cover
Contact Name
muhammad ikhsan
Contact Email
ichsan@uwgm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jmm.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jalan KH. Ahmad Dahlan No 1 Pagesangan, Kota Mataram - NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)
ISSN : 25988158     EISSN : 26145758     DOI : 10.31764/jmm.v4i2.1962
Core Subject : Education,
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) is a journal published by the Mathematics Education Departement of Education Faculty of Muhammadiyah University of Mataram. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) aims to disseminate the results of conceptual thinking and ideas, especially the results of educational research and technology to be realized in the community, including (1) Fields of science, applied, social, economic, cultural, health, ICT development, and administrative services, (2) Training and improvement in the results of educational, agricultural, information and communication, and religious technology (3) Teaching and empowering communities and communities of students, youth, youth and community organizations on an ongoing basis
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 122 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 5 (2023): Oktober" : 122 Documents clear
PENERAPAN MODEL ECOLITERACY BAGI ANGGOTA KOMUNITAS TAMAN BACA KABUPATEN TEGAL Iin Indrayanti; Hana Yulinda Fithriyani; Adi Kuntoro
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17180

Abstract

Abstrak: 12,78% dari total penduduk usia produktif atau 2,4 juta penduduk di Jawa Tengah mengalami buta huruf, khususnya di Kabupaten Brebes, Tegal, Pati, Cilacap dan Pemalang. Taman Baca Saroja hadir sebagai bentuk inisiatif yang ingin memberikan kontribusi dan inovasi sosial yang bergerak di bidang literasi, Tujuan pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat kali ini adalah mengenalkan Bahasa Inggris sekaligus berupaya untuk meningkatkan jumlah kosa kata baru, kemampuan mengenal metode menggambar sketsa, serta kemampuan mengambil gambar menggunakan android dengan melibatkan 75 peserta anggota Taman Baca Saroja. Kegiatan dilakukan secara serentak di 3 (tiga) ruang kelas berbeda dalam bentuk pelatihan Bahasa Inggris, menggambar, dan fotografi. Selain diberikan sesi pelatihan bagi peserta, evaluasi pun dilakukan melalui pemberian angket kepada pengelola, pihak sekolah dan beberapa perwakilan peserta lainnya. Hasilnya, jumlah kosa kata meningkat 60% disertai ejaan yang sesuai, disertai pemahaman berbagai rambu peringatan, kemampuan menggambar sketsa meningkat 40% dan menghasilkan foto estetik dengan peningkatan rata-rata sebesar 60%.Abstract: 12.78% of the total productive age population or 2.4 million people in Central Java are illiterate, especially in Brebes, Tegal, Pati, Cilacap and Pemalang districts. Taman Baca Saroja is present as a form of initiative that wants to contribute and social innovation in the field of literacy. The purpose of the implementation of this Community Service is to introduce English while trying to increase the number of new vocabulary, the ability to recognize sketch drawing methods, and the ability to take pictures using android by involving 75 participants of Taman Baca Saroja members. Activities were carried out simultaneously in 3 (three) different classrooms in the form of English, drawing, and photography training. In addition to providing training sessions for participants, an evaluation was carried out by giving questionnaires to managers, school officials and several other participant representatives. As a result, the number of vocabulary increased by 60% accompanied by appropriate spelling, accompanied by understanding of various warning signs, the ability to draw sketches increased by 40% and produce aesthetic photos with an average increase of 60%.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PROBLEM-BASED LEARNING MELALUI PELATIHAN INTERAKTIF BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR Saleh Haji; Yumiati Yumiati; Zamzaili Zamzaili
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.16697

