cover
Contact Name
Alfian Rokhmansyah
Contact Email
jurnalilmubudaya.fibunmul@gmail.com
Phone
+6285385388335
Journal Mail Official
jurnalilmubudaya.fibunmul@gmail.com
Editorial Address
Jl. Ki Hajar Dewantara, Gunung Kelua, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia 75123
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya
Published by Universitas Mulawarman
ISSN : 25497715     EISSN : 25497715     DOI : -
Jurnal Ilmu Budaya (Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya) merupakan jurnal yang dikelola oleh Fakultas Ilmu Budaya sebagai media publikasi ilmiah hasil penelitian dalam bidang bahasa, sastra, seni, dan budaya, termasuk pengajarannya. Terbit sebanyak empat kali setahun, yaitu pada bulan Januari, April, Juli, dan Oktober, dan diterbitkan hanya dalam format elektronik.
Arjuna Subject : -
Articles 35 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2023): Vol 7, No 2 (2023): April 2023" : 35 Documents clear
An Analysis of African American Vernacular English Grammatical Features in Shark Tale Film Ronnaoranska Rombe Pamangin; M Bahri Arifin; Ririn Setyowati
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 7, No 2 (2023): Vol 7, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v7i2.8103

Abstract

Every language varies and has its own characteristics. The varieties can be seen in terms of age, gender, region, social class, ethnicity, etc. One of the characteristics of a language is its grammatical features. An example of language variety that is affected by ethnic group is African American Vernacular English (AAVE). This research aimed to analyze the grammatical features of AAVE through Oscar’s utterances in Shark Tale film and the variables that influence his AAVE utterances by using Wolfram and Rickford & Rickford’s Theory. Out of four AAVE grammatical features, the researcher found that Oscar produced three of them which are verb phrase, negation, and nominal. Question formation feature is not found in Oscar’s utterances. AAVE grammatical features that appeared in Oscar’s utterances are copula/auxiliary absence, habitual be, double modals, subject-verb-agreement, ain’t, multiple negation, plural noun suffix–s deletion, and y’all. Those grammatical features are influenced by his lower working-class status, his male gender, his young age, and his mood which the AAVE utterances produced whether he was comfortable or uncomfortable with the audiences or with the topic.
Prejudice toward Black People Characters in Kathryn Bigelow's Detroit Film Vicky Farizky; Mardliya Pratiwi Zamruddin; Setya Ariani
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 7, No 2 (2023): Vol 7, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v7i2.7354

Abstract

This research deals with prejudice in the Detroit film by Kathryn Bigelow. Prejudice is the negative assessment or hostility toward an individual or group resulting in negative treatment. There are so many negative treatments from the prejudice portrayed in the Detroit film. In this research, the researcher analysed the prejudice aspects through the characterization of the characters experiencing negative treatments in the Detroit film. This research was conducted by using a qualitative research design. The data were generated from the speech, thoughts, effect, action, and looks of the characters portrayed in the film. The researcher revealed that the negative treatments in Detroit are committed by the white people police officers and experienced by the black people citizens. In conclusion, four negative treatments experienced by the characters were anti-locution, discrimination, physical attack, and extermination. Therefore, the researcher concluded that the difference between both races such as their skin tone, or the types of their hair is what generated prejudice in Detroit film.  Keywords: prejudice, black people, Detroit
DISCRIMINATION TOWARDS DR. DON SHIRLEY AND TONY LIP AS THE MAIN CHARACTERS AS PORTRAYED IN GREEN BOOK FILM Santi Rahmawati; Singgih Daru Kuncara; Fatimah Muhajir
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 7, No 2 (2023): Vol 7, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v7i2.7320

