cover
Contact Name
muhammad ikhsan
Contact Email
ichsan@uwgm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jmm.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jalan KH. Ahmad Dahlan No 1 Pagesangan, Kota Mataram - NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)
ISSN : 25988158     EISSN : 26145758     DOI : 10.31764/jmm.v4i2.1962
Core Subject : Education,
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) is a journal published by the Mathematics Education Departement of Education Faculty of Muhammadiyah University of Mataram. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) aims to disseminate the results of conceptual thinking and ideas, especially the results of educational research and technology to be realized in the community, including (1) Fields of science, applied, social, economic, cultural, health, ICT development, and administrative services, (2) Training and improvement in the results of educational, agricultural, information and communication, and religious technology (3) Teaching and empowering communities and communities of students, youth, youth and community organizations on an ongoing basis
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 122 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 5 (2023): Oktober" : 122 Documents clear
PELATIHAN LITERASI DIGITAL DAN PRODUKSI KONTEN POSITIF MELALUI WEBSITE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN REMAJA MASJID DALAM MEMANFAATKAN MEDIA TEKNOLOGI Liza Fitria; Khairul Muttaqin; Nurul Fadillah; Ahmad Ihsan
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17554

Abstract

Abstrak: Perkembangan media digital kini telah menyebar ke seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali remaja dengan jumlah tertinggi sebagai pengguna media digital. Namun, hal tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa penggunaan media digital oleh remaja belum tentu berdampak positif. Remaja Masjid memiliki peran khusus dalam menyampaikan berita-positf, salah satunya dengan menggagas Gerakan Satu Masjid Satu Konten. Untuk membuat konten positif yang lebih menarik, maka remaja masjid membutuhkan sebuah pelatihan literasi digital yang terfokus pada pengembangan konten dalam kegiatan dakwah. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan kesadaran, pengetahuan, dan kemampuan masyarakat terkait literasi digital dan konten positif di media digital. Mitra yang akan dilibatkan dalam kegiatan pengabdian ini adalah Remaja Masjid Salman Alfarisi Aceh Tamiang yang berjumlah 12 orang. Metode yang digunakan adalah diskusi interaktif serta pelatihan pembuatan konten berbasis website dengan sistem evaluasi menggunakan angket pengetahuan peserta sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan, serta angket respon peserta pelatihan setelah mengikuti pelatihan yang dijadikan sebagai indikator pengukuran capaian kegiatan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini berdasarkan hasil angket yang disebarkan kepada peserta, persentase peningkatan pengetahuan peserta setelah mengikuti pelatihan pemanfaatan teknologi adalah 66.67% dan pengetahuan peserta setelah mengikuti pelatihan pembuatan konten-konten positif adalah 75%.Abstract: The development of digital media has now spread to all levels of society, including teenagers with the highest number of digital media users. However, this does not rule out the possibility that teenagers' use of digital media may not necessarily have a positive impact. To create more interesting positive content, mosque youth need digital literacy training that focuses on developing content for da'wah activities and educating the people. The aim of this activity is to provide public awareness, knowledge and abilities regarding digital literacy and positive content in digital media. The partners who will be involved in this service activity are the Salman Alfarisi Aceh Tamiang Mosque Youth, totaling 12 people. The method used is interactive discussion and website-based content creation training with an evaluation system using participant knowledge questionnaires before and after participating in the training, as well as training participant response questionnaires after participating in the training which are used as indicators for measuring activity achievements. The results of this service activity are based on the results of a questionnaire distributed to participants, the percentage increase in participants' knowledge after participating in technology utilization training was 66.67% and participants' knowledge after participating in positive content creation training was 75%.
PENYULUHAN PENTINGNYA KESEHATAN IBU HAMIL UNTUK PENCEGAHAN STUNTING SELAMA KEHAMILAN DAN TUMBUH KEMBANG BAYI Ivanna Beru Brahmana; Lilis Suryani
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17023

