cover
Contact Name
muhammad ikhsan
Contact Email
ichsan@uwgm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jmm.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jalan KH. Ahmad Dahlan No 1 Pagesangan, Kota Mataram - NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)
ISSN : 25988158     EISSN : 26145758     DOI : 10.31764/jmm.v4i2.1962
Core Subject : Education,
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) is a journal published by the Mathematics Education Departement of Education Faculty of Muhammadiyah University of Mataram. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) aims to disseminate the results of conceptual thinking and ideas, especially the results of educational research and technology to be realized in the community, including (1) Fields of science, applied, social, economic, cultural, health, ICT development, and administrative services, (2) Training and improvement in the results of educational, agricultural, information and communication, and religious technology (3) Teaching and empowering communities and communities of students, youth, youth and community organizations on an ongoing basis
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 122 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 5 (2023): Oktober" : 122 Documents clear
GREEN ECONOMY THROUGH DISTILLATION TECHNOLOGY TRANSFER OF CITRONELLA PLANTS ESSENTIAL OILS Rokiy Alfanaar; Yahya Febrianto; Shesanti Citra Riana; Sudarman Rahman; Awalul Fatiqin; Febri Nur Ngazizah; Karyadi Karyadi; Yudhi Ekakristian Sahari; Mu'afa Purwa Arsana; Thathit Suprayogi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17535

Abstract

Abstrak: Green economy merupakan salah satu jenis ekonomi yang memperhatikan aspek lingkungan. Konsep green economy melibatkan pemanfaatan tanaman sebagai sumber daya terbarukan dalam bidang ekonomi. Sebagai kabupaten yang baru keluar dari status 3T, Seruyan memiliki potensi pengembangan ekonomi dalam bidang green economy. Pengabdian ini bertujuan mengenalkan green economy melalui transfer teknologi destilasi minyak atsiri dengan tanaman yang digunakan adalah Serai Wangi yang lazim ditemukan di Desa Bukit Buluh. Metode pelaksanaan pengabdian terdiri dari merancang alat destilasi dan pelatihan pemanfaatan alat destilasi yang dihadiri 23 peserta dari warga dan pengurus desa dengan peningkatan pemahaman dalam bidang rangkaian distilasi, pemilihan tanaman, dan optimasi ekstraksi sebanyak 95, 60, dan 85 %. Kegiatan pengabdian ini berjalan dengan baik dengan tingginya antusiasme warga dalam kegiatan pelatihan.Abstract: Green economy is an economic model that prioritizes environmental considerations. The concept of the green economy revolves around utilizing plants as renewable resources within the economic sector. Seruyan, recently emerged from 3T status, holds substantial potential for economic growth within the realm of the green economy. The purpose of this initiative is to introduce the principles of a green economy by imparting knowledge about essential oil distillation technology, using Lemongrass as the primary plant source, abundantly available in Bukit Buluh Village. The method of implementing the service consisted of designing distillation equipment and training on the utilization of distillation equipment which was attended by 23 participants from residents and village administrators with an increase in understanding in the fields of distillation circuit, plant selection, and extraction optimization by 95, 60, and 85%. This service activity went well with the high enthusiasm of the residents in the training activities.
IDENTIFIKASI EDUKASI DAN STIMULASI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS ANAK PENYANDANG HIV-AIDS Noviyati Rahardjo Putri; Grhasta Dian Perestroika; Iffah Indri Kusmawati; Angesti Nugraheni; Ika Sumiyarsi Sukamto; Niken Bayu Argaheni
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.16546

