cover
Contact Name
Anita Setyowati Srie Gunarti
Contact Email
anitassgunarti@gmail.com
Phone
+6281323206332
Journal Mail Official
bentangunismabekasi@gmail.com
Editorial Address
Jl. Cut Meutia No. 83 Bekasi
Location
Kota bekasi,
Jawa barat
INDONESIA
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
ISSN : 23025891     EISSN : 25793187     DOI : https://doi.org/10.33558/bentang
Core Subject : Engineering,
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil is theoritical and applied Civil Engineering journal for scientific publication issued twice in every volume (January and July). First published in January 2013, already indexed by Dimensions, Google Scholar, Base, Garuda, and Sinta. BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil is the journal open access. BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil p-ISSN: 2302-5891, e-ISSN: 2579-3187 is a peer-reviewed, scientific journal published by Universitas Islam 45 Bekasi. FOCUS & SCOPE: Structural Engineering Construction Engineering & Management Geotechnical Engineering Transportation Engineering Water Resources Engineering
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 1 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2013)" : 8 Documents clear
CALIFORNIA BEARING RATIO PADA TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN KALIUM HIDROKSIDA Anita Setyowati Srie Gunarti
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 1 No 1 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2013)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The minerals that make up soil that consists of elements and chemical compounds can react with other chemicals mixed in him. To the type of soil that inadequate technical ability but possessed with the chemical potential, can be enhanced by adding chemical substances which are chemical stabilization. The method used in this study is the method of chemical stabilization of the original soil by mixing with KOH powder chemicals and specific grafity test, standard proctor compaction and California Bearing Ratio Test Laboratory on original soil and the soil is mixed with the powder as much as 1% KOH and 2% are brooded for 24 hours. CBR test results showed a decrease of 7.6% CBR value of the original soil to soil mixed with powdered KOH 1%, and decreased by 22.5% CBR value of the original soil to soil mixed with 2% KOH powder. Key words: soil clay, KOH, CBR Laboratory, stabilization
PENGARUH PENAMBAHAN WATERGLASS PADA SIFAT MEKANIK BETON Guntur Alam; Anita Setyowati Srie Gunarti
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 1 No 1 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2013)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berbagai penelitian dan percobaan dibidang beton dilakukan sebagai upaya untuk meningkatan kualitas beton. Salah satu cara untuk meningkatan mutu beton adalah dengan memberikan bahan tambah (additive). Dari beberapa bahan tambah yang dikembangkan saat ini salah satunya adalah waterglass. Tujuan dari penelitian dan pengujian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan zat aditif jenis waterglass dalam campuran beton terhadap slump, kuat tekan, dan kekedapan beton dengan mutu rencana K-200. Penelitian ini dilakukan dengan cara menguji bahan material, mix design, dan membuat benda uji di Laboratorium Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, Balai Irigasi, Bekasi. Pedoman penelitian mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Japanese Industrial Standard (JIS). Komposisi penambahan waterglass dalam penelitian ini sebesar 1%, 2%, 3%, dan 4% dari berat semen dan 0% (beton normal) sebagai pembanding dengan umur perawatan 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan 28 hari. Dari hasil penelitian dan pengujian nilai slump mengalami penurunan dari slump rencana yaitu 12 cm, pada 1% penambahan waterglass nilai slump turun sebanyak 16,67%, pada 2% turun 37,50%, pada 3% turun 58,33%, dan pada 4% turun 83,33%. Kuat tekan optimum didapat pada proporsi campuran waterglass 2% umur 28 hari, peningkatan mutunya sebesar 33,25% dari mutu rencana K-200 dengan pembanding kuat tekan beton normal pada umur 28 hari sebesar 19,68% dari mutu rencana yang sama. Untuk kekedapan beton pada proporsi campuran 2% lebih kedap 17,95% daripada beton normal. Secara umum, penambahan waterglass sebesar 2% terhadap berat semen dengan mutu beton K-200 memiliki kuat tekan dan kekedapan yang lebih baik dari beton normal dengan mutu beton yang sama. Kata kunci: additive, kuat tekan, porositas, sifat beton, waterglass
PENGARUH PENAMBAHAN ABU TERBANG (FLY ASH ) TERHADAP SIFAT FISIK DAN SIFAT MEKANIK BETON Nur Choiri
