cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
KESMAS
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 85 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019" : 85 Documents clear
HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT TINGKAT IV LANUD SAM RATULANGI Sondakh, Yunissia Jibriel; Wowor, Ribka E.; Kolibu, Febi K.
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKMutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Tingkat IV Lanud Sam Ratulangi mendapat keluhan dari pasien berkaitan dengan dimensi mutu yaitu bukti fisik dan kehandalan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara Mutu Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Tingkat IV Lanud Sam Ratulangi. Jenis Penelitian menggunakan penelitian survey bersifat analitik dengan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian yang bersifat cross sectional study. Penelitian di lakukan pada bulan Agustus-November 2019 di Rumah Sakit Tingkat IV Lanud Sam Ratulangi. Sampel dalam penelitian ini yaitu pasien rawat inap Rumah Sakit Tingkat IV Lanud Sam Ratulangi sebanyak 73 rsponden. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner. Analisis data dilakukan uji univariat dan bivariat, kemudian dilakukan uji statistik Chi-sqaure dilanjutkan dengan uji Fisher Exact. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan uji statistik maka diperoleh nilai p value untuk hubungan dimensi bukti fisik dengan kepuasan pasien adalah 0,001,  p value kehandalan dengan kepuasan pasien  0,192, nilai p value untuk hubungan dimensi daya tanggap dengan kepuasan pasien 0,002, nilai p value untuk hubungan dimensi jaminan dengan kepuasan pasien adalah 0,731, dan nilai p value untuk hubungan dimensi empati dengan kepuasan pasien adalah 0,004. Maka dapat disimpulkan ada hubungan antara antara dimensi mutu pelayanan bukti fisik, daya tanggap dan perhatian dan tidak ada hubungan antara dimensi pelayanan kehandalan dan jaminan pada pasien rawat inap Rumah Sakit Tingkat IV Lanud Sam Ratulangi. Kata Kunci : Mutu Pelayanan, Kepuasan, Pasien ABSTRACT Quality of health service in the Lanud Sam Ratulangi Hospital Level IV received complaints by patients relating to the quality dimension of physical evidence and reliability. The purpose of this research is to  know whether  there is a link between the quality of health services and the satisfaction of Lanud Sam Ratulangi Hospital Level IV. The type of research using research survey is analytic with quantitative research method with cross sectional study design. Research was done in August-November 2019 at the Lanud Sam Ratulangi Hospital Level IV. The sample in this study was the inpatient Lanud Sam Ratulangi Hospital Level IV, a total of 73 respondents. The instruments used are questionnaires and data analysis with univariate and bivariate tests, and then using the Chi-sqaure statistical test followed by the Fisher Exact test. The results showed based on statistical test then obtained the value of P value for the relationship dimension of tangible with patient satisfaction is 0.001, p value reliability with patient satisfaction 0.192, value P value for relationship dimension responsiveness with Patient satisfaction 0.002, the value of P value for the relationship of the assurance dimension with the satisfaction of the patient is 0.731, and the value of P value for the relationship dimension of empathy with patient satisfaction is 0.004. So, there is a relationship between the quality dimension of tangible, responsiveness and empaty and no link between the dimensions of reliability services and assurance in inpatient Lanud Sam Ratulangi Hospital Level IV. Keywords : Service Quality, Satisfaction, Patient
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DBD PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN MALALAYANG I LINGKUNGAN II KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO Davisto, Erique; Raule, Jean H.; Ratag, Budi T.
