cover
Contact Name
muhammad ikhsan
Contact Email
ichsan@uwgm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jmm.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jalan KH. Ahmad Dahlan No 1 Pagesangan, Kota Mataram - NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)
ISSN : 25988158     EISSN : 26145758     DOI : 10.31764/jmm.v4i2.1962
Core Subject : Education,
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) is a journal published by the Mathematics Education Departement of Education Faculty of Muhammadiyah University of Mataram. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) aims to disseminate the results of conceptual thinking and ideas, especially the results of educational research and technology to be realized in the community, including (1) Fields of science, applied, social, economic, cultural, health, ICT development, and administrative services, (2) Training and improvement in the results of educational, agricultural, information and communication, and religious technology (3) Teaching and empowering communities and communities of students, youth, youth and community organizations on an ongoing basis
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 122 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 5 (2023): Oktober" : 122 Documents clear
EDUKASI KESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUAL MELALUI PENYULUHAN DAN PEMBUATAN APLIKASI BERBASIS ANDROID REMAJA SERTA PEMBAGIAN WOMAN SANITARY KIT DI PESANTREN PPI AL AMIN SINDANGKASIH CIAMIS Anna Yuliana; Sudianto Sudianto; Anisa Pebiansyah; Nunik Sri Mareta; Fawwaz Hanifa
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17384

Abstract

Abstrak: Salah satu periode kritis kehidupan adalah masa remaja yaitu periode perubahan dari masa kanak-kanak ke dewasa. Berdasarkan penelitian WHO menjelaskan bahwasannya kendala berkaitan dengan kesehatan reproduksi yang dihadapi oleh kaum perempuan dengan kondisi yang tidak sehat mencapai angka mencapai 35% dari semua keseluruhan beban penyakit yang diderita perempuan di seluruh dunia. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah memberikan edukasi dan penyuluhan dengan media audio visual yang diharapkan dapat menarik minat baik para guru maupun santriawati sehingga menjadi mudah untuk dipahami sehingga pengetahuan mengenai kesehatan repsroduksi dan seksual para guru dan santriawati meningkat. Sasaran dalam kegiatan ini santriawati yang berada di Pesantren Al Amin sebanyak 81 orang. Kegiatan diawali dengan pembukaan, pengisian pretest, pemberian materi, pengenalan aplikasi, diskusi, pengisian posttest dan penutup. Hasil akhir kegiatan menunjukan tanggapan yang baik dan mengalami peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan reproduksi dari rata-rata skor 58,3% menjadi 96,2% yang terlihat dari adanya antusias remaja ketika menyimak materi dan melakukan sesi tanya jawab serta memiliki daya tarik yang tinggi untuk dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.Abstract: One of the critical periods of life is adolescence, namely the period of change from childhood to adulthood. Based on WHO research, it is explained that the obstacles related to reproductive health faced by women with unhealthy conditions reach 35% of the total burden of disease suffered by women worldwide. The purpose of this service activity is to provide education and counselling with audio-visual media which is expected to attract interest so that knowledge about reproductive and sexual health for teachers and female students increases. The target for this activity was female students who were at the Al Amin Islamic Boarding School as many as 81 people. The activity begins with the opening, filling out the pretest, giving material, introducing the application, discussion, filling out the post-test and closing. The final results of the activity showed good responses and increased knowledge and understanding of reproductive health from an average score of 58.3% to 96.2% as seen from the enthusiasm of teenagers when listening to material and conducting question and answer sessions and having high attractiveness to be able to apply it in everyday life.
IMPLEMENTASI MESIN PENCAMPUR BUMBU OTOMATIS UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PROSES PRODUKSI UMKM ANUGERAH ABADI Zakki Fuadi Emzain; AM. Mufarrih; Nanang Qosim; Sarjiyana Sarjiyana; Lisa Agustriyana; Sudarmadji Sudarmadji
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.16535

