Regula Fidei : Jurnal Pendidikan Agama Kristen
REGULA FIDEI: Jurnal Pendidikan Agama Kristen diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Agama Kristen, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia. Tujuan dari penerbitan jurnal ini adalah untuk memublikasikan hasil kajian ilmiah di bidang Pendidikan Agama Kristen dan yang terkait dengan studi keagamaan Kristen.
Articles
10 Documents
Search results for
, issue
"Vol 10, No 1 (2025): Maret 2025"
:
10 Documents
clear
<![CDATA[Apologetika dan Relevansinya Bagi Pendidikan Agama Kristen: Analisis Kritis Buku When Critics Ask (Norman Geisler dan Ronald M. Brooks) ]]>
<![CDATA[Boiliu, Esti Regina]]>
<![CDATA[ Regula Fidei : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 10, No 1 (2025): Maret 2025 ]]>
Publisher : <![CDATA[Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33541/rfidei.v10i1.287
<![CDATA[Apologetika memainkan peran penting dalam pendidikan agama Kristen, terutama dalam memberikan pembelaan rasional terhadap iman Kristen di tengah tantangan skeptisisme dan relativisme dunia modern. Buku When Critics Ask karya Norman Geisler dan Ronald M. Brooks menawarkan panduan apologetika yang komprehensif untuk menjawab berbagai kritik terhadap iman Kristen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis relevansi apologetika modern dalam konteks pendidikan agama Kristen, dengan fokus pada buku When Critics Ask sebagai salah satu sumber utama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi pustaka, di mana data diperoleh melalui kajian literatur terkait buku tersebut serta sumber-sumber pendukung lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku ini memberikan wawasan yang mendalam mengenai cara-cara membela iman Kristen dengan argumen rasional dan ilmiah, serta bagaimana penerapan apologetika tersebut dapat memperkuat pemahaman dan ketahanan iman bagi generasi muda. Pembahasan juga mencakup peran apologetika dalam meningkatkan kemampuan siswa untuk mengatasi tantangan intelektual dan keraguan terhadap iman mereka. Kesimpulannya, apologetika modern yang terkandung dalam buku When Critics Ask sangat relevan dalam membentuk pendidikan agama Kristen yang tidak hanya mengajarkan ajaran agama, tetapi juga membekali siswa dengan alat untuk mempertahankan iman mereka di dunia yang semakin kritis terhadap agama.]]>
<![CDATA[Kontribusi Pemikiran John Wesley dalam Pertumbuhan Iman dan Keteladanan Melalui Pengajaran Pendidikan Agama Kristen Keluarga ]]>
<![CDATA[Zega, Darmin Usman]]>
<![CDATA[ Regula Fidei : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 10, No 1 (2025): Maret 2025 ]]>
Publisher : <![CDATA[Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33541/rfidei.v10i1.289
<![CDATA[Orang tua merupakan pendidik utama anak di rumah, baik dalam iman maupun praktik hidup. Tetapi banyak orang tua mengabaikan tugas tersebut. Informasi dari media cetak dan online mengabarkan banyak keluarga melakukan kekerasan dalam rumah tangga dengan anak, anak menganiaya orang tua, terjadinya perceraian, perselingkuhan, tidak peduli dengan anak. Sehingga rumah bukanlah tempat terbaik bagi anak dalam pengenalan akan iman dan keteladanan. Tujuan penelitian ini Pertama, agar memberikan sumbangsih pemikiran kepada orang tua dalam mendidik anak remaja. Kedua, memberi dorongan kepada orang tua supaya tekun dalam membina iman anak melalui praktik hidup. Ketiga, mengajarkan dasar-dasar pertumbuhan iman dan praktik hidup bagi orang tua. Metode yang digunakan dalam penulisan ini yaitu metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Penulis tidak terjun secara langsung ke lapangan tetapi menelaah berdasarkan sumber data yang sudah tersedia. Hasil penelitian, banyak orang tua yang kurang peduli terhadap anak remaja sehingga anak terabaikan. Kurangnya kesadaran orang tua terhadap pertumbuhan iman dan praktek hidup yang baik di rumah. Kesimpulan, melalui tulisan ini mengajak seluruh orang tua agar lebih peka terhadap anak remaja, dapat menunjukan keteladanan yang baik dan membangun gaya hidup berdasarkan nilai kristiani setiap hari.]]>
<![CDATA[Peran Pendidikan Agama Kristen Dalam Mengatasi Tantangan Kesehatan Mental Pada Lansia ]]>
<![CDATA[Trifosa, Florence]]>;
<![CDATA[Herman, Samuel]]>
<![CDATA[ Regula Fidei : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 10, No 1 (2025): Maret 2025 ]]>
Publisher : <![CDATA[Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33541/rfidei.v10i1.244