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit DBD merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia, yang mana penyakit ini ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedys Agepty betina yang membawah virus Dengue. Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah penyakit ini di masyrakat salah satu program yakni dengan malakukan 3 M Plus yakni menguras dan menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas apabila belum akan dibuang, memantau jentik nyamuk dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk, tidak menggantungkan baju disembarang tempat, memakai obat anti nyamuk atau lotion anti nyamuk. Peran serta masyrakat dibutuhkan untuk mencegah penyakit ini menyebar di lingkungan. Maka dari itu pengetahuan dan sikap masyrakat dalam pencegahan penyakit ini mempengaruhi tindakan mereka dalam melakukan pencegahan dan menunjang program pemerintah. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pengetahuan dan sikap masyrakata dengan tindakan pencegahan DBD pada masyarakat di Kelurahan Malalayang I Lingkungan II. Pengambilan sampel menggunakan teknik total populasi dengan jumlah sampel yakni 108 keluarga dari total populasi 119 Keluarga, karena 11 keluarga yang lain tidak bersedia menjadi responden. Instrument yang digunakan yakni kuisioner, alat tulis menulis. Analsis data dengan menggunakan uji chi square. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan tindakan pencegahan DBD dengan nilai p value =0,004 (α > 0,05). Ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan tindakan pencegahan DBD dengan nilai p value =0,017 (α < 0,05). Kesimpulan terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap dengan tindakan pencegahan DBD pada masyarakat.  Kata Kunci : DBD, Pengetahuan, Sikap, Tindakan ABSTRACTDHF is one of the health problems in Indonesia, where the disease is transmitted to humans through the bite of the female Aedys Agepty mosquito which carries the Dengue virus. Various efforts made by the government to prevent this disease in the community one of the programs is by doing 3 M Plus which is draining and closing water reservoirs, burying used goods if they are not to be thrown away, monitoring mosquito larvae and eradicating mosquito nests, not hanging clothes disembarang place, using mosquito repellent or mosquito repellent lotion. Community participation is needed to prevent this disease from spreading in the environment. Therefore the community's knowledge and attitude in preventing this disease affects their actions in preventing and supporting government programs. The purpose of this study is to find out whether there is a relationship between community knowledge and attitudes with dengue prevention measures in the community in Kelurahan Malalayang I Lingkungan II. Sampling uses a total population technique with a total sample of 108 families from a total population of 119 families, because 11 other families are not willing to be respondents. The instrument used was questionnaire, writing instrument. Data analysis using chi square test. Based on the results of the analysis note that there is a significant relationship between knowledge and prevention of DHF with p value = 0.004 (α> 0.05). There is a significant relationship between attitudes with dengue prevention measures with p value = 0.017 (α <0.05). The conclusion is that there is a significant relationship between knowledge and attitude with the prevention of DHF in society. Keyword : DHF, Knowledge, Attitude, Action
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PESERTA DIDIK TENTANG PENCEGAHAN NARKOBA DI SMA NEGERI 2 BITUNG Nayoan, Listiowati; Engkeng, Sulaemana; Ratag, Budi T.
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyuluhan kesehatan merupakan suatu kegiatan yang berlandasan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan dimana masyarakat bisa mengubah atau mempengaruhi perilaku manusia secara individu, kelompok maupun masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat. Narkoba merupakan obat atau zat yang terbuat dari bahan zat kimia sintesis maupun semisintetis (buatan) atau zat ilmiah yang berasal dari tanaman. Penelitian ini menggunakan rancangan Quasi Experiment dengan desain  Non Equivalen Control Group. Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Bitung pada bulan Oktober-November, 2019 dengan jumlah sampel sebanyak 70 peserta didik dengan cara purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Hasil dari penelitian ini yaitu diperoleh pValue = (0,000<0,05)  yang artinya terdapat peningkatan yang bermakna  terhadap pengetahuan dan sikap peserta didik tentang narkoba. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Narkoba, Peserta didik ABSTRACKHealth education effect is an activity that is based on learning principles to achieve a situation where people can change or influence human behavior in individuals, groups and communities to be more Achieving a healthy life goal. Drugs or substances made from chemicals synthesis as well as semisynthetic (artificial) or scientific substances derived from plants. This study using  an Quasi Experiment with a Non Equivalent Control Group design. The place of this research was conducted at the SMA Negeri 2 Bitung on October-November 2019 with the sample used amounteda 70 students by purposive sampling. This study used a questionnaire as instrument. The result in this study is obtained pValue = (0,000<0,05)  witch means that there is a significant in increase in student knowladge and atitude of drug prevention. Keywords : Knowledge, Attitude, Drug, Students