Abstract

Abstrak: Secara global sebanyak 2,73 juta anak berusia 0 –19 tahun mengidap HIV/ AIDS. Tahun 2021, diperkirakan setiap hari 850 anak terinfeksi HIV dan 301 anak meninggal karena penyebab terkait AIDS. Anak penyandang HIV (ADHA) mempunyai risiko adanya gangguan dalam tumbuh kembang dan keterlambatan perkembangan seksual dibandingkan dengan anak sehat. Selain itu, masalah psikologi pada kelompok usia 10 – 19 tahun/ remaja merupakan masalah kesehatan yang dialami ADHA. Beberapa faktor yang mempengaruhi adalah adanya ketakutan pada penyakit, kehilangan orang terdekat dan adanya stressor eksternal. Salah satu upaya menyelesaikan masalah pertumbuhan dan perkembangan adalah dengan edukasi. Edukasi diharapkan menjadi salah satu stimulant yang dapat menumbuhkan pengetahuan, sikap dan perilaku kesehatan. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah identifikasi secara personal pertumbuhan dan perkembangan psikologis serta melakukan edukasi – stimulasi sesuai dengan masalah yang didapatkan. Mitra kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah anak penyandang HIV/ AIDS usia 10 – 19 tahun di Yayasan Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Kota Surakarta sebanyak 5 orang anak. Hasil yang dicapai adalah seluruh anak penyandang HIV/ AIDS termasuk dalam kategori Indeks Massa Tubuh berat badan dibawah normal dan sebagian besar belum bisa mencapai kemandirian emosional. Edukasi yang dilakukan ada pemberian informasi tentang Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) dengan menggunakan leaflet dan peer conseling dengan materi tugas perkembangan yang menekankan pada kemandirian emosional. Evaluasi keberhasilan edukasi PB2SA dilihat dengan adanya kenaikan nilai mean pengetahuan mitra sebelum dan sesudah edukasi yaitu 7,2 menjadi 8,6.Abstract: Globally, as many as 2.73 million children aged 0 –19 years are living with HIV/AIDS. By 2021, it is estimated that 850 children will be infected with HIV every day and 301 children will die from AIDS-related causes. Children with HIV (ADHA) have a risk of disturbances in growth and development and delays in sexual development compared to healthy children. In addition, psychological problems in the age group of 10-19 years/adolescents are health problems experienced by ADHA. Several influencing factors are fear of disease, loss of loved ones and external stressors. One effort to solve the problem of growth and development is education. Education is expected to be one of the stimulants to grow health knowledge, attitudes and behavior. The purpose of this community service is personal identification of psychological growth and development as well as conducting education – stimulation according to the problems encountered. The partners for this community service activity are children with HIV/AIDS aged 10-19 years at the Peer Support Group Foundation (KDS) in Surakarta City, with 5 children. The results achieved were that all children with HIV/AIDS were included in the Body Mass Index category, under normal weight and most of them had not been able to achieve emotional independence. The education that was carried out was providing information about Diverse, Nutritious, Balanced and Safe Food (B2SA) using leaflets and peer counseling with material on developmental assignments that emphasized emotional independence. Evaluation of the PB2SA education is seen by an increase in the mean value of partners' knowledge before and after education; 7.2 to 8.6.
PELATIHAN KADER KESEHATAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN DALAM MANAJEMEN PERAWATAN MANDIRI GAGAL JANTUNG Beti Kristinawati; Nove Wiand Dwi Wijayanti; Nyofan Wahyu Mardana
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17067

Abstract

Abstrak: Kemandirian dalam perawatan menjadi hal yang sangat penting bagi pasien dengan gagal jantung guna mencegah kekambuhan dan kebutuhan untuk rawat inap ulang. Meningkatkan kemampuan manajemen perawatan mandiri bagi penderita gagal jantung dapat dicapai melalui edukasi yang diberikan oleh kader kesehatan. Memberikan pelatihan kepada kader bertujuan untuk mewujudkan kemandirian kader ketika melakukan peran dan fungsinya dalam membentuk kesehatan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan manajemen perawatan mandiri pada pasien gagal jantung melalui pendekatan edukasi kepada 23 kader kesehatan kelurahan Sambi. Metode yang diterapkan adalah pemberian pendidikan kesehatan melalui berbagai cara, seperti ceramah, sesi tanya jawab, diskusi, simulasi, dan re-demonstrasi. Metode ini juga berfungsi sebagai evaluasi akhir terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh kader kesehatan. Instrumen yang digunakan yaitu dengan kuesioner yang diberikan pada saat pretest dan postest melalui google from. Hasil yang didapatkan adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan kader terkait manajemen perawatan mandiri penderita gagal jantungsebesar 35% (Pengetahuan) dan 34,1% (Keterampilan). Maka, dapat disimpulkan bahwa memberikan pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan dalam manajemen perawatan.Abstract: Self-care is needed for heart failure patients to prevent relapse and re-hospitalization. Self-care management of heart failure sufferers is the ability to manage themselves and can be improved through education provided by health cadres. Providing training to cadres aims to realize the independence of cadres when carrying out their roles and functions in shaping public health. The objective of this study is to enhance the understanding and proficiency of health cadres in the self-care management of patients with heart failure. The employed approach entails the dissemination of health education using various instructional techniques such as lectures, interactive question and answer sessions, group discussions, practical simulations, and subsequent re-demonstrations. These methods serve as an effective means of evaluating the proficiency of health cadres. The results obtained are increased knowledge of cadres regarding self-care management of heart failure patients.
PENDAMPINGAN PROSES PRODUKSI HALAL DAN SERTIFIKASI HALAL UMKM BINAAN PT BARA TABANG Ana Noor Andriana; Gloria Jelita; Laura Viviana Ardiyansyah Iryanto; Wira Bharata; Muhammad Fadil Haryanto
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.16972

