cover
Contact Name
muhammad ikhsan
Contact Email
ichsan@uwgm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jmm.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jalan KH. Ahmad Dahlan No 1 Pagesangan, Kota Mataram - NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)
ISSN : 25988158     EISSN : 26145758     DOI : 10.31764/jmm.v4i2.1962
Core Subject : Education,
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) is a journal published by the Mathematics Education Departement of Education Faculty of Muhammadiyah University of Mataram. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) aims to disseminate the results of conceptual thinking and ideas, especially the results of educational research and technology to be realized in the community, including (1) Fields of science, applied, social, economic, cultural, health, ICT development, and administrative services, (2) Training and improvement in the results of educational, agricultural, information and communication, and religious technology (3) Teaching and empowering communities and communities of students, youth, youth and community organizations on an ongoing basis
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 122 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 5 (2023): Oktober" : 122 Documents clear
PENGENALAN DAN PELATIHAN KENDALI ROBOT REMOTE CONTROL BERBASIS MIKROKONTROLER PADA SISWA SMK Eko Budihartono; Lukmanul Khakim; Nurohim Nurohim; Achmad Sutanto
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Internet of Things (IoT) merupakan salah satu paradigma teknologi yang dikembangkan dalam revolusi industri 4.0. Tujuan pengenalan dan pelatihan kendali robot remote control berbasis mikrokontroler pada siswa SMK Negeri 3 Kota Tegal guna meningkatkan hardskill, pengetahuan dan ketrampilan siswa dibidang kendali robot remote control. Metode pelaksanaan dengan diadakan workshop dan pelatihan tentang Internet of Things, komponen pembentuk IoT, Project kendali robot remote control dan demo kendali robot remote control. Kegiatan PKM ini dilakukan oleh 4 dosen dan 2 mahasiswa Prodi D3 Teknik Komputer, PKM ini diikuti 41 siswa dari jurusan permesinan dan jurusan elektro siswa SMK Negeri 3 Kota Tegal. Dalam mengikuti workshop dan pelatihan ini evaluasi untuk mengetahui siswa dalam mengetahui mengenai perkembangan teknologi IoT system kendali robot remote control berbasis mikrokontroler dilakukan post-test diakhir kegiatan PKM. Pada pelatihan ini peserta kegiatan mempunyai ilmu yang baru dan dapat mengetahui mengenai perkembangan teknologi khususnya penggunaan teknologi IoT, dimana hasil post-test yang didapat 98% siswa paham dalam mengikuti wokshop penguasaan teknologi IoT berbasis mikrokontroler guna meningkatkan softskill.Abstract: Internet of Things (IoT) is one of the technological paradigms developed in the industrial revolution 4.0. The purpose of the introduction and training of microcontroller-based remote control robot control for SMK Negeri 3 Tegal City students is to improve the hard skills, knowledge and skills of students in the field of remote control robot control. The method of implementation is by holding workshops and training on the Internet of Things, components that form IoT, remote control robot control projects and remote control robot control demos. This PKM activity was carried out by 4 lecturers and 2 students of D3 Computer Engineering Study Program, PKM was attended by 41 students from the machining department and electrical department of SMK Negeri 3 Tegal City. In participating in this workshop and training, an evaluation to find out students in knowing about the development of IoT technology microcontroller-based remote control robot control system was carried out post-test at the end of PKM activities. In this training, activity participants have new knowledge and can find out about technological developments, especially the use of IoT technology, where the post-test results obtained 98% of students understand in participating in the workshop on mastering microcontroller-based IoT technology to improve soft skills.
PEMANFAATAN TANAMAN KELOR SEBAGAI UPAYA PENURUNAN ANGKA KEJADIAN STUNTING DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA TALAGENING, JAWA TENGAH Dyah Pikanthi Diwanti; Mutiara Dien Safitri; Evicenna Naftuchah Riani
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17503

