cover
Contact Name
muhammad ikhsan
Contact Email
ichsan@uwgm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jmm.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jalan KH. Ahmad Dahlan No 1 Pagesangan, Kota Mataram - NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)
ISSN : 25988158     EISSN : 26145758     DOI : 10.31764/jmm.v4i2.1962
Core Subject : Education,
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) is a journal published by the Mathematics Education Departement of Education Faculty of Muhammadiyah University of Mataram. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) aims to disseminate the results of conceptual thinking and ideas, especially the results of educational research and technology to be realized in the community, including (1) Fields of science, applied, social, economic, cultural, health, ICT development, and administrative services, (2) Training and improvement in the results of educational, agricultural, information and communication, and religious technology (3) Teaching and empowering communities and communities of students, youth, youth and community organizations on an ongoing basis
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 93 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 5 (2022): Oktober" : 93 Documents clear
PENGENALAN BERHITUNG MENGGUNAKAN METODE JARIMATIKA BERBAHASA HATAM DI NUHUWEi, PAPUA BARAT Andi Fajeriani Wyrasti; Haryanto Haryanto; Ebeneser Wacner Simamora; Purwati Purwati; Irfan Irnandi; Firmansyah Firmansyah; Nahrun Najib Siregar; Abdul Syukur Ode; Alfani Saptariani; Anggun Sissi Maretta Siagian; Cicilia Yana Irfianti Bonay; Yuli Puwantini
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 5 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v6i5.10193

Abstract

Abstrak: Metode jarimatika adalah metode yang digunakan untuk melatih kemampuan berhitung siswa. Kemampuan berhitung dan ketertarikan siswa dalam berhitung dapat meningkat bila pembelajaran lebih bermakna dan berbudaya. Pembelajaran berhitung menggunakan metode jarimatika berbahasa hatam di SD Inpres 17 Nuhuwey ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir, keterampilan berhitung dan ketertarikan siswa terhadap matematika. Metode yang digunakan adalah sosialisasi secara klasikal dan pendampingan belajar berhitung secara individual. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 bulan, setiap hari sekolah, dengan durasi 90 menit tiap pertemuan. Siswa yang mengikuti kegiatan adalah siswa kelas tinggi. Materi yang disajikan terdiri atas pengenalan metode jarimatika berbahasa Indonesia, berhitung menggunakan jarimatika berbahasa Hatam, Penjumlahan dan Pengurangan menggunakan jarimatika berbahasa Hatam. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah meningkatnya kemampuan berhitung siswa sebesar 69.56% yang diukur menggunakan tes. Disamping itu, terjadi peningkatan kecepatan berhitung siswa dari 6.27 menit per soal menjadi 1.24 menit untuk 5 soal yang diukur menggunakan stopwatch. Serta peningkatan ketertarikan siswa terhadap matematika yang diukur menggunakan angket.Abstract: The Jarimatika method is a method used to drill students' numeracy skills. The ability to count and students' interest in numeracy can increase if learning is more meaningful and cultured. Learning to count using The Hatam-language Jarimatika method at SD Inpres 17 Nuhuwey aims to develop thinking skills, numeracy skills and students' interest in mathematics. The method used is classical socialization and individual numeracy learning assistance. This activity was carried out for 3 months, every school day, with a duration of 90 minutes per meeting. Students who take part in the activity are high-class students. The material presented consists of an introduction to the Indonesian method of arithmetic, counting using the Hatam method of arithmetic, Addition and Subtraction using the Hatam language of arithmetic. The results obtained from this activity is an increase in students' numeracy skills by 69.56% which is measured using a test. In addition, there was an increase in students' counting speed from 6.27 minutes per question to 1.24 minutes for 5 questions measured using a stopwatch. As well as increasing students' interest in mathematics as measured using a questionnaire.
PEMBERDAYAAN REMAJA SEBAGAI AGEN INFORMASI DIGITAL KESEHATAN IBU HAMIL Siti Nursanti; Yanti Tayo; Yuanita Setiyastuti; Firdaus Yunidharta; Nina Sulistiyowati
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 5 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v6i5.10751

