cover
Contact Name
DWIKEN AULIA SUGESTI
Contact Email
dwiken@pknstan.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jpbc@pknstan.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI
ISSN : 26206757     EISSN : 2614283x     DOI : -
Core Subject : Economy,
JPBC invite authors to submit papers (research-based articles) related to all aspects of the activities of Customs and Excise, for example, exports, imports, public accounting, auditing, law, management, logistics, taxation, public policy, economics, administration, information technology and communications for Customs and Excise. The author(s) who willing to submit must use journal template and include the following forms: Ethics statement and Copyright statement.
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol. 7 No. 2 (2023): JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI" : 11 Documents clear
KAJIAN EKSTENSIFIKASI BARANG KENA CUKAI PADA BAN KARET Avior Ocean Louis Ishaac Noya; Desak Ari Gita Wahyuni; Hendiva Tri Nugraha
JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI Vol. 7 No. 2 (2023): JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI
Publisher : Unit Penerbitan Politeknik Keuangan Negara STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31092/jpbc.v7i2.2108

Abstract

Dalam rangka meningkatkan peranan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebagai revenue collector dan community protector, salah satu upaya yang sedang gencar dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia adalah ekstensifikasi barang kena cukai. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai jo. Undang-Undang nomor 39 Tahun 2007 Pasal 4 ayat (2) menyatakan penambahan atau pengurangan jenis Barang Kena Cukai diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. Desain kebijakan ekstensifikasi tersebut dibuat dalam upaya mendorong penurunan konsumsi dan perubahan perilaku masyarakat dengan tetap memperhatikan dampak ekonomi. Berdasarkan data yang diperoleh dari Datasets Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, rata-rata kondisi permukaan jalan nasional yang berstatus rusak ringan adalah 2747,19 km dan rusak berat sepanjang 1396,36 km selama rentang tahun 2017-2021. Salah satu penyebab kerusakan dini pada jalan raya adalah over-tonase kendaraan-kendaraan berat. Maka dari itu, penelitian kali ini bertujuan untuk mengkaji kelayakan pengenaan cukai pada ban karet kendaraan. Dengan menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan penambahan objek cukai berupa ban karet di masa mendatang serta rekomendasi gambaran desain pengenaan dan potensi penerimaan cukai yang akan dihasilkan.
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIGITALISASI LAYANAN CUKAI DI DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI Arief Seno Nugroho; Nunuk Dwi Retnandari; Achmad Djunaedi
JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI Vol. 7 No. 2 (2023): JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI
Publisher : Unit Penerbitan Politeknik Keuangan Negara STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31092/jpbc.v7i2.2163

Abstract

Berkembangnya teknologi dan informasi pada milenium ketiga saat ini menjadi perhatian pemerintah dalam menyesuaikan bentuk dan pengembangan layanan publik berbasis digital. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai termasuk salah satu bagian yang tengah serius dalam menerapkan kebijakan pengembangan layanan berbasis digital, salah satunya dalam pengembangan sistem komputer pelayanan cukai berbasis digital. Penelitian ini memiliki  tujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi digitalisasi layanan cukai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan data primer berupa wawancara, observasi lapangan, dan dokumentasi pendukung atas pelaksanaan digitalisasi layanan cukai yang melibatkan Tim Evaluasi dan Pengembangan Sistem Aplikasi di Bidang Cukai serta Tim Pengembang Sistem Aplikasi Cukai. Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keberlangsungan digitalisasi layanan cukai yaitu strategi, kepemimpinan, kapasitas SDM, dan budaya digital.
KAJIAN KEBIJAKAN HILIRISASI INDUSTRI PADA PERIZINAN KAWASAN BERIKAT Desi Riana Prasetya Putri; Ryan Faradina
JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI Vol. 7 No. 2 (2023): JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI
Publisher : Unit Penerbitan Politeknik Keuangan Negara STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31092/jpbc.v7i2.2199