Abstract

ABSTRACT In this research, the researcher analyzed the discrimination based on a true story. The researcher only analyzed and discussed the discrimination that happened to the main characters. They are Dr. Don Shirley (African-American) and Tony Lip (Italian-American). The purposes of this research are to identify and describe the types of discrimination that happened to Dr. Don Shirley and Tony Lip and to understand their responses against it. The researcher used theories types of discrimination and types of responses against discrimination declared by Feagin. To analyze this research, the researcher used qualitative research and mimetic approach in this research. Based on the analysis, the researcher found out that all the types of discrimination happened in this film. It also appeared that all the types of responses against discrimination were found in this film. The discrimination in this film was done by both white and black people against Dr. Don Shirley (African-American) and also was done by white people against Tony Lip (Italian-American). The analysis also showed that at first, Tony Lip also discriminated Dr. Don Shirley. Hence, at the end of the film, the analysis showed that Tony Lip has changed. He became more tolerant towards Dr. Don Shirley and stopped discriminating against him. Key words: discrimination, race, African-American, Italian-American  ABSTRAK Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis diskriminasi berdasarkan kisah nyata. Peneliti hanya menganalisis dan mendiskusikan diskriminasi yang terjadi pada karakter utama. Mereka adalah Dr. Don Shirley (Afrika-Amerika) dan Tony Lip (Italia-Amerika). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menggambarkan tipe diskriminasi yang terjadi pada Dr. Don Shirley dan Tony Lip dan untuk memahami tanggapan mereka terhadapnya. Peneliti menggunakan teori-teori tipe diskriminasi dan tipe tanggapan terhadap diskriminasi yang dinyatakan oleh Feagin. Untuk menganalisis penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif dan pendekatan mimetik dalam penelitian ini. Berdasarkan analisis, peneliti menemukan bahwa semua tipe diskriminasi terjadi dalam film ini. Tampaknya semua tipe tanggapan terhadap diskriminasi juga ditemukan dalam film ini. Diskriminasi dalam film ini dilakukan oleh orang kulit putih dan kulit hitam terhadap Dr. Don Shirley (Afrika-Amerika) dan juga dilakukan oleh orang kulit putih terhadap Tony Lip (Italia-Amerika). Pada analisis juga menunjukkan bahwa pada awalnya, Tony Lip juga mendiskriminasi Dr. Don Shirley. Namun, di akhir film, pada analisis menunjukkan bahwa Tony Lip telah berubah. Dia menjadi lebih toleran terhadap Dr. Don Shirley dan berhenti mendiskriminasinya. Kata kunci: diskriminasi, ras, Afrika-Amerika, Italia-Amerika
ANALISIS SEMIOTIKA: ROLAND BARTHES DALAM IKLAN K-NATURAL WHITE BRIGHTENING BODY WASH VERSI AGATHA CHELSEA Nur Nurfitriani; Ian Wahyuni; Ahmad Mubarok
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 7, No 2 (2023): Vol 7, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v7i2.10732

Abstract

K- Natural White merupakan produk yang berasal dari bahan Korea, yang berinovasi memberikan standar kecantikan ideal Korea bagi wanita Indonesia. Penelitian ini membahas tentang makna tanda semiotika dalam iklan produk kecantikan K-Natural White. Tujuan penelitian mendeskripsikan makna tanda denotasi, konotasi, dan mitos yang membentuk pemaknaan kecantikan wanita Indonesia berdasarkan standar ideal Korea. Pendekatan penelitian adalah pendekatan kualitatif deskriptif dan termasuk jenis penelitian kepustakaan. Teknik pengumpulan data berupa teknik simak dan teknik catat. Teknik analisis data berupa teknik dasar metode agih dan padan. Data penelitian berupa kata, frase, klausa, dan kalimat iklan.Sumber data tiga jenis iklan K-Natural White yakni (1) Cotton Flower; (2) Magnolia Berkilau; dan (3) Lidah Buaya. Hasil penelitian secara umum, yakni (1) Denotasi iklan K-natural white yaitu kecantikan menjadi persoalan wanita yang digambarkan dengan kulit lembut, wangi, dan segar. (2) Konotasi berupa makna kecantikankwang skin (kulit cerah Korea) yang dijadikan standar kecantikan wanita Indonesia sebagai kecantikan luar diri. (3) Mitos kecantikan iklan K-Natural White, yaitu menghadirkan tanda yang membentuk kesadaran palsu berupa keyakinan bahwa bahan alami Korea dapat mencerahkan kulit wanita Indonesia.Kata Kunci: Semiotika, denotasi, konotasi, mitos, dan iklan
Variasi Bahasa Bugis di Kabupaten Kutai Timur Kajian Dialektologi Rahma Wati; Dahri Dahlan; Ian Wahyuni
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 7, No 2 (2023): Vol 7, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v7i2.7848