Abstract

Abstrak: Kemajuan teknologi komunikasi yang begitu pesat menjadi keuntungan tersendiri bagi penyebaran informasi kesehatan reproduksi dengan memanfaatkan kehadiran remaja sebagai agen informasi digital akan memudahkan masyarakat dalam pencarian informasi khususnya kesehatan reproduksi. Oleh sebab itu perlu dilakukan peningkatan pengetahuan dan kemampuan remaja yang bertujuan agar setiap remaja milenial memahami cara menggunakan kecanggihan teknologi berbasis digital. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini mengambil tema pemberdayaan remaja sebagai agen informasi kesehatan reproduksi berbasis digital. Bermitra dengan pengurus Desa Sindang Mukti dan anggota Karang Taruna di desa tersebut kegiatan diikuti oleh 30 orang peserta, kegiatan workshop dilakukan secara tatap muka diawali dengan tahap persiapan, pelaksanaan kegiatan, pendampingan dan evaluasi kegiatan. Hasil dari kegiatan ini adalah adanya peningkatan sebanyak 50 % peningkatan pengetahuan dan kemampuan dalam menggunakan media berbasis digital yang diukur dengan cara memberikan beberapa pertanyaan sebelum dan sesudah kegiatan dilaksanakan. Peningkatan literasi digital kepada remaja harus terus ditingkatkan agar para remaja dapat dengan bijak memanfaatkan teknologi komunikasi.Abstract: The rapid advancement of communication technology has become a distinct advantage for the dissemination of reproductive health information by utilizing the presence of teenagers as agents of digital information, which will make it easier for people to find information, especially reproductive health. Therefore, it is necessary to increase the knowledge and abilities of teenagers, which aims to make every millennial teenager understand how to take advantage of the sophistication of digital-based technology. This community service activity took the theme of empowering adolescents as agents of digital-based reproductive health information. In collaboration with the Sindang Mukti Village administrator and members of the Karang Taruna in the village the activity was attended by 30 participants, the workshop activities were carried out face-to-face starting from the preparation stage, implementation of activities, mentoring and evaluation of activities. activity. The result of this activity is an increase of 50% knowledge and ability in using digital-based media which is measured by giving several questions before and after the activity is carried out.The result of this activity is an increase in knowledge and ability to use digital-based media to participants by 50 percent. The increase in digital literacy for adolescents must continue to be improved so that adolescents can wisely use communication technology.
LOKALATIH DOCUMENT SECURITY BERBASIS QR CODE BAGI TENDIK SEBAGAI UPAYA SISTEM PENGAMANAN DOKUMEN I Ketut Gunawan; Gusti Handaru; Ali Jabar; Ninik Susilowati
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 5 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v6i5.10489

Abstract

Abstrak: Artikel ini mendeskripsikan kegiatan pengabdian yang bertujuan untuk mengamankan dokumen-dokumen penting Fakultas guna mencegah pemalsuan atau memberi pelayanan kepada para stakeholders dalam pengecekan keaslian dokumen secara online. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengadakan Lokalatih (Lokakarya Pelatihan, Training Workshop) dimana peserta dilatih terlebih dahulu lalu mempraktekkan pengetahuan dan skills yang didapat dengan dokumen-dokumen yang biasa dibuat para tendik tersebut. Jumlah peserta sebanyak 20 orang tenaga administrasi/kependidikan (tendik) dan dalam mengerjakan pengamanan dokumen secara digital dengan QR Code prosesnya dimonitor dan hasil kerjanya dievaluasi, baik pada saat kegiatan berlangsung maupun pada pasca lokalatih. Hasil lokalatih menunjukkan bahwa 95% peserta berhasil membuat pengamanan dokumen secara mandiri. Dalam pasca pelatihan, peserta telah menghasilkan 784 dokumen yang telah diberi pengaman QR Code, terutama Transkrip Akademik dan SKPI.Abstract: This article describes extension activity aiming at securing Faculty’s official documents to prevent document forgery as well as providing online services to related stakeholders in checking the originality of the documents. The activity was carried out by conducting tranining workshop where the participants were firstly trained, and then they practiced their knowledge and skills in attaching security element in such documents. Total participants were 20 persons, and in the making of such documents, they have been monitored and their works evaluated, both during and aftrer the training working. The results show that 95% participants successfully created documents with digital security attached. In the post training workshop, they have so far produced 784 documents with QR Code security elements, particularly academic transcripts and diploma supplements.
PEMETAAN DELINEASI KAWASAN PERKOTAAN BERBASIS PARTISIPATIF Fariz Primadi Hirsan; Agus Kurniawan; Rasyid Ridha; Ardi Yuniarman
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 5 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v6i5.10120