Abstract

Abstrak: Perangkat pembelajaran berperan penting bagi terselenggaranya pembelajaran yang berkualitas. Perangkat pembelajaran berbasis problem based-learning (PBL) mempermudah guru dalam menerapkan PBL dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman guru tentang perangkat pembelajaran berbasis PBL di SD. Metode yang digunakan adalah pelatihan interaktif. Peserta pelatihan sebanyak 21 orang guru SDN 09 Kota Bengkulu. Evalusi kegiatan pelatihan menggunakan pretes, postes, dan angket. Hasil pelatihan sebagai berikut: (1) Terjadi peningkatan kemampuan pemahaman guru-guru SDN 09 Kota Bengkulu tentang perangkat pembelajaran berbasis PBL setelah dilakukan pelatihan interaktif sebesar 0,58 (58%) terdiri atas: a) Peningkatan perangkat pembelajaran sebesar 0,34 (34%) (bahan ajar 0,13 (13%), media pembelajaran 0,56 (56%), silabus 0,41 (41%), instrumen penilaian 0,47 (47%) dan b) Peningkatan kemampuan pemahaman problem based-learning sebesar 0,41 (41%). Respon siswa terhadap kegiatan pelatihan adalah sangat baik dengan skor 4,6 (skala likert 1-5). Hasil pelatihan sangat bermanfaat bagi guru-guru SDN 09 kota bengkulu dalam melaksanakan tugas sehari-hari di kelas..Abstract: Learning devices play an important role in the implementation of quality learning. Problem-based learning (PBL)-based learning tools make it easier for teachers to apply PBL in achieving learning objectives. This training aims to increase elementary school teachers' understanding of PBL-based learning tools. The method used is interactive training. The training participants were 21 teachers at SDN 09 Bengkulu City. Evaluation of training activities using pre-test, post-test, and questionnaires. The results of the training are as follows: (1) There was an increase in the understanding ability of teachers of SDN 09 Bengkulu City about PBL-based learning tools after interactive training by 0.58 (58%), which consisted of a) Increased learning tools 0.34 (34%), teaching materials 0.13 (13%), learning media 0.56 (56%), syllabus 0.41 (41%), assessment instruments 0.47 (47%) and b) Increased learning problem-based understanding skills by 0.41 (41%). The student response to the training activities was excellent, with a score of 4.6 (Likert scale 1-5). The training results were beneficial for SDN 09 Bengkulu City teachers in carrying out their daily assignments in class.
EARLY DETECTION OF CHILDREN WITH SPECIAL NEEDS AND ADAPTIVE LEARNING DESIGN PROGRAM ON EARLY CHILDHOOD EDUCATION Uswatun Nisa; Akhmad Rifandi; Mardiah Mardiah; Anisa Fitri Syahrida
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.16615

Abstract

Abstrak: Realitas guru kerap kali dihadapkan dengan permasalahan anak yang tidak mampu mengikuti proses belajar mengajar dengan baik, adanya anak dengan gangguan inatensi dan hiperaktivitas, anak yang sangat dependen dengan guru, agresi/berperilaku impulsif hingga kondisi anak dengan lamban belajar, sulit mengikuti pembelajaran calistung dasar dan lain sejenisnya berimplikasi pada bertambahnya beban guru dalam mendidik anak-anak usia dini di sekolah. Minimnya sumber rujukan, informasi dan edukasi tentang perhatian terhadap sekelompok minoritas anak tersebut tidak jarang melahirkan stigma/label yang mengurangi konsep diri anak di masa depan. Anak kemudian di cap dengan ciri atau sebutan tertentu hanya karena paradigma yang keliru terhadap kebutuhan khusus anak. Bertolak dari gambaran permasalahan di atas, penulis berinisiatif untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan lembaga mitra sekolah TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) sekota Banjarmasin dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis tentang dunia pendidikan inklusi sebagai sebuah realitas yang semua guru tidak dapat lari darinya. Guru diorientasikan agar memiliki sikap yang positif terhadap keberadaan anak usia dini berkebutuhan khusus. Kegiatan ini akan mengajak 34 orang guru untuk belajar tentang materi pendidikan inklusi dengan metode sharing session, forum discussion group, refleksi dan evaluasi lingkungan belajar guna memetakan persoalan anak dengan indikasi kebutuhan khusus hingga tindakan investigasi dalam menyusun perencanaan pembelajaran yang tepat. Hasil dari kegiatan menunjukkan bahwa guru memperoleh insight yang inklusif, adanya perubahan perilaku negatif ke arah yang lebih baik dalam merangkul, menerima dan melayani anak dengan kebutuhan khusus yang tersebar di sekolah masing-masing. Keberhasilan kegiatan diukur melalui tracing knowledge peserta sebelum dan sesudah kegiatan yang meningkat dari angka 65% menjadi 95 persen.Abstract: The reality of teachers often faced with the issues of students that unable to participate proficiently in learning process. There are students with attention deficit and hyperactivity disorder, highly dependent on a teacher, aggression or impulsive behavior, slow learner and other similar challenges. These issues result to increase a burden on teachers in educate early children at schools. The lack of references, information, and education about preference to these minority groups are often leads to stigmatization and labels that devaluate of children self-concept in the future. Children are sometimes labeled or identified based on misconceptions about their special needs. Based on the previous issues, the author took the initiative to engage in community services collaboration with Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) kindergarten in Banjarmasin with a purpose to improve critical thinking skill and a positive attitude that every teacher could not escape. As a result found that teachers gained inclusive insights and experienced a positive changes in behavior of embracing, accepting, and serving children with special needs through their schools. This activity will invite 34 teachers to learn about inclusive education within sharing sessions, forum discussion groups, reflection, and evaluation of learning environment. The aim is to map the issues faced by children with special needs and take investigative actions in developing appropriate lesson plans that measure through tracing knowledge participants before and after which increased from 65% to 95% succeed.
PELATIHAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJARAN SESUAI PRINSIP PRODUCTIVE USE OF VIDEO FRAMEWORK Laily Rosdiana; Muhamad Arif Mahdiannur; Dyah Astriani; Beni Setiawan; Martini Martini
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17510