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan variasi fonologi dan leksikal di Desa Susuk Luar dan Desa Sungai Merah dengan menggunakan kajian dialektologi. Penggunaan bahasa Bugis dialek Pinrang yang digunakan pada Desa Susuk Luar dan Desa Sungai Merah terdapat variasi bahasa dalam aspek fonologi dan leksikal. Metode yang digunakan, yaitu deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Data penelitian berupa bunyi dan kata dalam bahasa Bugis. Sumber data penelitian berupa hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap informan. Teknik pengumpulan data dengan metode cakap, simak, rekam, dan tulis. Teknik analisis data menggunakan metode padan intralingual dengan teknik hubung banding.Hasil penelitian menunjukan terdapat variasi fonologi pada aspek perubahan bunyi vokal, bunyi konsonan, dan bunyi vokal serta konsonan. Terdapat gejala bahasa, seperti penambahan bunyi: epentesis dan paragog, pengurangan bunyi: aferesis, penurunan bunyi, penaikan bunyi, penggantian atau bunyi, diftongisasi, dan monoftongisasi. Sedangkan untuk variasi leksikal ditemukan beberapa Keragaman leksikon, yaitu penyebutan binatang, arah, gerak dan kerja, dan kata bilangan. Namun, beberapa kata masih sesuai dengan standar atau protobahasa Bugis Bone yang menjadi acuan. Terdapat gejala bahasa, yaitu sinonimi atau persamaan makna dengan kata yang berbeda. dan kata bilangan. Namun, beberapa kata masih sesuai dengan standar atau protobahasa Bugis Bone yang menjadi acuan.Terdapat gejala bahasa, yaitu sinonimi atau persamaan makna dengan kata yang berbeda. dan kata bilangan. Namun, beberapa kata masih sesuai dengan standar atau protobahasa Bugis Bone yang menjadi acuan. Terdapat gejala bahasa, yaitu sinonimi atau persamaan makna dengan kata yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan variasi fonologi dan leksikal di Desa Susuk Luar dan Desa Sungai Merah dengan menggunakan kajian dialektologi. Penggunaan bahasa Bugis dialek Pinrang yang digunakan pada Desa Susuk Luar dan Desa Sungai Merah terdapat variasi bahasa dalam aspek fonologi dan leksikal. Metode yang digunakan, yaitu deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Data penelitian berupa bunyi dan kata dalam bahasa Bugis. Sumber data penelitian berupa hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap informan. Teknik pengumpulan data dengan metode cakap, simak, rekam, dan tulis. Teknik analisis data menggunakan metode padan intralingual dengan teknik hubung banding.Hasil penelitian menunjukan terdapat variasi fonologi pada aspek perubahan bunyi vokal, bunyi konsonan, dan bunyi vokal serta konsonan. Terdapat gejala bahasa, seperti penambahan bunyi: epentesis dan paragog, pengurangan bunyi: aferesis, penurunan bunyi, penaikan bunyi, penggantian atau bunyi, diftongisasi, dan monoftongisasi. Sedangkan untuk variasi leksikal ditemukan beberapa Keragaman leksikon, yaitu penyebutan binatang, arah, gerak dan kerja, dan kata bilangan. Namun, beberapa kata masih sesuai dengan standar atau protobahasa Bugis Bone yang menjadi acuan. Terdapat gejala bahasa, yaitu sinonimi atau persamaan makna dengan kata yang berbeda. dan kata bilangan. Namun, beberapa kata masih sesuai dengan standar atau protobahasa Bugis Bone yang menjadi acuan.Terdapat gejala bahasa, yaitu sinonimi atau persamaan makna dengan kata yang berbeda. dan kata bilangan. Namun, beberapa kata masih sesuai dengan standar atau protobahasa Bugis Bone yang menjadi acuan. Terdapat gejala bahasa, yaitu sinonimi atau persamaan makna dengan kata yang berbeda.  Kata kunci: variasi bahasa bugis, dialektologi, kutai timur
Kesantunan Berbahasa dalam Siaran Iklan RRI Samarinda: Kajian Pragmatik Asraini Asraini; Ian Wahyuni; Bayu Aji Nugroho
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 7, No 2 (2023): Vol 7, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v7i2.7290