Abstract

Abstrak: UMKM Anugerah Abadi yang memproduksi bumbu marinasi mengalami kendala dalam proses produksinya dimana keterbatasan alat yang digunakan masih manual dan SDM yang masih dilakukan oleh anggota keluarga saja. Disisi lain sudah mulai banyak pemesanan produknya dari luar kota. Program Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) mempunyai tujuan untuk melakukan efisiensi proses produksi dengan penerapan teknologi mesin pencampur bumbu otomatis pada UMKM Anugerah Abadi. Metode yang digunakan yaitu dengan substitusi iptek teknologi tepat guna dengan lima tahapan meliputi observasi, pembuatan mesin, penyerahan mesin, training pengoperasian mesin, dan evaluasi. Mitra dalam kegiatan pengabdian ini adalah UMKM Anugerah Abadi dengan melibatkan lima karyawan atau anggota keluarganya. Hasil PPM ini menunjukkan adanya peningkatan kuantitas produksi sebesar 333% yaitu menjadi 20 kg per jam dari awalnya 6 kg per jam dan kualitas produk campuran bumbu menjadi lebih merata karena adanya internal tip fin dalam tabung mesin. Serta mitra telah mendapatkan pengetahuan cara mengoperasikan dan merawat mesin beserta manual booknya.Abstract: UMKM Anugerah Abadi, which produces marinade seasoning, experiences problems in its production process where the limitations of the tools used are still manual and human resources are still only carried out by family members. On the other hand, there are many orders for their products outside the city. This Community Service Activity (PPM) aims to increase the efficiency of the production process by applying automatic seasoning mixing machine technology to Anugerah Abadi UMKM. The method used was technology and science substitution with five stages: observation, machine manufacture, machine handover, machine operation training, and evaluation. Partners in this service activity were UMKM Anugerah Abadi involving five of their staff or family members. The results of this PPM activity showed an increase in production quantity by 333%, namely to 20 kg per hour from the initial 6 kg per hour, and the quality of the mixed seasoning product became good due to the internal tip fins in the machine tube. As well as the partners have gained knowledge on how to operate and maintain the machine along with the manual book.
PELATIHAN KEPEMIMPINAN PELAYANAN PUBLIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KABUPATEN SUKABUMI Asep Hikmat; Munandi Saleh
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17058

Abstract

Abstrak: Pelatihan kepemimpinan pengawas, merupakan jawaban atas permasalahan yang dihadapi oleh kepala bagian dan kepala seksi di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Sukabumi, yaitu kurang up to date nya informasi mengenai isu-isu strategis kepemimpinan pelayanan publik, kurangnya pemahaman mengenai model kepemimpinan yang dikembangkan untuk mengatasi krisis kepemimpinan, kurang pahamnya penerapan kepemimpinan yang melayani (servant leadership), serta kurangnya strategi dalam menghadapi tantangan kepemimpinan kini dan masa depan.. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan edukasi untuk meningkatkan pemahaman softskill Kabag dan Kasie di lingkungan pemerintahan Kabupaten Sukabumi. Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pelatihan yang dilaksanakan secara offline di Aula Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Sukabumi dengan peserta sebanyak 40 orang. Mitra dalam kegiatan pelatihan ini adalah Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Sukabumi. Evaluasi peningkatan pemahaman softskill yaitu membagikan kuesioner yang terdiri dari 4 bagian dengan total pertanyaan sebanyak 15, sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) penyampaian materi kepada peserta. Hasil kegiatan pelatihan ini adalah meningkatnya pemahaman softskill peserta sebesar 30%.Abstract: Supervisory leadership training, is an answer to the problems faced by section heads and section heads within the Sukabumi Regency Government, namely lack of up-to-date information on strategic issues of public service leadership, lack of understanding of leadership models developed to overcome leadership crises, lack of understanding of the application of servant leadership, as well as a lack of strategy in dealing with present and future leadership challenges. The purpose of this activity is to provide education to improve the understanding of soft skills of Kabag and Kasie within the Sukabumi Regency government. The method of this community service activity is training which is carried out offline at the Hall of the Human Resources Development and Personnel Agency of Sukabumi Regency with 40 participants. The partner in this training activity is the Sukabumi Regency Human Resources Development and Personnel Agency. Evaluation of increasing understanding of soft skills, namely distributing questionnaires consisting of 4 parts with a total of 15 questions, before (pretest) and after (posttest) material delivery to participants. The result of this training activity was an increase in participants' understanding of soft skills by 30%.
MEMBANGUN KULTUR ZERO WASTE DI SEKOLAH Ahmad Eko Saputro; Widi Hastomo; Syihaabul Hudaa; Yoga Rarasto Putra
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17334

