban kerja adalah sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh seseorang ataupun sekelompok orang, selama periode waktu tertentu dalam keadaan normal. Beban kerja meliputi beban kerja fisik, beban kerja mental, beban kerja sosial. Faktor mental dan psikologis ibu menyusui sangat besar pengaruhnya terhadap proses menyusui dan kelancaran produksi ASI. Pemberian ASI Eksklusif adalah sebagai salah satu yang memberikan pengaruh paling kuat terhadap kelangsungan hidup anak, pertumbuhan dan perkembangan. Tujuan penelitian ini untik mengetahui hubungan beban keja dengan pemberian ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bitung Barat Kecamatan Maesa Kota Bitung. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian survey analitik dengan mengguanakan pendekatan survey cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah responden yaitu sebanyak 100 ibu yang bekerja. Alat ukur yang diguanakan yaitu kuesioner. Berdasarkan hasil analisis uji chi-square Nilai probabilitas yang didapat adalah < 0,001 dengan tingkat kepercayaan 0,05 sehingga H0 ditolak.yang berarti adanya hubungan beban kerja dengan pemberian ASI eksklusif. Adapun saran yang dapat diajukan yaitu memperhatikan teknik pengurangan beban kerja seperti misalnya meningkatkan komunikasi didalam organisasi pekerjaan maupun dalam keluarga sehingga mendapatkan dukungan lebih pada ibu untuk memberikan ASI pada bayi. Kata kunci : ASI Eksklusif, Beban Kerja, Ibu Pekerja, Manado ABSTRACTthe workload is a number of activities that should be completed by a person or group of people, over a period of time under normal circumstances. The workload includes the physical workload, mental workload, the burden of social work. Mental and psychological factors in breast feeding very big its influence on the process of breastfeeding and the smooth production of breast milk. Exclusive breast feeding is as one of the most powerful influence against child survival, growth and development. The purpose of this research was to know relationship serious burden untick with exclusive breast feeding in the region West of Bitung Maesa Subdistrict health centers of the town of Bitung. The research method used i.e. analytic survey research with cross sectional survey approach to use. Sampling techniques using a purposive sampling with a respondent i.e. number of as many as 100 working mothers. Measuring the diguanakan i.e. the questionnaires. Based on the results of the analysis of the chi-square test Value probability is obtained with a confidence level of 0.001 < 0.05 so that H0 is rejected. meaning of the existence of the relationship of the workload with exclusive breast feeding. As for suggestions that may be submitted that is attentive to the work load reduction techniques such as improving communication in the Organization of work and in the family so as to get more support in the mother to give BREAST MILK in infants. Keywords: BREAST MILK exclusively, the workload, the mother worker, Manado
SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHYA DAN BERACUN (B3) DI PUSKESMAS TOBELO KOTA TOBELO KABUPATEN HALMAHERA UTARA Yulis, Diana; Pinontoan, Odi; Boky, Harvani
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah tempat untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis yang bertanggung jawab menyelenggarakan kesehatan di suatu wilayah. Limbah B3 merupakan sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya atau beracun yang karena sifat, konsentrasinya, dan jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan merusak lingkungan hidup serta dapat membahayakan kesehatan Tujuan dari penelitian untuk mengetahui dan menganalisis proses pengurangan dan pemilahan, penyimpanan serta penguburan limbah B3 medis di Puskesmas Tobelo Kota Tobelo Kabupaten Halmahera Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah Puskesmas Tobelo, Kota Tobelo Kabupaten Halmahera Utara. Sampel dalam penelitian ini adalah Puskesmas Tobelo. Puskesmas akan di ambil 3 orang informan. Instrumen penelitian dalam pelaksanaan penelitian ini adalah daftar pertanyaan yang akan ditanyakan dalam metode in depth interview ditambah alat perekam dan alat tulis menulis. Hasil yang di peroleh yaitu Puskesmas Tobelo hanya melakukan pemilahan tanpa pengurangan Limbah B3 Medis walaupun belum sesuai dengan ketentuan. Penyimpanan Limbah B3 Medis Puskesmas Puskesmas Tobelo tidak ada ruangan khusus tetapi hanya lemari untuk penyimpanan limbah infeksius juga menggunakan dus bekas aqua. Penguburan Limbah B3 Medis Puskesmas Tobelo hanya di kubur pada lokasi penguburan yang berada didepan Puskesmas. Sehingga perlu dibuat prosedur yang mengatur proses pengelolaan limbah B3 Medis di Puskesmas Tobelo sesuai dengan peraturan yang berlaku. Perlu menerapkan proses pengurangan limbah B3 Medis baik di puskesmas Tobelo. Pimpinan/pengelola Tobelo harus meningkatkan dan mengikuti secara benar proses pemilahan, penyimpanan dan penguburan limbah B3 Medis. Kata Kunci: Pemilahan, Penyimpanan, Penguburan. ABSTRACT Yulis, Diana. Hazardous and Toxic Material (B3) waste management system at Tobelo Health Center, Tobelo City North Halmahera Regency. Essay. Public Health Study Program, Sam Ratulangi University. Advisor: (I) Prof. Dr. Ir. Odi Pinontoan, MS (II) Harvani Boky, SKM, M. Kes. The Health Service facility is a place to carry out efforts for