HUBUNGAN ANTARA LAMA PEMBERIAN ASI DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 24 – 59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PACEDA KOTA BITUNG TAHUN 2019 Pinatitj, Trifena Haryanie; Malonda, Nancy S.H.; Amisi, Marsella
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPemberian air susu ibu (ASI) pada bayi merupakan hal yang penting bagi tumbuh kembang dan kesehatan bayi karena ASI dapat memenuhi berbagai vitamin dan nutrisi yang diperlukan bayi, selain itu ASI juga memiliki kandungan yang melindungi bayi dari penyakit. Oleh sebab itu, maka World Health Organization (WHO) dan United Nations Children’s Fund (UNICEF) merekomendasikan kebijakan Infant Young and Child Feeding atau disebut dengan Standar Emas Pemberian Makan pada Bayi dan Anak yang salah satunya adalah memberikan ASI saja pada bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan dan diteruskan sampai usia 2 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara lama pemberian ASI (Air Susu Ibu) dengan status gizi balita usia 24 – 59 bulan berdasarkan BB/U, TB/U, BB/TB di wilayah kerja Puskesmas Paceda kota Bitung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi yaitu anak usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Paceda kota Bitung dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan lama pemberian ASI adalah  waktu yang diberikan  seorang ibu untuk menyusui anaknya, mulai dari awal pemberian sampai anak disapih.  Dibagi menjadi kategori : Tidak diberi ASI , Kurang (< 6 bln), dan Ideal (≥ 6 - 24 bln). Pengambilan sampel dilakukan dengan Purposive Sampling sehingga didapati 86 sampel. Digunakan kuesioner untuk mengukur lama pemberian ASI sedangkan status gizi diukur menggunakan pengukuran antropometri dengan alat timbangan untuk mengukur berat badan dan microtoise untuk mengukur tinggi badan. Hasil pengukuran terdapat 15,1% gizi kurang, 2,3% pendek dan 10,5% kurus. Berdasarkan hasil korelasi Sperman  didapat bahwa terdapat hubungan antara lama pemberian ASI dengan status gizi berdasarkan indeks BB/U dan TB/U dengan p-value lebih kecil dari (α=0,05), sedangkan untuk status gizi dengan indeks BB/TB tidak terdapat hubungan antara lama pemberiaan ASI dan status gizi dengan p-value lebih besar dari (α=0,05). Kata Kunci: Lama pemberian ASI, Status Gizi, Balita. ABSTRACTProvision of breast milk (ASI) in infants is important for baby's growth and development because breast milk can meet the various vitamins and nutrients that babies need, besides breast milk also has ingredients that protect babies from disease. Therefore, the World Health Organization (WHO) and the United Nations Children's Fund (UNICEF) recommend the policy of Infant Young and Child Feeding or called the Gold Standard for Feeding Infants and Children, one of which is to give only breast milk to babies from birth to age 6 months and continued until the age of 2 years. The purpose of this study was to determine whether there is a relationship between the duration of breastfeeding with the nutritional status of children aged 24 - 59 months based on index  BB/U, TB/U, BB/TB in the working area of Paceda Community Health Center in Bitung City. This research is a descriptive analytic study with cross sectional approach. The population is children aged 24-59 months in the working area of Paceda Community Health Center in Bitung city with inclusion and exclusion criteria. In this research, what is meant by the duration of breastfeeding is the time given by a mother to breastfeed her child, starting from the beginning of giving until the child is weaned. Divided into categories: Not breastfed, Poor (<6 months), and Ideal (≥ 6-24 months). Sampling was done by purposive sampling so that 86 samples were found. Questionnaires were used to measure the duration of breastfeeding while nutritional status was measured using anthropometric measurements with scales to measure body weight and microtoise to measure height. The measurement results showed that there were 15.1% malnutrition, 2.3% short and 10.5% thin. Based on the Sperman correlation results found that there is a relationship between the length of breastfeeding with nutritional status based on index BB/U and TB/U with a p-value smaller than (α = 0.05), whereas for the nutritional status with the BB/TB index there is no the relationship between duration of breastfeeding and nutritional status with a p-value greater than (α = 0.05). Keyword ; Duration of breastfeeding, nutritional status, children
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI DESA TONDEGESAN KECAMATAN KAWANGKOAN KABUPATEN MINAHASA Rawis, Gisela Irma; Ratag, Budi T.; Kalesaran, Angela F. C.