Abstract

Sejalan dengan kebijakan hilirisasi industri, DJBC yang memiliki fungsi industrial assistance dan trade facilitator mendukung kebijakan tersebut melalui pemberian fasilitas Kawasan Berikat. Izin Kawasan Berikat salah satunya diberikan kepada perusahaan yang melakukan kegiatan pengolahan barang untuk mendukung hilirisasi, sehingga fasilitas hanya dapat diberikan kepada kelompok industri antara dan industri hilir. Akan teteapi, regulasi yang mengatur mengenai Kawasan Berikat tidak memberikan definisi dan paramater yang objektif dan terukur atas suatu produk hilirisasi agar perusahaan dapat memperoleh fasilitas Kawasan Berikat. Hal tersebut berpotensi menimbulkan berbagai permasalahan terkait pemberian perizinan yang dapat berakibat pada hilangnya potensi ekspor industri pengolahan dalam negeri. Dengan demikian, kajian ini bertujuan untuk merumuskan definisi dan parameter dari hilirisasi industri yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan pemberian fasilitas Kawasan Berikat yang terstandar dan seragam. Metodologi penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis konten dan studi literatur. Hasil kajian ini merekomendasikan agar dapat dilakukan penyesuaian regulasi terkait pemberian fasilitas Kawasan Berikat, khususnya mengenai parameter hilirisasi industri yang menjadi salah satu syarat agar perusahaan yang berorientasi ekspor dapat memperoleh izin Kawasan Berikat.
IMPACT OF RCEP ON TRADE BALANCE AND INDONESIA’S POTENTIAL EXPORT Diyouva Christa Novith; Aditya Subur Purwana
JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI Vol. 7 No. 2 (2023): JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI
Publisher : Unit Penerbitan Politeknik Keuangan Negara STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31092/jpbc.v7i2.2242

Abstract

The signing of RCEP has captured global attention for the new mega trade deals. Expected to open wider market potential and access, yet the previous trade agreements between ASEAN and its five partners raise whether RCEP can increase trade between partners. This study employed partial equilibrium using SMART Simulator to analyze the impact of RCEP on members, and identifying potential export for Indonesia. The data used is trade value between RCEP signers in 2019 and conducted two scenarios. First, one hundred percent tariff liberalization was conducted and the second simulation was conducted with consideration of sensitive list and tariff rate quotas in schedule of tariff commitments of each member. This study indentified potential Indonesian export commodities using spatial analysis and descriptive analysis in order to map each province’s potential, enhance export activities and increase the utilization rate of trade facilities. The results of this study concluded that ASEAN relatively gained lower compared to ASEAN partner countries. Australia would be the top gainer. RCEP slightly might increase the value of exports, imports and trade balance for Indonesia but the low utilization of trade facilities needs the government's attention to encourage business actors to increase productivity and reach a wider market.
PEMETAAN PENELITIAN CUKAI DI INDONESIA Hanik Susilawati
JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI Vol. 7 No. 2 (2023): JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI
Publisher : Unit Penerbitan Politeknik Keuangan Negara STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31092/jpbc.v7i2.2282

Abstract

This study aims to map research on excise tax in Indonesia. This research is a qualitative research with a bibliographical approach. Researchers used a sample of 42 articles published in 2007 to 2022 in accredited national journals. Based on the results of the mapping, the most published articles are in Sinta 4 (40.48%), with the research object of tobacco product excise (61.90%), with the topic of the impact of implementing excise (47.62%), and using the qualitative method (57.14%). Based on the research results, the direction of research on excise in the future can be expanded to other types of excise besides tobacco excise. The research theme on the impact of excise duty is still relevant, in addition to the need for studies on expanding the excise base with the option of new excise types. Research with quantitative methods can also be reproduced.
Analisis Tarif Optimum Cukai Rokok Himawan Yusuf; Adi Bowo Wijaya; Fuad Abdalla
JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI Vol. 7 No. 2 (2023): JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI
Publisher : Unit Penerbitan Politeknik Keuangan Negara STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31092/jpbc.v7i2.2283