health, promotive, preventive, curative and rehabilitative services carried out by the government. Puskesmas is a technical implementation unit that is responsible for carrying out health in a region. B3 waste is the remainder of a business or activity that contains hazardous or toxic substances which due to its nature, concentration and quantity, both directly and indirectly, can pollute and damage the environment and can endanger health The purpose of research is to know and analyze the reduction process and sorting, storing and burying medical B3 waste in the health center of Tobelo City, North Halmahera Regency. This study uses a qualitative approach. The population in this study is the Tobelo City Health Center North Halmahera Regency. The sample in this study was the PuskesmasTobelo. The Puskesmas will be taken by 3 informants. The research instrument in conducting this research is a list of questions that will be asked in the method of in depth interview plus recording devices and writing instruments. The results obtained were Tobelo only doing sorting without reducing Medical B3 Waste even though it was not in accordance with the provisions. Medical B3 Waste Storage The Tobelo Community Health Center has no special room but only an infectious waste storage cabinet also uses aqua used boxes. B3 Burial of Waste Medical Center Tobelo is only buried at the burial site in front of the Puskesmas. So it is necessary to make procedures that regulate the management process of Tobelo Health Center B3 waste in accordance with applicable regulations. It is necessary to apply the reduction process of Tobelo Health Center Medical B3 waste. The manager / manager of the Tobelo Health Center must improve and properly follow the process of sorting, storing and burying B3 Medical waste Keywords: Sorting, Storage, Burial
HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DAN MOTIVASI KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN DIBAGIAN PRODUKSI PT. SAMUDRA MANDIRI SENTOSA BITUNG Widya, Lihawa; Suoth, Lery F.; Joseph, Woodford B. S.
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pentingnya produktivitas dalam meningkatkan kesejahteraan telah disadari secara universal. Tidak ada jenis kegiatan manusia yang tidak mendapat keuntungan dari produktivitas yang ditingkatkan sebagai kekuatan untuk menghasilkan lebih banyak barang maupun jasa. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahuiadanya hubungan stres kerja dan motivasi kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan dibagian produksi PT. Samudra Mandiri Sentosa Bitung. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional study. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah karyawan di bagian produksi PT. Samudra Mandiri Sentosa Bitung. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive samplingdengan jumlah sampel 87 orang. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil pengujian didapatkan nilai p-value 0,033 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara stres dan produktivitas kerja pada karyawan. Selanjutnya didapatkan juga nilai p-value 0,036 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang antara motivasi kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan.Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan yaitu terdapat hubungan antara stres kerja dan produktivitas kerja dan terdapat hubungan antara motivasi kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan dibagian produksi PT. Samudra Mandiri Sentosa Bitung.Kata Kunci: Produktivitas Kerja, Stress Kerja, Motivasi Kerja ABSTRACTThe importance of productivity in improving welefare has been universally realized. There is no type of a human activity that does not benefit from increased productivity as a force to produce more goods and services. The purpose of the research is to find out the relationship between work stress and work motivation with work productivity on employees in the production section of PT. Samudra Mandiri Sentosa Bitung. This research is a cross sectional study which is one of the research methods of analytic survey. The population and sample in this study were employees in the production section of PT. Samudra Mandiri Sentosa Bitung.This research is a cross sectional study which is one of the research methods of analytic survey. The population and sample in this study were employees in the production section of PT. Samudra Mandiri Sentosa Bitung. The sampling technique used purposive sampling technique with a sample size of 87 people.Data analysis using chi-square test. The test results obtained p-value 0.033 which indicates that there is a relationship between stress and work productivity on employees. Furthermore, it also obtained a p-value of 0.036 which indicates that there is a relationship between work motivation and work productivity on employees.From the results of the study obtained conclusions that there is a relationship between work stress and work productivity and there is a relationship between work motivation and work productivity on employees in the production section of PT. Samudra Mandiri Sentosa Bitung.Keywords: Work Productivity, Work Stress,Work Motivation 
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PASIEN TERHADAP MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Lontaan, Vitha; Rumayar, Adisti A.; Tucunan, Ardiansa A. T.