Abstract

Abstrak: Pemenuhan gizi pada ibu hamil (bumil) mempengaruhi kesehatan ibu yang tengah mengandung. Bumil yang sehat akan mempengaruhi tumbuh kembang janin, termasuk mencegah kejadian stunting selama kehamilan. Janin di dalam kandungan dengan tumbuh kembang yang sehat mempengaruhi tumbuh kembang bayi saat dia telah lahir nanti. Bayi perempuan yang terlahir sehat dan bugar memberikan harapan bertumbuh kembang yang sehat termasuk organ reproduksinya, salah satunya tidak akan mengalami gangguan menstruasi nantinya. Tujuan untuk meningkatkan pengetahuan bumil tentang pentingnya asupan gizi bagi bumil. Dengan gizi yang baik, diharapkan dapat mencegah stunting pada bumil. Metode: Pelaksanaan pengabdian berupa penyuluhan. Evaluasi dilakukan dengan memberikan pretest dan postest sebelum dan sesudah pemberian materi penyuluhan. Hasil menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan pentingnya asupan gizi seimbang bagi bumil pada peserta. Terlihat dari kenaikan nilai postest menjadi 39% dengan nilai di atas 70 dari nilai pretes sebesar 35% yang nilainya di atas 70. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 40 orang yang terdiri dari kepala Dukuh Numpukan, PLKB, para kader Kesehatan, dan bumil. Pemberian penyuluhan menunjukkan mampu meningkatkan pengetahuan peserta pengabdian. Perlunya pemahaman asupan gizi bagi bumil yang senantiasa disampaikan berulang-ulang, demi mencegah kejadian stunting di masa yang akan datang.Abstract: Fulfillment of nutrition in pregnant women (pregnant women) affects the health of pregnant women. Healthy pregnant women will affect the growth and development of the fetus, including preventing stunting during pregnancy. The fetus in the womb with healthy growth and development affects the growth and development of the baby when he is born later. Baby girls who are born healthy and fit give hope for healthy growth and development including their reproductive organs, one of which will not experience menstrual disorders later. The aim is to increase pregnant women's knowledge about the importance of nutritional intake for pregnant women. With good nutrition, it is expected to prevent stunting in pregnant women. Methods: Implementation of service in the form of counseling. Evaluation is carried out by giving a pretest and posttest before and after giving the counseling material. The results showed an increase in knowledge of the importance of balanced nutritional intake for pregnant women among the participants. This can be seen from the increase in posttest scores to 39% with scores above 70 from pretest scores of 35% with scores above 70. The number of participants who attended were 40 people consisting of the head of Dukuh Numpukan, PLKB, health cadres, and pregnant women. Providing counseling shows being able to increase the knowledge of service participants. The need for an understanding of nutritional intake for pregnant women which is always conveyed repeatedly, in order to prevent stunting in the future.
PENGOPTIMALAN PENERAPAN MODUL AJAR DAN MODUL PROJEK PADA GURU SMP SEKOLAH PENGGERAK MODEL 1 Ana Setiani; Hamidah Suryani Lukman; Nur Agustiani
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17398