Abstract

Abstrak: Sekolah merupakan salah satu sumber penghasil sampah. Untuk itu diperlukan sosialisai dan edukasi sejak dini mengenai sampah sebagai langkah membangun kultur zero waste di sekolah. Pengabdian masyakarat dilaksanakan di SMP dan SMK Faradisa Islamic School berlokasi di Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan . Tujuan kegiatan ini adalah mengedukasi sampah sejak dini. Sekolah dipilih sebagai mitra karena merupakan instansi tempat belajar siswa. Dengan adanya sosialasi mengkampanyekan sekolah tanpa sampah diharapkan bisa mereduksi sampah dilingkungan sekitar. Penggunaan metode pada pengabdian ini berupa penyuluhan dan praktik. Metode penyuluhan dengan memberikan materi disatu waktu, sedangkan praktik dilakukan dengan memberikan tumbler gratis kepada peserta. Dengan adanya pembagian tumbler gratis diharapkan memberikan budaya dan kebiasan tidak menggunakan botol plastik sekali pakai. Pengabdian masyakarat dilaksanakan di SMP dan SMK Faradisa Islamic School berlokasi di Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan. Pengabdian masyarakat ini dihadiri oleh 50 peserta yang merupakan siswa SMK Faradisa Islamic school. Capaian pengabdian masyarakat ini yaitu peningkatan softskill berupa pengetahuan mengenai sampah dan dampak terhadap lingkungan. Sedangkan peningkatan hardskill berupa tindakan konkrit berupa penggunaan tumbler sebagai kampanye sekolah bebas tanpa sampah. Berdasarkan monitoring dan evaluasi kegiatan, sebesar 98,8% sangat setuju dan setuju bahwa kegiatan ini memberikan manfaat terhadap mitra.Abstract: Schools are one source of waste production. For this reason, early socialization and education regarding waste is needed as a step to build a zero waste culture in schools.Community service is carried out at Faradisa Islamic Middle School and Vocational School located in Bambu Apus, Pamulang, South Tangerang. The aim of this activity is to educate waste from an early age. The school was chosen as a partner because it is an institution where students study. With the outreach campaigning for schools without waste, it can reduce waste in the surrounding environment. The methods in this community service are counseling and practicing. The counseling method is by providing material at one time, while practice is carried out by giving free tumblers to participants. With the distribution of free tumblers, and it will provide a culture and habit of not using single-use plastic bottles. Community service is carried out at SMP and SMK Faradisa Islamic School located in Bambu Apus, Pamulang, South Tangerang. This community service was attended by 50 participants who were students of Faradisa Islamic School Vocational School. The achievement of this community service is the increase in soft skills in the form of knowledge about waste and its impact on the environment. While increasing hard skills in concrete actions in using a tumbler as a free school campaign without waste. Based on activity monitoring and evaluation, 98.8% strongly agreed and agreed that this activity provided benefits to partners.
PENGOLAHAN LIMBAH TAHU MENJADI PUPUK ORGANIK CAIR UNTUK ECOGREEN DAN OPTIMALISASI PEMASARAN MELALUI REBRANDING UMKM TAHU Desi Susilawati; Dyah Pikanthi Diwanti; Ervina Ratna Ningsih
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.16953