Abstract

Abstrak: Kepemilikan sertifikasi halal diperuntukkan untuk segala usaha jenis olahan makanan halal, termasuk yang diproduksi oleh UMKM. Meskipun masih kategori UMKM, tetap harus berupaya mempelajari dan mengikuti standar halal yang berlaku di Indonesia sebagai upaya peningkatan persaingan bisnis dan standarisasi produk. Berdasarkan survei yang sudah dijalankan, didapati permasalahan yang dihadapi yaitu pelaku usaha Desa Hambau yang bergerak dibidang kuliner ialah belum memiliki legalitas sertifikat halal. Keterbatasan ilmu mengenai cara mendapatkan sertifikat halal merupakan salah satu kendala yang dihadapi oleh pelaku UMKM. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini ialah mendorong persiapan sertifikasi halal UMKM di Desa Hambau sehingga produk yang dihasilkan mampu bersaing dengan produk dari berbagai daerah. Metode yang dilakukan pada kegiatan ini ialah survei, penyuluhan dan pendampingan. Hasil dari kegiatan ini pelaku UMKM dapat memahami bahan-bahan hingga proses produksi yang halal, label dan kemasan yang aman untuk produk pangan dengan hasil akhir 4 UMKM Desa Hambau binaan PT Bara Tabang telah mendapatkan sertifikasi Halal.Abstract: Ownership of halal certification is intended for all types of processed halal food businesses, including those produced by MSMEs. Even though it is still in the MSME category, it must still try to learn and follow the applicable halal standards in Indonesia as an effort to increase business competition and product standardization. Based on the survey that has been carried out, it was found that the problem faced was that Hambau Village business actors engaged in the culinary field did not yet have the legality of a halal certificate. Limited knowledge about how to obtain a halal certificate is one of the obstacles faced by MSME actors. The purpose of this community service activity is to encourage the preparation of MSME halal certification in Hambau Village so that the products produced are able to compete with products from various regions. The methods used in this activity are surveys, counseling and mentoring. The results of this activity MSME actors can understand the ingredients to halal production processes, labels and packaging that are safe for food products with the final result 4 MSME in Hambau Village assisted by PT Bara Tabang have received Halal certification. 
PELATIHAN MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN GUNA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN EKONOMI SEBAGAI USAHA RANTING AISYIYAH MARELAN-I Linzzy Pratami Putri; Irma Christiana; Sri Endang Rahayu
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17358