Abstract

Abstrak: Seiring di berlakukannya kurikulum Merdeka di jenjang Dasmen pada tahun 2022 .Hasil pendampingan pada sekolah penggerak selama lima bulan terkait modul ajar dan modul projek yang rutin setiap bulan dilakukan masih banyak permasalahan, yaitu mulai dari perencanaan KOS, penyusunan modul ajar, modul projek, dan implementasi masil belum optimal. Terlihat dari lima sekolah yang didampingi masih ada tiga sekolah masih perlu pendampingan khusus. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengoptimalkan dalam perencanaan dan implenetasi dari kurikulum merdeka. Metode kedua pelatihan menyusun modul ajar  dan modul projek. Proses ini dilakukan secara hybrid. Offline berupa pendampingan langsung, kemudian dilanjutkan secara online melalui penyusunan mandiri di sekolah. Mitra dalam kegiatan ini yaitu  3 kepala sekolah dan 15 komite pembelajaran yang berada di kabupaten Sukabumi.  Selanjutnya kegiatan pengabdian terdiri dari observasi lapangan, koordinasi dengan mitra, pelaksanaan program, monitiring dan evaluasi, dengan harapan setiap satuan pendidikan dapat mengoptimalkan penyusunan modul ajar, modul projek, sampai implementasi. Adapun hasil evaluasi menujukan 3 sekolah dapat pengoptimalkan, terlihat dari keterampilan menyusun modul ajar dan modul projek pada awalnya 80% menjadi 91%, implementasi modul ajar dan modul projek dari awalnya 78% menjadi 95%.Abstract:  As the Merdeka curriculum is implemented at the Dasmen level in 2022, the results of the five months of mentoring at driving schools regarding teaching modules and project modules which are routinely carried out every month still have many problems, namely starting from KOS planning, preparing teaching modules, project modules, and implementation still not optimal. It can be seen that of the five schools being assisted, there are still three schools that still need special assistance. Therefore, this service activity aims to optimize the planning and implementation of the independent curriculum. The second method of training is to prepare teaching modules and project modules. This process is carried out in a hybrid manner. Offline in the form of direct assistance, then continued online through independent preparation at school. Partners in this activity are 3 school principals and 15 learning committees in Sukabumi district. Furthermore, service activities consist of field observations, coordination with partners, program implementation, monitoring and evaluation, with the hope that each educational unit can optimize the preparation of teaching modules, project modules, and implementation. The evaluation results showed that 3 schools were able to optimize, as seen from the skill in compiling teaching modules and project modules from initially 80% to 91%, implementation of teaching modules and project modules from initially 78% to 95%.    
AKSI BERGIZI REMAJA DI ERA TRANSFORMASI KESEHATAN Nanda Wahyudi; Yusni Podungge; Sri Nurlaily Z.
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.16632

Abstract

Abstrak : Usia remaja merupakan kelompok dengan pertumbuhan dan perkembangan tubuh yang pesat karena dalam masa pubertas. Membekali remaja dengan pengetahuan yang baik tentang gizi dan kesehatan menjadi sangat penting agar remaja memiliki perilaku gizi dan kesehatan yang baik demi terwujudnya manusia yang berkualitas. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk menambah pengetahuan remaja dalam meningkatkan kemandirian mengatur kecukupan gizinya di era transformasi kesehatan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan metode kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan berupa pengukuran tinggi badan, pengukuran berat badan, pemeriksaan kadar HB, pemeriksaan tekanan darah, edukasi dan pemeriksaan SADARI. Sebelum penyuluhan gizi, dilakukan pre-test terkait pemahaman remaja tentang gizi seimbang. Setelah kegiatan penyuluhan, dilakukan post-test untuk menilai peningkatan pengetahuan remaja dan didapatkan terjadi peningkatan pengetahuan 36,35%. Sasaran kegiatan pengabdian kepada asyarakat ini adalah remaja yang berdomisili di Kota Gorontalo berjumlah 115 orang.Abstract: Adolescence is a group with rapid body growth and development due to puberty. Equipping adolescents with good knowledge about nutrition and health is very important so that adolescents have good nutritional and health behaviors for the realization of quality human beings. The purpose of this community service is to increase the knowledge of adolescents in increasing independence in managing their nutritional adequacy in the era of health transformation. To achieve this goal, this community service is carried out using the method of counseling activities and health checks in the form of measuring height, measuring weight, checking HB levels, checking blood pressure, education and BSE examination. Prior to nutrition counseling, a pre-test was conducted related to adolescents' understanding of balanced nutrition. After the counseling activities, a post-test was carried out to assess the increase in adolescent knowledge and it was found that there was an increase in knowledge of 36.35%. The target of this community service activity is teenagers who live in Gorontalo City, totaling 115 people.
PEMANFAATAN LIMBAH BOTOL BEKAS SEBAGAI MEDIA TANAM HIDROPONIK Wensislaus Arman Ndau; Astried Priscilla Cordanis; Paulus Every Sudirman
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17502