Abstract

Abstrak: Desa Talagening merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Bobotsari. Angka kejadian stunting di Desa Talagening cukup tinggi yaitu berjumlah 23 balita yang bertumbuh pendek dan 4 balita bertubuh sangat pendek. Dari jumlah 23 balita tersebut terdapat 2 balita yang memiliki status gizi kurang. Upaya penurunan stunting terus dilakukan oleh pemerintah Desa Talagening. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam rangka penurunan stunting yaitu dengan pemberian makanan tambahan yang dapat memenuhi angka kecukupan gizi anak salah satunya dengan memanfaatkan bahan yang ada di masyarakat yaitu daun kelor.Pendekatan yang dilakukan dengan mengukur tingkat pemahaman stunting dari adanya pre dan post test, diskusi dan membuat produk makanan bergizi dari daun kelor. Data hasil pre test dan post test menunjukan peningkatan prosentase pemahaman peserta sebessar 80% dan adanya kesesuaian dengan kebutuhan dari masyarakat Kegiatan ini diikuti oleh 11 kader Nasyiatul Aisyiyah dan 10 remaja Desa Talagening. Untuk memecahkan masalah yang ada, dilakukan dengan beberapa metode kegiatan seperti ceramah, diskusi, dan praktik dalam kegiatan. Kegiatan ini merupakan upaya untuk penurunan angka stunting di wilayah Talagening. Upaya sosialisasi, pelatihan, pendampingan dan publikasi kegiatan menjadi rangkaian yang memiliki tujuan untuk pencegahan dengan melibatkan institusi pendidikan, kesehatan dan kader yang akan terjun ke masyarakat.Abstract: Talagening Village is one of the villages located in Bobotsari District. The incidence of stunting in Talagening Village is quite high, namely 23 toddlers who grow short and 4 toddlers with very short stature. Of the 27 toddlers, there are 2 toddlers who have less nutritional status. Efforts to reduce stunting continue to be carried out by the Talagening Village government. One of the efforts that can be made in the context of reducing stunting is by providing additional food that can meet the child's nutritional adequacy rate, one of which is by utilizing materials available in the community, namely Moringa leaves. This activity was attended by 11 Nasyiatul Aisyiyah cadres and 10 adults from Talagening Village. The approach taken is to measure the level of understanding of stunting from pre and posttests, discussions and making nutritious food products from Moringa leaves. To solve existing problems, it is carried out with several methods of activities such as lectures, discussions, and practice in activities. This activity is an effort to reduce stunting rates in the Talagening area. Socialization efforts, training, mentoring and publication of activities are a series that have a goal of prevention by involving educational institutions, health and cadres who will be involved in the community.
PEMBERDAYAAN REMAJA PUTRI MELALUI PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PROGRAM PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN Anieq Mumthiah Al Kautzar; Andi Dian Diarfah; ferawati Taherong; Nurfaizah Alza; Zelna Yuni Andryani; Firdayanti Firdayanti; Andi Mahdiyah Arif
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.16753

Abstract

Abstrak: Pendewasaan usia perkawinan tidak hanya sekedar menunda perkawinan hingga mencapai usia ideal, namun diharapkan remaja memiliki pengetahuan dan sikap yang baik dalam merencanakan keluarga, mempertimbangkan seluruh aspek yang berkaitan dengan kehidupan berkeluarga nantinya. Tujuan kegiatan ini agar remaja dapat memahami konsep Pendewasaan Usia Perkawinan sehingga lebih sadar akan pentingnya mempersiapkan fisik dan mental sehingga lebih siap nantinya dalam berkeluarga serta diharapkan remaja dapat menghindari seks bebas. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan memberikan pendidikan Kesehatan kepada remaja putri. Tahap akhir pada kegiatan ini adalah peserta mengisi kembali kuesioner posttest sebagai evaluasi untuk mengetahui perubahan pengetahuan dan sikap ramaja putri setelah pemberian materi. Hasil evaluasi menunjukkan tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah tercapai. Metode dan media yang digunakan dalam memberikan materi efektif dalam peningkatan pengetahuan dan sikap remaja putri.Abstract. Maturation of marriage age is not just delaying marriage until it reaches the ideal age, but it is expected that adolescents have good knowledge and attitudes in planning a family, considering all aspects related to family life later. The purpose of this activity is for adolescents to understand the concept of Maturity of Marriage Age so that they are more aware of the importance of preparing physically and mentally so that they are better prepared later in the family and it is hoped that adolescents can avoid free sex. The method used in this activity is to provide health education to adolescent girls. The final stage is for participants to fill out a post-test questionnaire as an evaluation to determine changes in the knowledge and attitudes of adolescent girls after providing material. The evaluation results show of community service activities have been achieved. The methods and media used in providing material effectively increase adolescent girl's knowledge and attitudes.
Edukasi Pirolisis Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar Alternatif Skala Rumah Tangga Lusi Ernawati; Rizqy Romadhona Ginting; Muhammad Imron Zamzani
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17444