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persepsi dari setiap pasien terhadap kepuasan mutu jasa pelayanan kesehatan yang di dapat sangat menentukan berkembangnya suatu instansi pelayanan kesehatan. Penurunan kunjungan pasien setiap tahunnya di Puskesmas Ratahahan menggambarkan adanya suatu hal dalam kualitas mutu pelayanan.  Oleh karena itu  pengukuran mutu jasa pelayanan kesehatan sangat penting untuk mendapatkan perhatian lebih dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi pasien terhadap mutu jasa pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Ratahan. Metode penelitian yang digunakan yaitu survei analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional study bertempat di Puskesmas Ratahan pada bulan September - November 2018. Sebanyak 90 pasien rawat jalan sebagai sampel penelitian di Puskesmas Ratahan. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan analisis data yaitu analisis univariat dan bivariat, serta uji statistik menggunakan uji Chi- square. Hasil penelitian menunjukkan mutu jasa pelayanan kesehatan terdiri dari Reabilitas baik (91,1%), cukup baik (6,7%), kurang baik (2,2%). Daya Tanggap baik (85,6%), cukup baik (14,4%). Jaminan baik (86,7%), cukup baik (11,1%), kurang baik (2,2%). Empati baik (82,2%), cukup baik (15,6%), kurang baik (2,2%). Bukti langsung baik (86,7%), cukup baik (10,0%), kurang baik (3,3%). Hasil dari seluruh dimensi mutu jasa pelayanan kesehatan diperoleh (93,3%) dalam kategori baik kepuasan pasien (16,7%) dan dalam kategori cukup puas sebesar (72,2%) dalam kategori puas. Pada uji statistik persepsi pasien terhadap mutu jasa pelayaan dan kepuasan pasien diperoleh hasil p value= 0,000. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan antara persepsi pasien terhadap mutu jasa pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Ratahan. Kata Kunci : Persepsi, Mutu Jasa Pelayanan, Kepuasan Pasien ABSTRACTPerception from each patient to health services that can be permitted to improve health services. Decreasing patient visits at Ratahahan Health Center for several things in service quality. Therefore it is very important for users of health services. The purpose of this study was to determine the relationship between health services and patient satisfaction at Ratahan Health Center. The research method used was an analytical survey using a cross sectional study approach that took place at the Ratahan Health Center in September - November 2018. As many as 90 outpatients as research samples at the Ratahan Health Center. The research instrument used questionnaires and data analysis, namely univariate and bivariate analysis, and statistical tests using Chi-square test. The results showed that various services from Reability were good (91.1%), quite good (6.7%), not good (2.2%). Good response (85.6%), quite good (14.4%). Guaranteed good (86.7%), quite good (11.1%), not good (2.2%). Good empathy (82.2%), good enough (15.6%), not good (2.2%). Good direct evidence (86.7%), good enough (10.0%), not good (3.3%). Results from all health care measures (93.3%) in the category of both patient satisfaction (16.7%) and in the category were quite satisfied at (72.2%) in the satisfied category. In the statistical test, the ratio of patient satisfaction to patient satisfaction and satisfaction results in p value = 0,000. The level of this service includes the relationship between patients and health services with patient satisfaction at the Ratahan Health Center. Keywords: Perception, Quality of Service, Patient Satisfaction
KEBIASAAN KONSUMSI ALKOHOL DAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LAKI-LAKI USIA 35-59 TAHUN DI KOTA BITUNG Makaremas, Jane Elsada; Kandou, Grace Debbie; Nelwan, Jeini Ester