Abstract

This study aims to analyze the optimum excise tariff for cigarettes and create tariff and consumption simulations to facilitate policymakers in determining top priorities, both health and income. The method used is quantitative method with the maximum tax revenue equation, with the research data being machine-rolled Kretek cigarettes class I from 2010 to 2022. The test results show that the squared variable of the excise rate has a negative coefficient and a significant result with a p-value of 0.0025. This shows that the excise tariff satisfies the maximum tax equation and based on the model, the optimum excise tax revenue is obtained when the tariff is Rp. 1,100.-. Based on the optimum rate, the simulation results show that when the excise rate is increased above 5% of the optimum rate, it can cause cigarette consumption to fall more than the rate increase, and when the rate is lowered above 5%, the increase in consumption is smaller than the decrease in the rate.
LESSON LEARNED IMPLEMENTASI KAWASAN EKONOMI KHUSUS INDONESIA: Study Kasus: KEK Kendal, Tanjung Lesung dan Mandalika Aditya Subur Purwana; Marsanto Adi Nurcahyo; Juli Tri Kisworini
JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI Vol. 7 No. 2 (2023): JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI
Publisher : Unit Penerbitan Politeknik Keuangan Negara STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31092/jpbc.v7i2.2286

Abstract

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) merupakan kawasan dengan batas tertentu yang mendapatkan fasilitas dengan tujuan menciptakan pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, dan peningkatan daya saing bangsa. Namun, dari 14 KEK pada tahun 2021 hanya 28.57% KEK yang berkinerja optimal (4 KEK). Penelitian ini bertujuan menganalisis ekosistem dalam KEK, dampak adanya KEK, keuntungan maupun hambatan dalam KEK sehingga dapat meningkatkan kinerja KEK. Penelitian menggunakan mixed methods, yaitu kuantitatif deskriptif dan kualitatif interpretatif denganmenggunakan data primer dan sekunder. Data primer melalui kuesioner, wawancara, serta observasi tahun 2022, sedangkan data sekunder bersumber dari badan usaha, pelaku usaha dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sampai dengan tahun 2021. Sampel penelitian berdasarkan jenis KEK dan kinerja KEK. Hasil penelitian yaitu badan usaha tertarik untuk investasi membangun KEK, pelaku usaha tertarik untuk investasi dalam KEK, jenis investasi yang masuk ke KEK berupa PMA dan PMDN (swasta maupun pemerintah), KEK memerlukan dukungan infrastruktur transportasi serta kelancaran arus barang dan/atau orang di pelabuhan ataupun bandara. Hambatan dalam KEK yaitu belum optimalnya dewan kawasan dan administrator, perlunya dukungan sarana dan prasarana, serta masih banyak fasilitas KEK yang belum didapatkan/dipergunakan. KEK memberikan dampak positif terhadap jumlah pelaku usaha, jumlah investasi, daya tarik investasi (daya saing investasi), jumlah tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi. Saran penelitian ini ialah perlunya pembentukan dewan kawasan dan administrator KEK sesuai ketentuan.
EVALUASI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN JAMINAN SECARA ELEKTRONIK PADA KPPBC TMP B YOGYAKARTA Mustofa Husain Nusantara; Indri Riesfandiari
JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI Vol. 7 No. 2 (2023): JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI
Publisher : Unit Penerbitan Politeknik Keuangan Negara STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31092/jpbc.v7i2.2288