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 1 No 1 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2013)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abu terbang (fly ash) merupakan salah satu bahan tambah (additive) campuran pembuatan beton. Selama ini pembuatan beton masih menggunakan semen dan kapur sebagai bahan ikat utama yang harganya cukup mahal. Oleh karena itu pada penelitian ini akan menggunakan alternative bahan tambah abu terbang yang memiliki harga lebih murah dan diprediksikan dapat meningkatkan kuat tekan beton dan meningkatkan kekedapan/porositas beton. Penelitian dan pengujian ini dilaksanakan dengan cara pengujian terhadap kemampuan daya tekan beton dan kekedapan/porositas beton melalui media benda uji (specimen) yang berbentuk silinder berdimensi diameter 15cm dan tinggi 30cm dengan variasi penambahan abu terbang sebanyak 0%, 10%, 20%, 30%, 40% dan 50% terhadap berat semen pada benda uji berumur 28 hari. Hasil penelitian yang dilaksanakan di Laboratorium Beton Balai Irigasi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum den diperoleh nilai slump menurun dari nilai rencana slump yaitu 12cm, dengan penambahan abu terbang 20% menurun menjadi 11,5cm, penambahan abu terbang 30% nilai slump menurun menjadi 10cm, penambahan abu terbang 40% nilai slump menurun menjadi 7cm dan penambahan abu terbang 50% nilai slump menurun menjadi 3cm. Kuat tekan maksimum diperoleh pada campuran tambahan abu terbang pada proporsi 40% dengan kuat tekan 349,5 kg/cm2 terjadi peningkatan mutu sebesar 35,83% dari beton konvensional. Dan dari hasil pengujian porositas diperoleh nilai kekedapan maksimum pada proporsi campuran tambahan beton 50% dengan nilai kekedapan (porositas) sebesar 1,134-10. Secara umum dengan penambahan abu terbang sebesar 40% terhadap berat semen dengan mutu rencana K-225 memiliki kuat tekan 349,5 Kg/m2 . Kata Kunci : fly ash, specimen, Slump, kuat tekan, porositas.
KONSERVASI DAN PELESTARIAN SUMBER DAYA AIR di INDONESIA Soedarmin Soenyoto
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 1 No 1 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2013)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan air dan sumber air yang kurang bijaksana mengakibatkan rusaknya keseimbangan ekosistem sumber daya air dan peningkatan pencemaran, sehingga ketersediaan dalam kuantitas maupun kualitas semakin rentan. Hal ini memberikan dampak negatif yang mengancam kelangsungan penyediaan pelayanan air. Untuk menjaga keberlanjutan dalam penyediaan pelayanan air yang semakin meningkat dari waktu kewaktu, maka perlu disusun kebijakan utnuk mengerahkan usaha-usaha konservasi dan pelestarian sumberdaya air. Dari studi lapangan diketahui bahwa permasalahan yang dihadapi meliputi alih fungsi lahan pada daerah tangkapan air. Pengrusakan sempadan sungai, pencemaran oleh limbah industri, rumah tangga dan pertanian, penurunan muka air tanah dan intrusi air laut, kerusakan badan air oleh penambangan galian C, erosi dan sedimentasi, serta berkembang biaknya gulma di badan-badan air. Sementara itu peraturan perundangan yang ada ternyata tidak berjalan secara efektif. Hal ini disebab kan banyaknya peraturan yang bersifat sektoral dan departemental, tidak dipatuhinya peraturan oleh masyrakat dan aparat pemerintah, serta kurangnya sosialisasi dari peraturan perundangan yang ada. Dalam hal kelembagaan, ditemukan beberapa kenyataan antara lain kurangnya koordinasi antar lembaga yang terkait, kurang berfungsinya lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan sumber daya air, kurang disadarinya pentingnya kegiatan operasi dan pemeliharaan, masih dilakukannya perencanaan secara terpadu dalam pengembangan dan pengelolaan sumber daya air, serta kurangnya usaha untuk mendorong partipasi masyarakat dalam menjaga pelestarian sumber daya air. Kesulitan lain yang dihadapi adalah kurangnya dana dan terbatasnya sumber-sumber pendapatan untuk menunjang konsercasi dan pelestarian sumber daya air. Sejalan dengan proses disentralisasi dan otonomi daerah, disarankan agar status kelembagaan dalam pengelolan daerah pengaliran sungai dipertegas; masing-masing daerah pengaliran sungai menyusun sebuah rencana induk pengmebangan secara terpadu dan menyeluruh; untuk mewujudkan rencana itu perlu disusun strategi pembiayaan yang sesuai dengan potensi dan nilai air pada masing-masing tempat; dan sebagai pegangan dalam pengelolaan sumber daya air, ketiga hal diatas perlu dikukuhkan dalam bentuk peraturan daerah. Kata kunci : ekosistem sumber daya air, keberlanjutan, peraturan perundangan, status kelembagaan, rencana induk terpadu dan menyeluruh, strategi pembiayaan, peraturan daerah.