Abstract

Abstrak: Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) dari tahun ke tahun. Anggota Aisyiyah Ranting Marelan - I, 80% nya adalah Ibu rumah tangga yang tidak memiliki kesibukan lain yang dapat meningkatkan keahlian dan membantu perekonomian keluarga, Ranting Aisyiyah Marelan–I belum memiliki permasalahan terkait dengan kemandirian ekonomi diantaranya Mitra belum mengetahui secara keseluruhan terhadap kewiruasahaan, pemasaran dan pengelolaan keuangan. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan keterampilan secara hardskill dan softskill, yaitu pelatihan dibidang kewirausahaan, setelah pelatihan diharapkan anggota Aisyiyah mampu menghasilkan beberapa produk seperti salad buah, dan meningkatkan kualitas produk yang sudah ada sebelumnya agar memiliki nilai jual yang tinggi dan mengembangkan beberapa usaha baru yang lain dan memiliki sebuah usaha yakni Bina Usaha Ekonomi Keluarga Aisyiyah (BUEKA) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Metode pelaksanaan kegiatan PKPM ini dilakukan dengan pelatihan langsung yang terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu: Metode pelaksanaan dalam bidang manajemen kewirausahaan, Metode pelaksanaan pemasaran produk. Mitra dalam kegiatan ini adalah anggota Ranting Aisyiyah yang berjumlah 40 orang dengan evaluasi menggunakan wawancara dan kuesioner yang menyatakan bahwa 95% peserta kegiatan memahami pelatihan yang diberikan dan Ranting Aisyiyah sudah memiliki logo sendiri untuk setiap produk yang dihasilkan.Abstract: Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) continue to contribute to gross domestic product (GDP) from year to year. Members of Aisyiyah Ranting Marelan - I, 80% of whom are housewives who do not have other activities that can improve their skills and help the family's economy. and financial management. The aim of this service is to provide skills in hard skills and soft skills, namely training in the field of entrepreneurship. After the training, it is hoped that Aisyiyah members will be able to produce several products such as fruit salad, and improve the quality of existing products so that they have high selling value and develop several other new businesses. and has a business, namely Aisyiyah Family Economic Business Development (BUEKA) and Micro, Small and Medium Enterprises (UMKM). The method for implementing PKPM activities is carried out through direct training which consists of several activities, namely: Implementation methods in the field of entrepreneurial management, Methods for implementing product marketing. The partners in this activity were members of Ranting Aisyiyah, totaling 40 people, with evaluation using interviews and questionnaires which stated that 95% of activity participants understood the training provided and Ranting Aisyiyah already had its own logo for each product produced.
PELATIHAN BUDIDAYA TANAMAN HIDROPONIK MENINGKATAN KEMAMPUAN TENAGA KERJA SESUAI SKKNI Mulono Apriyanto; Marlina Marlina; Rifni Novitasari; Akbar Alfa
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17170

Abstract

Abstrak: Ketersediaan lahan yang kecil, pengeluaran yang rendah dan kemampuan pembiayaan, merupakan faktor khas bagi petani muda, sehingga bertanam sayur secara hidroponik merupakan sebuah solusi. Tujuan kegiatan pengabdian adalah untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerja dalam mengembangkan pertanian melalui hidroponik sayuran sederhana memiliki kompetensi pembudidaya hidroponik sayuran. Metode pelaksanaan yaitu pelatihan, praktek dan uji kompetensi sesuai SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) dengan mitra Dinas Tenaga Kerja Pemerintah Kota Batam sebanyak 30 orang. Pelatihan dilakukan didalam kelas, praktek langsung ke kebun hidroponik. Untuk uji kompetensi menggunakan materi uji kompetensi dari Lembaga Sertifikasi Profesi. Hasil yang dicapai yaitu peserta memiliki kompetensi mengoperasikan dan merawat peralatan tangan, mengenal tanaman, produk dan perlakuannya, mengenal organisme penganggu tanaman dan musuh alami, memilih bahan-bahan kimia dan biologi, menerapkan ketentuan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan di tempat kerja, menanam bahan tanam, menyediakan prasarana pesemaian tanaman, memanen hasil tanaman, melakukan penanganan pasca panen, memelihara sistem hidroponik, memonitor sistem hidroponik, dan memasang sistem hidroponik. Guna mengetahui perubahan pengetahuan memakai metode test tulis dan lisan dari hasil kegiatan dapat disimpulkan terjadi peningkatan kemampuan tenaga kerja muda dalam Bertani hiidroponik sayuran sebesar 40%.Abstract: Small land availability, low expenditure and financing ability are typical factors for young farmers, so growing vegetables hydroponically is a solution. The purpose of service activities is to improve the ability of the workforce in developing agriculture through simple vegetable hydroponics to have the competence of vegetable hydroponic cultivators. The implementation method is training, practice and competency tests according to SKKNI (Indonesian National Work Competency Standards) with 30 partners of the Batam City Government Manpower Office. Training is carried out in the classroom, direct practice to the hydroponic garden. For competency tests using competency test materials from Professional Certification Bodies. The results achieved are that participants have the competence to operate and care for hand tools, know plants, products and their treatment, know plant disturbing organisms and natural enemies, choose chemicals and biology, apply safety, occupational health and environmental provisions in the workplace, plant planting material, provide plant seedling infrastructure, harvest crop products, carry out post-harvest handling, maintain hydroponic systems, monitor the hydroponic system, and install the hydroponic system. In order to determine the change in knowledge using written and oral test methods from the results of activities, it can be concluded that there is an increase in the ability of young workers in vegetable hydrodroponic farming by 40%.
PENDAMPINGAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR Rahmi Hayati; Yessi Kartika; Rahmi Wahyuni
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17107