<![CDATA[This research discusses the role of Christian religious education in addressing mental health challenges among the elderly. The aim of this study is to enhance the mental health of the elderly through the implementation of Christian religious education as a solid foundation. The method used in this research is qualitative research with a descriptive analysis method. Attention to the elderly is necessary to improve the quality of life for them, as there are many issues that can lead to depression and feelings of hopelessness among the elderly, especially considering that during old age, they often receive less specialized attention. Mental health needs to be a focus within families to ensure that the elderly can experience a happy quality of life in their later years. In old age, the transition from the productive phase of life, which is typically occupied with work and various activities, can have a significant impact, especially as the range of activities that can be undertaken decreases. This decline in activity is often accompanied by a reduction in income, which can limit their ability to do what they desire. Christian religious education for the elderly should continue in a character development approach to address various mental health disorders, both physically and spiritually.]]>
<![CDATA[Meningkatkan Kesadaran Orang Tua tentang Pendidikan Melalui Program Home Visit dan Kelas Orang Tua di Kelompok Bermain Abdi Trisno Siwi ]]>
<![CDATA[Jerianti, Resti]]>;
<![CDATA[Kalebu, Tresya Juliantari]]>
<![CDATA[ Regula Fidei : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 10, No 1 (2025): Maret 2025 ]]>
Publisher : <![CDATA[Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33541/rfidei.v10i1.274
<![CDATA[Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sering diabaikan dalam sistem pendidikan karena dianggap sebagai tahap yang tidak begitu penting bagi perkembangan anak. Persepsi ini diperkuat oleh klasifikasi Kelompok Bermain (KB) yang masih tergolong dalam pendidikan nonformal. KB Abdi Trisno Siwi juga menghadapi kendala terkait dengan persepsi orang tua yang menunjukkan rendahnya kesadaran mereka tentang pentingnya PAUD bagi anak mereka. Terlihat dari seberapa seringnya peserta didik di KB Abdi Trisno Siwi absen di kelas. Berbagai faktor, seperti latar belakang pendidikan, tingkat keterlibatan orang tua, dan kondisi geografis, diketahui berkontribusi terhadap kurangnya pemahaman yang komprehensif tentang PAUD. Melalui penelitian kualitatif yang menggunakan teknik observasi dan wawancara untuk pengumpulan data, penelitian ini bertujuan untuk membantu para guru dalam mengoptimalkan program home visi dan kelas orang tua sebagai upaya meningkatkan kesadaran orang tua mengenai pentingnya PAUD bagi anak-anak mereka di KB Abdi Trisno Siwi.]]>
<![CDATA[Efektivitas Model Project Based Learning Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen Terhadap Minat Belajar Peserta Didik di SMA Negeri 39 Jakarta ]]>
<![CDATA[Nainggolan, Fitri Oktaviana]]>
<![CDATA[ Regula Fidei : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 10, No 1 (2025): Maret 2025 ]]>
Publisher : <![CDATA[Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33541/rfidei.v10i1.227
<![CDATA[This study aims to determine the effectiveness of the Project Based Learning (PBL) model in improving students' interest in learning Christian Religious Education at SMA Negeri 39 Jakarta. Based on observations during the Field Experience Practice, it was found that student engagement and creative thinking abilities were still low. Some factors contributing to this include teaching methods that have not optimized student participation and creativity. This study aims to analyze the causes of students' lack of interest and find solutions to improve it. The theory used is Edgar Dale’s Cone of Experience, synchronized with Pestalozzi’s theory, which emphasizes the importance of real and spiritual experiences in teaching Christian Religious Education. The research method used is qualitative with a descriptive approach, gathering data from one teacher and nine students at SMA Negeri 39 Jakarta through observation, interviews, and documentation. The results showed that: (1) The previous teaching methods felt monotonous and did not provide real or spiritual experiences to students, (2) Project Based Learning is effective in enhancing student engagement by applying Pestalozzi’s theory on the importance of involving sensory experiences in learning, (3) The teaching model significantly influences students' interest in Christian Religious Education. Based on these findings, it can be concluded that Project Based Learning has great potential to improve students' interest in learning Christian Religious Education at SMA Negeri 39 Jakarta.]]>
