cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalkriminologi@ui.ac.id
Editorial Address
"Departemen Kriminologi Gedung Nusantara I Lantai 2, FISIP, Universitas Indonesia"
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Kriminologi Indonesia
Published by Universitas Indonesia
ISSN : 14116332     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 4 Documents
Search results for , issue "Vol 14, No 1 (2018): Mei" : 4 Documents clear
Analisis Modus Operandi Sindikat Women Trafficking (Studi atas Tiga Kasus Human Trafficking dari NTT dan Jakarta ke Malaysia) Hanako Fatimah Pertiwi
Jurnal Kriminologi Indonesia Vol 14, No 1 (2018): Mei
Publisher : Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk melihat berbagai metode yang digunakan oleh pelaku kejahatan perdagangan perempuan dalam melakukan operasi kejahatannya. Data sekunder dari Bareskrim Polri terkait tiga kasus perdagangan perempuan dianalisis dan menemukan modus operandi sindikat perdagangan perempuan dari Indonesia ke Malaysia yang dijalankan oleh sindikat kejahatan. 8 modus operandi dari L.W Atcherley, yaitu classword, entry, means, object, time, style, pal, dan transport digunakan untuk menganalisis kasus perdagangan perempuan dari NTT dan Jakarta menuju Malaysia. Modus operandi dari L.W. Atcherley dapat menjadi masukan bagi para penegak hukum dalam mempelajari modus operandi kejahatan perdagangan perempuan yang dilakukan oleh sindikat terorganisir dari NTT dan Jakarta menuju Malaysia.
MUNCULNYA WILAYAH KEJAHATAN DI PERKOTAAN (STUDI PADA KOTA PEKANBARU) RIo Tutrianto
Jurnal Kriminologi Indonesia Vol 14, No 1 (2018): Mei
Publisher : Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan dan perkembangan kota tidak luput dari eksistensi konflik, yang pada gilirannya pastinya bisa mengarah pada lahirnya kejahatan di daerah perkotaan, itu juga bisa ditemukan di Kota Pekanbaru. Tingginya jumlah kejahatan di suatu wilayah, jumlah jenis kejahatan tertentu yang terjadi pada sekelompok orang tertentu, adalah semakin banyak fenomena dalam masyarakat. Dengan menggunakan metode penelitian semi-etnografi dalam mengumpulkan data penelitian, penelitian ini menunjukkan bahwa ketidaksamaan struktural yang dirasakan oleh orang-orang yang tinggal di Kampung Dalam dan Pangeran Hidayat Kota Pekanbaru menempatkan mereka dalam posisi yang kurang menguntungkan. Banyaknya arena budaya yang mengharuskan seseorang untuk menunjukkan kesuksesannya tetapi cara untuk merayakan kesuksesan tidak sama tersedia di kota telah menyebabkan ketidakpercayaan cara yang dilembagakan dengan cara yang tersedia untuk mencapai tujuan budaya, kemudian melakukan kejahatan sebagai entitas merupakan alternatif untuk memuaskan keinginan untuk mencapai budaya tujuan. Munculnya wilayah kejahatan adalah bentuk penyesuaian yang dibuat oleh individu dalam masyarakat yang berada di daerah perkotaan dikarenakan ketidakseimbangan antara tujuan budaya dan kesempatan menggunakan cara-cara kelembagaan untuk mencapai tujuan tersebut dapat dikategorikan sebagai bentuk model adaptasi Inovasi. Penyesuaian seperti itu terjadi sebagai akibat dari konflik mental yang dialami ketika ada kewajiban untuk mengikuti cara yang dilembagakan untuk mencapai tujuan dengan tekanan untuk menggunakan cara tidak sah dalam mencapai tujuan tersebut.
Pengembangan Ide Kerja Sosial Sebagai Bentuk Pidana Alternatif di Indonesia Sani Siti Aisyah
Jurnal Kriminologi Indonesia Vol 14, No 1 (2018): Mei
Publisher : Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This thesis discusses the development of community service idea as an alternative punishment within the framework of policy analysis, especially the analysis of the policy agenda. The policy agenda of community service is contained in the Draft Penal Code (RUU KUHP) as the principal punishment which is essentially a criminal procedure as an alternative to imprisonment. The existence of the social work policy agenda in the Criminal Code Bill affects researchers to explore more information or knowledge related to social work. For this purpose, the analysis of the policy agenda of the formulation of the problem is appropriately used because the formulation of the problem can supply knowledge relevant to the policy questioning the assumptions underlying the definition of the problem. This study is a qualitative research with explorative type. Data collection techniques used was literature studies and in-depth interviews with ten expert sources. The results of this study indicate that the development of community service as an alternative punishment, globally, takes place rapidly with international arrangements such as Tokyo Rules and Beijing Rules. Furthermore, the relevant knowledge to be presented within the framework of developing community service ideas as alternative punishment in Indonesia is the main goal of community service order; the appropriate types of crime are responded with community service order; form of community service; the applicability of community service order in Indonesia and the benefits of community service order. This study concludes that the main goal of community service order is restoration and rehabilitation; the types of crimes that can be responded to with social work penalties must be seen from the reality of crime and the reality of crime events; and the form of community service order should be designed to meet the main goals of community service order, rehabilitation and restoration
Konstruksi Media Daring Atas Putusan Sidang Kasus Pembunuhan I Wayan Mirna Salihin Dalam Tinjauan Kriminologi Konstitutif (Dekonstruksi Terhadap Pewacanaan Dominan Dalam Pemberitaan Kasus Kopi Sianida Pada detik.com) Wiendy Hapsari
Jurnal Kriminologi Indonesia Vol 14, No 1 (2018): Mei
Publisher : Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini ingin menunjukkan bagaimana konstruksi media massa terhadap putusan sidang pembunuhan I Wayan Mirna Salihin. Penelitian ini sekaligus mencoba menggali adakah praktek dekonstruksi terhadap wacana dominan yang terbentuk sebelum vonis dijatuhkan. Semua berangkat dari maraknya pemberitaan media massa seputar kasus pembunuhan I Wayan Mirna Salihin yang membentuk wacana dominan adanya praktek Trial By The Press pada sosok Jessica Kumala Wongso. Publik pun semakin larut dengan konstruksi wacana tersebut karena nyatanya media massa tidak memberikan ruang atas alternatif wacana lain. Kriminologi konstitutif kemudian hadir menawarkan proses untuk mempertimbangkan ulang produksi wacana untuk mengatasi produksi wacana dominan yang terlanjur terbentuk. Terlebih wacana dominan telah membentuk persepsi khalayak yang dapat memberikan dampak negatif baik bagi khayalak sendiri maupun objek berita, dalam hal ini Jessica dan keluarganya. Penelitian ini menerapkan metode framing milik Zhondang Pan dan Gerald M Kosicki. Unit analisa adalah berita-berita di detik.com. yang tayang mulai dari vonis dijatuhkan yaitu 26 Oktober 2016 hingga periode saat Pengadilan Tinggi menolak pengajuan kasasi Jessica yakni pada 21 Juni 2017. Berdasarkan hasil penelitian terhadap populasi berita di detik.com pasca sidang, penulis menemukan praktek dekonstruksi terhadap wacana yang sebelumnya telah terbangun.

Page 1 of 1 | Total Record : 4