Abstract

Abstrak: Alat peraga adalah suatu objek atau benda yang digunakan untuk membantu dalam proses penyampaian informasi, pembelajaran, atau demonstrasi suatu konsep atau konsep-konsep tertentu. Alat Peraga yang dalam kegiatan ini yaitu kantong Bilangan dan Satuan Panjang. Jumlah siswa yang terlibat 15 orang siswa. Metode kegiatan yang digunakan Pra Persiapan, Persiapan, Pelaksanaan, Penutup. Dalam pelatihan yang digunakan dengan beberapa tahapan yaitu: (1) metode ceramah dengan memberikan penjelasan mengenai manfaat Alat peraga; (2) metode tanya jawab, peserta melakukan sesi bertanya mengenai literasi matematika; (3) metode simulasi, peserta mencari dan mempraktikan cara menggunakan alat peraga; dan (4) metode mandiri, peserta membuat dan mendiskusikan hasil penulisan. Pengabdian masyarakat mengenai alat peraga matematika memiliki berbagai tujuan Beberapa tujuan utama dari pengabdian masyarakat ini adalah: Meningkatkan Pemahaman Matematika: Meningkatkan Minat dan Motivasi; Meningkatkan Keterampilan Problem Solving; Mendukung Pembelajaran Aktif dan Partisipatif; Membantu Pengajar dalam Mendemonstrasikan Konsep; dan meningkatkan Literasi Matematika. Respon peserta didik pada siklus I, yakni: yang menjawab sangat senang 82,6% dan senang 14,6% dan yang menjawab kurang senang 2,66% dan tidak senang 0%. Respon peserta didik pada siklus II, yakni: yang menjawab sangat senang 82% dan senang 14,6% dan kurang senag 2,66% dan tidak senang 0%. Hal ini menunjukkan bahwa respon peserta didik sudah sangat baik pada proses pembelajaran yang dilaksanaan guru. Selain itu, peserta didik juga termotivasi pada saat belajar dengan menggunakan Alat peraga.Abstract: A visual aid is an object or object that is used to assist in the process of conveying information, learning, or demonstrating a particular concept or concepts. The visual aids in this activity are Number and Length Unit bags. The number of students involved was 15 students. The activity methods used are Pre-Preparation, Preparation, Implementation, Closing. The training used several stages, namely: (1) lecture method by providing an explanation of the benefits of teaching aids; (2) question and answer method, participants conduct a question session regarding mathematical literacy; (3) simulation method, participants find and practice how to use teaching aids; and (4) independent method, participants create and discuss writing results. Community service regarding mathematics teaching aids has various objectives. Some of the main objectives of this community service are: Increasing Mathematical Understanding: Increasing Interest and Motivation; Improving Problem Solving Skills; Supporting Active and Participatory Learning; Assists Teachers in Demonstrating Concepts; and improving Mathematical Literacy. Student responses in cycle I were: 82.6% answered very happy and 14.6% happy and 2.66% answered less happy and 0% unhappy. Student responses in cycle II were: 82% answered very happy and 14.6% happy and 2.66% less happy and 0% unhappy. This shows that the students' response was very good to the learning process carried out by the teacher. Apart from that, students are also motivated when learning by using teaching aids.
MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI OPERASI BILANGAN BAGI GURU-GURU MELALUI PELATIHAN Yumiati Yumiati; Saleh Haji
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.16696