Abstract

Abstrak: Plastik menyumbang 17% dari produksi sampah serta menempati urutan ketiga penyumbang sampah terbesar TPA Kota Balikpapan, setelah kertas, sisa makanan dan sampah rumah tangga lainnya. Sampah plastik sangat sulit dimusnahkan, sehingga mengakibatkan penuhnya lahan penampungan sampah (landfill). Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi penerapan teknologi pirolisis sampah plastik menjadi bahan bakar. Diharapkan wawasan masyarakat tentang teknologi pirolis sampah plastik juga semakin terbuka seiring dengan issu pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dengan merujuk kota Balikpapan menjadi kota layak huni dan berwawasan lingkungan. Edukasi ini dikemas dalam bentuk sosialisasi dan demonstrasi alat pirolisis secara langsung dengan dihadiri 32 warga masyarakat Giri Mulyo RT 24. Evaluasi dilakukan dengan perhitungan hasil kuisioner kepuasan masyarakat terhadap pelaksanaan program kegiatan. Dari hasil evaluasi kuisioner diperoleh bahwa peningkatan wawasan warga tentang edukasi pirolisis sampah plastik baik sebesar 90% dengan indeks capaian tertinggi sebesar 96,3% dari warga memberikan respon positif pada survey akses kemudahan dalam memperoleh bahan baku sampah plastik. Sedangkan indeks capaian terendah sebesar 57,8% dari warga menilai bahwa teknologi pirolisis sampah plastik masih sulit untuk dikembangkan dan diterapkan secara massal.Abstract:  The third highest contributor to garbage in Balikpapan City TPA, behind paper, food waste, and other home waste, is plastic, which accounts for 17% of waste production. Due to how challenging it is to destroy plastic garbage, landfills are frequently filled. By using pyrolysis technology to convert plastic trash into fuel, this program aims to educate the communities. The subject of moving the National Capital (IKN) is becoming more widely discussed, and Balikpapan is being referred to as a living and environmentally friendly city, which has increased public awareness of pyrolysis technology for plastic waste. There are 32 participants from Giri Mulyo from RT 24 joined in this program, which was done as a direct socialization and demonstration. From the questionnaire evaluation, it was found that the knowledge of Giri Mulyo residents was increase regarding plastic waste pyrolysis education was good by 90% with the highest achievement index being 96.3% of residents giving positive responses to the survey on easy access to obtaining plastic waste raw materials. Meanwhile, the lowest achievement index was 57.8% of residents who considered that plastic waste pyrolysis technology was still difficult to develop on a large community.   
PENDAMPINGAN GURU MATEMATIKA KELOMPOK SARAYA DALAM MENGEMBANGKAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PERAGA DIGITAL Maximus Tamur; Kristianus Viktor Pantaleon; Fransiskus Nendi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.16874