Abstract

Salah satu aspek penting dalam berinteraksi dengan mitra tutur ialah penggunaan kesantunan berbahasa, khususnya dalam siaran iklan radio sebagai media elektronik yang digunakan dalam memperoleh informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk prinsip kesantunan berbahasa dan jenis tindak tutur kesantunan berbahasa yang terdapat dalam siaran iklan RRI Samarinda ditinjau dari pragmatik. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Data pada penelitian ini berupa tuturan penyiar dalam siaran iklan RRI Samarinda. Adapun sumber data penelitian, yaitu siaran iklan RRI Samarinda. Waktu penelitian yang digunakan dari bulan Desember tahun 2020 sampai Juli tahun 2021. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak, rekam, transkrip, dan catat. Teknik analisis data menggunakan analisis padan ekstralingual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk prinsip kesantunan berbahasa dalam siaran iklan RRI Samarinda, terdiri dari pematuhan dan pelanggaran prinsip kesantunan. Bentuk pematuhan prinsip kesantunan yang ditemukan dominan dalam pematuhan maksim kebijaksanaan dan maksim permufakatan. Hal ini dikarenakan, siaran iklan RRI Samarinda berusaha untuk menginformasikan sesuatu kepada pendengar dan bermaksud agar pendengar menyetujui informasi yang disampaikan oleh penyiar. Sedangkan pelanggaran maksim yang ditemukan dominan dalam pelanggaran maksim penghargaan yang mengandung tuturan seperti mengkritik, menghina, dan merendahkan pihak lain. Kemudian, jenis tindak tutur kesantunan dalam siaran iklan RRI Samarinda, pada pematuhan maksim-maksim yang ditemukan ditandai dengan jenis tindak tutur representatif dengan maksud memberitahukan, menjelaskan, dan menyatakan. Sedangkan pelanggaran maksim yang ditemukan ditandai dengan jenis tindak tutur ekspresif dengan maksud mengkritik dan menghina.
Victimization of Queer Individual as Portrayed in Adam Silvera's More Happy Than Not Novel Ira Alifia Yunita; Singgih Daru Kuncara; Setya Ariani
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 7, No 2 (2023): Vol 7, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v7i2.6730

Abstract

This research aims to analyze the formation of homosexual identity in an individual, the types of victimization and abuse towards queer people, as well as the effects of victimization. The researcher used Foucault’s queer theory as a main theory for this study. The data used in this research were paragraphs, sentences, dialogues and narrations. The novel entitled More Happy Than Not, which was written by Adam Silvera in 2015, was used as the source of data for this research. The results from this study showed that the character Aaron Soto went through a rather difficult progress of homosexual identity formation, which he went back and forth between identity confusion and identity assumption phases. Aaron experienced several kinds of victimization, which include physical abuse, verbal abuse, and victimization in family settings. The abuse caused Aaron to experience physical injury, self blame, as well as feelings of internalized homophobia. The homosexual identity formation, victimization and the effects of victimization are related in a sense that they work like a cycle, and the three of them worked as a cause and effect.
KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL AKU, MEPS, DAN BEPS KARYA SOCA SOBHITA DAN REDA GAUDIAMO KAJIAN PSIKOANALISIS KURT LEWIN Nur Afni Dwi Novika; Kiftiawati Kiftiawati; Bayu Aji Nugroho
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 7, No 2 (2023): Vol 7, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v7i2.8551

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini berfokus untuk menganalisis konflik batin tokoh utama dalam novel Aku, Meps dan Beps karya Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo dengan kajian psikoanalisis Kurt Lewin. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mendeskripsikan fakta cerita, memaparkan bentuk konflik batin, dan memaparkan faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya konflik batin. Jenis penelitian yang digunakan adalah kepustakaan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini didapatkan dari novel Aku, Meps, dan Beps karya Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo (2016). Analisis yang dilakukan menggunakan teknik baca dan catat novel Aku, Meps, dan Beps karya Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo kemudian menganalisis fakta carita, konflik batin, dan faktor yang mempengaruhi terjadinya konflik batin dalam novel tersebut. Hasil penelitian yang ditemukan dalam fakta carita pada novel Aku, Meps, dan Beps karya Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo berupa tiga tokoh dan penokohan, alur maju, dan sembilan latar tempat, lima latar waktu, latar sosial menengah keatas. Terdapat tiga bentuk konflik batin yaitu, konflik mendekat-mendekat, konflik menjauh-menjauh, dan konflik mendekat-menjauh. Selanjutnya ada tiga faktor penyebab terjadinya konflik batin pada tokoh utama yaitu kekuatan kebutuhan pribadi, kekuatan pengaruh keinginan orang lain, dan kekuatan nonmanusia.Kata kunci: novel, psikoanalisis Kurt Lwein, konflik batin, tokoh utama
The Portrayals of Amistad Case in Amistad (1997) Film: A New Historicism Study Anisa Amalia; Fatimah Muhajir; Eka Pratiwi Sudirman
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 7, No 2 (2023): Vol 7, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v7i2.8302