Abstract

KPPBC TMP B Yogyakarta terus menciptakan inovasi untuk memudahkan pengguna jasa menggunakan layanan yang diberikan, salah satunya ialah aplikasi pengelolaan jaminan secara elektronik yang dinamakan Bejo Siblankon. Untuk memetakan kebutuhan pengguna jasa, khususnya terkait pelayanan jaminan subkontrak, diperlukan evaluasi atas penggunaan Bejo Siblankon. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui tingkat kesesuaian dan kesenjangan antara kinerja dengan kepentingan pengusaha kawasan berikat, serta mengidentifikasi prioritas pengembangan pada Bejo Siblankon. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif evaluasi dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan merupakan data primer yang bersumber dari jawaban responden atas pernyataan yang berhubungan dengan persepsi mereka. Data yang didapatkan dilakukan analisis tingkat kepentingan, tingkat kesenjangan, serta dilakukan pemetaan prioritas pengembangan dengan menggunakan metode importance performance analysis. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tingkat kesesuaian sebesar 96,83%, rata-rata tingkat kesenjangan sebesar -0,15, dan perlu dilakukan pengembangan pada indikator conciseness, work more quickly, increase productivity, useful, dan effectiveness.  
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB "IMPOR BORONGAN" DAN POTENSI PENGGELAPAN PAJAK DI INDONESIA Agus Sriyanto; Marsanto Adi Nurcahyo
JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI Vol. 7 No. 2 (2023): JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI
Publisher : Unit Penerbitan Politeknik Keuangan Negara STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31092/jpbc.v7i2.2297

Abstract

Impor borongan, di mana pihak ketiga mengimpor barang atas nama pemiliknya, telah menjadi perhatian pemerintah Indonesia karena adanya potensi besar penghindaran pajak dan bea masuk. Pemerintah telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi masalah ini, namun belum sepenuhnya berhasil. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap praktik penggelapan pajak dalam kegiatan impor borongan serta faktor-faktor yang melatarbelakanginya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis tematik dan menggunakan koding data diskusi kelompok terarah (FGD) dengan informan para pejabat yang berpengalaman menangani masalah ini. Penelitian ini menemukan bahwa definisi impor borongan masih belum jelas, dan Pejabat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dan Pejabat Direktorat Jenderal Pajak menggunakan berbagai pendekatan untuk mendeteksi penghindaran pajak dalam impor borongan. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap praktik impor borongan termasuk aturan persyaratan impor yang rumit, motivasi ekonomi, dan moral hazard importir. Berdasarkan temuan-temuan tersebut, penelitian ini merekomendasikan untuk memperjelas definisi, meningkatkan kerja sama di antara otoritas terkait, memberlakukan sanksi yang lebih ketat, pelatihan bagi petugas Bea dan Cukai, kerja sama internasional, mengevaluasi peraturan perpajakan, memonitor aktivitas importir, meningkatkan transparansi, mengidentifikasi importir yang berisiko tinggi, dan mendorong pemilik untuk memberikan informasi yang akurat dalam pemberitahuan impor barang. Impor borongan adalah masalah kompleks yang membutuhkan solusi komprehensif untuk melindungi pendapatan negara dan mendorong praktik perdagangan yang lebih adil.
PENYELUNDUPAN EKSPOR BIJIH NIKEL DARI DAERAH PABEAN INDONESIA (MODUS OPERANDI DAN STUDI KASUS): (MODUS OPERANDI DAN STUDI KASUS) Akhmad Firdiansyah
JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI Vol. 7 No. 2 (2023): JURNAL PERSPEKTIF BEA DAN CUKAI
Publisher : Unit Penerbitan Politeknik Keuangan Negara STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31092/jpbc.v7i2.2310

Abstract

Indonesia adalah salah satu negara penghasil bijih nikel terbesar di dunia, namun karena adanya larangan ekspor bijih nikel asalan oleh Pemerintah Indonesia dengan alasan merugikan kepentingan perekonomian nasional, maka terdapat berbagai upaya penyelundupan ekspor baik yang tanpa dokumen maupun yang menggunakan dokumen ekspor untuk mengelabui petugas kepabeanan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan tinjauan akademis terkait evaluasi kegiatan pengawasan dan modus operandi kepabeanan penyelundupan ekspor bijih nikel dari Daerah Pabean Indonesia dengan teknik manajemen risiko. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dari studi literatur dan wawancara digabungkan dengan teknik manajemen risiko. Pendekatan dapat mengidentifikasi dan memetakan risiko penyelundupan ekspor bijih nikel asalan dari Indonesia dan membantu kegiatan pengawasan lebih baik.

Page 1 of 2 | Total Record : 11