Abstract

Abstrak: Bukti menunjukkan bahwa pengetahuan kontek teknologi para guru memiliki dampak pada niat mereka untuk menggunakannya di kelas. Musawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) SARAYA merupakan salah satu kelompok guru di Kecamatan Satarmese Kabupaten Manggarai NTT yang menyadari peran dan manfaat teknologi tetapi tidak memiliki pengetahuan yang memadai untuk menggunakannya dalam kelas. Untuk alasan tersebut maka kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan mengajak 22 orang guru yang tergabung dalam MGMP SARAYA untuk menggunakan teknologi dan memiliki skill didaktis yang seimbang dalam memanfaatkannya. Untuk mencapai tujuan tersebut maka PKM ini fokus pada workshop pengembangan perangkat pembelajaran berbasis alat peraga digital selama dua pertemuan. Perangkat yang dikembangkan dibantu dengan visualisasi menggunakan alat peraga maya seperti geogebra, cabri, cabri express, dan g-skecth. Dari hasil analisis terhadap respon peserta, para guru menyadari kegunaan teknologi (90,2%) dan juga mereka meyakini teknologi dapat membantu para guru dalam pembelajaran (87,4%). Hasil analisis keseluruhan kegiatan menemukan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat digunakan oleh guru dan berpotensi meningkatkan minat siswa dalam belajar matematika.Abstract: Evidence shows that teachers' contextual knowledge of technology has an impact on their intention to use it in the classroom. SARAYA's Subject Teacher Conference (MGMP) is a group of teachers in Satarmese District, Manggarai Regency, NTT who are aware of the role and benefits of technology but do not have sufficient knowledge to use it in class. For this reason, this community service activity will invite 22 teachers who are members of the SARAYA MGMP to use technology and have balanced didactic skills in utilizing it. To achieve this goal, this PKM focused on developing digital visual aids-based learning tools workshops for two meetings. The developed device is aided by visualization using virtual props such as Geogebra, Cabri, Cabri Express, and g-sketch. From the analysis of the participant's responses, teachers are aware of the usefulness of technology (90.2%) and they also believe technology can help teachers in learning (87.4%). The results of the analysis of the entire activity found that the learning tools developed could be used by teachers and had the potential to increase students' interest in learning mathematics.
EDUTAINMENT KADARZI 1000 HPK SEBAGAI UPAYA ZERO NEW STUNTING Berliana Devianti Putri; Winda Kusumawardani; Rizky Amalia Sinulingga; Elfira Nanda Virgyta Saputra; Aldila Deselma Mubarrokah; Dwi Setiani Sumardiko; Lailatul Muqmiroh; Amillia Kartika Sari; Muhaimin Muhaimin; Anisa Fitri Syabania
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17549

Abstract

Abstrak: Stunting dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia sehingga dapat menjadi hambatan pembangunan nasional. Stunting dapat dicegah melalui optimalisasi gizi 1000 HPK setiap individu baru. Berdasarkan Kemenkes 2021 Kabupaten Blora memiliki prevelensi stunting sebesar 21,5%. Besaran ini lebih tinggi dibandingkan dengan prevelensi stunting di Provinsi Jawa Tengah yaitu sebesar 20,9%. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan status kesehatan perempuan berusia remaja hingga dewasa sebagai upaya pencegahan  stunting baru. Kegiatan pengabdian masyarakat berupa  penyuluhan stunting, penerapan keluarga sadar gizi (KADARZI) 1000 HPK (Hari Pertama Kelahiran),  dan praktik pengolahan pangan sesuai angka kecukupan gizi di wilayah Kecamatan Bogorejo, Blora, Jawa Tengah. Peserta kegiatan ini diikuti sebanyak 75 orang meliputi ibu kepala desa, kader posyandu, ibu balita stunting, serta ibu hamil KEK di lingkungan Kecamatan Bogorejo. Pengetahuan peserta sebelum mendapatkan materi rata-rata 79.30 dan meningkat secara signifikan setelah mendapatkan materi, yaitu rata-rata sebesar 84.21 (p-value=0.001). Edutaiment KADARZI 1000 HPK berjalan sukses dan telah mencapai indikator keberhasilan sebagai upaya peningkatan pengetahuan dalam rangka mencegah terjadinya stunting baru.Abstract:  Stunting can affect the quality of human resources so that it can become an obstacle to national development. Stunting can be prevented through optimizing the nutrition of 1000 HPK every new individual. Based on the Ministry of Health 2021, Blora Regency has a stunting prevalence of 21.5%. This rate is higher than the stunting prevalence in Central Java Province, which is 20.9%. This activity aims to increase knowledge of the health status of women aged adolescents to adults as an effort to prevent new stunting (zero new stunting). Community service activities in the form of stunting counseling, (edutainment) implementation of a nutrition-aware family (KADARZI) 1000 HPK (First Day of Birth), and food processing practices according to the Nutritional Adequacy Rate in the bogorejo sub-district area, Blora, Central Java. The participants of this activity were 75 people, including village heads, posyandu cadres, mothers of stunting toddlers, and pregnant women with SEZ in Bogorejo sub-district. The participants' knowledge before getting the material averaged 79.30 and increased significantly after getting the material, which became an average of 84.21. Based on edutaiment indicators, KADARZI 1000 HPK is considered successful. 
PENINGKATAN KAPASITAS KEGEMPAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM DESA TANGGUH BENCANA Fadlurrahman Fiqi Salman; Kusnandar Kusnandar; Sugihardjo Sugihardjo
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.16955