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asupan alkohol yang berlebih dapat meningkatkan resiko hipertensi. Dampak konsumsi alkohol beragam pada setiap orang  tergantung pada durasi konsumsi dan jumlah alkohol yang dikonsumsi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan konsumsi alkohol dengan kejadian hipertensi. Penelitian ini merupakan penelitian observasional. Subjek penelitian yaitu laki-laki yang berusia 35-59 tahun. Jumlah sampel sebanyak 98 yang dihitung dengan menggunakan rumus Lemeshow. Variabel penelitian yaitu lama konsumsi alkohol, jumlah alkohol yang dikonsumsi dan kejadian hipertensi. Analisis data menggunakan uji Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara lama konsumsi alkohol dengan kejadian hipertensi pada laki-laki usia 35-59 tahun di Puskesmas Paceda kota Bitung (p= 0,000). Semakin lama konsumsi alkohol maka semakin tinggi tekanan darah (nilai r positif). Keeratan hubungan masuk kategori sedang (r= 0,435). Selanjutnya, ditemukan juga adanya hubungan yang bermakna antara jumlah konsumsi alkohol dengan kejadian hipertensi pada laki-laki usia 35-59 tahun di Puskesmas Paceda kota Bitung (p= 0,000). Semakin banyak konsumsi alkohol maka semakin tinggi tekanan darah (nilai r positif). Keeratan hubungan masuk kategori sedang (r= 0,463). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu adanya hubungan antara kebiasaan konsumsi alkohol dengan kejadian Hipertensi. Berdasarkan hal ini maka diperlukan tindakan pengendalian konsumsi alkohol melalui kebijakan pembatasan peredaran minuman beralkohol di kota Bitung. Kata Kunci: Kebiasaan konsumsi alkohol, Kejadian Hipertensi, Puskesmas Paceda ABSTRACTExcess alcohol intake can increase the risk of hypertension. The impact of alcohol consumption varied on each person depend on the duration of consumption and the amount of alcohol consumed. The purpose of this research is to know the relation between alcohol consumption habits with occurrence of hypertension. This research is observational research. The subject of research, namely men aged 35-59 years. The number of samples as much as 98 that is calculated by using the formula Lemeshow. Research variables i.e. long consumption of alcohol, the amount of alcohol consumed and the incidence of hypertension. Data analysis using the Spearman Rank test. The results showed that there is a meaningful relationship between the old alcohol consumption with the incidence of hypertension in men aged 35-59 years in the health Paceda the town of Bitung (p = 0.000). The longer the consumption of alcohol then the higher blood pressure (positive r value).Closeness relations go in the category medium (r = 0.435). Furthermore, also found the existence of a meaningful relationship between the amount of alcohol consumption with incident hypertension in men aged 35-59 years in the health Paceda the town of Bitung (p = 0.000). The more alcohol consumption then the higher blood pressure (positive r value). Closeness relations go in the category medium (r = 0.463). The conclusions of this study, namely the existence of a relationship between alcohol consumption habits with occurrence of hypertension. Based on this then required control measures of alcohol consumption through policy restrictions on the circulation of alcoholic drinks in the town of Bitung. Keywords: Alcohol consuption habits, hypertension, Puskesmas Paceda
PREVALENSI DAN DETERMINAN PENGGUNAAN NARKOTIKA DAN OBATOBATAN TERLARANG DI KALANGAN REMAJA INDONESIA; ANALISIS DATA SURVEI DEMOGRAFI DAN KESEHATAN INDONESIA TAHUN 2012 Veronica, Rotinsulu N.; Langi, Fima L.F.G.; Joseph, Woodford B.S.