Abstract

Abstrak: Pertumbuhan penduduk yang pesat akan menyebabkan peningkatan produksi limbah, termasuk limbah plastik. Salah satu jenis limbah plastik yang banyak dihasilkan adalah botol bekas, yang seringkali menjadi sumber pencemaran lingkungan. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan memanfaatkan limbah botol untuk dijadikan media tanam secara hidroponik. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang pentingnya pemanfaatan limbah botol plastik untuk dijadikan media tanam hidroponik. Metode pelaksanaan dilakukan melalui pelatihan dan penyuluhan kepada 90 orang mahasiswa sebagai mitra. Metode evaluasi yang digunakan yaitu dengan melihat jumlah semua unit persemaian dan jumlah botol yang disiapkan sesuai sehingga tidak ada yang terbuang. Dari semua hasil persemaian menunjukan bahwa setiap unit yang disiapkan, semua unit terpakai dan terlihat tumbuh segar. Kegiatan ini juga membawa dampak yang positif bagi mahasiswa. Sebagian besar mahasiswa memahami dan menyadari tentang pentingnya pemanfaatan limbah plastik dalam rangka mengurangi pencemaran lingkungan dan juga tetap bisa produktif dalam hal membudidayakan tanaman sayuran.Abstract: Rapid population growth will lead to increased waste production, including plastic waste. One type of plastic waste that is widely produced is used bottles, which are often a source of environmental pollution. One way to overcome this is to use bottle waste to be used as hydroponic planting media. This activity aims to provide knowledge to students about the importance of utilizing plastic bottle waste to be used as hydroponic planting media. The implementation method is carried out through training and counseling to 90 students as partners. The evaluation method used is to look at the number of all seedbed units and the number of bottles prepared accordingly so that nothing is wasted. From all the seedbed results show that every unit prepared, all units are used and look fresh growing. This activity also has a positive impact on students. Most students understand and realize the importance of utilizing plastic waste in order to reduce environmental pollution and also remain productive in terms of cultivating vegetable crops. 
PEMBERDAYAAN WANITA TANI MELALUI PELATIHAN PENGOLAHAN SINGKONG UNTUK MENINGKATKAN POTENSI WIRAUSAHA Yulia Fiorentina; Kgs. M. Nurkholis; Emilda Emilda; Shafiera Shafiera
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17539

Abstract

Abstrak: Desa Sungai Duren merupakan salah satu desa di Sumatera Selatan yang produktif menghasilkan singkong untuk kebutuhan masyarakat lokal maupun daerah lain disekitarnya. Masyarakat desa Sungai Duren belum memiliki pemahaman dan keterampilan untuk mengolah singkong menjadi produk yang memiliki nilai jual yang tinggi. Tujuan pelatihan dan pendampingan ini diberikan adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengolahan aneka olahan singkong kepada ibu-ibu di desa Sungai Duren. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah pelatihan dan pendampingan. Peserta dalam kegiatan ini adalah petani singkong dari Desa Sungai Duren, Kecamatan Lembak, Sumatera Selatan dengan peserta kegiatan berjumlah 12 orang. Pelatihan produk olahan singkong dalam kegiatan ini adalah tape, bolu tape, dan keripik tape. Hasil pelaksanaan dari kegiatan ini mampu meningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu desa Sungai Duren, Kecamatan Lembak, Sumatera Selatan dalam mengolah singkong menjadi tape, bolu tape, dan keripik tape, yang diharapkan dapat menciptakan peluang usaha yang baru dengan singkong sebagai bahan utamanya. Dari hasil evaluasi yang dilakukan, pengetahuan peserta terkait aneka pengolahan singkong yang dapat menjadi peluang usaha meningkat menjadi sebesar 93,33% jika dibanding sebelum pelatihan.Abstract: Sungai Duren Village is one of the villages in South Sumatra which is productive in producing cassava for the needs of the local community and other areas around it. The people of Sungai Duren village do not yet have the understanding and skills to process cassava into products that have high selling value. The aim of this training is to increase knowledge and skills in processing various cassava preparations to mothers in Sungai Duren village. The method of implementing this activity is training and mentoring. Participants in this activity are cassava farmers from Sungai Duren Village, Lembak District, South Sumatra with 12 participants. Training on processed cassava products in this activity are tape, sponge tape and tape chips. The results of the implementation of this activity were able to increase the knowledge and skills of women in Sungai Duren village, Lesmbak District, South Sumatra in processing cassava into tape, sponge tape and tape chips, it is hoped that it will create new business opportunities with cassava as the main ingredient. From the results of the evoluation carried out, participants’ knowledge regarding various types of cassava processing which could become business opportunities increased by 93,33% compared to before the training.
OPTIMALISASI PERAN GENERASI MILENIAL DI KAMPUNG BAHARI MELALUI PENGOLAHAN LIMBAH IKAN MENJADI PUPUK ORGANIK CAIR SEBAGAI UPAYA PENANGGULANGAN KEMISKINAN Herry Novrianda; Veny Puspita; Sintia Safrianti; Iksan Hasibuan; Aan Sahar
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.16586