Abstract

Abstrak: Sebagian besar industri menyadari fakta bahwa tidak ada instalasi pengolahan air limbah, terutama industri rumah tangga. Produksi menghasilkan banyak limbah, terutama cairan. Hasil Riset menunjukkan limbah cair mengandung protein yang mudah terurai. Cairan ini dapat menimbulkan bau dan suasana yang tidak menyenangkan jika dibuang ke lingkungan tanpa pengolahan. Tetapi jika dilakukan dengan benar, itu akan menghasilkan keuntungan. Air limbah tahu yang dibuat masih banyak mengandung zat organik seperti protein, karbohidrat, lemak, dan terlarut yang mengandung padatan tersuspensi. Jika ada bahan organik yang cukup, mikroba akan aktif dan menguraikan bahan organik menjadi asam-asam organik secara biologis Karena kekurangan pengetahuan dan kemampuan, pengrajin tahu di Dusun Nengahan dan Gunung Saren Lor, Kecamatan Trimurti, Srandakan, dan Bantul belum berhasil mengelola limbah tahu secara efektif. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan softskill berupa peningkatan kesadaran produsen tahu untuk mengelola limbah tahu serta meningkatkan hardskill berupa keterampilan untuk mengubah libah tahu menjadi pupuk cair. Kegiatan ini berdampak untuk mengurangi pencemaran air di desa, Liquid Tofu waste digunakan sebagai pupuk cair alami yang dapat menyuburkan tanah dan membantu pertumbuhan tanaman. Dalam kegiatan pengabdian ini, menggunakan metode participatory rural appraisal (PRA) digunakan melalui penyuluhan, pelatihan, dan praktek langsung di lapangan.Mitra adalah 4 produsen tahu di Dukuh Nengahan dan 2 di Gunung Saren dan masyarakat sekitar yang berjumlah 26. Program pengabdian ini menghasilkan inisiasi bisnis baru berupa inisiasi penjualan pupuk cair organik yang di kelola oleh Karang Taruna. Untuk meningkatkan penjualan dan memperluas Pangsa pasar yang berfokus pada rebranding. Peningkatan pemahaman partisipan mencapai 98% peserta mengetahui cara membuat pupuk organik cair dari limbah tahu; sebanyak 86% mengetahui bagaimana menggunakan teknologi untuk memasarkan produk; dan Partisipan mengetahui cara mengoperasikan akun bisnis di media sosial sebanyak 97%. Pengabdi telah membuat beberapa piranti pemasaran digital. UMKM tahu sangat diminati kini sudah memiliki media sosial Whatsapp business,banner, pembuatan, packaging, dan video proses produksi, serta Google Maps point.Abstract: Most industries should aware the fact that there are no wastewater treatment plants, especially small home industries. Production generates a lot of waste, especially fluids. As everyone knows, liquid waste contains proteins that are easily decomposed. This liquid can cause an unpleasant odor and atmosphere if disposed of in the environment without treatment. But if done right, it will turn a profit. The tofu waste water that is made still contains a lot of organic substances such as proteins, carbohydrates, fats, and dissolved solids, which contain suspended solids. If there is sufficient organic matter, microbes will be active and decompose organic matter into organic acids. Because of a lack of knowledge and skills, tofu makers in Nengahan and Gunung Saren Lor hamlets, Trimurti, Srandakan, and Bantul districts have not managed to manage tofu waste effectively. To reduce water pollution in the village, Liquid Tofu waste is used as a natural liquid fertilizer that can fertilize the soil and help plant growth. In this service activity, participatory rural appraisal (PRA) is used through counseling, training, this service activity, using the participatory rural appraisal (PRA) method is used through counseling, training, and direct practice in the field. Partners are 4 tofu producers in Dukuh Nengahan and 2 in Gunung Saren totally 26. and the surrounding community. This service program resulted in a new business initiation in the form of selling organic liquid fertilizer which is managed by Karang Taruna. To increase sales and expand market share focusing on rebranding. Increased understanding of participants reached 98% of participants know how to make liquid organic fertilizer from tofu waste; 86% know how to use technology to market products; and Participants know how to operate a business account on social media as much as 97%. and direct practice in the field. This service program resulted in the initiation of a new business initiation selling organic liquid fertilizer managed by Karang Taruna. To increase sales and expand market share focusing on rebranding. Servant has created several digital marketing tools. MSMEs know that they are in great demand now that they have WhatsApp business social media, banners, manufacturing, packaging, and production process videos, as well as Google Maps points.
PEMBERDAYAAN KADER SERTA EDUKASI KEPADA IBU HAMIL DAN IBU BALITA DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING PADA BALITA DI JAWA BARAT Riswandy Wasir; Lusyta Puri Ardhiyanti; Marina Ery Setiyawati
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17146