<![CDATA[Mengembangkan Strategi Misi dalam Penginjilan Generasi Z melalui Media Komunikasi Visual pada Lembaga Pembinaan Khusus Anak di Tangerang ]]>
<![CDATA[Prakoso, Boaz Adi]]>
<![CDATA[ Regula Fidei : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 10, No 1 (2025): Maret 2025 ]]>
Publisher : <![CDATA[Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33541/rfidei.v10i1.290
<![CDATA[Generasi Z sebagai generasi yang lahir dan tumbuh dalam era digital memiliki pola komunikasi yang sangat dipengaruhi oleh media visual. Dalam konteks lembaga pembinaan khusus anak di Tangerang strategi penginjilan yang efektif harus mempertimbangkan metode komunikasi yang relevan dan menarik bagi kelompok ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan strategi misi dalam penginjilan Generasi Z dengan memanfaatkan media komunikasi visual seperti poster video dan infografis. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan data yang dikumpulkan melalui wawancara mendalam observasi partisipatif dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media visual mampu meningkatkan pemahaman anak-anak terhadap pesan-pesan Alkitab terutama yang berkaitan dengan kasih pengampunan dan pengharapan. Poster dengan desain sederhana warna cerah dan ilustrasi ekspresif terbukti lebih efektif dibandingkan pendekatan verbal semata. Pembahasan dalam penelitian ini mencakup efektivitas media visual dalam membangun koneksi emosional dengan audiens pentingnya menyelaraskan pesan dengan konteks budaya digital Generasi Z serta tantangan dan peluang dalam penerapan strategi ini di lembaga pembinaan anak. Penelitian ini menyimpulkan bahwa media komunikasi visual dapat menjadi sarana yang sangat efektif dalam penginjilan Generasi Z dan merekomendasikan agar lembaga pembinaan terus mengembangkan inovasi dalam penggunaan media visual sebagai bagian dari program pengajaran dan penginjilan.]]>
<![CDATA[Philosophical Methods in Christian Religious Education: Answering the Challenges of The Alpha Generation Facing the Era of Society 5.0 ]]>
<![CDATA[Hakh, Irene]]>
<![CDATA[ Regula Fidei : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 10, No 1 (2025): Maret 2025 ]]>
Publisher : <![CDATA[Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33541/rfidei.v10i1.185
<![CDATA[The era of Society 5.0 builds upon the advancements of the Fourth Industrial Revolution, emphasizing the harmonious integration of technology and human capabilities to address societal challenges. To effectively navigate this era, individuals need to develop critical thinking skills and self-awareness through philosophical methods. These methods, which are particularly relevant for the alpha generation growing up amidst information overload and technological advancements, can be introduced from early childhood. This study aims to introduce philosophical methods within the context of Christian Religious Education to empower the alpha generation in Society 5.0. The research utilizes qualitative methods, specifically a literature review, to propose three philosophical approaches for Christian Religious Education: the critical method, the intuitive method, and the dialectical method. By incorporating these educational philosophies, Christian Religious Education educators can strategize and adapt their teaching approaches to cater to the learning needs of the alpha generation within the framework of Society 5.0.]]>
<![CDATA[Sumbangsih Orang Dewasa Awal Dalam Membangun Komunitas Yang Efektif Berdasarkan Kisah Para Rasul 4:32-37 ]]>
<![CDATA[Telaumbanua, Darni Putriani]]>;
<![CDATA[Gulo, Agusmawati]]>;
<![CDATA[Bate'e, Herlin Rostati]]>;
<![CDATA[Gulo, Rita Nirwana]]>;
<![CDATA[Simanjuntak, Maharani]]>
<![CDATA[ Regula Fidei : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 10, No 1 (2025): Maret 2025 ]]>
Publisher : <![CDATA[Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33541/rfidei.v10i1.247