Abstract

Abstrak: Mitra yang terlibat dalam kegiatan pelatihan berasal dari 17 SMP Kota Mojokerto sebanyak 40 peserta yang dilakukan di Dinas Kota Mojokerto dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan guru IPA dalam membuat video pembelajaran, Salah satu masalah utama yang dihadapi para guru berdasarkan hasil diskusi adalah kesulitan dalam membuat video pembelajaran yang sesuai materi. Agar permasalahan yang dihadapi oleh para mitra tersebut berhasil diatasi, maka perlu diadakan pelatihan mengenai pembuatan video pembelajaran. khususnya dalam pembelajaran IPA sesuai dengan prinsip productive use of video framework. Metode pelaksanaan untuk menyelesaikan masalah ini dibagi dalam tiga tahap, yaitu tahap inisiasi/persiapan, pelaksanaan pelatihan dan pendampingan, serta pasca-pelatihan/pendampingan. Evaluasi ini dilakukan dengan mengukur normalized change berdasarkan hasil tes. Sebanyak 82,61% dari total peserta yang berhasil menyelesaikan seluruh tahapan, tugas, dan tes, sehingga dapat dikatakan pelatihan pembuatan video pembelajaran ini berhasil dan meningkat.Abstract: The partners involved in the training activities came from 17 junior high schools in Mojokerto City, totaling 40 participants, which were carried out at the Mojokerto City Department with the aim of improving the skills of science teachers in making learning videos. One of the main problems faced by the teachers based on the results of the discussion was the difficulty in making learning videos. appropriate material. In order for the problems faced by these partners to be successfully overcome, training needs to be held regarding making learning videos. especially in science learning in accordance with the principle of productive use of video framework. The implementation method for solving this problem is divided into three stages, namely the initiation/preparation stage, implementation of training and mentoring, and post-training/mentoring. This evaluation is carried out by measuring normalized change based on test results. As many as 82.61% of the total participants successfully completed all stages, assignments and tests, so it can be said that this learning video making training was successful and improving.
PELATIHAN PEMBUKUAN KEUANGAN DAN PEMASARAN DIGITAL BAGI UMKM BINAAN LAZISMU KOTA MEDAN Isra Hayati; Syahrul Amsari; Ahmad Afandi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.16907