Abstract

Abstrak: Perkembangan kota yang dinamis selalu mengalami perubahan yang terakumulasi menjadi perubahan yang akan memberikan dampak bagi wilayah di sekitarnya. Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kab. Bima, Wawo ditetapkan sebagai PKL (Pusat kegiatan Lokal). Akan tetapi, hingga saat ini, sebagai kawasan yang ditetapkan untuk fungsi pusat kegiatan lokal, Kecamatan Wawo belum memiliki kawasan yang ditetapkan sebagai wilayah perkotaan kecamatan. Tujuan dari dilakukannya pengabdian ini adalah, bagaimana masyarakat dan pranata kelembagaan yang ada di Kecamatan Wawo, memiliki andil dalam menentukan, batasan wilayah perkotaan di kecamatannya, serta diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat dalam pengelolaan dan perencanaan kawasan perkotaan di wilayahnya sendiri dimuali dengan kegiatan partisipatif pemetaan wilayah. Metode pengabdian yang dilakukan dengan pendekatan sosialisasi dan demonstrasi kegiatan terkait pemetaan partisipatif. Kegiatan dilakukan bersama dengan pemerintah wilayah Kecamatan Wawo, beserta seluruh perwakilan desa dilingkup kecamatan ini sebanyak 30 orang peserta, dan diakhir kegiatan dilakukan monitoring dan evaluasi dengan melakukan pengisian angkat pemahaman kepada peserta kegiatan. Dari kegiatan pengabdian yang dilakukan, dihasilkan kesepakatan bersama terkait penyepakatan batas wilayah perkotaan dan dituangkan dalam peta delineasi wilayah perkotaan Kecamatan Wawo.Abstract: The dynamic development of the city always experiences changes that accumulate into changes that will have an impact on the surrounding area. In the Bima Regency Spatial Plan, Wawo is designated as the Center for Local Activities. However, until now, as an area designated for the function of a local activity center, Wawo District does not yet have an area designated as a sub-district urban area. The purpose of this service is how the community and institutional institutions in Wawo District have a role in determining the boundaries of urban areas in their sub-districts and it is hoped that this activity can increase public understanding in the management and planning of urban areas in their own territory, starting with participatory regional mapping activities. The service method is carried out with a socialization approach and demonstration of activities related to participatory mapping. The activity was carried out together with the regional government of Wawo District, along with all village representatives in this sub-district as many as 30 participants, and at the end of the activity monitoring and evaluation were carried out by filling out understanding lifts to activity participants. From the service activities carried out, a mutual agreement was generated regarding the agreement on urban area boundaries and was stated in the delineation map of the urban area of Wawo District.
PERSAMAAN PERSEPSI PENGISIAN BKD BERBASIS SISTER BAGI DOSEN PTS DI SUMATERA UTARA Ronsen Purba; Sarmauli Hanny Siagian; Kristian Telaumbanua; Nuraina Nuraina
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 5 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v6i5.10330

Abstract

Abstrak: Pengisian Beban Kerja Dosen (BKD) dan pemeriksaan Laporan Kinerja Dosen (LKD) oleh asesor menggunakan Sistem Informasi Sumberdaya Terintegrasi (SISTER) merupakan langkah tepat. Hal tersebut dapat menghemat waktu dan proses pelaporan lebih fleksibel. Pemahaman yang berbeda terhadap undang-undang serta peraturan turunan yang mengatur pengisian BKD dan Panduan Operasional BKD 2021 sering mengakibatkan kesalahan atau persepsi berbeda dalam mengisi setiap butir kegiatan. Untuk itu, perlu penyuluhan atau pelatihan dan berbagi pengalaman yang dilakukan secara daring. Tujuan dari kegiatan ini adalah menjelaskian secara rinci dan tahap demi tahap pengisian BKD berbasis SISTER. Kegiatan pelatihan telah dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 26 Februari 2022 diikuti oleh dosen-dosen di Sumatera Utara dan dari provinsi lain seperti Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah. Antusiasme yang diberikan peserta dalam seluruh kegiatan pelatihan, hasil pengujian terhadap pemahaman materi serta jajak pendapat yang dilakukan setelah pelatihan menunjukkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat. 99,1% dari 116 peserta menyatakan penyelenggaraan pelatihan memenuhi harapan mereka.Abstract: Filling in the Lecturer Workload (BKD) and checking the Lecturer Performance Report (LKD) by assessors using the Integrated Resource Information System (SISTER) is the right step. This saves time and makes the reporting process more flexible. Different understandings of the laws and derivative regulations governing the filling of the BKD and the 2021 BKD Operational Guide often result in errors or different perceptions in filling out each item of activities. For that, it is necessary to provide counseling or training and share experiences that are carried out online. The purpose of this activity is to explain in detail and step by step filling out the SISTER-based BKD. The training activity was carried out on Saturday, February 26, 2022, attended by lecturers from North Sumatra and other provinces such as South Sulawesi, North Sulawesi, Central Sulawesi and Papua. The enthusiasm given by participants in all training activities, testing results for material understanding and polling conducted after the training showed that this activity was very useful. 99.1% of 116 participants stated that the training implementation met their expectations.
PENINGKATAN HARDSKILL PENDERITA EKS. GANGGUAN JIWA MELALUI OPTIMIZED OCCUPATIONAL THERAPY Sugeng Mashudi; Muhammad Lukman Syafii; Ghulam Asrofi Buntoro
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 5 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v6i5.9998