Abstract

Abstrak: Gempa bumi tidak seperti bencana alam lainnya yang dapat diprediksi, namun manusia dapat mengurangi risiko bencana melalui Pengurangan Risiko Bencana (PRB). Program PRB yang berlaku di Indonesia saat ini adalah Program Desa Tangguh Bencana (Destana). Desa Santong Mulia memiliki beberapa masalah bencana yaitu tingkat risiko gempa bumi tinggi, tingkat kerugian tinggi terhadap gempa bumi, termasuk 17 desa dengan indeks kerentanan sosial tinggi, dan tingkat kapasitas ketangguhan rendah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan kegempaan Tim Siaga Bencana Desa (TSBD) melalui program destana, agar memiliki kapasitas serta kemandirian dalam penanggulangan bencana tingkat desa. Mitra pengabdian masyarakat adalah TSBD Santong Mulia berjumlah 20 orang. Metode yang digunakan adalah sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan. Evaluasi peningkatan pengetahuan kegempaan melalui pemberian pre-test dan post-test. Hasil evaluasi terdapat peningkatan pengetahuan mitra sebesar 45%. Hasil wawancara dan observasi ditemukan perubahan kapasitas Masyarakat pada aspek sumber pengetahuan bencana, paradigma penanggulangan bencana, pengetahuan bencana dan PRB, dokumen penanggulangan bencana desa, dan pelaksanaan PRB tingkat desa.Abstract: Earthquakes are not like other predictable natural disasters, but humans can reduce disaster risks through Disaster Risk Reduction (DRR). The DRR program in Indonesia is Disaster Resilient Village, as known as Desa Tangguh Bencana (Destana). Santong Mulia Village has disaster-related problems, namely a high level of earthquake risk, a high level of loss to earthquakes, 17 villages with a high social vulnerability index, and a low level of resilience capacity. This community service activity aims to improve knowledges, attitudes, and skills of the Disaster Preparedness Team as known as Tim Siaga Bencana Desa (TSBD), through the Destana Program. The participant is TSBD Santong Mulia with 20 people. The methods were socialization, training, and mentoring. The evaluation of knowledge improvement was carried out through giving pre and posttest. The participant knowledge was increased by 45%. The capacity level has changed such as disaster knowledge sources, disaster management paradigms, disaster and DRR knowledge, disaster management documents, and village-level DRR implementation.
PEMBERDAYAAN AKTOR PEMUDA DESA DALAM STRATEGI KOMUNIKASI DIGITAL PADA DESA TERBAIK DUNIA Yani Hendrayani; Sri Fatimah; Intan Putri Cahyani; Siti Maryam
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17485