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyalahgunaan narkoba di Indonesia semakin meningkat, dengan perkiraan 1,77% pada tahun 2017. Sejauh ini penelitian tentang distribusi di kalangan remaja masih kurang, padahal remaja merupakan populasi yang rentan penyalahgunaan narkoba. Penelitian ini  bertujuan untuk menyelidiki prevalensi dan determinan penyalahgunaan narkoba pada remaja. Penelitian ini menggunakan data dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012 (SDKI), dengan desain cross sectional. Studi dilakukan pada 19882 remaja usia 15-24. Faktor penentu penyalahgunaan narkoba dianalisis secara bivariat dengan regresi logistik biner. Sekitar 2,5% remaja dalam penelitian memiliki sejarah penyalahgunaan narkoba. Ditemukan juga bahwa usia yang lebih tua (OR 3.057, 95% Cl 2.547-3.669), meningkatkan kemungkinan penyalahgunaan narkoba di kalangan pemuda. Sementara itu jenis kelamin perempuan (OR 0,060, 95% Cl 0,040-0,090) dan yang tinggal di pedesaan (OR 0,557, 95% Cl 0,459-0,675) cenderung untuk melakukan penyalahgunaan narkoba pada populasi ini, disimpulkan bahwa prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia adalah relatif tinggi, dan usia, jenis kelamin, dan tempat tinggal adalah salah satu faktor penentu penyalahgunaan narkoba di kalangan pemuda di Indonesia. Kata Kunci : Narkotika, Penyalahgunaan Narkoba, Determinan, Prevalensi ABSTRACTDrug abuse is increasinlyg prevalent in Indonesia, with an estimate of 1,77% in 2017. Studies have yet to confirm its distribution among youth, which naturaly constitutes the most vulnerable population : Our study aimed at  investigating the prevalence and determinants of drug abuse within the youth population. It involved the use of data from the Indonesia Demographic and Health Survey of 2012 (IDHS), with desain corss sectional. Study conducted on 19882 youth aged 15-24. The determinants of drug abuse were anaysed bivariatly with binary logistic regression. About 2.5% youth in study had drug abuse history. If was also found that older age (OR 3.057, 95% Cl 2.547-3.669), increased the odds of drug  abuse among  the youth. Meanwhile female gender (OR 0.060, 95% Cl 0.040-0.090) and living in rural (OR 0.557, 95% Cl 0.459-0.675) tended to prevent drug abuse in this population, if was conculeded that the prevalence of drug abuse in Indonesia is relatively high, and that age, gender, and residence were among the determinants of drug abuse within youth in Indonesia. Keywords: Narcotics, Drug Abuse, Determinants, Prevalence
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN STRES KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PERAWAT RUMAH SAKIT GMIM KALOORAN AMURANG Pongantung, Merry; Kapantouw, Nova H.; Kawatu, Paul A.T
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelelahan kerja adalah keadaan dimana tubuh mengalami penurunan  daya tahan kerja yang di akibatkan adanya beban kerja yang diterima seseorang pada saat bekerja. Perawat dapat melakukan kesalahan dalam pelayanan karena kelelahan yang dirasakan. Kondisi kerja merupakan salah satu kontribusi paling besar terhadap terjadinya stres kerja kemudian tipe kepribadian dan beban kerja. Jumlah pasien yang selalu berfluktuasi  serta kondisi pasien yang bervariasi membuat perawat sangat mudah mengalami kelelahan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dan stres kerja dengan kelelahan kerja pada perawat di Rumah Sakit GMIM Kalooran Amurang Kabupaten Minahasa Selatan. Jenis penelitian ini menggunakan metode pendekatan cross sectional dengan populasi dan sample berjumlah 76 perawat. Hasil penelitian dengan menggunakan chi-square yaitu terdapat hubungan antara beban kerja dan kelelahan kerja dengan nilai p = 0,006 ( p < 0,05), dan terdapat hubungan antara stres kerja dan kelelahan kerja dengan nilai p = 0,000 ( p < 0,05 ) berdasarkan ui chi-square termasuk hubungan berat. Kata Kunci: Beban Kerja, Stres Kerja, Kelelahan Kerja. ABSTRACTWork fatigue is a variety of circumstances accompanied by a decrease in work resilience. Nurse can make mistakes in service because fatigue is felt. Working conditions show the greatest contribution to the occurrence of work stress and personality type and workload. The ever-changing number of patients and varied patient conditions makes nurse very easily experience fatigue. The purpose of this was to know to determine the relations between workload and work stress with work fatigue on nurse at GMIM Kalooran Amurang. This type of research uses a cross sectional method with a population and sample of 76 nurses. The results of the study using chi-square, namely there is a relation between workload and work fatigue with a value of p = 0,006 ( p < 0,05 ), and there is a relation between work stress and work fatigue with value of p = 0,000 ( p < 0,05) based on the hospital to the chi-square test including heavy relation. Keywords: Workload, Work Stress, Work Fatigue.