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu masalah yang terjadi pada lanjut usia yaitu gangguan fungsi pada otak atau gangguan fungsi kognitif. Gangguan pada fungsi kognitif dapat dilihat dengan adanya gejala gangguan memori, perubahan persepsi, masalah dalam berkomunikasi, penurunan fokus dan atensi, hambatan dalam melaksanakan tugas harian. Kurangnya aktivitas fisik berhubungan dengan penurunan fungsi kognitif karena aktivitas fisik dapat menstimulasi otak dan meningkatkan protein dalam otak yang berperan penting menjaga sel saraf tetap sehat dan bugar. Merokok juga merupakan faktor yang mempengaruhi fungsi kognitif karena merokok memiliki pengaruh negatif terhadap kesehatan karena kandungan kimia yang terkandung didalamnya. Tujuan umum dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dan kebiasaan merokok dengan gangguan fungsi kognitif pada Lansia di Desa Tondegesan Kecamatan Kawangkoan Kabupaten Minahasa. Metode yang digunakan menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional study. Jumlah responden yang memenuhi kriteria sebanyak 83 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dan uji yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji Chi Square dengan p value = 0,05. Penelitian ini dilakasankan pada bulan Agustus – November 2019. Hasil penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara aktivitas fisik dan kebiasaan merokok dengan gangguan fungsi kognitif pada Lansia di Desa Tondegesan Kecamatan Kawangkoan Kabupaten Minahasa Kata Kunci: Aktivitas Fisik, Kebiasaan Merokok, Fungsi Kognitif ABSTRACTOne of the problem which happen in elderly people is impaired brain function or impaired cognitive function. Impaired Cognitive Function can be seen with memory breakdown, change of perception, problem in communicating, declining focus and attention, and hindrance in doing daily activities. Lack of physical activity is connected with the decline of cognitive function because physical activity can stimulate the brain and increase the protein inside the brain which has a role to keep the neuron healthy. Smoking is also one of the fact which impact the cognitive function because smoking has a negative effect for the health because of the chemical content in it. The goal of this research is to find out the relationship beween the physical activity and the smoking habit with the Impaired Cognitive Function for the elderly at Tondegesan Village, Kawangkoan District, Minahasa Regency. This research is using the analytic survey method with the cross sectional study approach. The amount of respondents that meet the criteria are 83 respondents by using the total sampling technique, and the test used in this research is Chi Square Terst with p value = 0.05. This research was done on August until November 2019. The result of this research is that there is a connection between physical activity and the smoking habit with the Impaired Cognitive Function for the elderly at Tondegesan Village, Kawangkoan District, Minahasa Regency. Keywords: Physical Activity, Smoking Habit, Cognitive Function
ANALISIS SPASIAL KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI KOTA TOMOHON TAHUN 2014 – 2018 Masalamate, Rutler; Pamaruntuan, Anggreany
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Tuberkulosis (TB) telah menginfeksi 33% dari total populasi di dunia yang kemudian membuat penyakit TB menjadi salah satu penyakit berbahaya di dunia. Pada tahun 2015, penderita TB di seluruh dunia telah mencapai 10,4 juta orang dan jumlah kematian terkait TB mencapai 1,8 juta orang. World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa sebagian besar penderita TB atau sekitar 89% penderita TB berada di wilayah negara berkembang.Indikator keberhasilan dari Sustainable Development Goals (SDG’s) yang harus dicapai Indonesia salah satunya adalah pengendalian TB paru, yaitu menurunnya angka prevalensi dari status awal tauhn 2013 berjumlah 297 menjadi 245 per 10.000 penduduk pada tahun 2019, Salah satu faktor yang memiliki hubungan yang erat dengan kejadian penyakit adalah iklim, terutama pada kejadian penyakit menular. Dengan demikian iklim dapat menjadi alat untuk memprediksi berbagai kejadian penyakit menular, juga dapat menjadi petunjuk dalam melakukan manajemen kesehatan, khususnya manajemen penyakit berbasis wilayah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran epidemiologi kejadian TB paru di Kota Tomohon tahun 2014-2018. Kekhususan pola penyakit di Kota Tomohon dikaitkan dengan batas alam seperti temperatur dan kelembaban yang  dapat dispasialkanStudi epidemiologi dapat membantu dalam hal mengetahui jumlah kejadian TB di masyarakat, terutama epidemiologi deskriptif. Studi ini mampu mengetahui besarnya masalah kesehatan yang terjadi di suatu wilayah atau daerah. Analisis dan visualisasi data dapat dilakukan dengan menggunakan Geografis Informasi Sistem (GIS)yang dimiliki