cover
Contact Name
Alfian Rokhmansyah
Contact Email
jurnalilmubudaya.fibunmul@gmail.com
Phone
+6285385388335
Journal Mail Official
jurnalilmubudaya.fibunmul@gmail.com
Editorial Address
Jl. Ki Hajar Dewantara, Gunung Kelua, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia 75123
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya
Published by Universitas Mulawarman
ISSN : 25497715     EISSN : 25497715     DOI : -
Jurnal Ilmu Budaya (Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya) merupakan jurnal yang dikelola oleh Fakultas Ilmu Budaya sebagai media publikasi ilmiah hasil penelitian dalam bidang bahasa, sastra, seni, dan budaya, termasuk pengajarannya. Terbit sebanyak empat kali setahun, yaitu pada bulan Januari, April, Juli, dan Oktober, dan diterbitkan hanya dalam format elektronik.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 4 (2019): Oktober 2019" : 15 Documents clear
ANALISIS NOVEL TANAH SURGA MERAH KARYA ARAFAT NUR: SEBUAH KAJIAN HEGEMONI GRAMSCI Muhamad Suhar; Yusak Hudiyono; Irma Surayya Hanum
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 3, No 4 (2019): Oktober 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.399 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v3i4.2368

Abstract

This study aims to describe facts of story, ideological formations, and hegemony found in Arafat Nur's Tanah Surga Merah novel. Operational definitions in this study use three variables, that is the facts of story, the formation of ideology, and hegemony according to Antonio Gramsci. This research is a qualitative research with descriptive method based on the design of literature sociology. The data source in this study is Arafat Nur's Tanah Surga Merah novel. The data collection technique used is the technique of reading and recording. Qualitative analysis techniques that consist of three activities, that is: data reduction, data presentation, and conclusion. Based on the results of the analysis it can be concluded several things. First, the story facts in the Tanah Surga Merah novel by Arafat Nur consist of plot, character, and background. The plot in this novel is an chronological plot. The characters in this novel have roles as main characters and additional figures. Broadly speaking the background contained in the novel is in Aceh. The time of storytelling that happened was when Murad returned to his homeland, when Murad was wanted by the ruling party in the Aceh region, and when Murad became an escape in his pursuit as a fugitive. While the social setting that occurs in the novel is a society that is obedient and under the full power of the ruling party in its territory. The ideological formation contained in the novel is authoritarianism represented by full power held by the authorities, feudalism represented by the red party apparatus, and socialism represented by opponents of power who care about society. The hegemony that occurs in the realm of political society is illustrated through conflicts between parties and party apparatus against opponents of power and society. In the area of civil society, it is portrayed through the influence that the authorities have invested in the people of Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fakta cerita, formasi ideologi, dan hegemoni yang terdapat di dalam novel Tanah Surga Merah karya Arafat Nur. Definisi operasional dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu fakta cerita, formasi ideologi, dan hegemoni menurut Antonio Gramsci. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif berdasarkan rancangan kajian sosiologi sastra. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Tanah Surga Merah karya Arafat Nur. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik baca dan catat. Teknik analisis kualitatif yang terdiri dari tiga alur kegiatan, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan beberapa hal. Pertama, fakta cerita dalam novel Tanah Surga Merah karya Arafat Nur terdiri atas alur, tokoh-penokohan, dan latar. Alur dalam novel ini adalah alur maju. Tokoh-tokoh dalam novel ini mempunyai peranan sebagai tokoh utama maupun tokoh tambahan. Secara garis besar latar yang terdapat dalam novel berada di Aceh. Waktu penceritaan yang terjadi adalah ketika Murad kembali menuju tanah kelahirannya, ketika Murad buronan partai yang berkuasa di wilayah Aceh, dan saat Murad menjadi pelarian dalam pengejarannya sebagai buronan. Sedangkan latar sosial yang terjadi di dalam novel adalah masyarakat yang patuh dan di bawah kuasa penuh partai yang berkuasa di wilayahnya. Formasi ideologi yang terdapat di dalam novel adalah otoritarianisme yang diwakili oleh kekuasaan penuh yang dipegang oleh penguasa, feodalisme yang diwakili oleh aparatur partai merah, dan sosialisme yang diwakili oleh para penentang kekuasaan yang peduli terhadap masyarakat. Hegemoni yang terjadi dalam wilayah masyarakat politik digambarkan melalui konflik antara partai dan aparatur partai terhadap penentang kekuasaan dan masyarakat. Dalam wilayah masyarakat sipil digambarkan melalui pengaruh yang ditanamkan penguasa terhadap masyarakat Aceh.
SOCIOLOGICAL ANALYSIS ON PETER PARKER AND SPIDERMAN IN THE FILM OF SPIDER-MAN 1 (2002) Muhammad Asri Devandi; Satyawati Surya; Anjar Dwi Astuti
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 3, No 4 (2019): Oktober 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.415 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v3i4.2299