Abstract

Abstrak: Penggunaan aplikasi mobile dalam pencatatan keuangan digital berbasis mobil dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas UMKM. Dengan aplikasi pencatatatan keuangan dengan aplikasi mobile memberikan beberapa manfaat bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dalam kegiatan ini dilakukan pelatihan terhadap 30 pelaku UMKM Binaan Lazismu Kota Medan, terkait manajemen pembukuan keuangan dan pemasaran digital. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan pelatihan tentang pembukuan keuangan melalui Aplikasi BukuWarung dan pemasaran digital untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam memasarkan usahanya melalui media digital. Metode yang digunakan mencakup tahap pra-kegiatan, pelatihan dan pendampingan, serta monitoring dan evaluasi. Hasilnya sebesar 63% peserta merasakan dampak pelatihan ini terhadap peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta dalam pengelolaan pembukuan dan strategi pemasaran digital.Abstract: Using mobile applications in car-based digital financial recording can increase the efficiency and effectiveness of MSMEs. The financial record application, with a mobile application, provides several benefits for micro, small, and medium enterprises (MSMEs). In this activity, training was carried out on 30 MSME actors assisted by Lazismu Medan City, related to financial bookkeeping management and digital marketing. This service aims to provide training on financial bookkeeping through the BukuWarung Application and digital marketing to improve their skills in marketing their business through digital media. The methods used include the pre-activity stage, training and mentoring, and monitoring and evaluation. The result was that 63% of participants felt the impact of this training on increasing participants' knowledge and understanding of bookkeeping management and digital marketing strategies.
PENDAMPINGAN SERTIFIKASI HALAL SEBAGAI STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING PRODUK PANGAN UMKM DESA WISATA MELUNG Uswatun Hasanah; Budi Sunarko; Vera Noviana Sulistyawan; Alfian Arsyad; Mukhamad Farkhan; Citra Nur Aini
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17480

Abstract

Abstrak: Desa Wisata Melung memiliki beberapa UMKM lokal yang menciptakan produk pangan khas seperti kopi melung dan keripik nangka. Walaupun demikian, pertumbuhan jumlah UMKM pangan belum diimbangi dengan peningkatan daya saing produk. Salah satu langkah untuk meningkatkan daya saing adalah melalui sertifikasi halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Namun, hasil observasi mengungkapkan bahwa pengetahuan pelaku UMKM di Desa Wisata Melung tentang pentingnya sertifikasi halal masih kurang. Oleh karena itu, dibutuhkan pendampingan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya sertifikasi halal dan proses pengajuannya. Pendekatan ini melibatkan survei, observasi lapangan, pendampingan, dan evaluasi. Mitra pendampingan adalah 15 pelaku UMKM di bawah naungan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Melung. Pre-test dan post-test digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan kegiatan pendampingan. Pada pre-test dan post-test, jumlah soal yang digunakan ada 18 butir soal. Indikator keberhasilan kegiatan ini adalah sebanyak >80% peserta memahami pentingnya sertifikasi halal dan >80% peserta memahami dokumen yang diperlukan dalam proses pengajuan sertifikasi halal. Hasil post-test menunjukkan bahwa 100% peserta memahami pentingnya sertifikasi halal dan 87% memahami dokumen yang diperlukan dalam proses pengajuannya. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan 100% produk pangan UMKM Desa Wisata Melung mendapatkan sertifikasi halal agar dapat meningkatkan daya saing produk mereka.Abstract: The Melung Tourism Village has several local Micro, Small, and Medium Enterprises (UMKM) that produce typical food products such as Melung coffee and jackfruit chips. However, the growth in the number of UMKM food businesses has not been accompanied by an increase in the competitiveness of their products. One step to enhance their competitiveness is through halal certification from the Halal Product Assurance Agency (BPJPH). Nevertheless, observations have revealed that the knowledge of UMKM practitioners in Melung Tourism Village regarding the importance of halal certification is still lacking. Therefore, it is necessary to aid impart an understanding of the importance of halal certification and the application process. This approach involves surveys, field observations, assistance, and evaluation. The assistance partners consist of 15 UMKM practitioners under the auspices of the Melung Village-Owned Enterprises (BUMDES). Pre-tests and post-tests are used to measure the achievement of the assistance objectives. In both the pre-test and post-test, there are 18 items of questions. The success indicators of this activity are that >80% of the participants understand the importance of halal certification and >80% of the participants comprehend the required documents in the halal certification application process. The post-test results show that 100% of the participants understand the importance of halal certification, and 87% understand the required documents in the application process. With the implementation of this activity, it is expected that 100% of the food products from UMKM in Melung Tourism Village will obtain halal certification, thereby enhancing the competitiveness of their products.
IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI MELALUI KERAJINAN ANYAMAN SENI MACRAME Sudirman Sudirman; Arief Fauzan; Rezki Amalia Wahyuni Mustakim
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.16652