Abstract

Abstrak Prioritas permasalahan kegiatan pengabdian masyarakat diantaranya adalah teknologi pendukung terapi okupasi gangguan jiwa yang belum memadahi dan bagaimanakah penerapan optiomized occupational therapy pada eks. penderita gangguan jiwa. Tujuan pengabdian masyarakat diantaranuya selain mengoptimalkan mutu layanan yang berfokus pada terapi okupasi dan mengaplikasi teknologi yang mendukung pelaksanaan terapi okupasi juga menilai peningkatan hardskill penderita eks. Gangguan jiwa melalui Optimized Occupational Therapy. Metode pelaksanaan PKM peningkatan hardskill penderita eks. Gangguan jiwa melalui Optimized Occupational Therapy terdiri dari dua kegiatan utama untuk memberikan solusi dari dua masalah, yaitu sebagai berikut: 1) penerapan teknologi pendukung terapi okupasi eks. penderita gangguan jiwa; 2) pelatihan terapi okupasi berdasarkan ipteks. Mitra pada program PKM ini adalah Puskesmas Kesehatan Jiwa Ponorogo , sebanyak 10 penderita gangguan jiwa terlibat aktif kegiatan OOT. Melalui model evaluasi pembelajaran keterampilan melalui lembar observasi check list, pengabdi mendapatkan hasil yang telah dicapai diantaranya peningkatan hardskill sebesar 70% bagi penderita eks. Gangguan jiwa, dan peningkatan kualitas produk sebesar 80%.Abstract: The priority problems of empowerment are include supporting technology for occupational therapy for mental disorders is not yet adequate and how to apply optimized occupational therapy to ex. people with mental disorders. Among other things, the aim of community service is to optimize the quality of services that focus on occupational therapy, but also to apply technology that supports the implementation of occupational therapy. The method of implementing PKM Optimized Occupational Therapy (OOT) for Ex. Patients with mental disorders consist of two main activities to provide solutions to two problems, namely as follows: 1) application of supporting technology for ex occupational therapy. People with mental disorders; 2) occupational therapy training based on science and technology. Partners in this PKM program are Ponorogo mental health centres. The results that have been achieved include an increase in hard skills by 70% for sufferers of ex. Mental disorders, and an increase in product quality by 80%.
EDUKASI DAN DEMONSTRASI PENGOLAHAN BUBUR MANADO PADA IBU UNTUK PENCEGAHAN STUNTING Nancy Olii; Magdalena Martha Tompunuh; Sri Nurlaily Z; Febri Dwi Yanti; Salman Salman; Sri Sujawaty; Juli Gladis Claudia
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 5 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v6i5.10811