Abstract

Abstrak: Angka stunting pada balita di wilayah Puskesmas Tugu, Kota Depok, menjadi keprihatinan karena dampak jangka panjangnya terhadap pertumbuhan anak. Dalam upaya mengatasi ini, kami bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada ibu hamil, ibu balita, dan kader terkait pencegahan stunting. Kami bermaksud meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat terkait stunting melalui pendekatan edukasi. Dengan kerja sama antara Dosen dan Mahasiswa dari Program Studi Kesehatan Masyarakat, kami melaksanakan kegiatan penyuluhan yang melibatkan 35 peserta dari berbagai kelompok termasuk kader, ibu hamil, dan ibu balita. Materi disampaikan melalui ceramah, dibantu dengan distribusi leaflet. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan, serta melalui monitoring perubahan perilaku. Peserta menunjukkan peningkatan pengetahuan rata-rata sebesar 30% setelah mengikuti edukasi. Diagram perbandingan pre-test dan post-test menggambarkan peningkatan ini. Pendekatan edukasi berhasil membantu mereka memahami stunting dan praktik gizi. Keberhasilan ini bukan hanya sekadar lancarnya kegiatan, tetapi juga peningkatan nyata dalam pengetahuan dan pemahaman masyarakat terkait stunting dan perawatan anak.Abstract: The prevalence of stunting among toddlers in the working area of Tugu Primary Health Center, Depok City, raises concerns due to its long-term impact on children's growth. In an effort to address this issue, our aim is to provide better understanding to pregnant women, mothers of toddlers, and community health workers (cadres) regarding stunting prevention. We intend to enhance awareness and knowledge within the community about stunting through educational approaches. Collaborating between faculty members and students from the Public Health Department, we conducted educational sessions involving 35 participants from diverse groups. The material was conveyed through lectures, supported by leaflet distribution. Evaluation was carried out using pre-test and post-test assessments to measure knowledge improvement, alongside behavior monitoring. Participants demonstrated an average knowledge increase of 30% after attending the education. A comparative diagram of pre-test and post-test results illustrates this improvement. The educational approach successfully facilitated understanding of stunting and nutritional practices. The achievement is not only reflected in the smooth implementation of activities but also in the substantial enhancement of knowledge and understanding within the community regarding stunting and child care.
PEMBEKALAN SISTEM PEMBAYARAN NON-TUNAI UNTUK PENGUSAHA MUDA UMKM Huda Aulia Rahman; Lucia Ari Diyani; Chita Oktapriana
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.16781

Abstract

Abstrak: Pembayaran non-tunai dianggap lebih efisien dan ekonomis. Pembayaran non-tunai ini dilakukan tidak dengan bentuk uang selaku alat pembayaran namun bisa dengan cara transfer antar bank/intra bank, menggunakan kartu baik debit maupun kredit, serta metode pembayaran modern lainnya seperti e-money, aplikasi berupa Ovo, Gopay, dan sebagainya. Pentingnya pelatihan dan edukasi mengenai penggunaan sistem pembayaran non-tunai mendorong tim Universitas Bina Insani untuk membekali para pelaku UMKM di Desa Jatireja, Cikarang, Kabupaten Bekasi, tujuannya adalah untuk membuat mereka beralih dari transaksi tunai ke non-tunai. Pelatihan berupa workshop ini diberikan kepada 32 praktisi muda UMKM agar kedepannya transaksi non-tunai menjadi kebiasaan dan budaya bagi mereka. Pelatihan sistem pembayaran non-tunai kepada pelaku UMKM di Desa Jatireja, Cikarang, Kabupaten Bekasi telah sukses dan mencapai target karena meningkatkan pemahaman, minat, dan kesadaran para pelaku usaha sebesar 36% untuk lebih memaksimalkan sistem pembayaran non-tunai alih-alih pembayaran tunai. Akan tetapi, belum seluruhnya pelaku usaha akan menerapkan transaksi non-tunai dalam waktu dekat dengan berbagai alasan yang diantaranya belum siap dan belum menganggap penting sistem pembayaran non-tunai.Abstract: Non-cash payments are considered more efficient and economical. This non-cash payment is made not in the form of money as a means of payment but can be done by means of inter-bank/intra-bank transfers, using both debit and credit cards, as well as other modern payment methods such as e-money, applications in the form of Ovo, Gopay, and so on. The importance of training and education regarding the use of non-cash payment systems has encouraged the Bina Insani University team to equip MSMEs in Jatireja Village, Cikarang, Bekasi Regency. This training was given to 32 young MSME practitioners so that later non-cash transactions would become a habit and culture for them. Training on non-cash payment systems for MSMEs in Jatireja Village, Cikarang, Bekasi Regency has been successful and achieved the target because it increased the understanding, interest and awareness of business actors to maximize non-cash payment systems instead of cash payments. However, not all business actors will implement non-cash transactions in the near future for various reasons, including not being ready and not yet considering the importance of the non-cash payment system.
PEMBERDAYAAN KADER DAN ORANG TUA MELALUI EDUKASI SERTA PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING Sarliana Sarliana; Hastuti Usman; Yuli Admasari
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.16593