Abstract

Abstrak: Kegiatan ini bertujuan untuk mengokohkan perekonomian masyarakat setempat melalui pemanfaatan potensi kerajinan anyaman seni macramé dalam wilayah tersebut, yang akan diperluas dengan penggunaan teknologi informasi. Metode yang diusulkan mencakup pelatihan pembuatan kerajinan anyaman seni macramé serta penggunaan teknologi informasi dalam memasarkan produk-produk tersebut secara online melalui sebuah platform website. Dengan adanya platform ini, diharapkan bahwa jangkauan promosi dapat diperluas, media untuk memperkenalkan produk, ide, dan profil mitra menjadi lebih efektif, dan adanya Online Shop (marketplace) akan membantu produk-produk mencapai pasar yang lebih luas tanpa terbatas oleh wilayah geografis. Dampak yang diharapkan dari kegiatan ini meliputi penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan pendapatan masyarakat, stimulasi kreativitas dan keterampilan dalam pembuatan kerajinan anyaman seni macramé, serta keterlibatan generasi milenial melalui penggabungan kerajinan tradisional dengan teknologi informasi, yang akan dipopulerkan melalui media sosial serta melalui workshop yang menawarkan desain modern. Pelaksanaan kegiatan ini didukung oleh kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait. Dalam kerangka kegiatan ini, dilibatkan mitra yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yaitu kelompok sekitar, ibu rumah tangga, mahasiswa, dan siswa sekolah. Sistem evaluasi yang diterapkan akan memantau capaian hasil berdasarkan indikator keterampilan yang meningkat hingga mencapai persentase sebesar 85,3%. Latar belakang kegiatan ini berasal dari keinginan untuk menjaga dan mengembangkan warisan budaya lokal, serta menjawab tantangan modern dalam memasarkan produk tradisional. Dengan memadukan kreativitas lokal dan teknologi informasi, pemberdayaan kemitraan masyarakat (PKM) menjadi sebuah landasan yang penting dalam menjaga keberlanjutan ekonomi dan kreativitas lokal. Dalam konteks ini, pemberdayaan mitra tidak hanya memperkaya hardskill mereka, seperti kemampuan membuat kerajinan, tetapi juga mengasah softskill seperti kerja tim, komunikasi, dan pemasaran. Melalui kerja sama yang erat dan bimbingan yang tepat, diharapkan bahwa mitra akan mengalami peningkatan holistik dalam berbagai aspek kehidupan mereka.Abstract: This activity aims to fortify the local community's economy through the utilization of the potential of macramé art weaving within the region, which will be expanded through the use of information technology. The proposed method encompasses training in crafting macramé art weaving and the utilization of information technology to market these products online via a website platform. With the existence of this platform, it is anticipated that promotional reach can be broadened, providing a more effective medium to introduce products, ideas, and partner profiles. Additionally, the inclusion of an Online Shop (marketplace) is expected to facilitate products reaching a wider market without geographical limitations. The anticipated impacts of this initiative encompass the creation of new job opportunities, an increase in community income, stimulation of creativity and skills in macramé art weaving, and the involvement of the millennial generation through the fusion of traditional craftsmanship with information technology. This fusion will be promoted through social media channels and workshops that offer modern designs. The implementation of this initiative is supported by collaboration between the government, community, and relevant institutions. Within the framework of this endeavor, partners from diverse sectors of society are engaged, including local groups, housewives, students, and school children. The applied evaluation system will monitor achievement based on skill indicators, with an anticipated improvement rate of up to 85.3%. The background of this activity stems from the desire to preserve and develop local cultural heritage, while addressing modern challenges in marketing traditional products. By merging local creativity and information technology, the empowerment of community partnerships becomes a crucial foundation in sustaining local economy and creativity. In this context, the empowerment of partners not only enriches their hard skills, such as crafting abilities, but also hones soft skills such as teamwork, communication, and marketing. Through close collaboration and appropriate guidance, it is expected that partners will experience holistic growth across various aspects of their lives.
INOVASI URBAN FARMING DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN UNTUK DESA TANGGUH PANGAN Imam Mukhlis; Magistyo Purboyo Priambodo; Ahmad Fawaiq Suwanan; Nila Cahayati; Davied Radhika Saputra; Elmira Mufliha Camila; Kuntum Kinanthi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17364