<![CDATA[Studi ini membahas tentang sumbangsih orang dewasa awal dalam membentuk komunitas gereja yang efektif berdasarkan Kisah Para Rasul 4:32-37. Dalam komunitas gereja terdapat jemaat dewasa awal yang diharapkan bisa memberikan sumbangsih terhadap permasalahan-permasalahan di dalam komunitas gereja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka, dimulai dengan pengumpulan data, kemudian memahami peluang sumbangsih jemaat dewasa awal dan mempelajari teori dari berbagai literatur yang relevan dengan sumbangsih orang dewasa awal dalam membentuk komunitas gereja yang efektif. Tujuan dari studi ini adalah menjelaskan bahwa orang dewasa memiliki peran penting dalam membangun komunitas gereja yang efektif. Memberikan paduan kepada orang dewasa awal dalam penerapan sumbangsi yang baik berdasarkan Alkitab Kisah Para Rasul 4:32-37. Kesimpulan dari studi ini adalah orang dewasa awal dapat memberikan sumbangsih terhadap komunitas gereja, menjadi teladan dan pengaruh dalam membangun inspirasi anggota jemaat. Menerapkan dan menerjemahkan kasih Kristus dalam menghadapi tantangan di komunitas gereja sehingga sumbangsih yang orang dewasa tawarkan dapat memberikan dampak yang positif dan sesuai dengan cara hidup jemaat mula-mula di Kisah Para Rasul 4:32-37.]]>
<![CDATA[Pengaruh Kegiatan Pemuridan dan Kreativitas Guru Terhadap Minat Belajar PAK Anak di Sekolah Minggu GKI Bapos Kemang Bogor ]]>
<![CDATA[Ginting, Mardela]]>
<![CDATA[ Regula Fidei : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 10, No 1 (2025): Maret 2025 ]]>
Publisher : <![CDATA[Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33541/rfidei.v10i1.284
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kegiatan pemuridan dan kreativitas guru terhadap minat belajar Pendidikan Agama Kristen (PAK) anak di Sekolah Minggu GKI Bapos Kemang Bogor. Pemuridan yang efektif berperan penting dalam membangun fondasi spiritual anak, sedangkan kreativitas guru dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menarik. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan survei yang melibatkan 50 anak sekolah minggu sebagai responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur dan dianalisis menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pemuridan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat belajar anak. Demikian pula, kreativitas guru berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan minat belajar PAK anak. Kombinasi antara pemuridan yang terstruktur dan inovasi dalam pengajaran oleh guru terbukti mampu menciptakan pengalaman belajar yang bermakna bagi anak-anak di sekolah minggu. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peran pemuridan dan kreativitas guru merupakan faktor kunci dalam meningkatkan minat belajar PAK anak.]]>
<![CDATA[Konflik Pekerjaan Rumah Tangga Dan Upaya Penyelesaiannya Dalam Perspektif Konseling Kristen (Struggles Over Home Chores) ]]>
<![CDATA[Djun Tjhong, Pan]]>;
<![CDATA[Tukunang, Tita Delila]]>
<![CDATA[ Regula Fidei : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 10, No 1 (2025): Maret 2025 ]]>
Publisher : <![CDATA[Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33541/rfidei.v10i1.313
<![CDATA[Penelitian ini membahas tentang konflik yang muncul akibat pembagian pekerjaan rumah tangga dalam kehidupan keluarga. Berdasarkan berbagai survei, konflik pekerjaan rumah merupakan salah satu penyebab utama pertengkaran pasangan dan berdampak pada kesehatan relasi keluarga. Survei yang dipublikasikan oleh psychnewsdaily.com menunjukkan bahwa 72% pasangan tidak sepakat mengenai pembagian tugas rumah tangga, dengan rata-rata 75 menit per bulan dihabiskan untuk berdebat tentang pekerjaan kebersihan. Sedangkan dari Pew Research Center (2013) memperlihatkan bahwa ibu rata-rata masih menghabiskan lebih banyak waktu dibanding ayah dalam pekerjaan rumah tangga (14,2 jam vs. 8,6 jam per minggu) dan pengasuhan anak (10,7 jam vs. 7,2 jam per minggu). Ketimpangan ini menjadi salah satu faktor penyebab perselisihan dalam rumah tangga. Penelitian ini kemudian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kepustakaan, dengan sumber data dari artikel, survei, dan dokumen yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa ketidakadilan dalam pembagian pekerjaan rumah dapat menimbulkan stres, kelelahan, dan menurunnya kualitas hubungan. Solusi yang ditawarkan meliputi perencanaan keluarga, keterlibatan seluruh anggota rumah tangga, serta komunikasi yang sehat.]]>