Abstract

Abstrak: Salah satu gangguan dalam pertumbuhan anak adalah stunting. Keterbatasan tenaga kesehatan menyebabkan daya cakup pelayanan kesehatan khususnya dalam penanganan stunting masih belum optimal. Jumlah kasus stunting terbanyak di Sulawesi Tengah terjadi di Kabupaten Donggala mencapai 6977 balita. Dibutuhkan optimalisasi pengetahuan dan ketrampilan kader untuk melakukan deteksi dini tumbuh kembang (DDTK) balita. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan kader dan orang tua dalam melakukan DDTK di Desa Guntarano sebagai salah satu desa lokus stunting dan daerah binaan Poltekkes Kemenkes Palu. Mitra pengabdian masyarakat ini adalah pemerintah dan bidan Desa Guntarano. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa dan Posyandu Desa Guntarano pada tanggal 17-18 April 2023 yang diikuti oleh 31 peserta terdiri dari kader dan orang tua balita. Metode pengabdian berupa ceramah, demonstrasi dan praktik langsung. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan penilaian ketrampilan DDTK menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Hasil evaluasi menunjukan bahwa 74% peserta memiliki ketrampilan baik setelah dilakukan pengabdian.Abstract: One of the disturbances in children's growth is stunting. The limited number of health workers means that the coverage of health services, especially in treating stunting, is still not optimal. The highest number of stunting cases in Central Sulawesi occurred in Donggala Regency reaching 6977 toddlers. Optimization of the knowledge and skills of cadres is needed to carry out early detection of growth and development (DDTK) for toddlers. This service activity aims to improve the skills of cadres and parents in conducting DDTK in Guntarano Village as one of the stunting locus villages and the assisted areas of the Health Ministry Polytechnic of Palu. The community service partners are the government and the Guntarano village midwife. This activity was carried out at the Guntarano Village Hall and Posyandu on 17-18 April 2023 which was attended by 31 participants consisting of cadres and parents of toddlers. Methods of devotion in the form of lectures, demonstrations, and direct practice. Evaluation of activities is carried out by assessing DDTK skills using the Developmental Pre Screening Questionnaire (KPSP). The evaluation results showed that 74% of participants had good skills after serving.
UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN MENGENAI ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR MELALUI KEGIATAN E-LEARNING Dwi Agustina; Dewi Anggraini
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17400