PENGARUH AIR LAUT TERHADAP KUAT TEKAN BETON MUTU K-175 Wibowo Wibowo
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 1 No 1 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2013)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terjadinya instrusi air laut di wilayah Jakarta dan termasuk pula daerah Bekasi dan sekitarnya, makin lama mengkhawatirkan, dalam arti wilayah yang terkena instrusi air laut makin meluas. Untuk itu perlu diketahui dampak yang mungkin timbul akibat yang terjadi instrusi tersebut terutama pada beton. Dalam hal ini beton yang digunakan sebagai pondasi ataupun konstruksi lainnya yang berhubungan langsung dengan tanah maupun air tanah. Penelitian ini melihat seberapa besar pengaruh air laut pada kuat tekan beton normal. Metodologi Penelitian yaitu dengan melakukan serangkaian uji material sehingga dinyatakan memenuhi syarat, kemudian dilakukan pembuatan dan pencetakan benda uji dengan mutu beton K-175 dan kemudian dirawat dengan air laut dan air tawar sesuai umur rencana lalu diuji dengan Alat Uji Kuat Tekan beton. Hasil Pengujian menunjukkan Beton normal K-175 yang dirawat menggunakan air laut mengalami penurunan kuat tekan sebesar 1,18 % pada usia 3 hari, 1,05% pada usia 7 hari , 1,24% pada usia 14 hari, 1,1% pada usia 28 hari. Untuk beton yang menggunakan air laut sebagai campuran beton mengalami penurunan kuat tekan beton terhadap beton normal sebesar 8,1 % pada usia 3 hari dan 7,24 % pada usia 7 hari. Kata Kunci: Air laut, Air tawar, Beton, Kuat Tekan, Agregat
KAJIAN PERUBAHAN GARIS PANTAI DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CEDAS ( COASTAL ENGINEERING DESIGN ANALYSIS SYSTEM ) (STUDI KASUS PADA KAWASAN PANTAI PARUPUK TABING)) Elma Yulius
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 1 No 1 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2013)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada bagian barat Propinsi Sumatra Barat berbatasan dengan Lautan Hindia. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, dari panjang pantai 420 km, 40% 180( km) diantaranya mengalami kerusakan akibat gelombang yang menimbulkan kerugian cukup besar setiap tahunnya. Kerusakan pantai juga disebabkan oleh adanya perubahan garis pantai. Kerusakan pantai juga terjadi di pantai Parupuk tabing yang merupakan daerah pemukiman yang telah banyak didiami oleh penduduknya sehingga pemanfaatan daerah pantai untuk kegiatan manusia semakin intensif. Pantai Parupuk merupakan daerah pemukiman penduduk yang dekat dengan pantai. Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan lingkungan ini adalah terjadinya perubahan garis pantai akibat erosi pantai, ancaman gelombang dan arus. Masalah tersebut dapat berdampak fatal antara lain berupa berkurangnya luas daratan pada daerah ini otomatis akan mengancam pemukiman penduduk didaerah sekitar pantai tersebut. Suatu metode disajikan untuk mengetahui perubahan profil pantai akibat gelombang pada kawasan pantai parupuk tabing dengan menggunakan Software CEDAS (Coastal Engineering Design Analysis System) yang merupakan suatu model matematik untuk menghitung perubahan garis pantai akibat adanya serangan gelombang, adanya perubahan struktur bangunan pantai. Hasil penelitian menunjukkan Dengan menggunakan rumus CERC, diperoleh hasil perhitungan sediment transport sejajar pantai yang terjadi pada daerah studi yaitu 0.0788 m3/dt. Dan diperkirakan dalam satu tahun terjadi transport sedimen sejajar pantai sebesar 2450995.2 m3/thn. Setelah dilakukan running CEDAS selama 25 tahun didapat perubahan garis pantai. Pemilihan Bangunan Pengaman Pantai Seawall (Tembok Laut) karena sedimentasi/erosi pantai lebih bisa diatasi ini diperlihatkan dari hasil running dimana garis pantai pada tahun 2002 tidak banyak mengalami perubahan pada tahun 2007. Kata kunci: Garis pantai, Cedas, Erosi, Software, Gelombang
STUDI PERBANDINGAN PENGGUNAAN BEKISTING KONVENSIONAL DENGAN BEKISTING SEMI SISTEM (TABLE FORM) PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT BANYAK Kukuh Agustanto
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 1 No 1 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2013)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Along with technological developments, the construction work also changes it is marked by many innovations in the construction process. Form work for concrete mold in construction is one example that is also changing the assembly system, manufactured and assembled formwork used in the project area, but now there formwork is made in work shop. Writing of this thesis to analyze the comparative use of conventional formwork formwork system spring (table form) which models the sample on four projects. From the data obtained were analyzed using fixed and variables parameters are different for each type of formwork . Fixed variables include the price of materials, equipment rental, wage labor, and material help. While other variables include the price of the work unit, the total price of the work , the rest of the material , the percentage of the price of concrete work. Analysis of the result obtained that the wage semi form work system is 14.9 % more efficient, more efficient work of the unit price 17.65 %, the total price of 18.46 % more efficient work, the percentage of the price of concrete is more efficient 18.42 %, and the remaining material system is more efficient semi form work 48.38 % when compared with the use of form work konvensional. Keywords: formwork, table form, bekisting