oleh DHIS2 yang saat ini di indonesia bernama satu data kesehatan indonesiaHasil penelitian menunjukan bahwa dimana ada kenaikan suhu, dan kelembaban maka akan terjadi kenaikan jumlah kasus tb yang dilaporkan dan diimbangi dengan jumlah pasien TB Paru baru BTA positif yang diobati dan juga pasien Tb Paru yang sembuh dan pengobatana lengkap keyword : tbc, dhis2, kelembaban, suhu Tuberculosis (TB) has infected 33% of the total population in the world which then makes TB a dangerous disease in the world. In 2015, TB sufferers worldwide had reached 10.4 million and the number of TB-related deaths reached 1.8 million. World Health Organization (WHO) shows that the majority of TB sufferers or around 89% of TB sufferers are in developing countries.One of the indicators of the success of the Sustainable Development Goals (SDG's) that must be achieved by Indonesia is the control of pulmonary TB, which decreases the prevalence rate from the initial status in 2013 to 297 to 245 per 10,000 population in 2019. One of the factors that has a close relationship with the incidence disease is the climate, especially in the incidence of infectious diseases. Thus the climate can be a tool for predicting the incidence of infectious diseases, can also be a guide in health management, especially area-based disease management This study aims to determine the epidemiological distribution of pulmonary TB events in Tomohon City in 2014-2018. The specificity of disease patterns in Tomohon City is related to natural boundaries such as temperature and humidity that can be dispensableEpidemiological studies can help in knowing the number of TB events in the community, especially descriptive epidemiology. This study is able to determine the magnitude of health problems that occur in an area or region. Data analysis and visualization can be done using the Geographical Information System (GIS) which is owned by DHIS2 which is currently in Indonesia named Satu Data Kesehatan IndonesiaThe results showed that where there was an increase in temperature, and humidity there would be an increase in the number of TB cases that were reported and offset by the number of new smear positive TB patients being treated and also those who were recovering and full treatment keywords: tbc, dhis2, humidity, temperature
HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI PURIN RIWAYAT KELUARGA DAN JENIS KELAMIN DENGAN KEJADIAN HIPERURISEMIA PADA LANSIA DI KELURAHAN MALALAYANG I TIMUR Manoppo, Maria T.L; Ratag, Budi T.; Mantjoro, Eva M.
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat yang melebihi batas normalnya. Konsumsi makanan purin yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya hiperurisemia. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara konsumsi purin, riwayat keluarga, dan jenis kelamin dengan kejadian hiperuisemia pada lansia di Kelurahan Malalayang I Timur. Penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan desain cross sectiona study, penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai november 2019 di Kelurahan Malalayang I Timur. Sampel yang digunakan sebesar 54 lansia. Instrumen penelitian: kuesioner, alat rapid test asam urat, dan formulir recall 1x24 jam, dan buku foto makanan. Pengolahan data menggunakan uji chi- square dengan α 0,05. Konsumsi purin dengan hiperurisemia terdapat hubungan yang bermakna dengan p- value 0,001, riwayat keluarga dengan hiperurisemia tidak terdapat hubungan yang bermakan dengan p- value 1,000, dan jenis kelamin dengan hiperurisemia terdapat hubungan yang bermakna dengan p- value 0,004. Kata kunci : Hiperurisemia, Konsumsi Purin, Riwayat Keluarga, Jenis Kelamin ABSTRACT Hyperuricemia is an increase in uric acid levels that exceeds normal limits. High consumption of purine foods can cause hyperuricemia. The purpose of this research was to determine the relationship between purine consumption, family history, and gender with the incidence of hyperuricemia in the elderly in Kelurahan Malalayang I Timur. This research uses an analytic observational cross-sectional study design, this research was conducted from October to November 2019 in the East Malalayang I Village. The sample used was 54 elderly. Research instruments: questionnaires, gout rapid test kits, and 1x24 hour recall forms, and food photo books. Data processing using a chi-square test with α 0.05. Purine consumption with hyperuricemia has a significant relationship with a p-value of 0.001, a family history of hyperuricemia has no relationship with a p-value of 1,000, and gender with hyperuricemia has a significant relationship with a p-value of 0.004. Keywords : Hyperuricemi, Consumption of Purine, Family History, Gender
HUBUNGAN ANTARA KECANDUAN INTERNET DENGAN OBESITAS PADA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SAM RATULANGI Darinaung, Edgar Rinhard Williams; Langi, Fima L. F. G.; Ratag, Budi T.