Abstract

Abstrak: Organizational Citizenship Behavior (OCB) atau perilaku ekstra peran merupakan suatu hal yang dibutuhkan oleh organisasi agar dapat bersaing dengan para pesaingnya. Namun, kenyataan yang terjadi di lapangan adalah masih minimnya perilaku mengenai OCB yang ditunjukkan oleh karyawan. Sehingga hal ini membutuhkan suatu kegiatan yang dapat membantu karyawan mengenal mengenai OCB. Tahapan asesmen yang dilakukan untuk melihat Organizational Citizenship Behavior pada karyawan Human Resources Department PT.X Palembang adalah observasi, survey, dan wawancara. Metode E-Learning menjadi bentuk intervensi yang dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan karyawan mengenai Organizational Citizenship Behavior (OCB) yang dapat membantu mereka memberikan kontribusi yang lebih baik untuk organisasi. Sasaran utama kegiatan ini adalah karyawan Human Resources Department PT. X Palembang dan sebanyak 8 karyawan telah berpartisipasi dalam kegiatan E-Learning. Pelaksanaan kegiatan terdiri dari 3 tahap, yaitu asesmen (observasi, survey dan wawancara) secara luring, intervensi yaitu penyampaian materi e-learning dan tahap evaluasi yang dilaksanakan secara daring. Untuk menilai keberhasilan dari kegiatan E-Learning, diadakan kegiatan Post-Test tanpa memberikan Pre-Test terlebih dahulu dengan tujuan mengukur sejauh mana karyawan dapat memahami materi yang telah dibagikan. Kegiatan E-Learning memperoleh hasil yang baik yaitu terjadinya peningkatan pengetahuan karyawan mengenai OCB, hal ini dilihat dari nilai rata-rata Post-Test yaitu sebesar 8,75 dari 10 poin.Abstract: Organizational Citizenship Behavior (OCB) or extra role behavior is something needed by organizations in order to compete with their competitors. However, the reality that occurs in the field is that there is still a lack of behavior regarding OCB shown by employees. So this requires an activity that can help employees learn about OCB. The assessment stage carried out to see the Organizational Citizenship Behavior in employees of the Human Resources Department of PT. X Palembang is observation, survey, and interview. The E-Learning method is a form of intervention carried out with the aim of increasing employee knowledge about Organizational Citizenship Behavior (OCB) which can help them make a better contribution to the organization. The main target of this activity is employees of the Human Resources Department of PT. X Palembang and as many as 8 employees have participated in E-Learning activities. The implementation of activities consists of three stages: offline assessment (observation, survey, and interview), e-learning material delivery, and online evaluation. To assess the success of E-Learning activities, Post-Test activities are held without providing Pre-Test first with the aim of measuring the extent to which employees can understand the material that has been shared. E-Learning activities obtained good results, namely an increase in employee knowledge about OCB, this can be seen from the average Post-Test score of 8.75 out of 10 points.  
SOSIALISASI LITERASI KEUANGAN DAN INVESTASI BAGI GEN Z Fajra Octrina; Nora Amelda Rizal; Astrie Krisnawati; Ratih Hendayani
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.16751

Abstract

Abstrak: Sebagai generasi internet, sudah seharusnya Generasi Z memiliki pengetahuan tentang literasi keuangan dan investasi, dengan begitu mereka akan mampu membuat keputusan keuangan yang baik. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk mensosialisasikan literasi keuangan dan investasi bagi Generasi Z. Kegiatan dilakukan dengan metode sosialisasi, kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab serta pengisian kuesiner. Peserta kegiatan merupakan siswa SMK di daerah Sumedang Jawa Barat, dengan jumlah peserta sebanyak 26 orang. Berdasarkan hasil kuesioner diperoleh hasil bahwa masih banyak siswa yang belum pernah mngetahui atau mencari tahu tentang literasi keuangan, dan investasi. Secara keseluruhan sosialisasi ini telah meningkatkan pengetahuan peserta dan 65.38% peserta merasa pengetahuanya sangat bertambah.Abstract: As the internet generation, Generation Z should have knowledge about financial literacy and investment, so they will be able to make good financial decisions. This Community Service activity aims to socialize financial and investment literacy for Generation Z. The training is carried out using the socialization method, followed by discussion and question and answer as well as filling out a questionnaire. The activity participants were SMK students in the Sumedang area, with 26 participants. Based on the results of the questionnaire, it was found that there were still many students who had never known or found out about financial literacy and investment. Overall this socialization has increased the participants' knowledge and 65.38% of the participants felt that their knowledge had greatly increased. 

Page 7 of 13 | Total Record : 122