Abstract

Abstrak: Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan prioritas yang terjadi di Kampung Bahari Kota Bengkulu dengan mengoptimalkan peran generasi milenial dengan membentuk unit usaha Kelompok Nelayan Bina Bersatu Bengkulu dengan memberikan kemampuan memproduksi limbah ikan menjadi pupuk organik cair (POC) dan memberikan pemahaman manajemen pemasaran melalui digital marketing sebagai upaya penanggulangan kemiskinan di Kota Bengkulu. Kegiatan ini di Kampung Bahari Kelurahan Sumber Jaya Kota Bengkulu dilaksanakan dengan tahapan pengidentifikasian masalah, pelatihan yang terdiri dari metode ceramah dan diskusi serta pendampingan kepada kelompok nelayan dan monotoring evaluasi. Peserta Kegiatan ini merupakan Generasi Milenial dari Kelompok Nelayan Bina Bersatu Mandiri yang berjumlah 40 orang. Hasil kegiatan ini yaitu adanya peningkatan pengetahuan mitra terkait pengolahan limbah ikan menjadi POC. Dari hasil kuesioner yang dibagiakan kepada peserta, sebelum mengikuti pelatihan 97,5% tidak mengetahui mengenai pengolahan limbah ikan, setelah mengikuti pelatihan menjadi 100% mengetahui mengenai pengolahan limbah ikan. Hasil kegiatan kedua adalah terbentuknya unit usaha Kelompok Nelayan Bina Bersatu Bengkulu yang akan memproduksi Pupuk Organik Cair (POC) dan mampu di pasarkan dengan memaksimalkan manajemen pemasaran melalui digital marketing.Abstract: This Community Service activity aims to solve priority problems that occur in Kampung Bahari, Bengkulu City by optimizing the role of the millennial generation by forming the Bengkulu Prosperous Fishermen Group business unit by providing the ability to produce fish waste into liquid organic fertilizer (POC) and provide an understanding of marketing management through digital marketing as an effort to reduce poverty in Bengkulu City. This activity in Kampung Bahari, Sumber Jaya Village, Bengkulu City, was carried out with the stages of problem identification, training consisting of lecture and discussion methods as well as mentoring to fishermen groups and evaluation monitoring. Participants in this activity came from the Millennial Generation from the Mandiri Prosperous Fishermen group, which totaled 40 people. The result of this activity is the formation of a Bengkulu Prosperous Fishermen group business unit which will produce Liquid Organic Fertilizer (POC) and be able to market it by maximizing marketing management through digital marketing.
PENDAMPINGAN DESA DENGAN PROGRAM INOVASI ‘KEDUNG KELUNG’ UNTUK MENCEGAH STUNTING DAN PENYAKIT IMS/HIV-AIDS Chandrayani Simanjorang; Laily Hanifah; Lina Berliana Togatorop; Mugi Rahayu Lestari; Asy Syifa Anwari Zahra; Rana Zahra Raniyah Wangsawinangun
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17091