Abstract

Hollywood cinema during the late 20th century started to re-create the historical events of African-American’s past, make it a historical films genre, and deliver the history of Amistad case about Mende’s mutiny in Amistad film. The film becomes receptive to addressing another side of Africans slavery history in the western country. To understand the historical event, the researcher sees it through the New Historicism’s lens as an approach of this research. This research uses a qualitative method through collecting the data from audio-visual materials and document analysis to answer the research questions. The research questions of this research are; first, how is the comparison of the Amistad case event in the Amistad film and historical records. Secondly, why does the Amistad film portray a different angle of the Amistad case. Seeking the answers, the researcher compares the representations of the past event and found the contradictory the Amistad film and the historical. The results of this research indicate that Amistad film presents events about the Amistad case differently to opposed the historical records and get positive results through adding moral values from historical events.Sinema Hollywood pada akhir abad ke-20 mulai mengkreasi ulang peristiwa sejarah masa lalu orang Afrika-Amerika dengan menjadikannya genre film sejarah, dan menyampaikan sejarah kasus Amistad tentang pemberontakan Mende dalam film Amistad. Film ini menjadi reseptif untuk membahas sisi lain dari sejarah perbudakan Afrika di negara barat. Untuk memahami peristiwa sejarah, penulis melihatnya melalui kacamata New Historicism sebagai pendekatan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui pengumpulan data dari bahan audio visual dan analisis dokumen untuk menjawab permasalahan penelitian. Rumusan masalah penelitian ini adalah; pertama, bagaimana perbandingan kasus Amistad dalam film Amistad dan catatan sejarah. Kedua, mengapa sutradara, produser, dan penulis naskah menampilkan sudut pandang cerita film Amistad yang berbeda dari catatan sejarah. Untuk menjawabnya, penulis membandingkan representasi peristiwa masa lalu dan menemukan kontradiksi antara film Amistad dan catatan sejarah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa film Amistad menyajikan peristiwa tentang kasus Amistad secara berbeda untuk menentang catatan sejarah dan mendapatkan hasil positif melalui penambahan nilai moral dari peristiwa sejarah.
CHARLIE’S ANXIETY ASSOCIATED WITH HER DEFENSE MECHANISM IN JONATHAN STROUD’S THE LEAP NOVEL Saheriah Ali; Singgih Daru Kuncara; Famala Eka sanhadi Rahayu
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 7, No 2 (2023): Vol 7, No 2 (2023): April 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v7i2.7487

Abstract

ABSTRACTThis study is aimed to find out the anxiety and defense mechanisms experienced by the main character. As it is known, anxiety is a psychological problem of someone when a person feels threatened and overwhelmed as their world is about to collapse. As well as human in real life, anxiety and defense mechanism can also be represented by the characters in literary works. Based on that, the writer decided to analyze The Leap novel written by Jonathan Stroud and used it as the object of this study. A descriptive qualitative method was employed to fulfil the objectives of this research. As the data, this study employed words, phrases, clauses, sentences that were taken from The Leap in the novel. The results showed Charlie’s character experienced anxieties which are neurotic anxiety and moral anxiety. The conclusion of this study considered Charlie’s character experienced neurotic anxiety was indicated by panics and hallucinations. Charlie’s anxiety starts to arise when she had a flashback about what happened to her and her friend, Max. Meanwhile Charlie’s feelings of fear are caused by the people around her who always blamed her for not being able to save Max from drowning in the lake. Charlie’s moral anxiety was indicated by a constant guilt and even gasping for breath. This anxiety reflected because she felt guilty for what happened to Max as she got a dream that she could save Max if she could pursue Max in her dreams. Additionally, Charlie also employed defense mechanisms which are displacement and denial. Displacement is done when Charlie used other means as a result of her fear of something so that she could bear with it. Meanwhile denial was done when Charlie could not accept the fact that Max was dead.Key words: anxiety, defense mechanism, The Leap novel  

Page 2 of 4 | Total Record : 35