Abstract

Abstrak: Sebagai salah satu penentu keberhasilan siswa dalam memahami operasi bilangan, guru harus memahami operasi bilangan dengan baik, sehingga tidak terjadi kesalahan konsep pada saat mengajar. Program pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman materi operasi bilangan guru-guru di Kota Bengkulu. Metode yang digunakan adalah pelatihan. Materi yang diberikan dalam pelatihan terdiri dari akar pangkat 3, perkalian dan pembagian bilangan bulat. Peserta pelatihan adalah guru-guru SDN 20 dan SDN 60 sebanyak 25 orang. Evaluasi kegiatan PkM menggunakan tes dan pengisian angket. Tes untuk melihat keberhasilan kegiatan terhadap peningkatan pemahaman guru pada materi operasi bilangan. Angket untuk melihat respon guru terhadap kegiatan. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman guru tentang akar pangkat 3, serta perkalian dan pembagian bilangan bulat. Peningkatan pemahaman guru terbesar pada materi akar pangkat 3 sebesar 0,8 berada pada kategori tinggi. Sementara itu, peningkatan pemahaman materi lainnya berada pada kategori sedang. Penilaian peserta terhadap pelaksanaan kegiatan PkM sangat baik, dengan skor di atas empat pada skala 5.Abstract: As one of the determinants of student success in understanding number operations, the teacher must understand number operations well so there are no conceptual errors when teaching. This community service program aims to strengthen the understanding of number operations material for teachers in Bengkulu City. The method used is training. The material provided in the training consists of square roots, multiplication, and division of integers. The training participants were 25 teachers at SDN 20 and SDN 60. Evaluation of community service activities using tests and filling out questionnaires. Test to see the activity's success in increasing the teacher's understanding of the number operations material. Questionnaire to see the teacher's response to the activity. The evaluation results showed an increase in teachers' understanding of cube roots and multiplication and division of integers. The greatest increase in teacher understanding of root material at the 3rd power of 0.8 is in the high category. Meanwhile, the increased understanding of other material is in the moderate category. Participants' evaluation of the implementation of community service activities was very good, with a score above four on a scale 5.
PERANCANGAN REAKTOR DAN PELATIHAN PEMBUATAN ASAP CAIR SEBAGAI PENGAWET ALAMI DALAM PEMBUATAN BAKSO Cory Dian Alfarisi; Sunarno Sunarno; Anisa Mutamima; Ahmad Fadli; Silvia Reni Yenti; Wisrayetti Wisrayetti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17414