Abstract

Abstrak: Pesatnya urbanisasi di Kabupaten Kediri berbanding lurus dengan peningkatan alih fungsi lahan pertanian. Hal ini perlahan mempengaruhi sumber ketahanan pangan masyarakat. Menipisnya lahan pertanian menjadi problematika baru yaitu kerentanan pangan mendatang bagi masyarakat di Kabupaten Kediri. Dari permasalahan tersebut, Pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan lahan menjadi sumber pangan harian dengan menerapkan konsep urban farming salah (hidroponik). Mitra pada pengabdian ini adalah anggota PKK yang berjumlah 40 orang dan 10 anggota BUMDEs Desa Jongbiru, Jawa Timur. Metode yang digunakan pada kegiatan ini mencakup persiapan, pelaksanaanpersiapan pra pelatihan dan sosialisasi, dan evaluasi . Hasil dari kegiatan pengabdian menunjukkan tercapainya transfer pengetahuan kepada mitra PKK dan BUMDEs serta mitra dalam pengabdian tertariksebesar 100%. Hal ini dibuktikan dengan untuk Tindakan coping oleh peserta untuk membuat pos-pos hidroponik sebagai sarana pemenuhan nutrisi sayur yang berkualitas dan mudah dijangkau setiap harinya.Abstract: The rapid urbanization in Kediri Regency correlates with the increase in agricultural land conversion. This phenomenon gradually affects the community's food security resources. The diminishing agricultural land poses a new problem, namely the future vulnerability of food security for the community in Kediri Regency. From this issue, this Community Engagement aims to enhance the knowledge and skills of the community in utilizing land as a source of daily sustenance by applying the concept of urban farming, specifically hydroponics. The collaborators in this engagement are members of the Family Welfare Movement (PKK) and the Village-Owned Enterprises (BUMDEs) of Jongbiru Village, East Java. The methods employed in this activity encompass preparation, execution, and evaluation. The outcomes of the engagement activity demonstrate the successful transfer of knowledge to the PKK and BUMDEs collaborators, and these collaborators are interested in establishing hydroponic stations as a means to ensure access to quality vegetables for their daily nutritional needs.
PENYULUHAN MANFAAT PENGGUNAAN SABUN YANG MENGANDUNG ZAT AKTIF ASAM SALISILAT DALAM MENGOBATI DERMATITIS KEPADA SISWA SDN KARIKIL Yane Liswanti; Korry Novitriani; Ummy Mardiana; R. Suhartati; Meri Meri
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.16084