Abstract

Abstrak: Masalah gizi terjadi akibat kekurangan asupan zat gizi pada anak dan kurangnya pengetahuan orang tua, sehingga perlu diberikan makanan tambahan bagi anak dan edukasi gizi bagi orang tua. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan dengan cara pemberian edukasi dan demonstrasi pada ibu tentang stunting dan cara pengolahan bubur manado sebagai menu sehat untuk mencegah stunting melalui Poster dan Leaflet, memberikan informasi terkait cara mengolah dan pemberian bubur manado secara sehat dan tepat pada ibu bayi dan balita dan mengevaluasi tingkat pemahaman dan pengetahuan peserta. Metode yang digunakan adalah Pre-Test, Edukasi, Demonstrasi pembuatan Bubur Manado, tanya jawab, dan Post-Test. Kegiatan ini bekerja sama dengan Puskesmas Kabila Kabupaten Bone Bolango, dengan jumlah peserta 31 ibu yang memiliki anak balita. Hasil yang dicapai menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan tentang stunting dan cara pengolahan Bubur Manado untuk balita yakni, 18 Responden (58%) berpengetahuan baik; 9 Responden (29%) berpengetahuan cukup; dan 4 Responden (13%) berpengetahuan kurang.Abstract: Nutritional problems occur due to lack of nutritional intake in children and lack of parental knowledge, so it is necessary to provide additional food for children and nutrition education for parents. The purpose of this service is to provide education to mothers of children under five about stunting through posters and leaflets, provide information related to how to give healthy and correct complementary feeding to mothers of toddlers to prevent stunting, and evaluate the level of understanding and knowledge of mothers under five about giving Healthy and correct. The methods used were Pre-Test, stunting education, demonstration of making Manado porridge , question and answer, and Post-Test. The partners involved were the Head of the Kabila Health Center, the Midwives, and the Health Cadre. The results of the activity showed that 18 respondents (58%) had good knowledge; 9 respondents (29%) knowledgeable enough; and 4 respondents (13%) had less knowledge about stunting prevention materials and how to give healthy and correct food.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MEWUJUDKAN KAMPUNG SADAR HUKUM DAN GREEN GAMPINGAN DI KOTA YOGYAKARTA Bagus Sarnawa; Tanto Lailam
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 5 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v6i5.10724

Abstract

Abstrak: Program pengabdian masyarakat ini memfokuskan pada peningkatan sadar hukum dan sadar lingkungan masyarakat Gampingan, Pakuncen, Wirobrajan, Kota Yogyakarta menuju Kampung Green Gampingan. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kesadaran hukum dan lingkungan, membangun semangat gotong royong dalam menciptakan kampung yang bersih, sehat dan asri melalui. Metode pengabdian dilakukan dengan metode M3R, yaitu: musyawarah dan rencana program, realisasi atau implementasi program, dan rawat, serta Participation Action Research dengan mitra pengabdian: Rukun Warga Kampung Gampingan dan Forum Kampung Panca Tertib (FKPT) Kampung Gampingan dengan jumlah peserta 25 orang, terdiri dari 11 orang laki-laki dan 14 orang perempuan.Berdasarkan hasil evaluasi pra dan pasca melalui pengisian kuesioner bahwa terdapat peningkatan pemahaman kesadaran hukum dan lingkungan sekitar 18%, dan berdasarkan participation action research terdapat hasil nyata gerakan nyata masyarakat Kampung Gampingan melalui semangat dan aksi gotong royong mengubah lahan penuh sampah menjadi lahan ekonomis (kolam ikan lele dan ladang sayuran). Namun upaya ini belumlah maksimal, saran untuk peningkatan kedepan diperlukan komitmen yang kuat seluruh elemen masyarakat untuk pengelolaan sampah melalui pembuatan bank sampah dan pembentukan kampung sadar hukum (Darkum) dan kampung sadar lingkungan (Kampung Darling).Abstract: This community service program focuses on increasing legal and environmental awareness of the Gampingan community, Pakuncen, Wirobrajan, Kota Yogyakarta, towards the Green of Gampingan Village. This service aims to increase understanding of legal and environmental awareness and build the spirit of mutual cooperation in creating a clean, healthy, and beautiful village. The service method uses M3R (deliberation and program planning, realization, evaluation, and monitoring), and participatory action research with partners: Rukun Warga Kampung Gampingan dan Forum Kampung Panca Tertib (FKPT) with 25 participants, 11 men, and 14 women. Based on the results of the pre- and post-evaluation through filling out questionnaires that there is an increase in understanding of legal and environmental awareness of about 18% and based on participatory action research there are tangible results of the real movement of the Gampingan Village community through the spirit and action of mutual cooperation (gotong royong) to turn land full of waste into economic land (catfish and vegetable fields). However, this effort has not been maximized, recommendations for future improvements require a strong commitment from all elements of society for waste management through the creation of a waste bank and the establishment of a law-conscious and environmentally conscious village.
SOSIALISAN DAN WORKSHOP YOGHURT DALAM RANGKA PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT Ruswanto Ruswanto; Gatut Ari Wardani; Tresna Lestari; Ditha Rizqi Aulia Utami; Annazalia Rustandi Putri
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 5 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v6i5.9743