Abstract

Abstrak: Yayasan Al-Ikhwan yang berlokasi di Kelurahan Tangkerang Timur Pekanbaru merupakan sebuah yayasan yang secara aktif terlibat dalam proyek-proyek sosial, pendidikan, pemberdayaan ekonomi, budaya, dan kesehatan masyarakat. Yayasan ini membawahi berbagai unit operasi, termasuk unit usaha bakso Al-Ikhwan, yang saat ini menghadapi keterbatasan kuantitas produksi dan area pemasaran karena masa simpan bakso yang singkat pada suhu ruang. Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini, tim dosen Jurusan Teknik Kimia Universitas Riau bermitra dengan Yayasan Al-Anshar, khususnya unit usaha bakso Ikhwan yang dikolela oleh yayasan tersebut. Kegiatan ini berfokus pada pemberdayaan unit usaha dan berupaya mengatasi hambatan yang sedang dihadapi mitra dengan mengajarkan mitra bagaimana membuat asap cair dari tempurung kelapa, yang dapat digunakan sebagai pengawet alami dalam produksi bakso. Kegiatan ini meliputi beberapa tahap diantaranya; koordinasi dengan pihak terkait, desain dan pembuatan reaktor pirolisis, uji coba alat, edukasi tentang konsep asap cair, serta pelatihan mengenai penggunaan peralatan dan produksi asap cair. Kegiatan pengabdian ini memberikan pemahaman yang lebih baik kepada tim produksi tentang pilihan alami untuk produksi dan pengawetan bakso. Hasil positif yang diperoleh dari kegiatan ini diantaranya peningkatan pengetahuan mengenai asap cair sebagai pengawet alami dalam pembuatan bakso (75%), peningkatan keterampilan dalam pembuatan asap cair secara mandiri (62%), dan peningkatan kualitas (masa simpan) produk.Abstract: The Al-Ikhwan Foundation which is located in Tangkerang Timur Ward, Pekanbaru is an organization that actively involved in social, educational, economic empowerment, cultural, and public health projects. Under its purview, various business units operate, including the Al-Ikhwan meatball business, facing production and market limitations due to the short shelf life of meatballs at room temperature. This activity focuses on empowering the business unit and addressing the challenges faced by the partner by teaching them how to produce liquid smoke from coconut shells, which can be used as a natural preservative in meatball production. The involvement includes several phases; coordination with related parties, design and construction of the pyrolysis reactor, testing runs, education on liquid smoke concept, and instruction on how to use the equipment and produce liquid smoke. The project gives the production team better understanding of all-natural options for meatball production and preservation. Positive outcomes gained, include enhanced meatball production, longer shelf life, elevated quality, and food safety. Additionally, this project may be used as a model for other similar microenterprises, easing pressing manufacturing and marketing issues. Positive results obtained from this activity include an increased knowledge of liquid smoke as a natural preservative in meatball production (75%), improved skills in independently producing liquid smoke (62%), and an enhancement in product quality (shelf life).
PENINGKATAN KAPASITAS PETERNAK MELALUI RANCANG BANGUN SOSIAL EKONOMI RUMAHTANGGA Hendrikus Demon Tukan; Elisabeth Yulia Nugraha; Nautus Stivano Dalle; Wigbertus Gaut Utama; Oktofianus Purnama Ndau; Bernadius Mariano Djamin; Veronika Senau; Ambrosius Fandi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.16775

Abstract

Abstrak: Pemberdayaan masyarakat melalui perguruan tinggi merupakan sebuah konsep peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui tiga tugas pokok akademika perguruan tinggi yaitu melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Tujuan untuk memberikan pemahaman tentang potensi sektor peternakan dan meningkatkan kompetensi masyarakat tentang budidaya ternak babi melalui pemodelan 4 pilar. Subjek penelitian berjumlah 60 orang, terdiri dari masyarakat dan kelompok tani yang berprofesi sebagai peternak babi. Setelah dilakukannya kegiatan 4 pilar, sistem evaluasi dilakukan melalui penyebaran kuesioner untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan yakni pada saat sebelum dan setelah berlagsungnya kegiatan. Gambaran kegiatan 4 pilar dapat terkategorikan cukup berhasil karena tingkat pemahaman kelompok tani atas materi yang disampaikan sebesar 72,64 dan strategi pemodelan yang di rekomendasikan karena dianggap sebagai pilar utama yang akan dicapai budaya kewirausahaan dalam pemberdayaan sosial ekonomi rumahtangga masyarakat adalah pilar kedua, ketiga dan keempat.Abstract: Community empowerment through higher education is a concept of improving community welfare through three main tasks of higher education academics, namely through education, research and community service. The aim is to provide an understanding of the potential of the livestock sector and improve community competence on pig farming through 4-pillar modeling. The research subjects numbered 60 people, consisting of communities and farmer groups who work as pig farmers. After the implementation of the 4 pillar activities, the evaluation system is carried out through the distribution of questionnaires to determine the success rate of activities, namely before and after the activity. The description of the 4 pillars activities can be categorized quite successfully because the level of understanding of farmer groups on the material presented is 72.64 and the recommended modeling strategy because it is considered as the main pillar to be achieved entrepreneurial culture in socioeconomic empowerment of community households is the second, third and fourth pillars.

Page 2 of 13 | Total Record : 122