Abstract

Abstrak: Kesehatan masyarakat berperan penting dalam pembangunan suatu negara. Hal tersebut disebabkan urgensi kesehatan dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Masalah tingginya angka kasus stunting dan pengalihan dana program makanan tambahan dapat teratasi dengan program inovasi ‘Kedung Kelung’. Tujuan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat desa terkait stunting dan penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS)/HIV-AIDS serta meningkatkan kemampuan Ibu dalam kreasi menu ‘Kedung Kelung’ untuk mencegah stunting. Metode yang digunakan adalah ceramah kepada remaja, ibu hamil, dan orang dewasa dengan topik utama, yaitu pencegahan stunting dan infeksi menular seksual (IMS) serta pemenuhan gizi seimbang dengan melaksanakan demonstrasi inovasi menu ‘Kedung Kelung’. Mitra dari kegiatan ini adalah Desa Parungseah dan NGO lokal Trradika dengan jumlah peserta 25 orang. Evaluasi dilakukan terhadap persiapan, pelaksanaan, dan hasil peningkatan pengetahuan peserta secara kuantitatif melalui kuesioner. Terdapat peningkatan proporsi peserta yang berpengetahuan cukup antara pre-test (47,1%) dan post-test (52,9%) dengan peningkatan rata-rata skor pengetahuan dari 13,12 menjadi 16,53 poin.Abstract: Public health plays an important role in the development of a country. This is due to the urgency of health in efforts to improve the quality of human resources. The problem of the high number of stunting cases and the diversion of additional food program funds can be resolved with the 'Kedung Kelung' innovation program. The purpose of this service is to increase the knowledge of the village community regarding stunting and Sexually Transmitted Infections (STI)/HIV-AIDS and to increase the mother's ability to create the 'Kedung Kelung' menu to prevent stunting. The method used is lectures to adolescents, pregnant women and adults with the main topics, namely the prevention of stunting and sexually transmitted infections (STIs) and fulfillment of balanced nutrition by carrying out demonstrations of the 'Kedung Kelung' menu innovation. The partners for this activity were Parungseah Village and the local NGO Trradika with 25 participants. Evaluation was carried out on the preparation, implementation, and results of increasing the participants' knowledge quantitatively through a questionnaire. There was an increase in the proportion of participants who had sufficient knowledge between the pre-test (47.1%) and post-test (52.9%) with an increase in the average knowledge score from 13.12 to 16.53 points.
PENDIDIKAN KESEHATAN UNTUK MENCEGAH KECANDUAN INTERNET DENGAN AKTIVITAS FISIK PADA REMAJA Maria Veronika Ayu Florensa; Veronica Paula; Catharina Guinda Diannita; Erniyati Fangidae; Lani Natalia Watania; Novita Susilawati Barus; Kristina Yuni Hapsari
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17313