Abstract

Abstrak: Yoghurt merupakan produk minuman fermentasi yang berbahan dasar susu sapi dan kaya akan gizi serta nutrisi yang dapat meningkatkan derajat kesehatan tubuh. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat mengenai manfaat konsumsi yoghurt dan cara pembuatannya sehingga masyarakat dapat menerapkan ilmunya dengan mudah dalam kehidupan sehari-hari dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pelaksana kegiatan ini adalah 17 mahasiswa KKN dan 2 orang dosen pembimbing, serta peserta yang hadir adalah 20 warga Dusun Cipahayan. Media yang digunakan yaitu berupa pemaparan materi mengenai manfaat konsumsi yoghurt dan cara pembuatannya melalui power point, demonstrasi dan praktik. Tehnik evaluasi yang digunakan adalah pengisian kuesioner tingkat pemahaman dari peserta tentang kegiatan yang dilakukan. Kegiatan ini dinilai memiliki dampak positif karena berdasarkan evaluasi jangka pendek terdapat peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat (sekitar 80%) Dusun 1 Pacihayan Desa Sirnaputra Kec. Cigalontang mengenai manfaat konsumsi yoghurt dan cara pembuatannya.Abstract: Yogurt is a fermented beverage product made from cow's milk, it is rich in nutrients and nutrients that can improve the health of the body. This activity aims to provide information and knowledge to the public regarding the benefits of consuming yogurt and how to make it so that people can easily apply their knowledge in everyday life in an effort to improve public health. The organizers of this activity were 17 students and 2 lecturers as supervisors, and the participants who attended were 20 participants. The media used is in the form of material presentations about the benefits of consuming yogurt and how to make it through power points, demonstrations, and practices. The evaluation technique used is filling out a questionnaire on the level of understanding of the participants about the activities carried out. This activity is considered to have a positive impact because based on a short-term evaluation there is an increase in community knowledge and abilities (about 80%) Dusun 1 Pacihayan, Sirnaputra Village, Kec. Cigalontang about the benefits of consuming yogurt and how to make it.
PEMBERDAYAAN KELUARGA DALAM RANGKA PENINGKATAN PENGETAHUAN STATUS GIZI BAYI BALITA MELALUI PROGRAM TODDLER’S BERKUALITAS Yusni Podungge; Rahma Dewi Agustini; Nurhidayah Nurhidayah; Puspita Sukmawaty Rasyid; Fatmawati Ibrahim; Hikmandayani Hikmandayani; Herman Priyono Luawo
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 5 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v6i5.10756

Abstract

Abstrak: Dampak stunting bagi anak yaitu kurangnya perkembangan kognitif, rentan mengalami penyakit, dan juga kekebalan tubuh lebih rendah. Berdasarkan pendataan yang dilakukan di Desa Tanggilingo jumlah balita yang di data sebanyak 58 balita. Dari 58 balita terdapat 17 balita yang mengalami stunting. Keadaan ini menunjukkan bahwa masih rendahnya pengetahuan orang tua tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi kepada anak serta kurangnya pengetahuan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak. Tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan ibu dalam pembuatan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) dan deteksi dini serta teridentifikasinya tumbuh kembang anak. Metode kegiatan adalah pemeriksaan tumbuh kembang anak sesuai KPSP, penyuluhan dan demonstrasi pembuatan MPASI. Evaluasi pengetahuan dalam bentuk pengisian kuesioner pre-test dan post-test dan penilaian tumbuh kembang melalui KPSP. Khalayak sasaran dalam kegiatan ini adalah ibu yang memiliki bayi dan balita berjumlah 45 orang. Hasil kegiatan pengabmas menunjukkan terjadinya peningkatan mengenai pentingnya stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) sebanyak 66,66% dan terindetifikasi balita tumbuh kembang dengan kategori sesuai sebanyak 64,44%, 28,88% kategori meragukan, dan 6,66% membutuhkan intervensi.Abstract: Stunting has impacted such as lack of cognitive development, disease susceptibility, and lower immunity. Data collection in Tanggilingo Village shows that 17 of 58 toddlers are stunted. This situation indicates that parents' knowledge about the nutritional needs of children and children's growth and development is still low. This community service aims to identify growth and development and increase mothers' knowledge and skills in making complementary food (MPASI) and early detection and identification of child growth and development. The activity method examines children's growth and development under KPSP, counseling, and demonstrations of making complementary food. Evaluation of knowledge by filling out pre-test and post-test questionnaires and assessment of growth and development through KPSP. The participants in this activity are 45 mothers who have babies and toddlers. The results of community service activities showed an increase in the importance of stimulation of early intervention detection of growth and development (SDIDTK) as much as 66.66% and identified growth and development toddlers with 64.44% of the corresponding categories, 28.88% of the categories of doubt, and 6.66% needing intervention.

Page 4 of 10 | Total Record : 93