Abstract

Abstrak: Desa Nglanggeran, yang berlokasi di Kapanewon Patuk, Gunungkidul, DIY, berhasil memenangkan gelar Desa Wisata Terbaik Dunia tahun 2021. Mengingat potensi dan pencapaian luar biasa yang dimiliki oleh Desa Nglanggeran, menjalankan proses pergantian generasi dalam pengelolaan desa wisata berperan sebagai perihal yang sangatlah berarti. Kemampuan para pemuda desa tersebut sangat urgent dibekali kemampuan pengelolaan Marketing Information System (MkIS). Tujuan pengabdian adalah untuk memberdayakan pemuda desa dalam memanfaatkan teknologi digital guna meningkatkan kesadaran akan optimalisasi Sistem Informasi Pemasaraan. Terdapat 10 orang pemuda desa nglanggeran yang terpilih sebagai mitra dalam pelaksanaan kegiatan ini sebagai aktor pemuda yang akan mengelola Marketing Information System (MkIS) Pemasaran pariwisata. Metode pelaksanaan pengabdian tersebut melibatkan teknologi berbasis Marketing Information System. Selanjutnya, pendekatan yang berfokus pada proses sosialisasi, pelatihan, pendampingan digunakan sebagai alat untuk mengalirkan pengetahuan dan pendidikan kepada masyarakat guna meningkatkan pemberdayaan mereka. Adapun hasil pengabdian hasil pre-test menujukan sebagian besar pemuda desa memiliki kefahaman awal untuk mengelola website dan media digital yaitu 10 % yang memiliki kefahaman baik dan sisanya 30 persen yang cukup memahami dan 60% kurang memahami. Adapun hasil post-test menunjukan adanya kenaikan yang signifikan yaitu menjadi 70 % menjadi lebih baik. Demikian juga terhadap kefahaman pada keterampilan conten creator,Editing foto dan Cerita Bergambar di Media Sosial awalnya hanya 30 % menjadi 50 %.. Hasil kegiatan pengabdian telah memberikan edukasi dan memberikan stimulus kepada pemuda desa sebagai aktor pariwisata keberlanjutan untuk berperan aktif dalam mengelola website, aplikasi android, serta media sosial seperti Twitter, Facebook dan Instagram sebagai media pemasaran pariwisata oleh Desa Nglanggeran.Abstract: Nglanggeran Village, located in Kapanewon Patuk, Gunungkidul, DIY, won the title of World's Best Tourist Village in 2021. Considering the extraordinary potential and achievements of Nglanggeran Village, carrying out a generational change process in managing a tourist village plays a very significant role. The village youth's abilities must be equipped with Marketing Information System (MIS) management skills. The service aims to empower village youth to utilize digital technology to increase awareness of optimizing Marketing Information Systems. Ten young people from Nglanggeran village were selected as partners in implementing this activity as youth actors who will manage the Tourism Marketing Information System (MIS). The method of implementing this service involves Marketing Information System-based technology. Furthermore, an approach that focuses on socialization, training, and mentoring is used as a tool to channel knowledge and education to the community to increase their empowerment. As for the service results, the pre-test results show that most village youth have an initial understanding of managing websites and digital media, namely 10% who have a good understanding, the remaining 30% who understand pretty well and 60% who do not understand. The post-test results showed a significant increase, namely 70% better. Likewise, understanding content creator skills, photo editing and illustrated stories on social media was initially only 30% to 50%. The results of service activities have provided education to village youth as sustainable tourism actors to play an active role in managing websites and applications. Android and social media are tourism marketing media by Nglanggeran Village. 
UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN OBAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PROGRAM APOTEKER CILIK Fery Indradewi Armadani; La Ode Muhammad Fitrawan; Rina Andriani
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.16670