Abstract

Abstrak Latarbelakang: Penggunaan internet yang tanpa pengawasan dari orang tua dapat menimbulkan dampak negative untuk remaja salah satunya kondisi kecanduan. Banyaknya waktu yang digunakan untuk mengkases internet membuat remaja menjadi enggan beraktifitas fisik. Pengabdian kepada masyarakat ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan pada remaja tentang cara mencegah kecanduan internet dengan aktivitas fisik yang sehat. Metode: Kegiatan PKM dilakukan dengan metode seminar, diikuti oleh remaja yang duduk di Sekolah Menengah Atas sejumlah 45 siswa. Edukasi kesehatan yang diberikan pada peserta meliputi mengenal adiksi internet pada remaja serta cara mencegah adiksi melalui aktivitas fisik. Evaluasi dilakukan dengan menilai perbedaan skor pengetahuan peserta sebelum dan sesudah diberi edukasi Kesehatan. Hasil pendidikan kesehatan ini yaitu terjadi peningkatan nilai rata-rata pengetahuan siswa tentang kecanduan internet dan aktivitas fisik untuk remaja dari 76.59 menjadi 95.68. Kesimpulan: Pengetahuan siswa tentang pencegahan kecanduan internet dan aktivitas fisik pada remaja meningkat setelah diberikan pendidikan kesehatan, dengan demikian promosi kesehatan jiwa bagi remaja yang merupakan kolaborasi antara professional kesehatan dan instansi pendidikan perlu semakin ditingkatkan.Abstract: The use of the internet without parental supervision can have a negative impact on adolescents, one of the condition is internet addiction. The amount of time used to access the internet makes teenagers reluctant to do physical activities. Methods: The activity was carried out using the seminar method, attended by adolescents who were in Senior High School, totaling 45 students. Health education provided to participants includes recognizing internet addiction in adolescents and how to prevent addiction through physical activity. The evaluation was conducted by assessing the difference in participants' knowledge scores before and after being given health education. The result of this health education is an increase in the average score of students' knowledge about internet addiction and physical activity for adolescents from 76.59 to 95.68. Conclusion: Students' knowledge about preventing internet addiction and physical activity in adolescents increased after being given health education, thus mental health promotion for adolescents which is a collaboration between health professionals and educational institutions needs to be be increasingly promoted.
PENGUATAN KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA MELALUI PELATIHAN WAY TO ENTREPRENEURSHIP DI INKUBATOR BISNIS UNIVERSITAS TRILOGI Maulidian Maulidian; Mutiara Dewi Puspitawati; Novita Novita; Iis Purnengsih
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.16995

Abstract

Abstrak: Peran entrepreneurship menjadi semakin penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan inovasi. Sebagai respons terhadap tantangan ini, kami menyelenggarakan pelatihan Way to Entrepreneurship. Tujuan pelatihan adalah membekali mahasiswa Universitas Trilogi yang juga tergabung sebagai tenant Inkubator Bisnis dengan pengetahuan dan keterampilan esensial dalam kewirausahaan. Melalui pelatihan ini, diharapkan mahasiswa dapat mempersiapkan diri dan membangun kepercayaan diri dalam memulai dan mengelola bisnis mereka sendiri. Pelatihan dilaksanakan dalam format workshop yang dihadiri 32 peserta. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan memberikan angket kepada peserta yang terdiri dari tiga kategori penilaian yaitu narasumber, materi, dan suasana. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa narasumber menguasai materi, komunikatif, menarik, presentasi menarik, tepat waktu, dan memberi kesempatan diskusi dengan skor minimal 4,72. Materi yang disampaikan memiliki tujuan kegiatan jelas, relevan, bermanfaat, sesuai dengan harapan, cakupan memadai, dan sesuai dengan perkembangan industri, dengan nilai minal skor 4,66. Pada suasana kegiatan pelatihan menunjukkan bahwa peserta tidak setuju bahwa kegiatan membosankan dan kurang menarik dengan skor minimal 1,53. Selain itu, peserta juga setuju kegiatan banyak diskusi, peserta aktif berinteraksi, dan pelaksanaan tepat waktu, dengan skor minimal 3,91.Abstract: The role of entrepreneurship is becoming increasingly important in driving economic growth and innovation. In response to this challenge, we organized the Way to Entrepreneurship training. The purpose of the training is to equip Trilogy University students who are also Business Incubator tenants with essential knowledge and skills in entrepreneurship. Through this training, students are expected to prepare themselves and build confidence in starting and managing their own business. The training was conducted in a workshop format with 32 participants. The evaluation was carried out using questionnaires that assessed three categories: the speaker, the material, and the atmosphere. The results demonstrated that the speaker effectively mastered the material, was communicative, engaging, timely, and facilitated discussions, with a minimum score of 4.72. The presented material was clear in its objectives, relevant, beneficial, met expectations, had adequate coverage, and was in line with industry developments, with a minimum score of 4.66. In terms of the training atmosphere, participants disagreed that the event was boring and lacked interest with a minimum score of 1.53. Furthermore, participants agreed that the event facilitated ample discussions, active participant interaction, and was executed on time, with a minimum score of 3.91.

Page 5 of 13 | Total Record : 122