Abstract

There were two objectives in this study. First was to find out the types of social action performed by Peter Parker both as himself and his other identity as the hero, Spider-Man. In this objective, Weber’s types of social action was used to find out Peter Parker’s types of social action. Meanwhile, the second was to explore the way Peter Parker behaved in his front-stage as the Spider-Man and in his back-stage as his true self. Goffman’s dramaturgy theory was used to explore Peter Parker’s behaviours in his front and back stages. The form of this study was a qualitative research for this study used words as its data taken from Spider-Man 1 (2002) film script. The result of this study showed that there were four types of social action performed by Peter Parker and his behaviours during the two stages were based on his two different identites, as the real Peter Parker and as the Spider-Man. Peter Parker performed four types of Weber’s social action: (1) rational instrumental social action; (2) rational value social action; (3) affective social action; and (4) traditional social actions. Peter Parker’s behaviours were divided according to which stage he was playing at the moment. In his front-stage, Peter Parker behaved according to his role as the hero, Spider-Man. While, in his back-stage, Peter Parker behaved as his real and usual self, the photographer. Terdapat dua tujuan dalam penelitian ini. Pertama untuk mencari tahu mengenai tipe-tipe tindakan sosial yang dilakukan oleh Peter Parker baik sebagai dirinya sendiri maupun sebagai seorang pahlawan bernama Spider-Man. Dalam tujuan yang pertama, teori Weber mengenai tipe-tipe tindakan sosial digunakan untuk mencari tahu tipe-tipe tindakan sosial apa yang dilakukan oleh Peter Parker. Disisi lain, tujuan yang kedua yaitu untuk mengekplorasi bagaimana Peter Parker berperilaku dalam front-stage (panggung depan) sebagai Spider-Man dan back-stage (panggung belakang) sebagai dirinya sendiri. Teori dramaturgi milik Goffman digunakan untuk mengeksplorasi perilaku Peter Parker dalam dua panggung miliknya, panggung depan dan belakang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan kata-kata sebagai datanya yang diambil dari skrip film Spider-Man 1 (2002). Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat empat tipe tindakan sosial yang dilakukan oleh Peter Parker dan bentuk perilakunya berdasarkan dua identitas berbeda yang dimiliki Peter Parker yaitu sebagai Peter Parker yang biasanya dan sebagai si pahlawan Spider-Man. Peter Parker melakukan empat tipe tindakan sosial seperti yang dijelaskan oleh Weber: (1) tindakan sosial instrumental rasional; (2) tindakan sosial nilai rasional; (3) tindakan sosial afektif; dan (4) tindakan sosial tradisional. Perilaku Peter Parker dibagi berdasarkan panggung mana yang akan ia mainkan perannya. Di panggung depannya, Peter Parker berperilaku sesuai dengan perannya sebagai si pahlawan Spider-Man. Sementara itu, di panggung belakangnya, Peter Parker berperilaku sebagai dirinya yang biasanya dam sebagai seorang fotografer.
KEPRIBADIAN TOKOH AMINAH DALAM NOVEL DERITA AMINAH KARYA NURUL FITHRATI: KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA Jenny Carlina Wandira; Yusak Hudiyono; Alfian Rokhmansyah
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 3, No 4 (2019): Oktober 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.099 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v3i4.2114

Abstract

This study aims to describe characterization of the main character in the novel Derita Aminah by Nurul Fithrati, the personality of the main character in Nurul Fithrati's novel of Aminah. The type of research used in this study is descriptive (qualitative). Researchers trying to describe how the character of the main character and personality of the main character in the novel Derita Aminah. Data collection techniques used in this study is using the method of reading notes, literature and instruments. Later, the data obtained from this study is associated with Carl Gustav Jung's personality theory. The conclusions of this research are the description of the characterization of the Aminah figure of a six-year-old child who has to undergo a dark childhood. Aminah a child who works hard, never give up, has a caring, and good nature. A tough boy and always trying to sincerely live his life the personality of the personality of a cheerful personal character Aminah who always shows her feelings directly, her personality changes occur when she has a cruel stepmother and often tortures her, Aminah becomes a closed person and is less able to express her emotions. It affects the personality dynamics of the Aminah character where his feelings, thoughts and actions often experience conflict that is often contradictory. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penokohan serta kepribadian tokoh utama dalam novel derita Aminah karya Nurul Fithrati ditinjau dari psikkologi sastra. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif (kualitatif). Peneliti berusaha mendeskripsikan bagaimana penokohan tokoh utama dan kepribadian tokoh utama yang ada dalam novel Derita Aminah. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode baca catat, kepustakaan dan instrumen. Kemudian, data-data yang diperoleh dari penelitian ini dikaitkan dengan teori kepribadian Carl Gustav Jung. Hasil penelitian ini adalah gambaran penokohan tokoh Aminah seorang anak berusia enam tahun yang harus menjalani masa kecil yang kelam. Aminah seorang anak yang bekerja keras, pantang menyerah, memiliki sifat yang peduli, dan baik hati. Seorang anak yang tegar dan selalu berusaha untuk ikhlas menjalani kehidupannya; gambaran kepribadian tokoh Aminah pribadi yang ceria dan selalu menunjukkan perasaannya secara langsung, perubahan kepribadiannya terjadi ketika memiliki ibu tiri kejam dan sering menyiksanya, Aminah menjadi seorang yang tertutup dan kurang mampu mengekspresikan emosinya. Hal tersebut mempengaruhi dinamika kepribadian tokoh Aminah dimana perasaan, pikiran dan tindakannya seringkali mengalami konflik yang sering bertentangan.
TANDA DALAM PEMALI YANG DILAKSANAKAN MASYARAKAT ETNIK MANDAR DI KOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR: TINJAUAN SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PEIRCE Amiruddin Amiruddin; M. Bahri Arifin; Syamsul Rijal
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 3, No 4 (2019): Oktober 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.003 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v3i4.2127