Abstract

Abstrak: Penggunaan obat pada masa anak-anak merupakan hal yang umum. Sejak dini anak-anak dapat diperkenalkan tentang obat. Apoteker cilik merupakan salah satu upaya untuk mengenalkan pada anak-anak tentang penggunaan obat yang aman. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan profesi apoteker sebagai salah satu profesi kesehatan yang ahli di bidang obat-obatan. Selain itu untuk meningkatkan pemahaman anak-anak khususnya siswa sekolah dasar tentang penggunaan obat. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan dan sesi tanya jawab. Mitra dalam kegiatan ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri 86 Kendari dengan jumlah 50 orang. Evaluasi untuk menilai pemahaman siswa dilakukan menggunakan pre-test dan post-test. Hasil dari kegiatan ini berjalan dengan lancar dan sesuai yang diharapkan ditandai dengan terdapat peningkatan pemahaman pada siswa tentang profesi apoteker dan penggunaan obat. Persentase peningkatan pemahaman siswa terhadap profesi apoteker sebesar 72%. Cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat pemahaman siswa meningkat dengan masing-masing persentase 48%, 24%, 28% dan 52%.Abstract: The use of medication in children is common. From an early age, children can be introduced to the concept of medication. Apoteker Cilik is one of the efforts to raise children to the safe use of medications. The purpose of this activity is to familiarize children with the profession of a pharmacist as an expert in the field of medicine and to improve the understanding of children, especially elementary school students, about the use of medications. The methods used in this activity are education and question-and-answer sessions. The participants are 50 fifth-grade students from SD Negeri 86 Kendari. A pre-test and post-test evaluation is conducted to assess the students' understanding. The results of this activity show that it was successful, as evidenced by the improvement in students' knowledge of the pharmacist profession and the use of medications. There was a 72% increase in students' understanding of the pharmacist profession. Moreover, the students' knowledge about obtaining, using, storing, and disposing of medications increased by 48%, 24%, 28%, and 52%, respectively.
PENINGKATAN PEREKONOMIAN DESA MELALUI PENDAFTARAN MEREK UMKM Taupiqqurrahman Taupiqqurrahman; Rianda Dirkareshza; Rosalia Dika Agustanti; Ahmad Yani
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.16683

Abstract

Abstrak: UMKM Rolisa Food merupakan salah satu UMKM di desa Jatisura Kabupaten Indramayu. UMKM tersebut memiliki enam produk dalam bentuk kemasan. Keenam produk meliputi Kerupuk Mangga, Kopi Biji Mangga, Manisan Mangga, Jus Mangga, Kacang Daun Jeruk dan Krupuk Kulit Sapi. Namun permasalahannya bahwa UMKM Rolisa Food belum adanya perlindungan hukum atas merek terhadap nama UMKM dan produk tersebut. Karena tanpa adanya merek akan menyebabkan masyarakat sulit menjelaskan kepada orang lain tentang produk yang akan dikonsumsinya. Mitra dari kegitatan pengabdian ini adalah UMKM Rolisa Food dan UMKM yang berada di desa Jatisura Kabupaten Indramayu. Tujuan dari kegiatan ini yaitu memberikan pengetahuan tentang pentingnya perlindungan hukum produk UMKM melalui pendaftaran merek. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu pelatihan terhadap mitra kegiatan mengenai pelatihan pemahaman terkait pendaftaran merek UMKM. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa dari 18 peserta yang mengikuti, sebelumya dilakukan pretest terlebih dahulu mengukur sejauh mana mereka memahami Hak Merek. Hasil pre test tersebut ada di angka 27,7% dan setelah kegiatan selesai dilakukan melalui posttest dengan mengisi kuesioner menggunakan media google form dengan hasil posttest dengan hasil di angka 83,3%, terdapat selisih 55,6%, yang menjelaskan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan setelah diberikannya edukasi oleh tim pengabdi.Abstract: UMKM Rolisa Food is one of the micro, small, and medium-sized enterprises (MSMEs) in the Jatisura village of Indramayu Regency. This MSME offers six products in various packaging forms. These six products include Mango Crackers, Mango Coffee Beans, Mango Preserves, Mango Juice, Orange Leaf Nuts, and Beef Skin Crackers. However, the issue lies in the fact that UMKM Rolisa Food lacks legal protection for its brand name and products. Without a brand, it becomes challenging for the community to explain to others the products they intend to consume. The partners in this community service initiative are UMKM Rolisa Food and other MSMEs located in Jatisura village, Indramayu Regency. The objective of this activity is to provide knowledge about the importance of legal protection for MSME products through trademark registration. The method used in this activity is training for the partners regarding understanding the process of trademark registration for MSMEs. The results of the activity indicate that out of 18 participants, a pre-test was conducted initially to measure their understanding of Trademark Rights. The pre-test results were at 27.7%. After the activity was completed, a post-test was conducted using a questionnaire through Google Forms, resulting in a post-test score of 83.3%. This shows an increase of 55.6% in knowledge, indicating that there was an improvement in understanding after receiving education from the service team.

Page 6 of 13 | Total Record : 122