Page 2 of 11 | Total Record : 101


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 1 (2024): VOLUME 13, NOMOR 1, Januari - Maret Vol. 12 No. 2 (2023): VOLUME 12, NOMOR 2, April - Juni 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): VOLUME 12, NOMOR 1, Januari - Maret 2023 Vol. 11 No. 4 (2022): VOLUME 11, NOMOR 4, Oktober - Desember 2022 Vol. 11 No. 3 (2022): VOLUME 11, NOMOR 4, JULI 2022 Vol 11, No 2 (2022): VOLUME 11, NOMOR 2, JANUARI 2022 Vol 11, No 1 (2022): VOLUME 11, NOMOR 1, JANUARI 2022 Vol 10, No 8 (2021): VOLUME 10, NOMOR 8, AGUSTUS 2021 Vol 10, No 7 (2021): VOLUME 10, NOMOR 7, JULI 2021 Vol 10, No 6 (2021): VOLUME 10, NOMOR 6, JUNI 2021 Vol 10, No 5 (2021): VOLUME 10, NOMOR 5, MEI 2021 Vol 10, No 4 (2021): VOLUME 10, NOMOR 4, APRIL 2021 Vol 10, No 3 (2021): VOLUME 10, NOMOR 3, MARET 2021 Vol 10, No 2 (2021): VOLUME 10, NOMOR 2, FEBRUARI 2021 Vol 10, No 1 (2021): VOLUME 10, NOMOR 1, JANUARI 2021 Vol 9, No 7 (2020): VOLUME 9, NOMOR 7, DESEMBER 2020 Vol 9, No 6 (2020): VOLUME 9, NOMOR 6, OKTOBER 2020 Vol 9, No 5 (2020): VOLUME 9, NOMOR 5, SEPTEMBER 2020 Vol 9, No 4 (2020): VOLUME 9, NOMOR 4, JULI 2020 Vol 9, No 3 (2020): VOLUME 9, NOMOR 3, MEI 2020 Vol 9, No 2 (2020): VOLUME 9, NOMOR 2, MARET 2020 Vol 9, No 1 (2020): VOLUME 9, NOMOR 1, JANUARI 2020 Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019 Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019 Vol 8, No 5 (2019): Volume 8, Nomor 5, Juli 2019 Vol 8, No 4 (2019): Volume 8, Nomor 4, Mei 2019 Vol 8, No 3 (2019): Volume 8, Nomor 3, April 2019 Vol 8, No 2 (2019): Volume 8, Nomor 2, Maret 2019 Vol 8, No 1 (2019): Volume 8, Nomor 1, Januari 2019 Vol 7, No 6 (2018): Volume 7, Nomor 6, November 2018 Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018 Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018 Vol 7, No 3 (2018): Volume 7, Nomor 3, Mei 2018 Vol 7, No 1 (2018): Volume 7, Nomor 1, Januari 2018 Vol 6, No 4 (2017): Volume 6, Nomor 4, Juli 2017 Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017 Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Maret 2017 Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 Nomor 1, Januari 2016 Vol 4, No 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Maret 2015 Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No. 1 Januari 2015 Vol 3, No 1 (2014): VOLUME 3 NOMOR 1, Januari 2014 Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Januari 2012 More Issue