Abstract

Pemali ialah hal-hal yang dilarang atau sesuatu yang tidak boleh dilakukan, baik dalam bentuk ucapan maupun perbuatan. Setiap etnik di Indonesia memiliki pemali yang diterapkan di setiap kegiatan sebagai wujud kearifan dalam memaknai dan menyikapi kehidupan. Ikatan aturan tersebut lama-kelamaan melekat dalam diri setiap masyarakat sehingga meski tidak berada di daerah asal, aturan tersebut tetap diterapkan. Salah satu etnik di Indonesia yang masih menerapkan pemali meski telah melakukan migrasi, yaitu etnik Mandar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemali-pemali yang masih dilaksanakan dan menjelaskan makna tanda dalam pemali masyarakat etnik Mandar. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif yang dipaparkan secara deskriptif. Data penelitian ini, yaitu pemali yang disampaikan dan diterapkan oleh masyarakat etnik Mandar. Adapun sumber data adalah masyarakat etnik Mandar yang telah mendiami dan menjadi penduduk di Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur. Teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu teknik wawancara yang dikombinasikan dengan teknik rekam dan catat. Teknik analisis data yang digunakan, yaitu teknik analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap pemali terdapat tanda-tanda yang memiliki makna berbeda-beda sesuai dengan keyakinan, tradisi, dan lingkungan masyarakat etnik Mandar. Makna tanda-tanda tersebut memiliki fungsi untuk memberikan pelajaran tentang kesehatan, sopan santun, kebersihan, keselamatan, keagamaan, keberkahan hidup, rasa syukur, hidup sosial, dan kesejahteraan keluarga. Pemali are things that are prohibited or something that should not be done, both in the form of speech and deeds. Every ethnic group in Indonesia has a leader who is applied in every activity as a form of wisdom in interpreting and responding to life. These rules are gradually embedded in every society so that even though they are not in their home areas, the rules are still applied. One of the ethnic groups in Indonesia who still applies pemali despite migrating, namely ethnic Mandar. This study aims to find out the diggers who are still being carried out and explain the meaning of the signs in the Mandali ethnic community pemali. This study included field research with a qualitative approach that was described descriptively. The data of this study, namely the pemali delivered and applied by the ethnic Mandar community. The data sources are ethnic Mandar people who have inhabited and become residents in Samarinda City, East Kalimantan Province. Data collection techniques used, namely interview techniques combined with recording and recording techniques. The data analysis technique used is interactive analysis techniques. The results of the study show that each pemali there are signs that have different meanings according to the beliefs, traditions and environment of the Mandar ethnic community. The meaning of these signs has a function to provide lessons on health, courtesy, cleanliness, safety, religion, life blessings, gratitude, social life, and family welfare.
KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PRAHARA CINTA ALIA KARYA ARIF YS: KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA Ratih Widia Riyani; Yusak Hudiyono; Dahri Dahlan
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 3, No 4 (2019): Oktober 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.983 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v3i4.2265

Abstract

The purpose of this research to (1) describe the factual structure in the novel Prahara Cinta Alia by Arif YS and (2) describe the personality of the main character in the novel Prahara Cinta Alia by Arif YS. The research uses a qualitative approach with descriptive methods. The research has data in the form of words and quotes, while the data source in the research is the novel Prahara Cinta Alia by Arif YS. Data collection methods and techniques used in reading techniques and recorded techniques using instruments. The data analysis technique used in this study is data reduction, data presentation, and making conclusions. The results of this study refer to the structural elements of the novel which are intrinsic and extrinsic and the personality changes of the main characters in the novel Prahra Cinta Alia by Arif YS.

Page 2 of 2 | Total Record : 15