OPTIMIZING GAS STATION LOCATION USING GENETIC ALGORITHMS Rahmadya Trias Handayanto; Soedarmin Soenyoto; Yopi Handoyo
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 1 No 1 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2013)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gas station location is not only based on financial but also environment aspects because it will give negative impact if there are some accidents such as fire, tank leakage, etc. Helping customer in supplying fuels should not sacrifice other needs such as health, food, education, living circumstance, and so on. Therefore we propose the system that can help someone deciding and analyzing the location of gas station, especially when doing proper analysis. By using genetic algorithms our system can find optimum location of gas station after considering other important location that must be far away from it. The distance from important place was counted by normal euclidean after converting road and the river at map into nonlinear equation using interpolation. Population was generated from converting road on the map into equation. The important places that must be far away from gas station are collected and with that equation then give an objective function. Testing result showed the system could find optimum gas stations location at Bekasi regency. Keywords : GAS STATION, GENETIC, ALGORITHMS

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2013 2013


Filter By Issues
All Issue Vol 13 No 2 (2025): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (July 2025) Vol 13 No 1 (2025): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (January 2025) Vol 12 No 2 (2024): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (July 2024) Vol 12 No 1 (2024): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2024) Vol 11 No 2 (2023): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2023 in press -1 Vol 11 No 2 (2023): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2023) Vol 11 No 1 (2023): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2023) Vol 10 No 2 (2022): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2022) Vol 10 No 1 (2022): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2022) Vol 9 No 2 (2021): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2021) Vol 9 No 1 (2021): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2021) Vol 9 No 1 (2021): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 8 No 2 (2020): Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2020) Vol 8 No 1 (2020): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2020) Vol 8 No 1 (2020): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 7 No 2 (2019): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2019) Vol 7 No 1 (2019): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2019) Vol 7 No 2 (2019): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 7 No 1 (2019): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 6 No 2 (2018): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2018) Vol 6 No 1 (2018): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2018) Vol 5 No 2 (2017): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2017) Vol 5 No 1 (2017): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2017) Vol 6 No 2 (2018): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 6 No 1 (2018): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 5 No 2 (2017): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 5 No 1 (2017): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 4 No 2 (2016): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2016) Vol 4 No 1 (2016): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2016) Vol 4 No 2 (2016): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 4 No 1 (2016): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 3 No 2 (2015): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2015) Vol 3 No 1 (2015): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2015) Vol 3 No 2 (2015): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 3 No 1 (2015): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 2 No 2 (2014): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2014) Vol 2 No 1 (2014): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2014) Vol 2 No 2 (2014): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 2 No 1 (2014): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 1 No 2 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2013) Vol 1 No 1 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2013) Vol 1 No 2 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 1 No 1 (2013): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil More Issue