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecanduan merupakan suatu keterlibatan secara terus-menerus dengan sebuah aktivitas meskipun hal-hal tersebut mengakibatkan konsekuensi negatif. Obesitas adalah suatu penyakit serius yang dapat mengakibatkan masalah emosional dan social. Seseorang disebut obesitas apabila kelebihan berat badan mencapai lebih 20% dari berat normal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kecanduan internet dengan obesitas pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan studi cross sectional atau potong lintang, yang dilaksanakan pada bulan September- November 2019. Subjek penelitian adalah 130 mahasiswa. Instrumen penelitian yaitu kuisoner, timbangan dan mikrotois. Analisis data menggunakan Fisher Exact. Penelitian ini menunjukan responden yang memiliki IMT dengan presentase responden yang berstatus kurus 66,9%, untuk status gizi normal dengan persentase 21,5%, kemudian responden yang berstatus gizi gemuk dengan persentase 3,8%, dan untuk responden yang berstatus gizi obesitas 7,7%, responden yang kecanduan internet memiliki nilai persentase 96.9% dan responden yang tidak kecanduan sebesar 3,1%.Penelitian ini juga  didapatkan 6,2% responden yang kecanduan internet dan 1,5% responden yang tidak kecanduan internet memiliki status gizi obesitas, sedangkan 90,8% responden yang kecanduan internet dan 1,5% responden yang tidak kecanduan internet memiliki status gizi Non obesitas. Uji statistik menunjukan bahwa ada hubungan antara kecanduan internet dengan obesitas dengan nilai p= 0,030<0,05.Bagi mahasiswa diharapkan agar peduli terhadap kesehatan diri sendiri dengan membatasi pemakaian internet secara berlebihan yang dapat berpengaruh terhadap keseimbangan antara pemakaian internet dengan aktifitas social yang ada di lingkungan rumah atau di tempat lainya sehingga memiliki aktifitas fisik yang baik dan terhindar dari obesitas. Kata Kunci : Kecanduan internet, Obesitas, Mahasiswa FKM Unsrat ABSTRACTAddiction is an involvement continuously with activity even though these things result in negative consequences. Obesity is a serious illness that can cause emotional and social problems. Someone called obesity if overweight reaches more than 20% of normal weight. The purpose of this research was to determine the relationship between internet addiction and obesity among students of the Faculty of Public Health, Sam Ratulangi University. This research is a quantitative research using a cross-sectional study, which was conducted in September-November 2019. The research subjects were 130 students. The research instruments are questionnaires, the scale, and microtois. Data analysis using Fisher Exact. This research shows that respondents who have a BMI with a percentage of respondents the status skinny 66.9%, for normal nutritional status with a percentage of 21.5%, then respondents who are obese nutritional status with a percentage of 3.8%, and for respondents who are obese nutritional status 7,7%, respondents who are addicted to the internet have a percentage value of 96.9% and respondents who are not addicted by 3.1%. This research also found 6.2% of respondents who are addicted to the internet and 1.5% of respondents who are not addicted to the internet have nutritional status of obesity, while 90.8% of respondents who are addicted to the internet and 1.5% of respondents who are not addicted to the internet have nutritional status non obesity. Keywords: Internet Addiction, Obesity, Students of The Faculty of Public Health Sam Ratulangi University.
GAMBARAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DI WILAYAH PASAR PINASUNGKULAN KAROMBASAN KOTA MANADO TAHUN 2019 Wullur, Christi N.; Pinontoan, Odi. R.; Sondakh, Ricky C
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKSanitasi merupakan komponen dari kesehatan lingkungan yaitu perilaku yang harus membudayakan hidup bersih dan sehat untuk mencegah manusia supaya tidak bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan yang berbahaya. Sanitasi merupakan salah satu upaya kesehatan yang memelihara dan menjaga kebersihan lingkungan agar tidak member dampak pada subjeknya yaitu dengan menyediakan air bersih yang mengalir dan juga menyediakan tempat sampah agar supaya sampah-sampah tidak dibuang sembarangan dan tidak berserakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Gambaran Hygiene Sanitasi Rumah Makan Di Wilayah Pasar Pinasungkulan Karombasan Kota Manado. Menggunakan pendekatan survei deskriptif dengan melakukan pendekatan observasi untuk mengetahui hygiene sanitasi rumah makan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember tahun 2019. Data dari Puskesmas Ranotana Weru berjumlah 81 rumah makan yang terdaftar di Wilayah Kerja Puskesmas Ranotana Weru dan sesuai obeservasi yang dilakukan peneliti mendapatkan 30 rumah makan yang ada di wilayah pasar Pinasungkulan Karombasan Kota Manado. Hasil penelitian yang didapatkan diperoleh kesimpulan 6 RM memperoleh skor ≥ 600, 10 RM memperoleh skor ≥ 500, 11 RM memperoleh skor ≥ 400, dan 3 RM memperoleh skor ≥ 300.Kata Kunci : Hygiene, Sanitasi, Rumah Makan  ABSTRACT Sanitation is a component of environmental health, which is a behavior that must cultivate a clean and healthy life to prevent humans from coming into direct contact with harmful impurities and waste. Sanitation is one of the health efforts that maintain and maintain environmental cleanliness so that it does not have an impact on the subject, namely by providing clean  water and also providing trash bins so that rubbish is not thrown away and not scattered around. This research was conducted to determine the Overview on Sanitation Hygiene at the Karasasan Pinasungkulan Market Area in Manado City. Using a descriptive survey approach by conducting an observational approach to find out restaurant sanitation hygiene. This research was conducted in December 2019. Data from Ranotana Weru Public Health Center are 81 restaurants registered in Ranotana Weru Public Health Center and according to observations conducted by researchers found 30 restaurants in the Pinasungkulan Karombasan market area in Manado. Research results obtained the conclusion is 6 restaurants gets a score of ≥ 600, 10 restaurants gets a score of ≥ 500, 11 restaurants gets a score ≥ 400, and 3 restaurants gets a score ≥ 300. Keywords: Hygiene, Sanitation, Restaurant
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DAN PENYAKIT HIPERTENSI DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI DESA TONDEGESAN KECAMATAN KAWANGKOAN KABUPATEN MINAHASA Waworuntu, Pramatia Grayni; Asrifuddin, Afnal; Kalesaran, Angela F. C.
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Populasi penduduk lansia diprediksi akan terus mengalami peningkatan. ditinjau dari aspek kesehatan kelompok lansia akan mengalami penurunan derajat kesehatan baik secara alamiah maupun akibat penyakit. Kualitas hidup merupakan suatu presepsi seseorang terhadap kesehatan fisik, sosial dan emosinya. Hal tersebut berkaitan dengan keadaan fisik dan emosi seseorang dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari yang ditunjang dengan adanya pemenuhan kebutuhan setiap hari. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dan penyakit hipertensi dengan kualitas hidup lansia di Desa Tondgesan Kecamatan Kawangkoan Kabupaten Minahasa Tahun 2019. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli ? November 2019. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh lansia yang berumur ? 60 tahun di Desa Tondegesan, dengan total populasi sebanyak 120 responden dan yang memenuhi kriteria sebanyak 83 responden. Instrumen yang digunakan yaitu WHOQOL, IPAQ dan kuesioner hipertensi dengan uji bivariat menggunakan uji Chi Square yang dengan tingkat kepercayaan 95% (? = 0,05). Terdapat 33 responden yang memiliki kualitas hidup baik pada domain fisik, 42 responden yang memiliki kualitas hidup baik pada domain psikologis, 48 responden yang memiliki kualitas hidup baik pada domain hubungan sosial, dan 44 responden yang memiliki kualitas hidup baik pada domain lingkungan. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas hidup, serta terdapat hubungan antara penyakit hipertensi dengan kualitas hidup lansia di Desa Tondegesan Kecamatan Kawangkoan Kabupaten Minahasa Tahun 2019 dengan nilai p<0,05. Kata Kunci : Hipertensi, Kualitas Hidup Lansia ABSTRACT The population of the elderly is predicted to continue to increase. In terms of the health aspects of the elderly group will have a decrease in the degree of health naturally and due to disease. Quality of life is a person's perception of physical, social and emotional health. This is related to the physical and emotional state of a person in carrying out daily activities which are supported by the presence of facilities and infrastructure in the surrounding environment. The purpose of this study was to determine the relationship between physical activity and hypertension with the quality of life of the elderly in Tondgesan Village, Kawangkoan District, Minahasa Regency in 2019. The research was conducted in July - November 2019. The population in this study were all elderly people aged ? 60 years. in Tondegesan Village, with a total population of 120 respondents and fulfilling the criteria of 83 respondents. The instruments used were WHOQOL, IPAQ and hypertension questionnaire with bivariate analysis using Chi Square test with a confidence level of 95% (? = 0.05). There are 33 respondents who have a good quality of life in the physical domain, 42 respondents who have a good quality of life in the psychological domain, 48 respondents who have a good quality of life in the social relations domain, and 44 respondents who have a good quality of life in the environmental domain. The conclusion of this study is that there is a relationship between physical activity and quality of life and there is a relationship between hypertension and the quality of life of the elderly in Tondegesan Village, Kawangkoan District, Minahasa Regency in 2019 with a p value <0.05. Keywords: Hypertension, Quality of life for the elderly

Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 1 (2024): VOLUME 13, NOMOR 1, Januari - Maret Vol. 12 No. 2 (2023): VOLUME 12, NOMOR 2, April - Juni 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): VOLUME 12, NOMOR 1, Januari - Maret 2023 Vol. 11 No. 4 (2022): VOLUME 11, NOMOR 4, Oktober - Desember 2022 Vol. 11 No. 3 (2022): VOLUME 11, NOMOR 4, JULI 2022 Vol 11, No 2 (2022): VOLUME 11, NOMOR 2, JANUARI 2022 Vol 11, No 1 (2022): VOLUME 11, NOMOR 1, JANUARI 2022 Vol 10, No 8 (2021): VOLUME 10, NOMOR 8, AGUSTUS 2021 Vol 10, No 7 (2021): VOLUME 10, NOMOR 7, JULI 2021 Vol 10, No 6 (2021): VOLUME 10, NOMOR 6, JUNI 2021 Vol 10, No 5 (2021): VOLUME 10, NOMOR 5, MEI 2021 Vol 10, No 4 (2021): VOLUME 10, NOMOR 4, APRIL 2021 Vol 10, No 3 (2021): VOLUME 10, NOMOR 3, MARET 2021 Vol 10, No 2 (2021): VOLUME 10, NOMOR 2, FEBRUARI 2021 Vol 10, No 1 (2021): VOLUME 10, NOMOR 1, JANUARI 2021 Vol 9, No 7 (2020): VOLUME 9, NOMOR 7, DESEMBER 2020 Vol 9, No 6 (2020): VOLUME 9, NOMOR 6, OKTOBER 2020 Vol 9, No 5 (2020): VOLUME 9, NOMOR 5, SEPTEMBER 2020 Vol 9, No 4 (2020): VOLUME 9, NOMOR 4, JULI 2020 Vol 9, No 3 (2020): VOLUME 9, NOMOR 3, MEI 2020 Vol 9, No 2 (2020): VOLUME 9, NOMOR 2, MARET 2020 Vol 9, No 1 (2020): VOLUME 9, NOMOR 1, JANUARI 2020 Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019 Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019 Vol 8, No 5 (2019): Volume 8, Nomor 5, Juli 2019 Vol 8, No 4 (2019): Volume 8, Nomor 4, Mei 2019 Vol 8, No 3 (2019): Volume 8, Nomor 3, April 2019 Vol 8, No 2 (2019): Volume 8, Nomor 2, Maret 2019 Vol 8, No 1 (2019): Volume 8, Nomor 1, Januari 2019 Vol 7, No 6 (2018): Volume 7, Nomor 6, November 2018 Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018 Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018 Vol 7, No 3 (2018): Volume 7, Nomor 3, Mei 2018 Vol 7, No 1 (2018): Volume 7, Nomor 1, Januari 2018 Vol 6, No 4 (2017): Volume 6, Nomor 4, Juli 2017 Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017 Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Maret 2017 Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 Nomor 1, Januari 2016 Vol 4, No 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Maret 2015 Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No. 1 Januari 2015 Vol 3, No 1 (2014): VOLUME 3 NOMOR 1, Januari 2014 Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Januari 2012 More Issue