Abstract

Abstrak: Masalah kesehatan kulit di Indonesia diperkirakan angka kejadian mecapai 4,6 sampai 12,95% (Griana et al., 2013). Masalah kesehatan kulit di masyarakat dapat terjadi akibat berbagai faktor, antara lain faktor sanitasi lingkungan dan perilaku. Penyebab timbulnya penyakit beragam, dapat berupa infeksi jamur, virus, parasit, dan lain sebagainya. Hasil wawancara dengan kepala Puskesmas Mangkubumi menyebutkan masih banyaknya masyarakat yang mengalami masalah kesehatan kulit. Menurutnya bahwa masyarakat banyak yang mengeluhkan penyakit kulit terutama pada anak-anak usia sekolah dan Balita. Dengan demikian perlu dilakukan peningkatan pengetahuan terhadap anak usia sekolah mengenai pentingnya berperilaku hidup sehat, melalui metode penyuluhan. Dengan dilakukan penyuluhan menggunakan slide presentasi diharapkan lebih efektif dibandingkan media leaflet untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap siswa Sekolah Dasar Negeri Karikil. Tujuan pengabdian masyarakat adalah untuk meningkatkan pemahaman anak usia sekolah yang berada di kelurahan karikil desa Mangkubumi mengenai manfaat penggunaan sabun yang menggunakan senyawa aktif asam salisilat dalam membantu proses pengobatan dermatitis. Metode yang dilakukan adalah memberikan pre test sebelum dilakukan penyuluhan dan post test setelah dilakukan penyuluhan tentang pentingnya membiasakan cuci tangan dan dilakukan praktek CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun). Hasil pengabdian pada 41 orang siswa SDN Karikil yaitu didapat hasil pre test pengetahuan dengan rata-rata 57 % dan rata-rata sikap yaitu 66%. Hasil post test di dapat hasil pengetahuan 84% dan sikap sebesar 97%. Hasil post test mengalami kenaikan setelah dilakukan penyuluhan dimana untuk pengetahuan naik sebesar 27% dan untuk sikap sebesar 31%. Kesimpulan: Siswa SDN Karikil memiliki pengetahuan dan sikap dengan kategori baik. Siswa disarankan untuk selalu menerapkan cuci tangan sebelum dan setelah aktivitas di Sekolah dengan disediakan fasilifas tempat cuci tangan dilengkapi sabun.Abstract: Skin health problems in Indonesia are estimated to have an incidence rate of 4.6 to 12.95% (Griana et al., 2013). Skin health problems in the community can occur due to various factors, including environmental sanitation factors and behavior. The causes of various diseases, can be fungal infections, viruses, parasites, and so on. The results of interviews with the head of the Mangkubumi Health Center stated that there were still many people who experienced skin health problems. According to him, many people complain about skin diseases, especially in school-age children and toddlers. Thus it is necessary to increase the knowledge of school-age children regarding the importance of healthy living behavior, through counseling methods. By conducting counseling using presentation slides, it is hoped that it will be more effective than leaflet media in increasing the knowledge and attitudes of Karikil Public Elementary School students. The purpose of community service is to increase the understanding of school-age children in the Karkil subdistrict, Mangkubumi village regarding the benefits of using soap that uses the active compound salicylic acid in helping the process of treating dermatitis. The method used is to give a pre-test before the counseling is carried out and a post-test after the counseling is carried out about the importance of getting used to washing hands and practicing CTPS (Washing Hands with Soap). The results of the dedication to 41 students of Karikil Elementary School, namely the results of the pre-test of knowledge with an average of 57% and an average attitude of 66%. The results of the posttest obtained 84% knowledge and 97% attitude. Post test results increased after counseling where knowledge increased by 27% and for attitudes by 31%. Conclusion: Karikil Elementary School students have good knowledge and attitudes. Students are advised to always wash their hands before and after activities at school by providing handwashing facilities with soap.
PENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI SISWA MELALUI PROGRAM KAMPUS MENGAJAR BIMBINGAN INTENSIF LITERASI PADA SISWA SD Febblina Daryanes; Ardelia Naisya Agustina; Asnia Ayu Lestari; Irda Sayuti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17024

Abstract

Abstrak: Observasi awal yang dilakukan di SD Islam Plus Ekatama menunjukkan bahwa kemampuan literasi siswa masih tergolong rendah. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa SD. Mitra pada kegiatan pengabdian ini yaitu siswa SD Islam Plus Ekatama yang berjumlah 16 siswa. Kegiatan terdiri dari (1) Persiapan, meliputi komunikasi, observasi, dan survey awal; (2) Pelaksanaan, meliputi kegiatan bimbingan intensif literasi; and (3) Evaluasi meliputi hasil peningkatan kemampuan literasi melalui kegiatan posttest. Untuk mengukur ketercapaian tujuan kegiatan yang dilakukan digunakan instrument soal Pretest dan Posttest. Berdasarkan hasil yang diperoleh bahwa terjadi peningkatan nilai rerata Pretest yang awalnya 15,62 meningkat menjadi 46,56. Hanya ada satu siswa yang tidak mengalami peningkatan maupun penurunan (6,25%), sedangkan siswa lainnya (93,75%) mengalami peningkatan skor nilai Pretest dan Posttest. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan bimbingan intensif literasi dapat meningkatkan kemampuan literasi siswa.Abstract: Initial observations made at SD Islam Plus Ekatama showed that students' literacy skills were still relatively low. The purpose of this service activity is to improve the literacy skills of elementary school students. Partners in this service activityare Islamic Elementary School Plus Ekatama students totaling 16 students. Activities consist of (1) Preparation, including communication, observation, and initial survey; (2) Implementation, including literacy intensive guidance activities; and (3) Evaluation includes the results of increasing literacy skills through posttest activities. To measure the achievement of the objectives of the activities carried out, the pretest and posttest instrument was used. Based on the results obtained, there was an increase in the average pretest value, which was initially 15.62, increased to 46.56. There was only one student who did not experience an increase or decrease (6.25%), while the other students (93.75%) experienced an increase in their Pretest and Posttest scores. It can be concluded that literacy intensive guidance activities can improve students' literacy skills.

Page 9 of 13 | Total Record : 122